Fungsi Partai Politik Proses Penyelidikan Kasus Bank Century di DPR

merebut kedudukan politik untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka. 11

b. Fungsi Partai Politik

Dilihat dari pengertian tersebut, ada beberapa unsur penting yang ada dalam partai politik, yaitu: orang-orang, ikatan antara mereka hingga terorganisir menjadi satu kesatuan, serta orientasi, nilai, cita-cita, tujuan dan kebijaksanaan yang sama. Dalam praktek kekinian, setidaknya ada empat fungsi partai politik, yaitu: Pertama, partai sebagai sarana komunikasi politik. Partai menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat. Partai melakukan penggabungan kepentingan masyarakat interest aggregation dan merumuskan kepentingan tersebut dalam bentuk yang teratur interest articulation. Rumusan ini dibuat sebagai koreksi terhadap kebijakan penguasa atau usulan kebijakan yang disampaikan kepada penguasa untuk dijadikan kebijakan umum yang diterapkan pada masyarakat. Kedua, partai sebagai sarana sosialisasi politik. Partai memberikan sikap, pandangan, pendapat, dan orientasi terhadap fenomena kejadian, peristiwa dan kebijakan politik yang terjadi di tengah masyarakat. Sosialisi politik mencakup juga proses menyampaikan norma-norma dan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya. Bahkan, partai politik berusaha menciptakan image citra bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum. Ketiga, partai politik sebagai sarana rekrutmen politik. Partai politik berfungsi mencari dan mengajak orang untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai. 11 Miriam Budiardjo, 1998, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia, hal. 403 Universitas Sumatera Utara Keempat, partai politik sebagai sarana pengatur konflik. Di tengah masyarakat terjadi berbagai perbedaan pendapat, partai politik berupaya untuk mengatasinya. Namun, semestinya hal ini dilakukan bukan untuk kepentingan pribadi atau partai itu sendiri melainkan untuk kepentingan umum. 1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang penemuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau perhitungan lainnya.

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Sebuah test dikatakan reliable apabila test tersebut scbagai alat ukur mampu memberikan hasil yang relative tetap apabila dilakukan secara langsung pada sekelompok individu yang sama. Maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : Penelitian kepustakaan Library Research Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menghimpun dan mempelajari data dari buku-buku serta sumber bacaan lain yang relevan dan mendukung penelitian.

1.6.3 Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan melalui tahapan pengumpulan data, klasifikasi data yang relevan dengan subjek penelitian, analisa, lalu menarik kesimpulan. Universitas Sumatera Utara Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada langkah-langkah kongkrit yang akan ditempuh yaitu : Pertama, mengumpulkan data dari berbagai sumber, data yang sudah dikumpulkan kemudian disusun terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah pengumpulan data dan pengolahan data dirasakan cukup, maka langkah selanjutnya adalah analisis data atau penilaian. Setelah menganalisis semua data dan akan mendapatkan hasil penelitian, maka tahap selanjutnya adalah memberi kesimpulan. Universitas Sumatera Utara BAB II DESKRIPSI KASUS BANK CENTURY 2.1 Sejarah Bank Century Kisah Bank Century berawal dari tahun 1989 ketika didirikan, hingga 20 November 2008 saat ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai bank gagal yang memiliki dampak sistemik. Berikut adalah beberapa catatan penting terkait perjalanan Bank Century. 12 Pada tanggal 16 April 1990, Bank Century memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 462KMK.0131990. PT Bank Century Tbk didirikan berdasarkan Akta No. 136 tanggal 30 Mei 1989 yang dibuat Lina Laksmiwardhani, SH, notaris pengganti Lukman Kirana, SH, notaris di Jakarta. Disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C.2-6169.HT.01.01.TH 89 tertanggal 12 Juli 1989. Didaftarkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 2 Mei 1991 dengan No. 284Not1991. Anggaran Dasar Bank telah disesuaikan dengan Undang- Undang PerseroanTerbatas No. 1 Tahun 1995 dalam Akta No. 167 tanggal 29 Juni 1998 dari Rachmat Santoso, S.H, notaris di Jakarta. 13 12 http:www.scribd.comdoc27308211Publik-Accountability-Review-Kasus-Bank-Century 13 ibid. Publik-Accountability-Review-Kasus-Bank-Century hal.2 Universitas Sumatera Utara Pada tanggal 22 April 1993, Bank Century memperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa dari Bank Indonesia melalui Surat Keputusan No. 265KEPDIR. Anggaran Dasar Bank Century telah beberapa kali berubah, terakhir sesuai Akta No.159 tanggal 29 Juni 2005 dari Buntario Tigris Darmawa NG, SH, S.E, notaris di Jakarta. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-20789.HT.01.04.TH.2005 tanggal 27 Juli 2005. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan usaha adalah menjalankan kegiatan umum perbankan termasuk berdasarkan prinsip syariah. Bank Century memulai operasi komersialnya pada bulan April 1990. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 692KEP.GBI2004 tanggal 28 Desember 2004, menyetujui perubahan nama PT Bank CIC Internasional Tbk menjadi PT Bank Century Tbk dan izin untuk melakukan usaha sebagai bank umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 462KMK.0131990 tanggal 16 April 1990 tentang Pemberian Izin Usaha, nama PT Bank CIC Internasional Tbk dinyatakan tetap berlaku bagi PT Bank Century Tbk. 14 14 Bank Century berdomisili di Indonesia dengan 27 Kantor Cabang Utama, 30 Kantor Cabang Pembantu dan 8 Kantor Kas. Kantor Pusat Bank beralamat di Gedung Sentral Senayan II, Jl. Asia Afrika No. 8 Jakarta. Dari jumlah kantor tersebut diatas yang beroperasi sebanyak 63 kantor. ibid. hal.3 Universitas Sumatera Utara

