Definisi Stres Patofisiologi Stres

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Stres

2.1.1 Definisi Stres

Stres adalah respon nonspesifik generalisata tubuh terhadap setiap faktor yang mengalahkan, atau mengancam untuk mengalahkan kemampuan kompensasi tubuh untuk mempertahankan homeostasis Sherwood, 2012. Sebagian stres ini akan mengakibatkan besar dari stres ini akan mengaktifkan respon tanggapan counteractions di tingkat molekul, sel, atau sistemik yang cenderung memulihkan sebelumnya, yaitu, respon tersebut adalah reaksi homeostasis Ganong, 2012.

2.1.2 Patofisiologi Stres

Respon terhadap stres dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh hipotalamus. Hipotalamus menerima masukan stresor fisik atau emosi dari hampir semua bagian otak dan dari banyak reseptor di seluruh tubuh. Sebagai respons, hipotalamus secara langsung mengaktifkan sistem saraf simpatis, mengeluarkan CRH Corticotropin Releasing Hormon untuk merangsang pengeluaran ACTH dan kortisol, serta memicu pelepasan vasopresin. Stimulasi simpatis, pada gilirannya menyebabkan sekresi epinefrin, yang sama-sama memiliki efek pada sekresi insulin dan glukagon oleh pankreas. Selain itu, vasokonstriksi arteriol aferen ginjal oleh katekolamin secara tidak langsung merangsang renin dengan mengurangi aliran darah beroksigen ke ginjal. Renin, selanjutnya, mengaktifkan sistem renin-angiotensin-aldosteron. Dengan cara ini, hipotalamus mengintegrasikan respon sistem saraf simpatis dan sistem endokrin selama stres Sherwood, 2012. Agen penginduksi respon secara tepat disebut sebagai stresor, sementara stres merujuk kepada keadaan yang ditimbulkam oleh stresor. Jenis-jenis rangsangan yang mengganggu berikut ini menggambarkan ragam faktor yang Universitas Sumatera Utara dapat menginduksi respon stres: fisik trauma, pembedahan, panas atau dingin hebat; kimia penurunan pasokan O2,ketidakseimbangan asam-basa; fisiologik olahraga berat, syok hemoragik, nyeri; infeksi invasi bakteri; psikologis atau emosional rasa cemas, ketakutan, kesedihan; dan sosial konflik perorangan, perubahan gaya hidup Sherwood,2012.

2.1.3 Perubahan Hormon Akibat Stres