0,448 kg. Maka kita dapat menghitung jumlah kalor yang diperlukan untuk mengeringkan singkong per satuan berat untuk sampel kedua yaitu :
⁄ Maka nilai rata-rata dari jumlah kalor yang diperlukan untuk
mengeringkan singkong per satuan berat kalor uap untuk singkong adalah :
⁄ ⁄
⁄
4.7.2 Kalor Yang Diterima Dari Kolektor
Kalor panas yang dimanfaatkan untuk pengeringan singkong dapat kita hitung dari kalor panas yang dapat dialirkan oleh kolektor menuju ruang
pengering. Untuk sampel pertama kita dapat melihat tabel 4.15 dan tabel 4.16 untuk mencari kalor panas rata-rata yang dialirkan oleh kolektor. Nilai kalor
panas rata-rata yang dialirkan adalah sebesar 148,0194 W. Untuk sampel pertama waktu pengeringannya adalah selama 21 jam 13 menit 76380 sekon. Maka kita
dapat menghitung berapa besar jumlah kalor panas yang dialirkan oleh kolektor yaitu :
⁄ Untuk sampel yang kedua kita dapat menggunakan cara yang sama. Pada tabel
4.17 dan 4.18 nilai kalor panas rata-rata yang dialirkan oleh kolektor menuju ruang pengering adalah sebesar 147,1547 W. Waktu pengeringannya adalah
selama 23 jam 21 menit 84060 sekon. Maka dengan cara yang sama kalor panas yang digunakan oleh ruang pengering adalah :
⁄ Maka nilai rata-rata dari jumlah kalor panas yang dialirkan oleh kolektor
menuju ruang pengering untuk mengeringkan singkong adalah :
Universitas Sumatera Utara
Dari jumlah kalor yang digunakan oleh mesin pengering maka dapat dihitung berapa besar jumlah berat singkong maksimum yang dapat dikeringkan oleh
mesin pengering yaitu :
⁄
Jadi berat maksimum yang dapat dikeringkan oleh mesin pengering dengan jumlah kalor yang digunakan dari kolektor adalah sebesar 7,717 kg.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dihasilkan dari pengujian ini adalah : 1.
Data intensitas radiasi matahari hasil pengukuran pada saat pengujian dengan BMKG terdapat perbedaan, perbedaan hasil pengukuran data yang
dilakukan tidak terlalu jauh. Hal ini terjadi karena jarak antara Laboratorium Teknik Pendingin, Fakultas Teknik, USU dengan Stasiun
Klimatologi Sampali, Medan mempunyai jarak lumayan cukup jauh sehingga cuaca dan kondisi awan pada kedua tempat ini pasti ada
perbedaan dan intensitasnya juga beda. 2.
Model metematik karakteristik pengeringan cassava singkong adalah .
3. Nilai efisiensi rata-rata kolektor surya selama proses pengujian
pengeringan adalah : Tanggal 1 maret 2013 adalah 27,26
Tanggal 2 maret 2013 adalah 37,09 Tanggal 5 maret 2013 adalah 36,24
Tanggal 6 maret 2013 adalah 32,44 4.
Berat maksimum yang dapat dikeringkan oleh mesin pengering dengan jumlah kalor yang digunakan dari kolektor adalah sebesar 7,717 kg.
5.2 Saran
Adapun saran pada pengujian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara