3.7 Jenis dan Sumber Data 3.7.1 Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden terpilih lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner
kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian.
3.7.2 Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan, majalah, informasi dunia usaha, buku-buku
literatur, dan internet yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.
3.8 Metode Pengumpulan Data.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui angket yang disebarkan dan dijawab oleh responden yang merupakan Mahasiswa Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sebagai sampel penelitian. Selain itu peneliti mengumpulkan data juga melalui data pendukung
literatur, jurnal dan buku-buku referensi untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder yang relevan dari Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah semestinya rangkaian penelitian harus dilakukan dengan baik. Uji validitas
Universitas Sumatera Utara
dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan kuesioner. Bila
koefisien korelasi r lebih besar dari r tabel 0,361, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid Sugiyono, 2005:109. Uji validitas dilakukan terlebih dahulu
dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampel dan dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU Medan diluar sampel.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17,0 dengan kriteria sebagai berikut :
Jika r hitung ≥ r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid
Jika r hitung r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan kuesioner menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama
Sugiyono, 2005:116. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17,0
butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :
Jika r alpha positif atau ≥ r tabel maka pertanyaan reliabel
Jika r alpha negatif atau r tabel maka pertanyaan tidak reliabel
3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga
Universitas Sumatera Utara
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat seta hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.10.2 Analisis Statistik
1. Analisis Regresi Linier Berganda Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruh atau
hubungan antara variabel independent Kemandirian Pribadi dan Kebutuhan Akan Prestasi dan variabel dependent Kemauan Memulai Usaha akan digunakan
analisis regresi linier berganda multiple regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 17,0 untuk memperoleh hasil
yang lebih terarah. Rumus perhitungan persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut :
� = � + �
1
�
1
+ �
2
�
2
+ �
3
�
3
+ �
Dimana : Y
= Kemauan Memulai Usaha Kecil a
= Konstanta �
1
, �
2
, �
3
= Koefisien Regresi Berganda �
1
= Variabel Kemandirian Pribadi �
2
= Variabel Motivasi �
3
= Variabel Pengetahuan Kewirausahaan e
= Standar Error Model regresi linier berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Normalitas Tujuan uji normalisasi adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan pendekatan grafik dengan menggunakan tingkat signifikansi 5. Jika nilai
Asyimp.Sig 2-tailed lebih besar dari 5 artinya data variabel berdistribusi
normal Situmorang et al, 2011:100. 2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau
mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor
melalui program SPSS. Tolerance
mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai
Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang
et al , 2011:133.
3. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan
atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan
menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi
terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat
Universitas Sumatera Utara
kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas Situmorang et al, 2011:107.
3.11 Uji Hipotesis 1
. Uji F Uji Serentak
Uji F uji serentak adalah untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap variabel dependent. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
� :
�
1
= 0 Artinya secara bersama-sama serentak tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel independent Kemandirian Pribadi, Motivasi, dan Pengetahuan Kewirausahaan terhadap variabel dependent Kemauan
Memulai Usaha Kecil. �
∶ �
1
≠ 0 Artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independent Kemandirian Pribadi, Motivasi, dan Pengetahuan Kewirausahaan terhadap variabel dependent Kemauan Memulai
Usaha Kecil. Nilai
�
ℎ�����
akan dibandingkan dengan nilai �
�����
. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :
� diterima jika
�
ℎ�����
�
�����
pada α = 5 �
ditolak jika �
ℎ�����
≥ �
�����
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
2. Uji t Uji Parsial
Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent Kemandirian Pribadi, Motivasi, dan
Pengetahuan Kewirausahaan terhadap variabel dependent Kemauan Memulai Usaha Kecil. Bentuk pengujiannya yaitu :
� ∶ �
1
= �
2
= �
3
= 0, artinya variabel independent Kemandirian Pribadi, Motivasi, dan Pengetahuan Kewirausahaan secara parsial tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel dependent Kemauan Memulai Usaha Kecil.
� ∶ �
1
≠ �
2
≠ �
3
≠ 0, artinya variabel independent Kemandirian Pribadi, Motivasi, dan Pengetahuan Kewirausahaan secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent Kemauan Memulai Usaha Kecil.