2.1.1 Merger Tiga Bank

Sesuai dengan permintaan Bank Indonesia melalui surat Bank Indonesia tanggal 14 Desember 2001 yang dipertegas melalui surat Bank Indonesia tanggal 20 Agustus 2004 dan pertemuan dengan Bank Indonesia pada tanggal 16 April 2004, manajemen Bank dan pemegang saham pengendali First Gulf Asia Holdings Limited dh Chinkara Capital Limited setuju untuk melakukan merger dengan PT Bank Pikko Tbk dan PT Bank Danpac Tbk untuk menghasilkan sinergi dan memperkuat permodalan bank hasil merger. Proposal merger tersebut disampaikan kepada Bank Indonesia pada tanggal 26 April 2004. 15 Pada tanggal 7 September 2004, Bank mengajukan Pernyataan Penggabungan kepada BAPEPAM dalam rangka penggabungan usaha dengan Pada tanggal 21 Mei 2004, Bank, PT Bank Danpac Tbk dan PT Bank Pikko Tbk, telah menandatangani kesepakatan untuk melakukan tindakan hukum penyatuan kegiatan usaha dengan cara Penggabungan atau Merger dimana Bank Century sebagai “Bank Yang Menerima Penggabungan” dan PT Bank Danpac Tbk dan PT Bank Pikko Tbk sebagai “Bank Yang Akan Bergabung”. Para pemegang saham PT Bank Pikko Tbk dan PT Bank Danpac Tbk telah menyetujui penggabungan usaha bank-bank tersebut ke dalam Bank sesuai dengan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa masing-masing bank yang diaktakan masingmasing dengan Akta No.155 dan No.157 pada tanggal 22 Oktober 2004 dari Buntario Tigris Darmawa NG, SH, notaris di Jakarta. 15 ibid. hal.4 Universitas Sumatera Utara bank-bank yang menggabungkan diri dan telah mendapat pemberitahuan efektifnya penggabungan tersebut sesuai dengan surat Ketua BAPEPAM No. S.3232PM2004 tanggal 20 Oktober 2004. Berdasarkan Akta No. 158 tanggal 22 Oktober 2004 dari Buntario Tigris Darmawa NG, S.H, S.E, notaris di Jakarta, Bank dan bank-bank yang menggabungkan diri yang terdiri dari PT Bank Pikko Tbk dan PT Bank Danpac Tbk dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa telah sepakat melakukan peleburan usaha. Peleburan usaha dilaksanakan dengan syarat dan ketentuan antara lain sebagai berikut: • Semua kekayaan dan kewajiban serta operasi, usaha, kegiatan setiap bank yang menggabungkan diri beralih hukum kepada Bank Century. • Semua pemegang saham bank-bank yang bergabung karena hukum menjadi pemegang saham Bank Century. • Bank sebagai Perusahaan hasil penggabungan tetap mempertahankan eksistensinya sebagai perusahaan terbatas dan sebagai bank umum dengan memakai nama PT Bank Century Tbk. • Semua perusahaan yang menggabungkan diri karena hukum akan bubar tanpa melakukan likuidasi.

2.1.2 Status Bank Century

Sejak tanggal 29 Desember 2005, Bank Century dinyatakan sebagai Bank Dalam Pengawasan Intensif sesuai dengan surat BI No. 7135DPwB1PwB11Rahasia. Hal ini karena Surat-surat Berharga SSB valuta asing dan penyaluran kredit yang berpotensi menimbulkan masalah. Status ini Universitas Sumatera Utara terus disandang oleh Bank Century hingga tanggal 6 November 2008, saat ditetapkan menjadi Bank Dalam Pengawasan Khusus DPK. 16 Gambar 1 : Skema Status Bank Century Sejak tanggal 6 Nopember 2008, PT Bank Century Tbk ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai Bank Dalam Pengawasan Khusus. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 69PBI2004 tanggal 26 Maret 2004, No. 738PBI2005 16 ibid. hal.4 Universitas Sumatera Utara tanggal 10 Oktober 2005 dan No. 1027PBI2008 tanggal 30 Oktober 2008, status ini ditetapkan paling lama 6 enam bulan. Pada tanggal 13 Nopember 2008, PT Bank Century Tbk mengalami keterlambatan penyetoran dana pre-fund untuk mengikuti kliring dan dana di Bank Indonesia yang telah berada dibawah saldo minimal, sehingga Bank di- suspend untuk transaksi kliring pada hari tersebut, pada tanggal 14 Nopember 2008 sampai dengan 20 Nopember 2008, transaksi kliring sudah dibuka kembali namun terjadi penarikan dana nasabah secara besar-besaran akibat turunnya tingkat kepercayaan yang timbul sebagai akibat dari pemberitaan-pemberitaan seputar ketidakikutsertaan Bank pada kliring tanggal 13 Nopember 2008. Pada tanggal 20 Nopember 2008, berdasarkan Surat No. 10232GBIRahasia, Bank Indonesia menetapkan PT Bank Century Tbk sebagai Bank Gagal yang ditengarai berdampak sistemik. Selanjutnya, sesuai dengan Perpu No. 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan, Komite Stabilitas Sistem Keuangan KSSK melalui Keputusan No. 04KSSK.032008 tanggal 21 Nopember 2008 menetapkan PT Bank Century Tbk sebagai bank gagal yang berdampak sistemik dan menyerahkan penanganannya kepada Lembaga Penjamin Simpanan LPS. Sesuai dengan Pasal 40 UU No. 24 Tahun 2004 tentang LPS, terhitung sejak LPS melakukan penanganan bank gagal, maka LPS mengambil alih segala hak dan wewenang RUPS, kepemilikan, kepengurusan, danatau kepentingan lain pada bank dimaksud. Universitas Sumatera Utara

2.2 Indikasi Pelanggaran dan Penyalahgunaan Wewenang

Hasil Audit Investigatif BPK yang diserahkan kepada DPR RI tertanggal 20 November 2009 memaparkan 8 temuan penting, sejak kisah meleburnya merger 3 Bank hingga penggelapan dana di Bank Century. Pada intinya, temuan-temuan yang ada mencoba mengkonfirmasi satu hal, yaitu bahwa penyelamatan Bank Century adalah sebuah keputusan yang keliru dan diambil dengan tidak memperhatikan berbagai catatan praktek perbankan yang tidak sehat juga kinerja perbankan yang buruk. Dengan demikian, keputusan menggelontorkan dana hingga triliunan rupiah terhadap Bank Century sangat beresiko untuk diselewengkan. Indikasi korupsi terkait dengan kasus ini terutama terlihat dari terjadinya pelanggaran aturan dan penyalahgunaan wewenang. Berikut beberapa catatan indikasi korupsi dari laporan BPK 17 1. Terkait Merger 3 bank : 2. Terkait Penyaluran fasilitas pinjaman jangka pendek FPJP 3. Terkait Pengambilan Keputusan KSSK dan Penyaluran Penyertaan Modal Sementara PMS. 4. Penyalahgunaan Dana FPJP dan PMS.

