Konsep Motivasi Deskripsi Teoretik

commit to user

BAB II ORIENTASI TEORETIK

A. Deskripsi Teoretik

1. Konsep Motivasi

a. Asal mula dan perkembangan motivasi Menurut Hamzah 2009 Motivasi dapat diterapkan dalam berbagai kegiatan, tidak terkecuali belajar, motivasi dalam belajar sangatlah penting dikarenakan pengaruh untuk perbuatan belajar kepada tujuan yang jelas yang diharapkan dapat tercapai. Motivasi merupakan suatu tenaga potensi untuk menjadikan perilaku atau tindakan, sedangkan motivasi merupakan pengerahan dan penguatan motif itu untuk diaktualisasikan diri dalam perbuatan nyata, dalam kaitannya dengan perilaku maka motif dan motivasi itu tidak dapat dipisahkan sehingga akan muncul konsep motivasi akan mencangkup motif dan penguatan. b. Peranan motivasi Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi yaitu : 1 Dapat menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar 2 Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya commit to user 3 Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai 4 Peranan motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar 5 Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar 6 Menentukan ketekunan belajar 7 Dalam suatu motivasi belajar dapat menyebabkan seseorang tekun belajar, sebaliknya apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar maka dia tidak tahan lama belajar. Hamzah 2009 juga menjelaskan pada hakikatnya belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator: 1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3 Adanya harapan dan cita-cita 4 Adanya penghargaan dalam belajar 5 Adanya keinginan yang menarik dalam belajar 6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik. c. Pengertian Dikalangan para ahli rnuncul berbagai pendapat tentang motivasi. Masing- masing ahli memberikan pengertian tentang motivasi dengan titik berat yang berbeda-beda, sesuai dengan hasil penelitian yang mereka peroleh dan ilmu pengetahuan yang mereka pelajari. Meskipun demikian, ada juga semacam commit to user kesamaan pendapat yang dapat ditarik mengenai pengertian motivasi, yaitu : suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yaitu menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Menurut Me.Donald motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut pengandung tiga elemen penting, yaitu bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia, Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi didalamneurophysiological yang ada pada organisme manusia karena menyangkut perubahan energi manusia walaupun Motivasi itu muncul dari dalam diri manusia penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusaia, motivasi ditandai dengan munculnya, rasa feeling, afeksi seseorang, dalamhal ini motivasi relevan dengan persoalan persoalaan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi tujuan tetapi kemunculananya karena terangsang terdorong oleh adanya unsur lain dalam hal ini adalah tujuan, tujuan ini akan menyangkut kebutuhan. Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang komplek. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi. Untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua itu didorong karena adanya tujuan, kebutuhan commit to user atau keinginan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Menurut Sardjiman 2010 motivasi itu dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dipengaruhi oleh faktor intriksik dan ekstrinsik. Pengaruh intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri seseorang sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibaca. Itu sebabnya motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri secara mutlak berkait dengan aktifitas belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa seseorang belajar memang benar- benar ingin mengetahui segala sesuatunya bukan ingin pujian. Motivasi ekstrinsik berfungsi karena adanya perangsang dari luar, perlu ditegaskan bukan berarti bahwa ekstrinsi ini tidak baik dan tidak penting, dalam kegiatan belajar menagajar tetap penting sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. commit to user Menurut Morgan dan ditulis kembali oleh S. Nasution manusia hidup dengan memiliki berbagai kebutuhan 1 Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk sesuatu aktivitas Hal ini sangat penting bagi anak karena perbuatan itu mengandung suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan konsep ini , bagi orang tua yang memaksakan anak untuk diam dirumah saja adalah bertentangan dengan hakikat anak. Activities in it self is a pleasure. Hal ini dapat dihubungkan dengan sesuatu kegiatan belajar bahwa pekerjaan atau belajar itu akan berhasil kalau disertai dengan rasa gembira 2 Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain Banyak orang yang dalam kehidupanmemiliki motivasi untuk banyak berbuat sesuatu demi kesenangan dapat di nilai dari berbagai tidaknya usaha memberikan kesenangan pada orang lain , hal ini sudah barang tentu merupakan kepuasan dan kebahagian tersendiri bagi orang yang melakukan kegiatan tersebut. 3 Kebutuhan untuk mencapai hasil Suatu pekerjaan atau kegiatan belajar itu akan berhasil baik kalau disertai dengan pujian ini merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja dan belajar dengan giat dalam kegiatan belajar mengajar istilahnya perlu dikembangakan reinfoecement . 4 Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan Menurut ahli jiwa dijelaskan bahwa motivasi itu ada suatu heraki, commit to user maksudnya motivasi itu ada tingkatannya yaitu dari bawah ke atas, dalam hal ini ada beberapa teori tentang motivasi yang selalu bergaya dengan soal kebutuhan. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan security, kebutuhan akan cinta mencintai: kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat atau golongan keluarga, sekolah, kelompok, kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri yaitu mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi. 5 Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri Mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi Bentuk–Bantuk cara untuk menumbuhkan motivasi Motivasi di sekolah menurut Sardjiman 2010 adalah: 1 Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari niali kegiatan beljar, banyak siswa belajar yang utama justru untuk mencapai angka nilai yang baik, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah niali ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik baik 2 Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivator, tetapi tidak selalu demikian, karena hadiah untuk suatu pekerjaan, untuk menarik. commit to user 3 Saingan Dapat digunakan alat motivasi untuk mendorong belajar siswa persaingan, baik persaingan individu maupun kelompok dapat meningkatkan prestrasi belajar 4 Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanyasebagi tantangan sehingga bekerja kerja dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting 5 Memberi ulangan Memberikan ulangan ini juga merupakan sarana motivasi 6 Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan apakagi kalu terjadi kemajuan akan mendorong siwa untuk giat beajar semakin mengetahui paa diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapanhasilnya terus meningkat 7 Hukuman Hukuman merupakan reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip prinsip pemberian hukuman 8 Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaa ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu commit to user kegiatan yang tanpa maksud, hasrat berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang tentu hasinya akan lebih baik 9 Minat Motivasi sangat erat kaitannya dengan kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok, proses belajar akan berjalan lancar jika disertai dengan minat. 10 Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterimabaik oleh mahasiswa yang sngat penting, sebab dengan memahami tujuan yang harus kita capai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus maju. d. Teori-teori Tentang Motivasi 1 Teori Kognitif. Manusia ada1ah makhluk rasional, berdasarkan rasionya manusia bebas memilih dan menentukan apa yang akan dia perbuat, entah baik ataupun buruk. Tingkah laku manusia semata-mata ditentukan oleh kemampuan berpikirnya. Menurut teori ini tingkah laku tidak digerakkan oleh apa yang disebut motivasi, melainkan oleh rasio. Di dalam teori ini juga diletakkan pentingnya fungsi kehendak. Bahkan fungsi perasaan, sejauh fungsi berfikir dapat dipertanggungjawabkan. commit to user 2 Teori Hedonistis Teori ini mengatakan bahwa segala perbuatan manusia, entah itu disadari ataupun tidak disadari, entah itu timbul dari kekuatan luar ataupun kekuatan dalam, pada dasarnya mempunyai tujuan yang satu, yaitu mencari hal-hal yang menyenangkan. 3 Teori Insting Setiap orang telah membawa kekuatan biologis sejak lahirnya. Kekuatan biologi inilah yang membuat seseorang bertindak menurut cara tertentu. Kekuatan instingtif inilah yang seolah-olah memaksa seseorang untuk berbuat dengan cara tertentu, untuk mengadakan pendekatan kepada rangsangan dengan cara tertentu. 4 Teori psikoanalitis Dalam teori ini diakui adanya kekuatan bawaan di dalam diri setiap manusia, dan kekuatan bawaan inilah yang menyebabkan dan mengarahkan tingkah laku manusia. 5 Teori Keseimbangan Teori ini berpendapat bahwa tingkah laku manusia terjadi karena adanya ketidakseimbangan di dalam diri manusia. Dengan kata lain, manusia selalu ingin mempertahankan adanya keseimbangan di dalam dirinya. 6 Teori Dorongan Pada prinsipnya teori dorongan ini tidak berbeda dengan teori keseimbangan, hanya penekanannya berbeda. Teori dorongan commit to user memberikan tekanan pada hal yang mendorong terjadinya tingkah laku. Schunk dan Pajares 2002 penurunan atribut ini untuk berbagai faktor, termasuk kompetisi yang lebih besar, guru kurang perhatian untuk kemajuan siswa individu, dan menekankan transisi yang terkait dengan sekolah. Siswa termotivasi oleh para guru yang peduli tentang belajar siswa dan menunjukkan antusiasme. Ini guru memperkenalkan topik dengan cara yang menarik dan menantang, digunakan strategi pengajaran bervariasi, dan dipromosikan mahasiswa keterlibatan dengan memungkinkan partisipasi dalam pemilihan kegiatan belajar Cothran Ennis, 2000. Gottfried menemukan korelasi positif antara motivasi dan prestasi. Secara khusus, siswa muda dengan tinggi akademik motivasi intrinsik yang lebih tinggi secara signifikan prestasi dan kinerja intelektual. Dia juga menemukan bahwa motivasi intrinsik awal kemudian berkorelasi dengan motivasi dan prestasi dan bahwa motivasi kemudian dapat diprediksi dari prestasi awal Gottfried, 1990. Ia juga menemukan bahwa dianggap akademik kompetensi yang positif berkaitan dengan intrinsik motivasi. Sekolah mengembangkan konteks otonomi motivasi profil terhadap pendidikan, yang pada gilirannya menyebabkan mereka untuk mendapatkan nilai sekolah yang lebih tinggi. Dirasakan akademik kompetensi dan dirasakan akademik penentuan nasib sendiri secara positif mempengaruhi motivasi akademik otonom, yang pada gilirannya berdampak positif terhadap kinerja sekolah Fortier, Vallerand, Guay, 1995. commit to user