Nilai �
ℎ�����
akan dibandingkan dengan nilai �
�����
. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :
� diterima bila
�
ℎ�����
�
�����
pada α = 5 �
ditolak bila �
ℎ�����
≥ �
�����
pada α = 5
3. Pengujian Koefisien Determinan R²
Koefisien determinan R² bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien deteminasi melihat seberapa besar pengaruh variabel
independent terhadap variabel dependent. Koefisien determinan R² berkisar
antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 ≤ R
² ≤ 1. Apabila deteminasi R²
semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel
Universitas Sumatera Utara
independent terhadap pengaruh variabel dependent semakin kecil. Hal ini berarti,
model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent, dan bila R² mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent adalah besar terhadap variabel
dependent . Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel independent yang diteliti terhadap variabel dependent
.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Sumber: fe.usu.ac.id Gambar 4.1
Universitas Sumatera Utara USU diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU dan mendirikan
Fakultas Kedokteran pada 20 Agustus 1952 sebagai fakultas pertama. Menyusul kemudian Fakultas Hukum, Pertanian dan Teknik. Sementara Fakultas Ekonomi
USU pertama kali didirikan oleh Yayasan USU berlokasi di Kutaraja sekarang
Kota Banda Aceh pada tahun 1959.
Universitas Sumatera Utara
Berhubung Fakultas Ekonomi USU yang berkedudukan di Banda Aceh menjadi bagian dari Universitas Syah Kuala, pada tahun 1961 USU membuka
kembali Fakultas Ekonomi di Medan. Penetapan dilakukan dengan surat keputusan Menteri Pendidikan Tinggi RI No. 641961 tanggal 24 November 1961
yang berlaku surut terhitung mulai 1 Oktober 1961. Berdasarkan surat keputusan tersebut, tanggal 24 Nopember diperingati sebagai hari lahir atau Dies Natalis
Fakultas Ekonomi USU. Pada tahun 1975 AAN Akademi Administrasi Niaga Medan dilebur ke
Fakultas Ekonomi USU menjadi PAAP Pendidikan Ahli Administrasi dan Perusahaan. PAAP kemudian menjadi program diploma tiga DIII dengan tiga
program studi, yakni DIII Keuangan, DIII Akuntansi, dan DIII Kesekretariatan. Dalam perjalanan yang panjang, pada tahun 2003 USU menjadi PT
BHMN Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2003, tanggal 11 Nopember 2003, dimana Fakultas
Ekonomi USU merupakan satu dari 10 Fakultas dan Program Pascasarjana yang ada pada saat USU menjadi PT BHMN. Setelah menjadi PT BHMN, dengan
dibentuknya Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikologi pada tahun 2007 USU telah memiliki 12 fakultas.
Alamat Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU :
Jl. Prof. T.M. Hanafiah Kampus USU Medan 20155 Telp. +62 61 8218532
Fax. +62 61 8218532 Email
feusu.ac.id ekonomi.usugmail.com
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan
Menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.
Visi :
1. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam
Misi :
bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar,
2. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan dan peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen,
3. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber
pendanaan fakultas dalam status PT BHMN 4. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku
pelanggan customer dan stakeholders 5. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan
lainnya,
pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan
kuesioner. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software
SPSS Statistic Package and Sosial Science 17.0 for windows.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika r
hitung
r
tabel
2. Jika r maka pertanyaan dinyatakan valid.
hitung
r
tabel
3. Nilai r maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
hitung
Penyebaran kuesioner dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki karakteristik yang
sama dengan responden penelitian yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera Utara. Nilai r
dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
tabel
dengan ketentuan jumlah responden 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5, maka angka yang diperoleh
adalah 0,361.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted VAR00001 73.17
29.937 .482
.807 VAR00002 73.17
31.040 .368
.816 VAR00003 73.17
28.282 .413
.810 VAR00004 73.43
30.737 .397
.822 VAR00005 73.20
29.545 .502
.805 VAR00006 73.33
29.333 .511
.804 VAR00007 73.03
28.585 .581
.800 VAR00008 73.17
29.937 .373
.814 VAR00009 73.33
29.747 .440
.808 VAR00010 73.20
29.269 .484
.805 VAR00011 73.57
29.220 .426
.808 VAR00012 73.60
29.490 .376
.811 VAR00013 73.40
30.386 .388
.810 VAR00014 73.87
28.947 .412
.809 VAR00015 73.10
29.541 .399
.809 VAR00016 74.07
28.754 .462
.806 VAR00017 73.00
29.034 .500
.804 VAR00018 73.03
30.999 .401
.820 VAR00019 72.77
30.875 .385
.817
Sumber: hasil pengolahan SPSS Januari 2015
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena r
hitung
Corrected Item-Total Correlation lebih besar daripada r
tabel
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.2 Uji Reliabilitas
0,361, dengan demikian kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian realbilitas.
Menurut Ghozali dan Kuncoro Situmorang et al, 2008:46 butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s Alpha 0.60 maka pernyataan
reliabel. 2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’s Alpha 0.80 maka
pernyataan reliabel.
