Pendekatan Elit Pendekatan-Pendekatan dalam Pengambilan Kebijakan 1.5.1.2.1 Pendekatan Kelompok

perjuangan antar kelompok-kelompok dalam masyarakat 3 Menurut Winarno, pendekatan kelompok mempunyai anggapan dasar bahwa interaksi, dan perjuangan antar kelompok merupakan kenyataan dari kehidupan politik . Suatu kelompok merupakan kumpulan individu-individu yang diikat oleh tingkah laku dan kepentingan yang sama, mereka mempertaruhkan dan membela tujuan-tujuan dalam persaingan dengan kelompok lain. 4 Anderson menyatakan bahwa; The essential argument of elite theory was not the people or masses who determine public policy through their demands in actions; rather the public policy was decided by a rulling elite, and carried into . Individu-individu hanya akan memiliki arti penting jika ia merupakan partisan dalam atau menjdi wakil kelompok-kelompok. Hanya melalui kelompoklah individu-individu berusaha mendapatkan pilihan-pilihan politik yang mereka inginkan. Kebijakan publik pada suatu waktu merupakan equilibrium yang dicapai dalam perjuangan kelompok. Equilibrium ini ditentukan oleh pengaruh relatif dari kelompok kepentingan yang diharapkan akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam proses pembuatan kebijakan publik. Besar kecilnya pengaruh kelompok- kelompok tersebut ditentukan oleh jumlah kekayaan, kekuatan organiosasi, kepemimpinan, akses terhadap para pembuat kebijakan, dan kohesi dalam kelompok.

1.5.1.2.2 Pendekatan Elit

3 James A. Anderson, Public Policy-Making, New York: Holt Rine Hart and Winstone, 1984. 4 Budi Winarno, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Jakarta: Media Presindo, 2002. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA effect by public official and agencies 5 Dye dan Harmon memberikan suatu ringkasan pemikiran tentang pandangan elit . “Pandangan argument utama dari teori elit bahwa kebijakan publik bukanlah ditentukan oleh masyarakat atau massa, tetapi ia lebih ditentukan oleh elit politik yang sedang memerintah yang dilaksanakan oleh pejabat-pejabat dan badan-badan pemerintah yang ada dibawahnya”. Pendekatan ini berasumsi bahwa kebijakan publik dapat dipandang sebagai nilai-nilai dan pilihan-pilihan dari elit yang memerintah. 6 • Masyarakat terbagi dalam suatu kelompok kecil yang mempunyai kekuasaan, dan kelompok besar yang tidak mempunyai kekuasaan. Hanya sekelompok kecil saja orang mengalokasikan nilai-nilai untuk masyarakat, sementara masyarakat publik tidak dapat memutuskan membuat kebijakan. . • Kelompok kecil masyarakat yang memerintah itu bukan tipe massa yang diperintah governed. Para elit biasanya berasal dari lapisan masyarakat yang ekonominya sudah makmur. • Perpindahan dari kedudukan non elit ke elit sangat pelan dan berkesinambungan untuk memelihara stabilitas dan menghindari revolusi. Hanya kalangan yang non elit yang telah menerima konsensus elit yang mendasar yang dapat diterima dalam lingkungan yang memerintah. • Elit memberikan konsensus pada nilai-nilai dasar sistem sosial pemeliharaan sistem. • Kebijakan publik tidak merefleksikan tuntutan-tuntutan massa, tetapi nilai- nilai elitlah yang berlaku. 5 Anderson, op. cit., hal. 12. 6 Thomas R. Dye and Harmon Zeigler, The Iron of Democracy, Cliff: Wad Worth, 1970. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA • Para elit secara relatif memperoleh pengaruh langsung yang kecil dari massa yang apatis, sebaliknya para elit memberikan pengaruh yang besar terhadap masyarakat massa. Pendekatan elit lebih memusatkan perhatian pada peranan kepemimpinan dalam pembentukan krbijakan-kebijakan publik. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa dalam suatu sistem politik, hanya sekelompok kecil orang yang memerintah masyarakat umum; para elit politiklah yang mempengaruhi masyarakat umum, dan massa yang mempengauhi elit. Lebih lanjut Robert Dahl menyatakan bahwa orang harus mengidentifikasi kelompok yang mengendalikan dibandingkan dengan ukuran mayoritas yang bukan merupakan artefak dari peraturan-peraturan demokratik, suatu mayoritas individu-individu yang mempunyai pilihan-pilihan tentang masalah-masalah politik pokok 7 Anderson mengemukakan bahwa; The study of government institution is one of the oldest concern of political science. Political life generally revolves around governmental institution such as legislature, executive, courts, and political parties; public policy, more over, is initially authoritatively determined and implemented by governmental institution .

1.5.1.2.3 Pendekatan Kelembagaan