2.1.4.2 Cara-Cara Mendirikan Usaha
Ada tiga cara dalam mendirikan usaha yaitu: 1. Membeli Franchise
Membeli franchise adalah menbeli hak untuk memakai merek dagang dari usaha luar negeri dan sekarang juga sudah banyak dari dalam negeri
franchisor dengan membayar royalty dan pembagian laba usaha. Cara ini adalah cara yang paling rendah risiko kegagalan pemasarannya karena sudah
dikenal oleh banyak orang. Sedangkan untuk kelemahannya adalah membutuhkan dana yang sangat besar.
2. Membeli usaha yang sedang berjalanMembeli usaha yang sedang berjalan memiliki risiko kegagalan lebih besar dari franchise, tetapi membeli usaha
yang sedang berjalan ini memiliki risiko kegagalan lebih kecil daripada mendirikan usaha sendiri dari awal.
3. Mendirikan usaha sendiri dari awal Usaha yang baru dimulai dari awal memerlukan banyak waktu maka harus siap mental, modal yang diperlukan
juga banyak tetapi tidak sebanyak frenchise, memiliki kerja keras yang tinggi. Risiko kegagalan yang diperoleh juga sangat tinggi, namun jika sukses
menjalankannya maka mempunyai rasa kepuasan tersendiri.
2.1.4.3 Peranan Usaha Kecil di Indonesia
Usaha kecil sangat penting keberadaannya di Indonesia karena merupakan bagian terbesar dari pelaku bisnis, dikatakan begitu dapat dilihat dari data BPS
tahun 2000 menyatakan jumlah usaha kecil di Indonesia sebesar 38,99 Juta.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah ini jika dipresentasikan maka sebesar 99,85 dari seluruh unit bisnis yang ada di Indonesia adalah usaha kecil dan 0,15 adalah usaha lain.
Usaha kecil pada umumnya merupakan kelompok usaha yang bekerja padat karya yang memerlukan tenaga kerja yang banyak, tanpa terlalu
menekankan pada tingkat pendidikan formal yang tinggi serta keterampilan. Menteri Koperasi dan UKM pada tahun 2000 mengatakan ada 66 Juta orang
bekerja di usaha kecil di Indonesia, jika di presentasikan menjadi 99,44 dan sisanya 0,56 dari pekerjaan lain. BPS,2005 http:www.bps.go.id.
Usaha kecil di Indonesia dapat menghasilkan beraneka ragam barang dan jasa unggulan yang dapat diproduksikan dipedesaan dan perkotaan serta tidak
memerlukan modal yang besar dan tenaga kerja yang berpendidikan formal tinggi.
2.1.4.4 Ciri-ciri Usaha Kecil