Tabel 4.2 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items .818
19
Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa seluruh butir pernyataan adalah reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha: 0,818 0,60 dan 0,818 0,80. Dengan
demikian kuesioner penelitian dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015
4.2.2 Teknik Analisis Data 4.2.2.1 Deskriptif Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Sampel yang diambil sebanyak 100 orang
Universitas Sumatera Utara
mahasiswa. Variabel karakteristik responden yang dibahas mencakup jenis kelamin, umur, dan jurusan. Deskriptif responden dijelaskan sebagai berikut:
1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3 :
Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Lak-laki
38 38.0
38.0 38.0
Perempuan 62 62.0
62.0 100.0
Total 100
100.0 100.0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa mahasiswa yang berkemauan memulai usaha yaitu laki-laki sebanyak 38 orang atau 38 dan
perempuan sebanyak 62 orang atau 62 . Hasil klasifikasi data di atas menunjukan bahwa responden perempuan yang memiliki kemauan memulai usaha
kecil menengah sebesar 62 .
Universitas Sumatera Utara
2. Karakteristik responden berdasarkan stambuk:
Deskriptif Responden Berdasarkan Stambuk Tabel 4.4
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2009 15
15.0 15.0
15.0 2010 6
6.0 6.0
21.0 2011 22
22.0 22.0
43.0 2012
2013 2014
7 47
3 7.0
47.0 3.0
7.0 47.0
3.0 50.0
97.0 100.0
Total 100 100.0
100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa mahasiswa yang berkemauan memulai usaha yaitu stambuk 2009 sebanyak 15 orang atau 15 ,
stambuk 2010 sebanyak 6 orang atau 6, stambuk 2011 sebanyak 22 orang atau 22, stambuk 2012 sebanyak 7 orang atau 7, stambuk 2013 sebanyak 47 orang
atau 47, stambuk 2014 sebanyak 3 orang atau 3. Hasil klasifikasi data menunjukkan bahwa responden stambuk 2013
mendominasi kemauan untuk memulai usaha dengan persentase 47 47 orang. Persentase terendah diperoleh oleh responden 2014 sebesar 3 3 orang.
Universitas Sumatera Utara
3. Karakteristik responden berdasarkan jurusan:
Tabel 4.5 Deskriptif Responden Berdasarkan Jurusan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Mnj
69 69.0
69.0 69.0
Akt 8
8.0 8.0
77.0 EP
D3 Sek D3 Keu
16 3
4 16.0
3.0 4.0
16.0 3.0
4.0 93.0
96.0 100.0
Total 100
100.0 100.0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 orang responden Jurusan Manajemen berjumlah 69 orang atau 69 , Jurusan Akuntansi
berjumlah 8 orang atau 8 , Jurusan Ekonomi Pembangunan berjumlah 16 orang atau 16 , Jurusan D3 Keuangan berjumlah 4 orang atau 4 , Jurusan D3
Sekertaris berjumlah 3 orang atau 3 .
Universitas Sumatera Utara
4. Karakteristik responden berdasarkan umur:
Tabel 4.6 Deskriptif Responden Berdasarkan Umur
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 23
22 22
23 22.0
23.0 22.0
23.0 22.0
45.0 21
8 8.0
8.0 53.0
20 42
42.0 42.0
95.0 19
18 2
3 2.0
3.0 2.0
3.0 97.0
100.0 Total 100
100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015
Bersarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 100 responden yang berumur 23 tahun berjumlah 22 orang atau 22 , kemudian berumur 22 tahun
berjumlah 23 orang atau 23 , 21 tahun berjumlah 8 orang atau 8 , 20 tahun berjumlah 43 orang atau 43 , 19 tahun berjumlah 2 orang atau 2 , dan 18 tahun
berjumlah 3 orang atau 3 .
Universitas Sumatera Utara
5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.7 :
Deskriptif Responden Berdasarkan Kepemilikan Usaha
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sudah
15 15.0
15.0 15.0
Belum 85
85.0 85.0
100.0 Total
100 100.0
100.0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015
Bersarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 100 responden yang sudah memiliki usaha berjumlah 15 orang atau 15 , kemudian yang belum memiliki
usaha berjumlah 85 orang atau 85 .
4.2.2.2 Deskriptif Variabel
Analisis deskriptif variabel akan menjabarkan setiap variabel yang digunakan baik variabel independen yaitu Kemandirian PribadiX
1
, Motivasi X
2
, Pengetahuan Kewirausahaan X
3
, dan variabel dependen yaitu Kemauan Memulai Usaha Kecil Y. Jumlah pernyataan ada 19 butir, yaitu 14 butir untuk
variabel X
1
, X
2
, X
3
Hasil dari tiap-tiap jawaban diberikan skor sesuai dengan penelitian, yaitu sebagai berikut:
, dan 4 butir untuk variabel Y.