2. Konsep Persepsi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP PROFESI BIDAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN DIPLOMA III KEBIDANAN

0 3 46

KORELASI PERSEPSI MAHASISWA PROFESI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

0 0 5

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA D-IV KEBIDANAN TENTANG PROFESI BIDAN PENDIDIK DENGAN PRESTASI BELAJAR

0 0 5

HUBUNGAN MOTIVASI MENGIKUTI PENDIDIKAN BIDAN DENGAN MINAT BELAJAR PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN SEMESTER II DI STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2011

0 0 12

Hubungan antara Kualitas Tidur dengan Konsentrasi Belajar dan Indeks Prestasi Mahasiswa Program DIII Kebidanan STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENJADI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA MAHASISWA SEMESTER II PRODI DIII KEBIDANAN (STUDI DI STIKes ICMe JOMBANG) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 1 11

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENJADI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA MAHASISWA SEMESTER II PRODI DIII KEBIDANAN (STUDI DI STIKes ICMe JOMBANG) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 9

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN 2A MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Kebiasaan Belajar dan Motivasi Bel

0 0 12

HUBUNGAN HASIL BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II DENGAN KESIAPAN MENOLONG PERSALINAN NORMAL PADA MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DI STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Hasil Belajar Asuhan Kebidanan II dengan Ke

0 0 12

HUBUNGAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Motivasi Ekstrinsik Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan STIKES 'Aisyiya

0 0 8