3. Target atau Segmen Pasar yang Dituju

masyarakat. Karena songket yang kami hasilkan terdiri dari beberapa jenis dengan tingkat kualitas yang berbeda sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat luas.

II.3. 3. Target atau Segmen Pasar yang Dituju

Pasar sasaran dari usaha ini adalah para wanita dan pria yang berumur 20 tahun ke atas, para keluarga yang memiliki sofa agar menambah kesan mewah dan unik pada interior ruang tamu. Unsur suku juga merupakan dasar dari pasar usaha kami, yaitu suku melayu yang menjadi ciri khas dari songket batu bara. Dimana setiap pria atau wanita yang berumur 20 tahun ke atas sudah dewasa dan dapat menikah sehingga dapat menggunakan songket Batu Bara sebagai pakaian dalam pernikahan mereka. Dewasa ini, interior ruang tamu keluarga sering diambil dari negara luar akibatnya budaya Indonesia tidak lagi kelihatan di masyarakat Indonesia. Oleh sebab itulah kami mengolah sebuah songket Batu Bara menjadi sarung batal sofa agar warga negara Indonesia tetap dalam merasakan nuansa adat Indonesia di rumah. Selain menambah kesan mewah pada ruangan songket Batu Bara akan menambah kecintaan masyarakat Indonesia untuk terhadap budaya Indonesia. Unsur suku menjadi pilihan kami dikarenakan suku Melayu akan tetap menggunakan songket Batu Bara dalam berbagai kegiatan, seperti kegiatan Adat, tari Melayu dan berbagai pertemuan lainnya. Saat inipun telah diwajibkan setiap masyarakat Kabupaten Batu Bara agar mengenakan songket Batu Bara sebagai pakaian wajib di hari Jumat sebagai pengganti Batik oleh Bupati Batu Bara. Sehingga akan menaikkan volume penjualan produsen songket Batu Bara seperti yang akan kami lakukan.

II. 3. 4. Proyeksi Penjualan

Kami merencanakan penjualan sebanyak 24 buah produk pada bulan pertama. Dengan perincian masing-masing 4 buah untuk KW I, KW II, dan 3 buah KW III, 6 buah dasi, dan 7 buah sarung bantal sofa. Lama proses produksi untuk mengerjakan 1 buah songket dan selendang adalah 2-3 hari. 1 buah songket KW III dapat menghasilkan masing-masing 5 buah dasi dan 3 buah sarung bantal sofa. Dan rencana penjualan kami dalam 1 bulan kami sajikan dalam tabel berikut Tabel 2.3 VolumeTarget Penjualan Bulan I Jenis Produk Unit Rp Total Nilai Rp KW I 4 buah 700.000 2.800.000 KW II 4 buah 300.000 1.200.000 KW III 3 buah 200.000 600.000 Dasi 6 buah 50.000 300.000 Sarung bantal sofa 7 buah 50.000 350.000 TOTAL 24 buah 5.250.000 II. 3. 5. Strategi Pemasaran II.3.5.a Pengembangan Produk 1. Strategi pengembangan produk kami adalah dengan memberi kemasan yang unik serta free 50 ongkos kirim bagi pembelian diatas 20 unit bagi seluruh konsumen di wilayah Sumatera Utara. 2. Menyediakan pelayanan agar konsumen dapat memilih sendiri motif yang mereka inginkan atapun membuat motif sendiri pada songket pesanan mereka. 3. Mengadakan sosialisasi ke daerah-daerah dan mengikuti pameran- pameran kebudayaan untuk memperkenalkan Songket Batu Bara pada masyarakat Indonesia. II.3.5.b Pengembangan Wilayah Pemasaran Strategi Distribusi, lokasi penjualan produk ini adalah di jalan lintas Sumatera Kabupaten Batu Bara dimana daerah ini dekat dengan pelabuhan, rumah-rumah makan, tempat-tempat peristirahatan kendaraan, perumahan, juga perusahaan-perusahaan swasta dan kantor Pegawai Negeri Sipil. Kami juga akan memasarkannya di biro-biro perjalanan travel dan airport serta akan menjual produk kami di tempat-tempat kegiatan adat suku melayu. II.3.5.c Kegiatan Promosi Strategi Promosi, adalah dengan membuat brosur, selebaran-selebaran berisi informasi mengenai Songket Batu Bara seperti keunggulan, contoh gambar, alamat lengkap, nomor telepon, cara pemesanan, dan keterangan lainnya. Kami juga melakukan promosi melalui jaringan internet seperti facebook agar seluruh masyarakat dapat mengenalnya. Kegiatan pemasaran juga dilakukan disepanjang jalan lintas Sumatera Medan - Tebing Tinggi – Kisaran, seperti daerah peristirahatan dan rumah makanan khas melayu daerah Kabupaten Batu Bara. II.3.5.d Strategi Penetapan Harga Harga yang kami gunakan adalah harga pokok produksi + keuntungan jadi harga yang diberikan kepada konsumen tidak tinggi.

II.4 Analisis Pesaing