commit to user
36
Tabel 4 .  Lama  Hidup  Jam  Cacing  Ascaris  suum  Goeze  dalam  Larutan
Pirantel Pamoat Replikasi
Konsentrasi 0,625 mgml
1,25 mgml 2,5 mgml
5 mgml I
4 4
3 1
II 4
4 3
1 III
4 4
3 1
IV 4
4 3
1 Rata-rata
4 4
3 1
Hasil  pengamatan  dan  pencatatan  pengaruh  pemberian  infusum  daun belimbing wuluh terhadap jumlah kematian cacing Ascaris suum Goeze secara
lengkap  dapat  dilihat  pada  lampiran  2.  Sedangkan  hasil  pengamatan  dan pencacatan  pengaruh  pemberian  larutan  pirantel  pamoat  terhadap  jumlah
kematian  cacing  Ascaris  suum  Goeze  secara  lengkap  dapat  dilihat  pada lampiran 3.
B. Analisis Data
Dari data hasil penelitian pada lampiran 2 selanjutnya dianalisis dengan metode  analisis  probit  untuk  mengetahui  LC
50
infusum  daun  belimbing  wuluh Averrhoa bilimbi. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 5.
commit to user
37
Tabel 5 . Hasil Analisis Probit LC
50
Infusum Daun Belimbing Wuluh  Averrhoa bilimbi  terhadap Cacing Ascaris suum Goeze secara In Vitro
Probabilitas Interval Keyakinan 95 untuk Konsentrasi
Konsentrasi Batas Bawah
Batas Atas Probit LC10
49,414 37,878
56,562 Probit LC20
57,426 48,599
63,548 Probit LC30
63,204 55,940
68,974 Probit LC40
68,140 61,816
74,007 Probit LC50
72,754 66,903
79,117 Probit LC60
77,368 71,599
84,168 Probit LC70
82,305 76,264
90,862 Probit LC80
88,082 81,390
98,504 Probit LC90
96,095 88,138
109,462 Probit LC99
115,123 103,411
136,241
Dari  tabel  5,  dapat  dilihat  bahwa  infusum  daun  belimbing  wuluh  Averrhoa bilimbi memiliki LC
50
pada konsentrasi 72,754 dengan batas bawah 66,903 dan  batas  atas  79,117.  Selanjutnya  dilakukan  analisis  LT
50
infusum  daun belimbing wuluh Averrhoa bilimbi dengan menggunakan data yang mendekati
harga LC
50
, yaitu pada konsentrasi sekitar 80. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 6.
commit to user
38
Tabel 6 . Hasil Analisis Probit LT
50
Infusum Daun Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi terhadap Ascaris suum Goeze secara In Vitro
Probabilitas Interval Keyakinan 95 untuk Waktu
Waktu Batas Atas
Batas Bawah Probit LT10
6,725 3,906
8,877 Probit LT20
10,936 8,771
12,660 Probit LT30
13,973 12,204
15,463 Probit LT40
16,568 15,050
17,945 Probit LT50
18,994 17,608
20,368 Probit LT60
21,419 20,051
22,905 Probit LT70
24,014 22,550
25,734 Probit LT80
27,051 25,367
29,153 Probit LT90
31,263 29,160
34,008 Probit LT99
41,226 37,953
45,754
Dari tabel 6, dapat dilihat bahwa LT
50
infusum daun belimbing wuluh Averrhoa bilimbi adalah 18,994 jam dengan batas bawah 17,608 jam dan batas atas 20,368
jam. Dari data hasil penelitian pada lampiran 3 selanjutnya dianalisis dengan
metode  analisis  probit  untuk  mengetahui  LC
50
larutan  pirantel  pamoat.  Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 7.
commit to user
39
Tabel  7 .  Hasil  Analisis  Probit  LC
50
Larutan  Pirantel  Pamoat    terhadap  Cacing Ascaris suum Goeze secara In Vitro
Probabilitas Interval Keyakinan 95 untuk Konsentrasi
Konsentrasi grml
Batas Bawah grml
Batas Atas grml Probit LC10
1,424 0,845
1,823 Probit LC20
1,888 1,439
2,280 Probit LC30
2,222 1,823
2,654 Probit LC40
2,508 2,121
3,004 Probit LC50
2,775 2,376
3,354 Probit LC60
3,042 2,617
3,719 Probit LC70
3,328 2,861
4,122 Probit LC80
3,663 3,137
4,604 Probit LC90
4,127 3,508
5,284 Probit LC99
5,229 4,362
6,927
Dari  tabel  7,  dapat  dilihat  bahwa  larutan  pirantel  pamoat  memiliki  LC
50
pada konsentrasi 2,775 mgml dengan batas bawah 2,376 mgml dan batas atas 3,354
mgml.  Selanjutnya  dilakukan  analisis  LT
50
larutan  pirantel  pamoat  dengan menggunakan data yang mendekati harga LC
50
, yaitu pada konsentrasi sekitar 2,5 mgml. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 8.
commit to user
40
Tabel  8 .  Hasil  Analisis  Probit  LT
50
Larutan  Pirantel  Pamoat  terhadap  Ascaris suum Goeze secara In Vitro
Probabilitas Interval Keyakinan 95 untuk Waktu
Probit LT10 0,527
Probit LT20 0,876
Probit LT30 1,128
Probit LT40 1,343
Probit LT50 1,544
Probit LT60 1,745
Probit LT70 1,960
Probit LT80 2,212
Probit LT90 2,561
Probit LT99 3,391
Dari tabel 8, dapat dilihat bahwa LT
50
larutan pirantel pamoat adalah 1,544 jam. Di bawah ini disajikan grafik hasil analisis probit mengenai perbandingan Lethal
Time LT antara infusum daun belimbing wuluh dengan larutan pirantel pamoat.
commit to user
41
Gambar  4. Grafik  perbandingan  Lethal  Time  LT  antara  infusum  daun
belimbing wuluh Averrhoa bilimbi dengan pirantel pamoat
commit to user
42
BAB V PEMBAHASAN
Pada  penelitian  pengaruh  pemberian  infusum  daun  belimbing  wuluh Averrhoa  bilimbi  terhadap
mortalitas
cacing  Ascaris  suum  secara  in  vitro  ini, penelitian  dilakukan  dalam  tiga  tahap.  Tahap  pertama  merupakan  uji  pendahuluan
bertujuan  untuk  mengetahui  kemampuan  hidup  cacing  Ascaris  suum  di  luar  tubuh hospesnya yaitu babi. Pada uji pendahuluan ini dilakukan perendaman cacing Ascaris
suum  dalam  larutan  NaCl  0,9.  Larutan  NaCl  0,9  digunakan  karena  sifatnya isotonis  sehingga  tidak  merusak  membran  sel  tubuh  cacing.  Hasil  pada  uji
pendahuluan  dapat  dilihat  pada  tabel  2.  Dari  hasil  uji  pendahuluan  ini  diketahui bahwa cacing Ascaris suum mampu bertahan hidup selama rata-rata 94,5 jam dalam
larutan NaCl 0,9 dan suhu 37 C.
Tahap kedua merupakan tahap penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh  pemberian  infusum  daun  belimbing  wuluh  pada  berbagai  konsentrasi
terhadap  jumlah  kematian  cacing  Ascaris  suum  Goeze  secara  in  vitro.  Pada  tahap penelitian,  cacing  Ascaris  suum  direndam  pada  larutan  infusum  daun  belimbing
wuluh  dengan  berbagai  konsentrasi,  yaitu  20,  40,  60,  80,  dan  100  serta larutan pirantel pamoat dengan konsentrasi 0,625 mgml; 1,25 mgml; 2,5 mgml; dan
5  mgml.  Tahap  penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  pemberian infusum daun belimbing wuluh terhadap jumlah kematian cacing Ascaris suum Goeze
secara  in  vitro.  Hasil  pada  tahap  penelitian  dapat  dilihat  pada  Tabel  3  dan  4,