1. Sangat Setuju SS : diberi skor 5
2. Setuju S : diberi skor 4
3. Kurang Setuju KS : diberi skor 3
Universitas Sumatera Utara
4. Tidak Setuju TS : diberi skor 2
5. Sangat Tidak Setuju STS : diberi skor 1
4.2.2.2.1 Variabel Kemandirian Pribadi X1 Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kemandirian Pribadi X1
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa: 1. Pada pernyataan 1 Saya memiliki kemampuan untuk menggali potensi
diri 2 orang responden menyatakan kurang setuju 2, 70 orang responden menyatakan setuju 70, 28 orang responden menyatakan
sangat setuju 28. 2. Pada pernyataan 2 Saya memiliki kemampuan untuk mengembangkan
potensi diri. 2 orang responden menyatakan kurang setuju 2, 76 orang No. Item
Pernyataan STS
TS KS
S SS
Rata- rata
F F
F F
F
1 0 0
0 0 2
2 70 70 28 28 4,26
2 0 0
0 0 2
2 76 76 22 22 4,2
3 0 0
2 2 10 10 61 61 27 27 4,13
4 0 0
2 2 11 11 75 75 12 12 3,97
5 0 0
0 0 4
4 73 73 23 23 4,19
Universitas Sumatera Utara
responden menyatakan setuju 76, 22 orang responden menyatakan sangat setuju 22.
3. Pada pernyataan 3 Saya memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri, 2 orang responden menyatakan tidak setuju 2, 10 orang responden
menyatakan kurang setuju 10, 61 orang responden menyatakan setuju 61, 27 orang responden menyatakan sangat setuju 27.
4. Pada Pernyataan 4 Saya memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan, 2 orang responden menyatakan tidak setuju 2, 11 orang
responden menyatakan kurang setuju 11, 75 orang responden menyatakan setuju 75, 12 orang responden menyatakan sangat setuju
12. 5. Pada pernyataan 5 Saya memiliki kemampuan untuk menerima
konsekuensi atas segala keputusan yang diambil, 4 orang responden menyatakan kurang setuju 4, 73 orang responden menyatakan setuju
74, 23 Orang responden menyatakan sangat setuju 23.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.2.2 Variabel Motivasi X2 Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi X2
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa: 1. Pada pernyataan 1 Saya memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan
fisiologis, 2 orang responden menyatakan kurang setuju 2, 71 orang responden menyatakan setuju 71, 27 orang responden menyatakan
sangat setuju27. 2. Pada pernyataan 2 Saya memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan
rasa aman, 4 orang menyatakan kurang setuju 4, 45 orang menyatakan setuju 45, 51 orang menyatakan sangat setuju 51.
3. Pada pernyataan 3 Saya memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan sosial, 1 orang responden menyatakan tidak setuju 1, 2 orang
responden menyatakan kurang setuju 2, 57 orang responden No. Item
Pernyataan STS
TS KS
S SS
Rata-rata
F F F
F F
1 0 0
0 0 2
2 71 71 27 27 4,25
2 0 0
0 0 4
4 45 45 51 51 4,47
3 0 0
1 1 2
2 57 57 40 40 4,36
4 0 0
0 0 13 13 56 56 31 31 4,18
5 0 0
0 0 7
7 63 63 30 30 4,23
Universitas Sumatera Utara
menyatakan setuju 57, 40 orang responden menyatakan sangat setuju 40.
4. Pada pernyataan 4 Saya memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan akan penghargaan, 13 orang menyatakan kurang setuju 13, 56 orang
menyatakan setuju 56, 31 orang menyatakan sangat setuju 31. 5. Pada pernyataan 5 Saya memilki keinginan untuk memenuhi kebutuhan
akan aktualisasi diri, 7 orang responden menyatakan kurang setuju 7, 63 orang responden menyatakan setuju 63, 30 orang responden
menyatakan sangat setuju 30.
4.2.2.2.3 Variabel Pengetahuan Kewirausahaan X3 Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan Kewirausahaan X3
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa: 1. Pada pernyataan 1 Saya memiliki kemampuan dalam membuat laporan
keuangan sederhana 1 orang responden menyatakan tidak setuju 1, 21 No. Item
Pernyataan STS
TS KS
S SS
Rata-rata
F F
F F
F
1 0 0
1 1 21 21 62 62 16 16 3,93
2 0 0
0 0 19 19 61 61 20 20 4,01
3 0 0
2 2 15 15 72 72 13 13 4,02
4 0 0
0 0 18 18 63 63 19 19 4,01
Universitas Sumatera Utara
orang responden menyatakan kurang setuju 21, 62 Orang responden menyatakan setuju 62, 16 orang responden menyatakan sangat setuju
16. 2. Pada pernyataan 2 Saya memiliki kemampuan dalam memasarkan
produkjasa, 19 orang responden menyatakan kurang setuju 19, 61 orang responden mneyatakan setuju 61, 20 orang responden
menyatakan sangat setuju 20. 3. Pada pernyataan 3 Saya memiliki kemampuan dalam mengelola pekerja
atau sumber daya manusia , 2 orang responden menyatakan tidak setuju 2, 15 orang responden menyatakan kurang setuju 15, 72 orang
responden menyatakan setuju 72. 13 orang responden menyatakan sangat setuju 13.
