BAB III METODOLOGI PENGUJIAN
3.1 Waktu dan Tempat Pengujian
Waktu pengujian: Desember 2012 - Maret 2013 Lokasi pengujian: Laboratorium Teknik Pendingin, Fakultas Teknik, USU.
3.2 Metode Pengujian Performansi
Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan performansi mesin pengering yaitu membangun model matematik karakteristik pengeringan
untuk cassava serta mendapatkan efisiensi rata-rata dari mesin pengering, selama proses pengujian diperlukan parameter-parameter yang diukur untuk
menentukan performansi mesin pengering tersebut. Parameter utama yang
diukur selama pengujian meliputi :
1. Massa berat
Pengukuran massa cassava adalah menggunakan alat ukur load cell. 2.
Temperatur Pengukuran temperatur dilakukan terhadap : plat, udara lingkungan, ruang
pengering, dan inti cassava. Pengukuran temperatur adalah menggunakan alat ukur agilent.
3. Intensitas matahari
Pengukuran radiasi menunjukkan seberapa besar radiasi matahari yang masuk ke bumi. Biasanya data di hitung setiap jam,dari jam 08:00 Wib -
17:00 Wib. Pengukuran radiasi adalah menggunakan alat ukur hobo microstation data logger.
4. Aliran Fluida
Pada mesin pengering kolektor surya ini perpindahan panas yang terjadi adalah perpindahan panas konveksi natural, sehingga aliran fluida udara
yang terjadi melalui kolektor adalah adalah akibat perpindahan panas konveksi natural.
Universitas Sumatera Utara
Untuk melihat secara rinci parameter-parameter yang diukur, kita dapat melihat pada sub bab experimental set up pada gambar 3.16 halaman 43.
3.3 Alat dan Bahan yang Digunakan 3.3.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah: 1.
Mesin Pengering Tenaga Surya
Gambar 3.1 Mesin pengering
Spesifikasi : Kolektor :
Tipe : Plat datar
Luas : 1 m
2
Sudut Kemiringan : 60
o
Bak Pengering :
Panjang bak pengering = 0.5 m
Lebar bak pengering = 0.5 m
Tinggi bak pengering = 0.7 m
Tinggi kaki bak pengering = 1.1 m
Tinggi chimney bak pengering = 0.198 m
Universitas Sumatera Utara
2. Laptop
Digunakan untuk menyimpan dan mengolah data yang telah didapatkan dari Hobo Microstation data logger dan Agilient 34972 A.
Gambar 3.2
Laptop
Spesifikasi : a.
MSi VR440 series b.
Intel pentium dual-core processor c.
14widescreen d.
Os: Microsoft windows xp
3. Agilient 34972 A
Alat ini dihubungkan dengan termokopel yang dipasang pada titik-titik yang akan diukur temperaturnya. Pencatatan data pengukuran disimpan pada
flashdisk yang dicolokkan pada bagian belakang alat ini.
Gamabr 3.3 Agilient 34972 A
Universitas Sumatera Utara
Dengan Spesifikasi : a.
Daya 35 Watt b.
Jumlah saluran termokopel 20 buah c.
Tegangan 250 Volt d.
Mempunyai 3 saluran utama e.
Dapat memindai data hingga 250 saluran per detik f.
Mempunyai 8 tombol panel dan sistem kontrol g.
Fungsional antara lain pembacaan suhu termokopel, Resistance Temperature Detector RTD, dan termistor, serta arus listrik AC
Gambar 3.4 Spesifikasi
Agilient 34972 A
4. Hobo Micro station Data Logger
Alat ini di hubungkan ke data logger untuk kemudian dihubungkan ke komputer untuk diolah datanya. Dengan Spesifikasi :
Spesifikasi : Skala Pengoperasian : 20
– 50 C dengan baterai alkalin
40 – 70
C dengan baterai litium Input Sensor
: 3 buah sensor pintar multi channel monitoring
Universitas Sumatera Utara
Ukuran : 8,9 cm x 11,4 cm x 5,4 cm
Berat : 0,36 kg
Memori : 512Kb Penyimpanan data nonvolatile flash.
