Definisi vitamin D Fungsi vitamin D

Universitas Sumatera Utara menunjukan bahwa sinar matahari atau sinar ultra violet dapat mencegah dan menyembuhkan riketsia pada anak-anak. Disimpulkan bahwa riketsia dengan demikian berhubungan dengan sinar matahari dan zat-zat yang ada di dalam minyak ikan. 1 Hampir lima puluh tahun yang lalu, da Luca menemukan bahwa bentuk aktif vitamin D membutukan sintesis di dalam ginjal. 6

2.1.2 Definisi vitamin D

Vitamin D adalah nama generik dari dua molekul, yaitu ergokalsiferol vitamin D2 dan kolekalsiferol vitamin D3. Prekursor vitamin D hadir dalam fraksi sterol dalam jaringan hewan dibawah kulit dan tumbuh-tumbuhan berturut-turut dalam bentukan 7 dehidrokolesterol dan ergosterol. Keduanya membutuhkan radiasi sinar ultraviolet untuk mengubahnya ke dalam bentuk provitamin D3 kolekalsiferol dan D2 ergokalsiferol. Kedua provitamin membutuhkan konversi menjadi bentuk aktifmya melalui penambahan dua gugus hidroksil. Terminologi vitamin D3 dan ekivalen tercantum pada Tabel 2.1. 6 Tabel 2.1 Terminologi Vitamin D3 dan Ekivalen 6 Terminologi Asal hewan Asal tumbuh-tumbuhan 7-dehidrokolesterol prekursor D3 Ergosterol prekursor D3 Sumber: epidermis hewan Sumber: tumbuh-tumbuhan Vitamin D3 Vitamin D2 Kolekalsiferol Ergokalsiferol Sumber: radiasi prekursor Sumber: radiasi prekursor 25-hidroksi kolekalsiferol 25-hidroksi ergokalsiferol Kolekalsiferol Ergokalsiferol 25OHD3 25OHD2 Sumber: perubahan di dalam hati Sumber: perubahan di dalam hati Vitamin D3 bentuk aktif Vitamin D2 bentuk aktif 1,25-dihidroksi kolekalsiferol 1,25-dihidroksi ergokalsiferol Kalsitriol Erkalsitriol 1,25OH2D3 1,25OH2D2 Sumber: perubahan di dalam ginjal Sumber: perubahan di dalam ginjal Ekivalen: 1satuan Internasional SI = 0,025 µg kolekalsiferol vitamin D3 1 µg kolekalsiferol vitamin D3 = 40 SI vitamin S kedua bentuk aktif biasanya dinamakan vitamin D3 Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Fungsi vitamin D

Fungsi utama vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan vitamin C, hormon-hormon paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen, serta mineral-mineral kalsium, fosfor, magnesium dan flour. Fungsi khusus vitamin D dalam hal ini adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam darah untuk diendapkan pada proses pengerasan tulang. 6 Di dalam saluran cerna, kalsitriol meningkatkan absorpsi vitamin D dengan cara merangsang sintesis protein pengikat-kalsium dan protein pengikatfosfor pada mukosa usus halus. Di dalam tulang, kalsitriol bersama hormon paratiroid merangsang pelepasan kalsium dari permukaan tulang ke dalam darah. Di dalam ginjal, kalsitriol merangsang reabsorbsi kalsium dan fosfor . 6 2.1.4 Defisiensi vitamin D Vitamin D adalah vitamin larut lemak yang dibutuhkan untuk berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. Dalam metabolisme kalsium dan tulang, fungsi utama 1,25OH2D3 ,metabolit aktif vitamin D, adalah mengontrol absorpsi kalsium dan fosfat usus agar dapat mempertahankan konsentrasi kalsium darah sehingga mineralisasi tulang tetap terpelihara. Defisiensi vitamin D akan berpengaruh pada homeostasis ini. Defisiensi vitamin D akan meningkatkan hormon paratiroid parathyroid hormone, PTH sehingga terjadi resorpsi tulang yang selanjutnya akan meningkatkan risiko terjadinya fraktur. Defisiensi vitamin D yang berat akan menyebabkan gangguan mineralisasi tulang sehingga terjadi penyakit Rickets pada anak-anak dan osteomalasia pada orang usia lanjut. Selain itu, defisiensi vitamin D juga akan menurunkan massa otot, dan meningkatkan miopati yang mengakibatkan terjadinya instabilitas postural dan membuat usia lanjut mudah jatuh. Belakangan ini diketahui pula bahwa vitamin hormon D berhubungan dengan berbagai penyakit seperti penyakit asma, diabetes melitus, hipertensi, artritis reumatoid, keganasan kolon, payudara, prostat, dan sebagainya. 7 Faktor penyebab defisiensi vitamn D tercantum pada tabel 2.2. 7 Universitas Sumatera Utara Dari beberapa penelitian yang ada, prevalensi defisiensi vitamin D di Indonesia pada wanita berusia 45-55 tahun adalah sekitar 50. Sementara temuan Setiati, pada wanita berusia 60-75 tahun menemukan defisiensi vitamin D sebesar 35,1. Penelitian di Indonesia dan Malaysia, pada 504 wanita usia subur WUS berusia 18-40 tahun menemukan rata-rata konsentrasi serum 25OHD adalah 48 nmolL dengan prevalensi defisiensi vitamin D sebesar 63. 8 Penelitian yang dilakukan di Indonesia pada anak usia 1 sampai 12,9 tahun menunjukkan bahwa 45 anak mengalami insufisiensi vitamin D. Pada penelitian yang dilakukan di empat negara, Indonesia menduduki peringkat ke empat, dengan rerata vitamin D hanya 52,7 nmoll. 9 Berbagai studi epidemiologi mengindikasikan konsentrasi 25-OHD20ngmL meningkatkan risiko kanker kolon, prostat, dan payudara antara 30 hingga 50. Sebanyak 33 wanita usia 60-70 tahun dan 66 usia 80 tahun keatas menderita osteoporosis. Diperkirakan 47 wanita dan 22 pria berusia 50 tahun atau lebih akan menderita osteporosis dan fraktur sepanjang sisa hidupnya. 10 Tabel 2.2 Faktor Penyebab Defisiensi Vitamin D 8 Kurangnya intake Tidak adekuatnya asupan makanan yang mengandung vitamin D Malnutrisi Paparan sinar matahari yang terbatas Gastrointestinal Malabsorbsi misalnya pada short bowel syndrome, pankreatitis, inflamatory bowel disease, amyloidosis, celiac sprue, dan malabsorptive bariatric surgery procedures Hepatic Beberapa pengobatan antiepilepsi meningkatkan aktivitas 24- hydroxylase Penyakit hati yang berat menurunkan aktivitas 25-hydroxylase Renal Penuaan menurunkan aktivitas 1- α hydroxylase Renal insufficiency, glomerular filtration rate 60 menurunkan aktivitas 1- α hydroxylase 2.1.5 Pembentukan vitamin D Vitamin D3, kolekalsiferol, berasal dari efek iradiasi UVB panjang gelombang 290-315 nm pada 7-dehidrokolesterol kolesterol dengan ikatan rangkap pada atom karbon 7 yang merupakan pendamping tambahan kolesterol Universitas Sumatera Utara di dalam kulit. Ada susunan ulang molekul dengan terbukanya cincin B inti steroid Gambar 2.1. Kolekalsiferol merupakan bentuk vitamin D yang terdapat secara alami pada manusia dan hewan, seperti dalam minyak hati ikan kod, ikan yang berlemak, mentega, dan hati hewan. Vitamin D2 berasal dari ergosterol sterol fungus melalui iradiasi senyawa tersebut dengan cahaya UV melalui rangkaian perubahan kimia yang sama dan disebut ergokalsiferol. 11 Gambar 2.1 Pembentukan vitamin D3 dalam kulit 11 Di daerah tropis dan subtropis dunia terdapat cukup vitamin D yang dibuat dalam kulit untuk memenuhi kebutuhan tubuh jika orangnya tidak terus diam di rumah atau tubuhnya tidak sepenuhnya tertutup pakaian. Karena kolekalsiferol dibentuk dalam satu organ tubuh kulit dan diangkut oleh darah untuk bekerja pada organ lain tulang, usus, ginjal, kolekalsiferol dapat disebut sebagai hormon. Bagaimanapun, ketika orang tinggal di garis lintang yang tinggim tertutup pakaian, menghabiskan seluruh waktunya di dalam rumah, dan langit terkena polusi asap, maka pajanan sinar UV tidak cukup untuk membuat cukup vitamin D di dalam kulit. Asupan vitamin D dari makanan diperlukan sehingga kolekalsiferol yang berada dalam beberapa makanan dan ergokalsiferol dalam makanan yang difortifikasi mengambil peranan sebagai sumber vitamin. 11 Universitas Sumatera Utara

2.1.6 Metabolisme vitamin D

Dokumen yang terkait

Hubungan Asupan Vitamin D, Gaya Hidup dan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar 25(OH)D Serum pada Perempuan Usia 20-50 Tahun

4 52 79

Hubungan Asupan Vitamin D, Gaya Hidup dan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar 25(OH)D Serum pada Perempuan Usia 20-50 Tahun

1 11 79

Hubungan Asupan Vitamin D, Gaya Hidup dan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar 25(OH)D Serum pada Perempuan Usia 20-50 Tahun

0 1 13

Hubungan Asupan Vitamin D, Gaya Hidup dan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar 25(OH)D Serum pada Perempuan Usia 20-50 Tahun

0 0 2

Karakteristik dan Hubungan Antara Skala Warna Kulit Dengan Kadar 25(OH) D Serum Pada Perempuan Usia 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirampit Kabupaten Langkat Sumut 2016

0 0 13

Karakteristik dan Hubungan Antara Skala Warna Kulit Dengan Kadar 25(OH) D Serum Pada Perempuan Usia 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirampit Kabupaten Langkat Sumut 2016

0 0 2

Karakteristik dan Hubungan Antara Skala Warna Kulit Dengan Kadar 25(OH) D Serum Pada Perempuan Usia 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirampit Kabupaten Langkat Sumut 2016

0 0 3

Karakteristik dan Hubungan Antara Skala Warna Kulit Dengan Kadar 25(OH) D Serum Pada Perempuan Usia 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirampit Kabupaten Langkat Sumut 2016

0 1 13

Karakteristik dan Hubungan Antara Skala Warna Kulit Dengan Kadar 25(OH) D Serum Pada Perempuan Usia 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirampit Kabupaten Langkat Sumut 2016

0 0 1

Karakteristik dan Hubungan Antara Skala Warna Kulit Dengan Kadar 25(OH) D Serum Pada Perempuan Usia 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirampit Kabupaten Langkat Sumut 2016

0 0 11