Tingkatan Stres Siklus Menstruasi

5.1.3 Hubungan Stres dengan Siklus Menstruasi Tabel 5.8 Analisis Uji Korelasi Spearman

Hubungan Stres dengan Siklus Menstruasi Variabel Stres Siklus Menstruasi Stres 0,869 Sikls Menstruasi 0,869 Melalui uji normalitas, didapat bahwa data pada penelitian ini tidak berdistribusi normal. Hubungan stres dengan siklus menstruasi pada penelitian ini diidentifikasi dengan dengan uji statistik Spearman. Tabel 5.8 menunjukkan nilai p = 0,869 p0,05. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini ditolak, yang berarti bahwa tidak ada hubungan stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswi FK USU tahun masuk 2012.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Tingkatan Stres

Melalui Tabel 5.3, dapat dilihat bahwa tingkatan stres pada mahasiswi FK USU tahun masuk 2012 lebih banyak pada keadaan tidak stres. Dimana responden yang tidak stres sebanyak 127 orang 70,6, sedangkan responden dengan stres sebanyak 53 orang 29,4. Responden dengan stres terbagi menjadi beberapa tingkatan. Responden dengan stres ringan sebanyak 22 orang 12,2, stres sedang 22 orang 12,2, stres berat 8 orang 4,4, dan stres sangat berat 1 orang 0,6. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rakhmawati 2012 dimana dilakukan penelitian pada 60 wanita umur 19-25 tahun dan ditemukan responden dalam keadaan tidak stres lebih banyak daripada Universitas Sumatera Utara responden dalam keadaan stres. Responden yang tidak stress sebanyak 63,3 dan dengan tingkatan stress sebanyak 36,7. Namun ditemukan hasil yang berbeda pada penelitian yang dilakukan oleh Nur’Aini 2011 pada mahasiswi salah satu asrama putri Universitas Andalas. Dari 178 responden ditemukan stres sedang lebih banyak yaitu sebanyak 75,28. Purwati 2012 mendapatkan perbedaan tingkatan stres berdasarkan usia, jenis kelamin, indeks prestasi, dan kondisi kesehatan pada mahasiswa jalur regular di Universitas Indonesia. Hal ini menerangkan bahwa stres pada mahasiswa dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Ditemukan juga hasil yang berbeda pada penelitian yang dilakukan oleh Rozaq 2014 pada mahasiswa dalam proses mengerjakan skripsi di UIN Sunan Ampel, dimana ditemukan stres berat sebanyak 30,7 dan stres sedang sebanyak 69,3 dari responden yang berjumlah 26 orang. Dalam penelitiannya tidak ditemukan responden yang tidak stres.

5.2.2 Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi dalam penelitian ini lebih banyak dalam keadaan normal. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4 dimana jumlah responden dengan siklus menstruasi normal sebanyak 149 orang 82,8, sedangkan responden dengan siklus menstruasi tidak normal sebanyak 31 orang 17,2. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Shoufiah 2015 pada mahasiswa usia 18-21 tahun, dimana ditemukan responden dengan siklus menstruasi normal sebanyak 54,5 sedangkan responden dengan siklus menstruasi tidak normal sebanyak 45,5 dari keseluruhan responden yang berjumlah 132 orang. Pinasti 2012 melalui penelitiannya pada Siswi di SMA N 1 Kendal menemukan hasil yang sejalan dengan penelitian ini. Dalam penelitiannya ditemukan lebih banyak responden dengan siklus menstruasi normal yaitu Universitas Sumatera Utara sebanyak 56,1, sedangkan responden dengan siklus menstruasi tidak teratur sebanyak 43,9 dari 66 orang responden. Dewi,dkk 2014 menemukan hasil yang berbeda melalui penelitiannya pada mahasiswi tahun keempat STIKES Wira Medika Bali. Dalam penelitiannya ditemukan responden dengan siklus menstruasi normal sebanyak 24,2, sedangkan responden dengan siklus menstruasi tidak normal sebanyak75,8 dari keseluruhan responden yang berjumlah 66 orang. Hasil yang berbeda juga ditemukan melalui penelitian yang dilakukan oleh Toduho, dkk 2014. Penelitian ini dilakukan pada siswi SMAN 3 Tidore yang berjumlah 68 orang. Melalui penelitiannya ditemukan reponden dengan siklus menstruasi normal sebanyak 38,2, sedangkan responden dengan siklus menstruasi tidak normal sebanyak 61,8.

5.2.3 Hubungan Stres dengan Siklus Menstruasi.