4. Pada pernyataan 4 Saya memiliki kemampuan dalam membuat usaha itu menjadi bankable, 18 orang responden menyatakan kurang setuju 18,
63 orang responden menyatakan setuju 63, 19 orang responden menyatakan sangat setuju 19.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.2.4 Variabel Kemauan Memulai UKM Y
Distribusi jawaban responden terhadap 4 butir pernyataan mengenai variabel keputusan pembelian Y dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kemauan Memulai UKM Y
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa: 1. Pada pernyataan 1 Saya berkeinginan untuk berusaha membuka usaha
dengan modal sendiri, 8 orang responden menyatakan kurang setuju 8, 46 orang responden menyatakan setuju 46, 46 orang responden
menyatakan sangat setuju 46. 2. Pada pernyataan 2 Saya berkeinginan untuk berusaha membuka usaha
dengan modal orang lain, 12 orang menyatakan kurang setuju 12, 62 orang menyatakan setuju 62, 26 orang menyataan sangat setuju 26.
3. Pada pernyataan 3 Saya berkeinginan untuk berusaha mengembangkan usaha dengan kemapuan sendiri, 2 orang responden menyatakan kurang
No. Item Pernyataan
STS TS
KS S
SS Rata-rata
F F
F F
F
1 0 0
0 0 8
8 46 46
46 46 4,38
2 0 0
0 0 12 12
62 62 26 26
4,14 3
0 0 0 0
2 2
54 54 44 44
4,42 4
0 0 0 0
4 4
49 49 47 47
4,43 5
0 0 0 0
35 35 65 65
4,65
Universitas Sumatera Utara
setuju 2, 54 orang responden menyatakan setuju 54, 44 orang responden menyatakan sangat setuju 44.
4. Pada pernyataan 4 Keinginan untuk bebas finansial, 4 orang responden menyatakan kurang setuju 4, 49 orang responden menyatakan setuju
49, 47 orang responden menyatakan sangat setuju 47. 5. Pada pernyataan 5 Keinginan untuk terbebas dari kesulitan ekonomi, 35
orang responden menyatakan setuju 35, 65 orang menyatakan sangat setuju 65.
4.2.3 Pengujian Asumsi Klasik
Berikut ini penulis melakukan uji atas data yang penulis peroleh yang disebut dengan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas.
4.2.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
data dengan bentuk lonceng Situmorang et al, 2008:55. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara, yaitu analisis grafik histogram dan
grafik P-plot serta analisis statistik kolmogorov-smirnov. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat histogram dari residualnya. Adapun hasil pengujiannya
adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan histogram
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat kurva normal. Kurva normal adalah kurva yang memiliki ciri khusus dimana
Universitas Sumatera Utara
mean,mode, dan mediannya berada ditempat yang sama. Maka jika terjadi kemencengan pada kurva skewness maka data tidak
berdistribusi normal.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015 Gambar 4.2
Gambar Grafik Histogram
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa grafik histogram variabel keputusan pembelian berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut
tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.
2. Pendekatan Grafik Cara untuk melihat normalitas adalah dengan melakukan
pendekatan grafik. Pendekatan ini dengan melihat titik-titik di sepanjang garis diagonal.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015 Gambar 4.3
Grafik Uji Normalitas
Gambar 4.3 terlihat bahwa titik mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti berdistribusi normal.
4.2.4 Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengatasi kelemahan pengujian dengan grafik dapat menggunakan pendekatan statistik dengan uji glejser, heteroskedastisitas tidak akan terjadi
apabila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut Absut. Jika probabilitas
signifikan diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada heterokedastisitas. Beberapa cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heterokedastisitas adalah sebagai berikut :
4.2.4.1 Metode Pendekatan Statistik Uji Glejser
Tabel 4.12 Hasil Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta 1
Constant 1.525
1.220 1.250 .214
Kemandirian Pribadi .011 .042
.030 .271
.787 Motivasi
.029 .048
.067 .603
.548 Pengetahuan
Kewirausahaan -.080
.054 -.171
-1.481 .142
a. Dependent Variable: absut Sumber : Hasil Pengolahan
SPSS Januari 2015
Pada Tabel 4.12 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independent
yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent absolute Ut Absut.Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat
kepercayaan 5, jadi model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
4.2.5 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor
VIF .
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah apabila tolerance value 0,1 sedangkan VIF 5 maka terjadi multikolinieritas. Berikut ini disajikan cara mendeteksi
multikolinieritas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai tolerance dan variance inflation factor VIF.
