permasalah yang merupakan isu hukum yang diangkat dalam penelitian ini yaitu untuk meninjau bagaimana pelaksanaan pendaftaran tanah di Kota Medan juga untuk melihat
apakah pelaksanaan Peraturan Perundang-Undangan mengenai landreform sudah sesuai dengan perintah Undang-Undang.
c. Sumber Data
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, didasarkan pada penelitian kepustakaan library research, yang dilakukan dengan menghimpun data sekunder. Data
sekunder diperoleh melalui bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier yaitu:
1. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang bersifat autoratif artinya
mempunyai otoritas. Bahan hukum primer terdiri dari aturan hukum yang terdapat pada berbagai perangkat hukum atau peraturan per-undang-undangan .
2. Bahan hukum sekunder, yaitu memberikan penjelasan mengenai bahan hukum
49
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta, Sinar Grafika, 2002, hal. 2
primer berupa buku-buku hukum,skripsi, tesis, disertasi hukum, majalah dan jurnal- jurnal ilmiah yang ada relevansinya dengan penelitian ini serta wawancara pada
para informan, nara sumber yang berkompeten dibidangnya serta hasil inventarisasi instansi Pemerintah yang berkaitan dengan pelaksanaan Pendaftaran Tanah.
3. Bahan hukum tersier atau bahan penunjang yaitu yang memberi petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus umum, kamus hukum dan bahan-bahan diluar bidang ilmu hukum yang relevan dan dapat
digunakan untuk melengkapi hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
d. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini adapun teknik yang digunakan adalah dengan penelitian kepustakaan library research yaitu meneliti sumber bacaan
yang berhubungan dengan topik dalam tesis ini seperti buku-buku hukum, majalah hukum, artikel-artikel, peraturan per-undang-undangan yang sifatnya normatif.
Disamping itu mengumpulkan data-data yang berasal dari hasil inventarisasi survei lapangan dari instansi yang berkaitan dengan topik tesis ini. Wawancara berupa
pertanyaan pada para informan dan nara sumber yang berkaitan dengan permasalahan dalam tesis ini.
e. Analisis Data
Seluruh data yang telah diperoleh dan dikumpulkan, selanjutnya akan ditelaah dan dianalisis secara kualitatif. Analisis data secara kualitatif dilakukan dengan pemilihan
pasal-pasal yang berisi kaidah-kaidah hukum yang mengatur tentang Pendaftaran Tanah kemudian membuat sistematika dari pasal-pasal tersebut sehingga menghasilkan
klasifikasi tertentu sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini dengan tetap mengacu pada pelaksanaan Pendaftaran Tanah.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PENGERTIAN YURIDIS MENGENAI PENDAFTARAN HAK ATAS TANAH
a. Pendaftaran Hak Atas Tanah
1. Pengertian Pendaftaran Tanah
Secara histori, Pendaftaran Tanah yang dikenal di dunia ini berasal dari negeri Mesir Kuno, ketika Raja Firaun saat itu memerintahkan pegawai kerajaannya untuk
mengembalikan patok-patok batas tanah pertanian rakyat yang hilang akibat meluapnya air sungai Nil.
50
Dari segi istilah, ditemukan istilah pendaftaran tanah dalam bahasa latin disebut “Capitastrum”,di Jerman dan Italia disebut “Catastro”, di Perancis disebut “kadastrale”
atau “kadaster”. Maksud dari Capitastrum atau kadaster dari segi bahasa adalah suatu register atau capita atau unit yang diperbuat untuk pajak tanah Romawi, yang berarti
suatu istilah teknis untuk record rekaman yang menunjuk kepada luas, nilai dan kepemilikan atau pemegang hak atas suatu bidang tanah, sedang kadaster yang modern
bisa terjadi atas peta yang ukuran besar dan daftar-daftar yang berkaitan.
51
Di Indonesia pendaftaran tanah masih baru atau boleh disebutkan tidak tumbuh bersama adanya hak milik masyarakat di Negara ini.
Dalam catatan sejarah pendaftaran tanah di Indonesia sejak ada Overscrijvings Ordonantie Ordonansi Balik Nama, yang mulai diperkenalkan sejak tanggal 2 April
50
M. Yamin Lubis dan Abdul Rahim Lubis, Op cit, 2008 hal, 17
51
A.P. Parlindungan 1994, Op cit, hal, 11-12
1834 Stb. 1834 Nomor 27.
52
Universitas Sumatera Utara