Tujuan hukum adalah untuk mengatur pergaulan hidup secara damai. Hukum menghendaki kedamaian. Kedamaian diantara manusia dipertahankan oleh
hukum dengan melindungi kepentingan-kepentingan manusia yang tertentu yaitu kehormatan, kemerdekaan, jiwa, harta dan sebagainya terhadap yang
merugikannya. Kepentingan individu dan kepentingan golongan manusia selalu bertentangan satu sama lain. Pertentangan kepentingan-kepentingan ini selalu
akan menyebabkan pertikaian-pertikaian dan kekacauan satu sama lain, kalau tidak diatur olehhukum untuk menciptakan kedamaian. Dan hukum pertahankan
kedamaian dengan mengadakan keseimbangan antara kepentingan yang dilindungi, dimana setiap orang harus memperoleh sedapat mungkin yang
menjadi haknya.
31
Dalam perkembangan
masyarakat modern yang ditandai dengan kemajuan pola
pikir dan teknologi dalam kehidupan masyarakat terutama dalam dunia usaha. Sertifikat tanah sebagai suatu barang berharga yang dapat dipakai untuk memajukan suatu usaha
yang berdampak pada lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 suatu peraturan pendaftaran tanah yang menghasilkan sertifikat yang dibutuhkan tadi. Namun
kendala pelaksanaan pendaftaran tanah akan berdampak pada dunia usaha. Untuk tidak menimbulkan ketidakpastian hukum khususnya dalam pelaksanaan
pendaftaran tanah pemerintah harus mencari solusi bagaimana agar pelaksanaan pendaftaran tanah di Indonesia dapat lebih cepat dan terarah agar tidak
bermunculan masalah-masalah pertanahan dalam masyarakat.
31
Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum Terjemahan Inleding tot de Studies van het Nederlands Recht, Cetakan ke-4 oleh M. Oetarid Sadino, Jakarta: Noordhoff-kolff NV, 1958, hal. 20
Timbulnya masalah-masalah pertanahan dalam masyarakat, hal ini tidak terlepas dari ketidakpastian akan pemilikan tanah. Ketidakpastian ini muncul karena tanah-tanah
yang dimiliki itu belum terdaftar.
32
b. Konsepsi
Universitas Sumatera Utara
Agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami istilah atau konsep yang digunakan maka dapat diberikan definisi operasional sebagaimana disebut dalam Pasal 1
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang pendaftaran tanah sebagai berikut: Pendaftaran tanah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah secara
terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengelolaan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk
peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk
pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah
yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.
33
Bidang tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang yang terbatas.
34
Hak atas tanah adalah hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Undang-undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria selanjutnya disebut UUPA.
35
32
Ibid, hal. 7
33
Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
34
Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
35
Pasal 1 angka 2 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
Data Fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau
bagian bangunan diatasnya.
36
Data Yuridis adalah keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, pemegang haknya dan pihak-pihak lain serta beban-beban
lain yang membebaninya.
37
Universitas Sumatera Utara
Ajudikasi adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka proses pendaftaran tanah untuk pertama kali, meliputi pengumpulan dan penetapan kebenaran data fisik dan
data yuridis mengenai satu atau beberapa objek pendaftaran tanah untuk keperluan pendaftarannya.
38
Pendaftaran tanah untuk pertama kali adalah kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan terhadap objek pendaftaran tanah yang belum didaftar berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang pendaftaran tanah atau peraturan pemerintah ini.
39
Pendaftaran tanah secara sistematik adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semua objek pendaftaran
tanah yang belum didaftar dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desakelurahan.
40
Pendaftaran tanah secara sporadik adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali mengenai satu atau beberapa objek pendaftaran tanah dalam wilayah atau
bagian wilayah suatu desakelurahan secara individual atau masal.
41
37
Pasal 1 angka 5 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
38
Pasal 1 angka 6 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
39
Pasal 1 angka 7 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
40
Pasal 1 angka 8 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
41
Pasal 1 angka 9 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
Pemeliharaan data pendaftaran tanah adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk menyesuaikan data fisik dan data yuridis dalam peta pendaftaran, daftar tanah,
daftar nama, surat ukur, buku tanah dan sertifikat dengan perubahan-perubahan yang terjadi kemudian.
42
Surat Ukur adalah dokumen yang memuat data fisik suatu bidang tanah dalam bentuk peta dan uraian.
43
Universitas Sumatera Utara
Buku Tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data fisik dan data yuridis suatu objek pendaftaran tanah yang sudah ada haknya.
44
Sertifikat adalah surat tanda bukti hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 2 huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik
atas satuan rumah susun dan hak tanggungan yang masing-masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan.
45
Pejabat Pembuat Akta Tanah, selanjutnya PPAT adalah pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta-akta tanah tertentu.
46
G. Metode Penelitian