Tabel 4.13 Hasil Uji multikolinieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant Kemandirian Pribadi
.849 1.178
Motivasi .827
1.209 Pengetahuan Kewirausahaan .764
1.309 a. Dependent Variable: Kemauan Memulai Usaha Kecil Menengah
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015
Pada Tabel 4.13 memperlihatkan bahwa nilai VIF 5 , Maka tidak terdapat multikolinearitas dan Tolerance 0.1, maka tidak terdapat
Universitas Sumatera Utara
multikolinearitas. Hal ini berarti pada variabel independent, yaitu kemandirian pribadi, Motivasi, dan Pengetahuan Kewirausahaan terdapat hubungan linier
sempurna atau pasti, diantara variabel tersebut sehingga model regresi layak digunakan.
4.2.6 Uji Hipotesis 4.2.6.1 Uji F Uji Serentak
Uji F uji serentak adalah untuk melihat apakah variabel independent yaitu X yang terdiri dari tiga variabel yaitu : kemandirian pribadi X1,Motivasi
X2, dan Pengetahuan Kewirausahaaan X3 secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent yaitu
Kemauan Memulai Usaha Kecil Menengah Y. 1. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut :
H0 : b1 = 0
Artinya secara bersama-sama serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent kemandirian pribadi, motivasi,
dan pengetahuan kewirausahaan terhadap variabel dependent kemauan memulai usaha kecil menengah.
H0 : b1 ≠ 0
Artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent kemandirian pribadi, motivasi, dan
pengetahuan kewirausahaan terhadap variabel dependent kemauan memulai usaha kecil menengah. Peneliti dalam menentukan nilai F, maka diperlukan
Universitas Sumatera Utara
adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut :
df pembilang = k-1 df penyebut = n-k
Keterangan : n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 100 dan jumlah
keseluruhan variabel k adalah 4, sehinga diperoleh : 1. df pembilang = k-1
──► df pembilang 4-1 = 3 2. df penyebut = n-k
──► df penyebut 100-4 = 96 Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS
17,0 for Windows, kemudiam akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat
α = 5 3:96 = 2,70 dengan kriteria uji sebagai berikut : H0 diterima jika Fhitung Ftabel pada α = 5
H0 ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
2. Hasil uji Fhitung dapat dilihat pada Tabel 4.9 :
Tabel 4.14 Hasil Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F Sig.
1 Regression 49.113
3 16.371
11.210 .000
a
Residual 140.197
96 1.460
Total 189.310
99 a. Predictors: Constant, Kemandirian Pribadi, Motivasi, Pengetahuan
Kewirausahaan b. Dependent Variable: Kemauan Memulai Usaha Kecil Menengah
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015
1. Hasil pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F pada Tabel diatas memperlihatkan nilai F-hitung sebesar 11.210 dengan Sig adalah 0,000.
Dengan mencari pada F-tabel, dengan df1= 3 dan df2= 96 , diperoleh nilai F-tabel 2,70. Dengan kondisi dimana F-hitung lebih besar daripada F-tabel
11,210 2,70 dengan nilai Sig yang lebih kecil dari alpha 0,000 0,05, maka kesimpulan dapat diambil adalah menolak H0 yang berati koefisien
korelasi signifikan secara statistik, kemandirian pribadi, motivasi, dan pengetahuan kewirausahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kemauan memulai usaha kecil menengah. 2. Kolom pertama dari uji ANOVA yaitu kolom regresi, adalah jumlah
kuadrat dari varians yang dihasilkan oleh model persamaan regresi, yaitu sebesar 49.113, sedangkan kolom kedua yaitu residual adalah jumlah
Universitas Sumatera Utara
kuadrat varians yang tidak dihasilkan dari model persamaan regresi yaitu sebesar 140.197.
4.2.6.2 Uji t Uji Parsial
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat. H0 : b1 = 0, artinya parsial tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas X1, X2 dan X3 yaitu berupa kemandirian pribadi, Motivasi dan Pengetahuan kewirausahaan terhadap kemauan
memulai usaha kecil menengah yang ditulis sebagai variabel terikat Y. H0 : b1 ≠
0, artinya parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X1, X2 dan X3 yaitu berupa kemandirian pribadi, Motivasi dan Pengetahuan
kewirausahaan terhadap kemauan memulai usaha kecil menengah yang ditulis sebagai variabel terikat Y.