Interval Pengukuran : 1 detik
– 18 jam tergantung penggunaan Akurasi waktu
: 0 - 2 detik
Gambar 3.5 Hobo Microstation data logger
Terdapat beberapa alat ukur pada Hobo Microstation data logger yaitu : 1.
Pyranometer Alat ini digunakan untuk mengukur radiasi matahari pada suatu lokasi.
Satuan alat ukur ini adalah Wm
2
.
Tabel 3.1 Spesifikasi pyranometer Parameter
pengukuran intensitas radiasi dengan interval 1 detik
Rentang Pengukuran
0 sampai 1280 Wm
2
Temperatur kerja Temperature: -40°C to 75°C -40°F to 167°F
Akurasi ±10.0 Wm
2
or ±5 . Tambahan temperatur error 0.38 Wm
2
°C from 25°C 0.21 Wm
2
°F from 77°F
Resolusi 1.5 Wm
2
Penyimpangan ±2 per Year
Spektrum cahaya 300 to 1100 nm
Error kosinus ±5: 0° to 70° dari Vertical
Universitas Sumatera Utara
±10: 70° to 80° dari Vertical Error Azimuth
±2 Error pada 45° dari Vertical, 360° Rotation
Housing Anodized Aluminum Housing with Acrylic
Diffuser and O-Ring Seal Panjang kabel
3 Meters 9.8 ft Berat
120 grams 4.0 oz Dimensi
41mm Height x 32mm Diameter 1 58 x 1 14
Data yang diperoleh dari alat ukur ini akan dibandingkan dengan data intensitas radiasi matahari dari BMKG Medan.
2. Wind Velocity Sensor
Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Satuan alat ukur ini adalah ms. Berikut adalah spesifikasi wind velocity sensor.
Tabel 3.2 Spesifikasi Wind Velocity sensor Parameter
pengukuran Kecepatan angin rata-rata
Kecepatan angin terttinggi Data Channels
2 Channel, 1 Port Rentang pengukuran
0 to 45 ms 0 to 100 mph Operasi kerja
Temperatur: -40C to 75C -40F to 167F Akurasi
±1.1 ms 2.4 mph atau 4 Resolusi
0.38 ms 0.85 mph Ambang batas awal
1 ms 2.2 mph Kecepatan angin
maksimum 54 ms 120 mph
Radius pengukuran 3 Meter
Universitas Sumatera Utara
Housing 3 buah Anemometer dengan bantalan
TEFLON Bearings dan poros Hardened Beryllium
Panjang kabel 3.0 Meters 10 ft
Dimensi 190 cm x 51 cm 7.5 x 3.2
Berat 300 gram 10 oz
3. Ambient Measurement apparatus
Alat ini digunakan untuk mengukur temperatur lingkungan sekitar. Satuan alat ukur ini adalah °C. Dengan spesifikasi:
Tabel 3.3 Spesifikasi Measurement apparatus Rentang
pengukuran -40°C to 125°C -40°F to 257°F
Akurasi ±0.22°C at 25°C ±0.4°F at 77°F see
Diagram Resolusi
0.02°C 25°C 0.04°F 77°F Penyimpangan
0.05°Cyr + 0.1°C1000 hrs above 100°C Waktu Respon
Water: 3.5 minutes to 90 Air: 10 minutes to 90 Moving at 1msec
Akurasi Waktu ±2 Minutes per Month at 25°C 77°F
Sampling Rate 1 Second to 18 Hours
kapasitas penyimpanan data
43,000 12-bit SamplesReadings Konstruksi housing
316L Stainless Steel with O-ring seal Tekanankedalaman
kerja 2200 psi 1500 m4900 ft maximum
Lingkungan kerja Air, Water, Steam 0 to 100 RH
Berat 72 g 2.5 oz
Dimensi 10.1cm long x 1.75cm diameter
Universitas Sumatera Utara
4. T and RH Smart Sensor
Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban. Besarnya nilai yang diukur oleh alat ini dalam persen .
