TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. KESIMPULAN DAN SARAN

2.4 Kerangka Konseptual 28 2.5 Hipotesis 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 30 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 30 3.2.1 Populasi 30 3.2.2 Sampel 30 3.3 Variabel Penelitian 30 3.3.1 Variabel Bebas X 30 3.3.2 Variabel Terikat Y 30 3.4 Jenis dan Desain Penelitian 30 3.5 Prosedur Penelitian 31 3.6 Instrumen Penelitian 34 3.6.1 Wawancara Guru 34 3.6.2 Angket Siswa 34 3.6.3 Lembar Observasi 34 3.6.4 Tes Hasil Belajar 35 3.6.5 Validitas Tes 36 3.7 Teknik Pengumpulan Data 36 3.7.1 Tahap Awal 36 3.7.2 Tahap Pengumpulan Data 37 3.8 Teknik Analisis Data 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.

Hasil Penelitian 42 4.2. Pengkajian Analisis Data 43 4.2.1 Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians 43 4.2.2. Uji Normalitas Data 44 4.2.3. Uji Homogenitas Data 44 4.2.4. Uji Hipotesis Penelitian 45 4.3. Observasi 46 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

52 5.2 Saran 52 DAFTAR PUSTAKA 54 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Dimensi Proses Kognitif 8 Tabel 2.2 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 18 Tabel 3.1 Desain Penelitian Two Group Pretes dan Postes 31 Tabel 3.2. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 34 Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Lembar Observasi Aktivitas Siswa 35 Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar pada Materi Optika Geometris 35 Tabel 4.1. Nilai rata-rata, Simpangan Baku, dan Varians 43 Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 44 Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel 45 Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji T Data Postes 45 Tabel 4.5. Nilai Pretest, nilai aktivitas belajar siswa dan nilai postest 47

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejak adanya manusia di muka bumi ini dengan peradabannya maka sejak itu pula pada hakikatnya telah ada kegiatan pendidikan dan pengajaran. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di masa yang akan datang Trianto, 2007 : 1. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses atau aktivitas yang bertujuan agar tingkah laku manusia yang mengalami pendidikan tersebut terjadi perubahan-perubahan. Pendidikan melanjutkan pengalaman dari satu generasi ke generasi berikutnya untuk dipakai, diubah dan disempurnakan. Melalui pendidikan seseorang individu didorong untuk berpikir, menilai dan bertindak Rosdiana, 2012 : 19. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi ; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi dan diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ? Ketika anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi Sanjaya, 2006:1. Kurikulum 2013 diawali dari kegelisahan melihat sistem pendidikan yang diterapkan selama ini hanya berbasis pada pengajaran untuk memenuhi target pengetahuan siswa. Selain itu, diperlukan keterampilan dan sikap yang tidak kalah penting untuk mendapat lulusan yang andal dan beretika untuk siap berkompetensi secara global. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah scientific appoach meliputi mengamati, menaya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Melalui pendekatan ini diharapkan siswa lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan zaman, memasuki masa depan yang lebih baik Sunarti dan Selly : 2014 : 1-2. Tetapi, kenyataannya pembelajaran Fisika sering dipandang sebagai ilmu yang abstrak yang disajikan dalam teori yang kurang menarik, dan terkesan dengan soal-soal yang sulit dan penuh dengan hitungan. Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan PPL, bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa hanya diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari, guru juga mendominasi kegiatan belajar mengajar dengan pembelajaran yang konvensional dimana guru dijadikan satu- satunya sumber informasi, selain itu penggunaan media pembelajaran masih minimum, guru dominan menggunakan buku sebagai media, guru juga tidak pernah menggunakan laboratorium untuk melakukan praktikum, alasannya adalah keterbatasan sarana dan prasaran serta waktu yang tidak cukup, sehingga guru takut tidak dapat menyampaikan materi pembejaran seluruhnya. Hal ini yang menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif, siswa dipaksa hanya mendengarkan dan berhayal, sehingga pelajaran fisika menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan tidak disukai oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu memahami dan menerapkan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Dari hasil wawancara penulis dengan salah satu guru bidang studi fisika di SMA N 5 Medan yaitu Ibu Melda Sitohang menyatakan bahwa dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional seperti ceramah, tanya jawab, sesekali membuat kelompok untuk diskusi dan melakukan praktikum, namun hal tersebut kurang menarik minat siswa, masih banyak siswa yang tidak aktif bahkan ada siswa yang sama sekali tidak mau tahu, sehingga masih banyak siswa yang hasil belajarnya berada dibawah KKM yaitu 75. Hal tersebut relevan dengan hasil angket yang dibagikan kepada 38 siswa, tidak ada

Dokumen yang terkait

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 FAJAR HARAPAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASET LEARNING (PBL) PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 6 1

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDA ACEH

0 3 1

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

0 5 69

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

1 19 69

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 14 Bandar Lampung T.P 2014/2015)

0 7 59

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 GADING REJO TAHUN PELAJARAN 20152016

1 0 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA LKS MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 KODI

6 19 60

PENGGUNAAN MEDIA QUESTION CARD DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI PLUMUTAN SEMESTER II TAHUN 20162017

0 0 17

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS 5 SDN KRANDON LOR 01 SURUH SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 16

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD

0 1 7