Kriteria pengambilan keputusan : H0 diterima jika t hitung t tabel pada α = 5
Ha diterima jika t hitung t tabel pa da α = 5
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.15 dibawah ini :
Tabel 4.15 Hasil Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta 1 Constant
10.490 2.184
4.804 .000
Kemandirian Pribadi .199
.076 .251
2.632 .010
Motivasi .245
.085 .278
2.877 .006
Pengetahuan Kewirausahaan
.144 .096
.150 1.492
.139
a. Dependent Variable: Kemauan Memulai Usaha Kecil Menengah Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015
Berdasarkan Tabel 4.15 diperoleh model persamaan regresi linear sederhana dalam penelitian ini yaitu:
Y = 10.490+ 0.199X
1
+ 0.245X
2
+ 0.144X
3
1. Konstanta a = 10.490 ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel bebas yaitu Kemandirian Pribadi X
+ e
1
, Motivasi X
2
, dan Pengetahuan Kewirausahaan X
3
= 0, maka terbentuknya variabel terikat yaitu Kemauan Memulai Usaha Kecil Menengah pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah tetap senilai 10.490.
Universitas Sumatera Utara
2. Koefisien X
1
b
1
3. Koefisien X = berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
Kemauan Memulai Usaha Kecil Menengah, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,10 lebih besar dari 0,05. Nilai thitung 2,632 ttabel
1,985 ini menunjukkan setiap terjadi peningkatan variabel Kemandirian Pribadi sebesar satu satuan maka akan meningkatkan Kemauan Memulai
Usaha Kecil Menengah pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sebesar 0,199.
3
b
3
4. Koefisien X = berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
Kemauan Memulai Usaha Kecil Menengah, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,05 lebih besar dari 0,05. Nilai thitung 2,877 ttabel
1,985ini menunjukkan setiap terjadi peningkatan variabel Motivasi sebesar satu satuan maka akan meningkatkan Kemauan Memulai Usaha
Kecil Menengah pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sebesar 0,245.
3
b
3
= berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap Kemauan Memulai Usaha Kecil Menengah, hal ini terlihat dari
nilai signifikansi 0,10 lebih besar dari 0,05. Nilai thitung 1,492 ttabel 1,985 ini menunjukkan setiap terjadi peningkatan variabel Pengetahuan
Kewirausahaan sebesar satu satuan maka tidak akan meningkatkan Kemauan Memulai Usaha Kecil Menengah pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sebesar 0,144.
Universitas Sumatera Utara
4.2.6.3 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas Kemandirian Pribadi, Motivasi dan Pengetahuan
Kewirausahaan terhadap variabel terikat Kemauan Memulai Usaha Kecil Menengah. Koefisien determinasi berkisar nol sampai satu 0
≤ R
2
≥ 1. Jika R
2
Tabel 4.16
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X1 yaitu Kemandirian Pribadi, X2 yaitu Motivasi dan X3 yaitu
Pengetahuan Kewirausahaan adalah besar terhadap variabel terikat Y yaitu Kemauan Memulai Usaha Kecil Menengah. Hal ini berarti model yang digunakan
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Hasil koefisien determinasi menggunakan SPSS
Statistic 17,0 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.16 dibawah ini :
Determinan Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.509
a
.259 .236
1.208 a. Predictors: Constant, Kemandirian Pribadi, Motivasi,
Pengetahuan Kewirausahaan b. Dependent Variable: Kemauan Memulai Usaha Kecil
Menengah
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Januari 2015
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Nilai R sebesar 0,509, berarti hubungan antara Kemandirian Pribadi X1,
Motivasi X2 dan Pengetahuan Kewirausahaan X3 terhadap variabel Kemauan Memulai Usaha Kecil Menengah Y, pada mahasiswa Fakultas
Universitas Sumatera Utara
Ekonomi dan Bisnis USU Medan sebesar 50,9 artinya hubungannya cukup erat.
Tabel 4.17 Hubungan Antar Variabel
Nilai Interpretasi
0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat
0.2 – 0.39 Tidak Erat
0.4 – 0.59 Cukup Erat
0.6 – 0.79 Erat
0.8 – 0.99 Sangat Erat
Sumber : Situmorang, 2008 : 113
2. Adjusted R Square sebesar 0,236, berarti 23,6 variabel Kemauan Memulai Usaha Kecil Menengah dapat dijelaskan oleh variabel
Kemandirian Pribadi, Motivasi dan Pengetahuan Kewirausahaan sedangkan sisanya sebesar 76,4 dapat dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini seperti tingkat keahlian, kebutuhan akan prestasi dan sebagainya.
3. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar
2.123. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Kemauan Memulai Usaha Kecil Menengah UKM
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian pribadi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kemauan memulai UKM, hal ini terlihat dari
nilai signifikansi 0,10 lebih besar dari 0,05. Nilai thitung 2,632 ttabel 1,985
Universitas Sumatera Utara
artinya jika ditingkatkan variabel kemandirian pribadi sebesar satu satuan maka kemauan memulai UKM akan meningkat sebesar 0,199 satuan.