Tabel 3.4 Spesifikasi T and RH smart sensor Channel
1 Channel kelembapan Rentang pengukuran
-40°C - 100 °C -40°F - 212°F Akurasi
±0.2°C - 0°C sampai 50°C ±0.36°F 32°C-122°F
Resolusi ±0.03°C dari 0 °C - 50°C
±0.054°F dari 32°F - 122°F Penyimpangan
±0.1°C 0.18°Ftahun Waktu Respon
kurang 2.5 Menit sampai RH 90 dalam 1 mdet gerakan udara
Housing Stainless Steel Sensor Tip
Pilihan operasi pengukuran Tersedia
Kondisi Lingkungan kabel dan Sensor Tahan air selama 1 tahun
dengan Temperatur sampai 50°C Berat
w 17 Meter Cable: 880 grams 12.0 oz Dimensi
7 mm x 38 mm .28 x 1.50 - Sensor saja
Gambar 3.6 Alat ukur Hobo Microstation data logger
Keterangan : 1.
Pyranometer 2.
Wind Velocity Sensor 3.
Ambient Measurement apparatus 4.
T and RH Smart Sensor 1
3 2
4
Universitas Sumatera Utara
5. Load cell
Load Cell digunakan untuk mengukur berat produk yang akan dikeringkan secara real time dengan menggunakan data aquistion agilent. Alat ini
digunakan selama pengeringan. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengurangan berat produk setelah mengalami proses pengeringan
dengan alat pengering.
Gambar 3.7 load cell
Tabel 3.5 Spesifikasi load cell capacity
12 kg 25 lb Operating temp. range
-20 to +60º C Accuracy
3 gr0,1 oz Zero balance
±0,1000mvV Safe overload
150 R.C. Cable length
42 cm
3.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pengujian ini adalah: 1.
Cassava Bahan yang dipergunakan dalam proses pengeringan ini adalah cassava yang
berkadar air sekitar ±
65. Sebelum dikeringkan cassava dikupas, lalu dibentuk menjadi bentuk bujur sangkar dengan ukuran
± 1cm x 1 cm x 1 cm.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.8 Cassava
2. Triplek
Bahan ini digunakan sebagai kerangka luar dari pada solar collector yang akan dibuat. Juga digunakan sebagai isolator.
Gambar 3.9 Triplek
3. RockWool
Bahan ini digunakan sebagai lapisan isolator,digunakan untuk mencegah panas dari solar collector hilang keluar. Jenis Rock Wool yang dipakai adalah
jenis Wire Mesh yang memiliki konduktivitas 0.043 .
Gambar 3.10 Rockwool
Universitas Sumatera Utara
4. Kaca
Bahan ini digunakan sebagai jalur masuknya radiasi matahari. Digunakan jenis double glasses,untuk meningkatkan performance dari solar collector.
Gambar 3.11 Kaca
5. Styrofoam
Bahan ini digunakan sebagai lapisan isolator,digunakan untuk mencegah panas dari solar collector hilang keluar.
Gambar 3.12 Styrofoam
6. Plat Seng
Bahan ini digunakan sebagai absorber. Plat Seng yang memiliki konduktivitas yang bagus dan di beri cat hitam agar radiasi yang masuk pada solar collector
akan diserap sepenuhnya oleh plat seng.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.13 Pelat Seng
7. Lem kaca
Bahan ini digunakan untuk merekatkan kaca paka kolektor agar kaca dapat menempel dengan kuat pada kolektor.
Gambar 3.14 Lem Kaca
8. Cat
Bahan ini digunakan untuk mencat pelat seng. Cat yang digunakan adalah cat berwarna gelap hitam.
Gambar 3.15
Cat
Universitas Sumatera Utara
3.4 Experimental Set Up