2.2.1 Indikasi Korupsi Terkait Penggabungan Merger 3 Bank

Sebelum penggabungan 3 Bank, Bank Pikko dan Bank CIC memiliki permasalahan terkait Surat-Surat Berharga SSB dan Capital Adequacy Ratio 17 berdasarkan Temuan Hasil Audit Investigatif oleh BPK tanggal 20 November 2009. Universitas Sumatera Utara CAR. Merger ini diduga untuk menghindari penutupan Bank Pikko dan Bank CIC yang kondisinya tidak sehat. Sejak penggabungan, status Bank Century selalu bermasalah. Terdapat beberapa Indikasi Pelanggaran yang terjadi pada saat proses merger ini. BI diduga memberikan kelonggaran terhadap persyaratan merger yaitu dengan: 1. Aset SSB yang semula dinyatakan macet oleh BI kemudian dianggap lancar untuk memenuhi performa CAR. 2. Tetap mempertahankan pemegang saham pengendali PSP yang tidak lulus fit and proper test. 3. Komisaris dan Direksi Bank ditunjuk tanpa fit and proper test. 4. Audit KAP atas laporan keuangan Bank Pikko dan Bank CIC dinyatakan disclaimer. Temuan BPK terkait penggabungan 3 bank ini adalah sebagai berikut: 1. Akuisi Bank Danpac dan Bank Picco tidak sesuai dengan ketentuan BI. 2. Surat izin Akuisisi Chinkara atas bank Picco dan Bank Danpac tetap dilakukan meskipun terdapat indikasi praktek perbankan yang tidak sehat dan perbuatan melawan hukum yang melibatkan Chinkara. 3. BI menghindari penutupan Bank CIC dengan memasukan Bank tersebut di dalam Skema merger. 4. Tidak membatalkan persetujuan akuisisi meskipun tahun 2001- 2003 hasil pemeriksaan BI pada ke-3 Bank menemukan indikasi pelanggaran yang signifikan. Universitas Sumatera Utara 5. Adanya perlakuan Surat-surat Berharga SSB yang semula macet menjadi lancar dengan rekomendasi KEP komite evaluasi perbankan. Terkait dengan beberapa catatan temuan di atas, dapat dibuat daftar indikasi korupsi sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Audit Investigatif oleh BPK tanggal 20 November 2009 Universitas Sumatera Utara G am b ar 2 : D af tar P el an g g ar an T er k ai t P ro ses M er g er 3 B an k Universitas Sumatera Utara

2.3 Proses Penyelidikan Kasus Bank Century di DPR

Bergulirnya kasus Bank Century di DPR merupakan tindak lanjut dari laporan BPK terkait dengan indikasi dugaan penyalahgunaan wewenang untuk membailout. Secara umum ada 3 tahapan bergulirnya kasus century di DPR,

1. Tahapan sidang pendahuluan

Dalam tahapan ini mayoritas anggota dewan menyatakan bahwa ada pelanggaran wewenang kekuasaan yg dilakukan oleh stake holder yang terkait ketua KKSK dan Gubernur BI dalam proses bailout century senilaio 6,7 triliun. Untuk menindak lanjuti adanya penyelewangan tersebut maka DPR menyepakati untuk menggunakan salah satu haknya yaitu hak angket penyelidikan, artinya DPR melakukan investigasi terhadap kronologis kasus bailot Bank Century dengan membentuk panitia khusus yang disebut Pansus Century

2. Tahapan investigasi Pansus Century

Panitia Khusus Hak Angket Bank Century atau secara umum disebut Pansus Century adalah sebuah panitia hak angket Dewan Perwakilan Rakyat yang dibentuk pada tanggal 1 Desember 2009 dalam sebuah Sidang Paripurna Pengesahan Hak Angket Bank Century terhadap usulan penggunaan hak angket DPR yang diusulkan oleh 503 Anggota DPR tersebut disahkan dan disetujuinya penggunaan hak angket untuk mengungkap skandal Bank Century dengan didukung oleh seluruh fraksi yang berada di DPR yakni 9 Fraksi. Latar belakang Panitia Khusus Hak Angket Bank Century berawal dari para pengusul yang terdiri dari sembilan orang yang kemudian hari lebih disebut sebagai Universitas Sumatera Utara Tim 9 yakni Maruarar Sirait PDI-P, Ahmad Muzani Gerindra, Andi Rahmat PKS, Lili Wahid PKB, Mukhamad Misbakhun PKS, Akbar Faisal Hanura, Chandra Tirta Wijaya PAN, Kurdi Mukhtar PPP, dan Bambang Soesetyo Golkar yang disertai fokus penyelidikan Panitia Angket Century yang diajukan beberapa anggota DPR tersebut adalah sebagai berikut: 18 Menyelidiki ke mana saja aliran dana talangan Bank Century, mengingat sebagian dana talangan tersebut oleh direksi Bank Century justru ditanamkan dalam bentuk Surat Utang Negara SUN dan dicairkan bagi nasabah besar Budi Sampoerna. Sementara kepentingan nasabah Mengetahui sejauh mana pemerintah melaksanakan peraturan perundangan yang berlaku, terkait keputusannya untuk mencairkan dana talangan bail out Rp 6,76 triliun untuk Bank Century. Adakah indikasi pelanggaran peraturan perundangan, baik yang bersifat pidana maupun perdata. Mengurai secara transparan komplikasi yang menyertai kasus pencairan dana talangan Bank Century. Termasuk mengapa bisa terjadi perubahan Peraturan Bank Indonesia secara mendadak, keterlibatan Kabareskrim Mabes Polri ketika itu, Komjen Susno Duadji, dalam pencairan dana nasabah Bank Century, dan kemungkinan terjadi konspirasi antara para pemegang saham utama Bank Century dan otoritas perbankan dan keuangan pemerintah. 18 http:id.wikipedia.orgwikiPansus_Century Universitas Sumatera Utara kecil justru terabaikan. Adakah faktor kesengajaan melakukan pembobolan uang negara demi kepentingan tertentu, misalnya politik, melalui skenario bail out bagi Bank Century. Menyelidiki mengapa bisa terjadi pembengkakan dana talangan menjadi Rp 6,76 triliun bagi Bank Century? Sementara Bank Century hanyalah sebuah bank swasta kecil yang sejak awal bermasalah, bahkan saat menerima bail out, bank ini dalam status pengawasan khusus. Rasionalkah alasan pemerintah bahwa Bank Century patut diselamatkan karena mempunyai dampak sistemik bagi perbankan nasional secara keseluruhan. Mengetahui seberapa besar kerugian negara yang ditimbulkan oleh kasus bail out Bank Century dan sejumlah kemungkinan penyelamatan uang negara bisa dilakukan. Sebab lain penegakan hukum, di tengah berbagai kesulitan hidup yang dialami masyarakat kebanyakan, aspek penyelamatan uang negara ini sangat penting untuk dijadikan perioritas demi memenuhi rasa keadilan rakyat. Selanjutnya, uang negara yang dapat diselamatkan bisa digunakan untuk kepentingan meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya. 19 Dalam sidang pansus menghasilan 2 pilihan : yaitu opsi pilihan A yang menyatakan bahwa tidak terjadi pelanggran yang digagas oleh Demokrat, PKB dan PAN, Opsi C bahwa telah terjadi pelanggaran 19 http:id.wikipedia.orgwikiPansus_Centurycite_note-0 diakses pada tanggal 20 maret 2010 Universitas Sumatera Utara terhadap bailout century yang direkomendasikan oleh PDI-P, GOLKAR dan HANURA Keanggotaan Panitia Khusus Hak Angket Bank Century terdiri dari tigapuluh anggota yang berasal dari fraksi yang ada dalam Dewan Perwakilan Rakyat terdiri dari : Fraksi Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Yahya Sacawiria, Benny K Harman, Achsanul Qosasi, Radityo Gambiro, I Wayan Gunastra, Agus Hermanto, dan Ruhut Sitompul. Fraksi Partai Golkar Idrus Marham, Ade Komaruddin, Ibnu Munzir, Bambang Soesatyo, Melkiyas Mekeng, dan Agun Gunanjar. Fraksi PDI Perjuangan Maruarar Sirait, Eva Kusuma Sundari, Ganjar Pranowo, Hendrawan Supratikno, dan Gayus Lumbuun. Fraksi PKS Andi Rahmat, Mahfudz Siddik dan Fahri Hamzah. Muhammad Misbakhun sebagai pengusul tidak diikutkan menjadi anggota pansus oleh Fraksi PKS Fraksi PAN Asman Abnur dan Tjatur Sapto Edy. Fraksi PKB Anna Muawanah dan Marwan Jafar. Fraksi PPP Romahurmuziy dan Ahmad Yani. Fraksi Gerindra Ahmad Muzani. Fraksi Hanura Akbar Faisal

3. Sidang Paripurna

Setelah pansus Century menghasilkan keputusan maka selanjutnya permasalahan Bank Century dibawa kesidang Paripurna. Inti dari sidang Universitas Sumatera Utara paripurna adalah menetapkan status Bank Century bermasalah atau tidak, opsi A atau opsi C, dalam paripurna itu DPR menyepakati untuk memilih opsi bahwa telah terjadi penyelewengan kewenangan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah dalam bailout Bank Century 2.4 Koalisi Partai Demokrat 2.4.1 Proses Terjadinya Koalisi