Berdasarkan analisis deskriptif jawaban responden terhadap variabel kemandirian pribadi pada penyataan “Saya memiliki kemampuan untuk
mengembangkan potensi diri” , memiliki jumlah persentase paling besar yaitu 76 orang responden menyatakan setuju 76 dan 22 orang responden menyatakan
sangat setuju 22. Hal ini dikarenakan seorang pengusaha UKM harus terus mengembangkan
potensi dirinya dan mengikuti tren-tren bisnis UKM yang ada. Karena bisnis UKM cenderung terus berkembang dari masa ke masa baik di dalam negeri
maupun di luar negeri. Pengembangan potensi diri seorang wirausaha ditujukan agar UKM yang di jalankan tidak stagnan atau jalan di tempat.
Cara yang bisa dilakukan untuk pemngembangan UKM tersebut dengan inovasi produk, branding yang menonjol dan kuat, serta dengan tren-tren promosi
produk UKM melalui sosial media. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Villonensia 2009 dimana
kemandirian pribadi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan.
Menurut Suryana 2013:34, kemandirian pribadi adalah orang yang tidak suka mengandalkan orang lain, namun justru mengoptimalkan segala daya dan
upaya yang dimilikinya sendiri. Sedangkan menurut Ranto 2007:22, kemandirian pribadi adalah kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri dalam
upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung dengan
Universitas Sumatera Utara
orang lain, mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan.
Hal ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ardhya 2014, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji t variabel bebas
Kemandirian pribadi secara bersama-sama siginifikan terhadap variabel terikat Kemauan memulai usaha Kecil. Berdasarkan perbandingan dari hasil penelitian
saya menunjukkan adanya ketidaksamaan signifikan terhadap variabel kemandirian pribadi.
4.3.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Kemauan Memulai Usaha Kecil Menengah UKM
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kemauan memulai UKM, hal ini terlihat dari nilai
signifikansi 0,06 lebih besar dari 0,05. Nilai thitung 2,877 ttabel 1,985 artinya jika ditingkatkan variabel kemandirian pribadi sebesar satu satuan maka
kemauan memulai usaha kecil akan meningkat sebesar 0,245 satuan. Berdasarkan analisis deskriptif jawaban responden terhadap variabel
motivasi pada pernyataan “Saya memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan Fisiologis”, memiliki persentase paling besar 71 orang menyatakan setuju 71,
27 orang menyatakan sangat setuju 27. Hal ini dikarenakan kebutuhan fisiologis adalah mengenai kebutuhan dasar seorang manusia berupa rasa lapar,
haus, tempat tinggal, tidur, oksigen, dan kebutuhan jasmani lainnya. Seseorang yang sedang maupun ingin berwirausaha hal pertama yang ingin dipenuhinya
adalah kebutuhan-kebutuhan fisiologis tersebut. Sebagai contoh, seorang
Universitas Sumatera Utara
wirausaha yang belum memenuhi kebutuhan akan rasa laparnya tidak akan bekerja maksimal dalam usaha yang dijalaninya.
Hasil ini sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Ardhya 2014 Kemandirian Pribadi dan Kebutuhan akan Prestasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kemauan Memulai Usaha. Berdasarkan penelitian di atas sebagian besar responden setuju keinginan
berwirausahaa berasal dari dorongan atau motif tertentu. umumnya berasal dari faktor ekonomi, aktualisasi diri. Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan
motif-motif menjadi perbuatan tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong
tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. Drs. Moh. Uzer Usman : 2000.
4.3.3 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Kemauan
Memulai Usaha Kecil Menengah UKM
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian pribadi berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kemauan memulai UKM, hal ini
terlihat dari nilai signifikansi 0,139 lebih besar dari 0,05. Nilai t hitung 1,492 ttabel 1,989 artinya walaupun ditingkatkan variabel kemandirian pribadi sebesar
satu satuan maka kemauan memulai UKM tidak akan meningkat sebesar 0,245 satuan.
Berdasarkan analisis deskriptif jawaban responden terhadap variabel pengetahuan kewirausahaan pada pernyataan. Pada pernyataan “Saya memiliki
kemampuan dalam mengelola pekerja atau sumber daya manusia”, 72 orang
Universitas Sumatera Utara
responden menyatakan setuju 72 dan 13 orang menyatakan sangat setuju 13. Pernyataan ini merupakan pilihan terbanyak oleh responden. Hal ini
dikarenakan seorang wirausaha harus memiliki sumber daya manusia yang bagus dan ahli disetiap bidangnya masing-masing, dan bisa ia kelola dengan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Agar bisnis yang dijalankan terus meningkat dan berkembang.
Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu Fajrinur 2007 dimana Hasil pengujian secara parsial Uji-t menunjukkan bahwa variabel pengetahuan
kewirausahan dan strategi pemasaran berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap memulai usaha kecil.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan