commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional telah digariskan dan dituangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional, yaitu tercapainya kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Derajat kesehatan optimal yang dapat dicapai dengan
peningkatan mutu dan perubahan tingkah laku masyarakat, serta pelayanan kesehatan yang merata, menyeluruh dan terpadu memegang peranan sangat
penting dalam pembangunan nasional. Kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan
semakin meningkat sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan,
bertujuan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang terampil dan bermutu dalam jenis dan jumlah yang cukup untuk memenuhi segala macam kebutuhan
pelayanan kesehatan. Dalam Survei Demografi Kesehatan Indonesia SDKI Angka Kematian
Ibu AKI di Indonesia mencapai 307100.000 kelahiran hidup.Dapat menempatkan Indonesia menjadi peringkat pertama dalam kasus kematian ibu
melahirkan, karena itu profesi bidan memiliki peranan penting untuk menekan Angka Kematian Ibu AKI. Target penurunan AKI menjadi 125100.000 dapat
dicapai pada tahun 2010 Depkes RI, 2010.
commit to user
Agar pelayanan kebidanan yang diberikan dapat berkualitas bidan harus memiliki cara pandang bagaimana pelayanan kebidanan yang berkualitas.
Keberhasilan pelayanan tersebut dipengarui oleh pengetahuan, keyakinan, pemahaman dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbal balik
antara manusia wanita, kesehatan lingkungan, pelayanan kebidanan perilaku dan keturunan, pemahaman bidan terhadap sejarah pelayanan bidan, model dan teori
yang melatar belakangi praktek kebidanan, peran fungsi kompetensi bidan, ruang praktek bidan, metode pendekatan pemecahan masalah .Dalam melakukan asuhan
kebidanan yang berkualitas dengan dukungan standar asuhan yang dilandasi oleh kebidanan sebagai filososi, yang mengacu pada profesi bidan sebagai falsafah
asuhan kebidanan, definisi bidan, pelayanan bidan, peran, fungsi, praktek kebidanan, dan asuhan kebidanan. Estiwidani, dkk, 2008
Pendidikan D III Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta, yang merupakan salah satu instansi pendidikan tinggi di lingkungan Kopertis wilayah
V diharapkan mampu mendukung upaya pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang optimal, dengan membekali para lulusannya dengan
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan tersebut, perlu dilakukan
kegiatan pembelajaran yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan landasan keprofesian yang kokoh, relevan dengan tingkat pendidikan. Disamping itu perlu
ditopang dengan pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan yang cukup, sehingga dapat menopang pertumbuhan dan pembinaan, sikap dan
kemampuanketerampilan dan bidang keprofesian, serta melaksanakan asuhan
commit to user
kebidanan dengan etika kebidanan sebagai tuntutan. Besarnya minat atau kemauan seorang calon mahasiswa antara individu
yang satu dengan yang lain bervariasi. Jika minat itu kemauannya besar, datangnya dari lubuk hati yang dalam ataukah oleh faktor eksternal seperti
disuruh orang tua, karena ingin cepat mendapatkan pekerjaan dan sebagainya, sebab hal tersebut akan mempengaruhi kemauan belajarnya Nasution, 2009.
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran, diantaranya motivasi dan persepsi. Motivasi dan persepsi sangat
penting untuk menghindari para mahasiswa dari kegagalan. Juga dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dalam menempuh pendidikan.
Menurut Syah 1999 faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi prestasi belajar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu: 1 faktor internal,
adalah faktor-faktor yang terdapat dalam diri yang belajar yaitu: a faktor fisiologis seperti kondisi fisiologis secara umum dan kondisi pancaindra; b faktor
psikologis seperti minat, bakat, kecerdasan, motivasi, kebiasaan serta kemampuan kognitif; 2 faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar diri yang
belajar, yaitu: a faktor lingkungan sosial; b faktor instrumen seperti kurikulum, program, sarana dan fasilitator serta guru dan siswa. Menurut Clark 1991 bahwa
evaluasi prestasi belajar siswa di sekolah 70 dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 dipengaruhi oleh lingkungan.
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di STIKES A Yani Yogyakarta pada mahasiswa semester I Angkatan 2009, hasil wawancara dengan
commit to user
10 mahasiswa diperoleh data mengenai motivasi masuk STIKES A Yani Yogyakarta yaitu, 5 mahasiswa dengan alasan dorongan orang tua, 3 mahasiswa
dengan motivasi pribadi, dan 2 mahasiswa karena saran teman. Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari Bagian Adminstrasi Akademik, nilai rata-rata
mahasiswa untuk mata ajar Konsep Kebidanan adalah 2,5. Nilai ini bisa dikategorikan cukup. Namun sebagai salah satu mata ajar pokok dengan bobot
4SKS, nilai rata-rata tersebut menunjukkan kurangnya pencapaikan kompetensi yang diharapkan.
Mengetahui pentingnya penguasaan kompetensi mata ajar Konsep Kebidanan tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang motivasi
dan persepsi mahasiswa dalam proses pembelajaran pada mata kuliah Konsep Kebidanan di Program Studi D III Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta.
B. Perumusan Masalah