1. Analisis Perubahan Tutupan Lahan
Analasis perubahan tutupan lahan di Tapanuli Utara ini bertujuan untuk mengetahui jenis tutupan lahan dari tahun 2003, 2009, dan 2015 sehingga
diperoleh perubahan tutupan lahan setiap tahunnya. Analisis tutupan lahan ini dilakukan dengan menggunakan proses overlay change detection yang terdapat
pada software ArcGIS sehingga diperoleh lajutingkat perubahan lahan setiap waktu Sumantri, 2006.
Adapun tahapan-tahapan untuk melakukan overlay dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dibuka software ArcGIS 10.1. 2. Kemudian klik “Geoprocessing”
→ klik “ArcToolbox”. 3. Pada kotak “ArcToolbox” klik “Analysis Tools”.
4. Kemudian klik “Overlay” → klik “Union”.
5. Pada kotak “Union”, masukkan “.shp peta yang akan di-overlay” pada “input features”
→ lalu pilih tempat penyimpanannya pada “output feature class” → klik “ok”.
6. Setelah proses “overlaychange detection” selesai, kemudian klik kanan pada layer hasil overlay
→ pilih “open attribute table”. 7. Pada kotak “Table” klik “table options”
→ klik “Export” → pilih tempat penyimpanan
→ klik “ok”. 8. Kemudian data perubahan dibuka dan diolah di “software Ms. Office Excel”.
Kegiatan dalam menganalisis perubahan lahan 2003-2015 dapat digambarkan dalam diagram alir Gambar 2. Proses kegiatan dalam menganalisis
peta perubahan penutupan lahan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Peta tutupan lahan tahun 2003 dengan peta tutupan lahan tahun 2009 dilakukan change detection sehingga diperoleh peta perubahan tutupan lahan tahun 2003
dan 2009. 2. Peta tutupan lahan tahun 2009 dengan peta tutupan lahan tahun 2015 dilakukan
change detection sehingga diperoleh peta perubahan tutupan lahan tahun 2009 dan 2015.
3. Peta tutupan lahan tahun 2003 dengan peta tutupan lahan tahun 2015 dilakukan change detection sehingga diperoleh peta perubahan tutupan lahan tahun 2003
dan 2015. Setelah diperoleh hasil tutupan lahan maka dilakukan titik pengamatan di
lapangan untuk memastikan lokasi penelitian yang telah mengalami perubahan tutupan lahan. Pengambilan titik pengamatan dilakukan dengan menggunakan alat
GPS melalui ketepatan koordinat lokasi yang di-ground check. Hasil pencatatan koordinat dengan GPS ini kemudian dilakukan overlaying dengan peta perubahan
tutupan lahan di tahun 2015 untuk melihat kesesuaian hasil pengecekan lapangan dengan hasil change detection. Kemudian ditentukan nilai akurasi hasil ground
check di lapangan, menurut Danoedoro 1996, nilai akurasi yang mempunyai tingkat ketelitian
≥80 sudah dianggap benar Gambar 8. Rumus untuk menentukan nilai akurasi adalah :
Nilai akurasi =
Jumlah titik yang benar di lapangan Jumlah seluruh titik yang diambil
x 100 Diketahui
: Jumlah titik yang benar di lapangan = 52
Jumlah seluruh titik yang diambil = 60
Akurasi data lapangan = 5260 x 100
= 86,66
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Diagram Alir Analisis Perubahan Lahan dengan Change Detection
Peta Tutupan Lahan Kab. Tapanuli Utara
Peta Tahun 2003 Peta Tahun 2009
Peta Tahun 2015
Change Detection
Peta Perubahan Tutupan Lahan Kab. Tapanuli Utara
Peta tahun 2003
Peta Tahun 2009
Peta tahun 2009
Peta Tahun 2015
Peta tahun 2003
Peta Tahun 2015
Universitas Sumatera Utara
2. Analisis Faktor Penyebab Perubahan Tutupan Lahan di Kabupaten Tapanuli Utara