commit to user
47
D. Rilis Garuda di Dadaku
Pada tanggal 18 Juni 2009, GARUDA DI DADAKU rilis serentak di lebih dari 70 bioskop di berbagai kota di Indonesia, baik di jaringan bioskop 21
Cineplex maupun Blitzmegaplex. Pada Pk. 16.00 WIB juga diadakan launching buku GARUDA DI DADAKU yang bertempat di MP Book Point, Jl. Puri
Mutiara Raya No. 72 Cipete - Jakarta Selatan. Acara ini menghadirkan para pemain dan sutradara filmnya dan terbuka untuk umum.
E. Sukses Besar Garuda di Dadaku
Sejak resmi diputar secara serentak di seluruh jaringan bioskop 21 dan Blitzmegaplex tanggal 18 Juni 2009 lalu, film Garuda di Dadaku terus menjadi
film buruan para pencinta film tanah air. Hal ini terbukti dari antrian panjang di beberapa bioskop dan tiket yang selalu terjual habis hingga jam-jam terakhir
pemutaran. Fenomena ini tidak hanya terjadi di daerah Jabodetabek, tetapi juga di kota-kota lain seperti Bandung, Yogya, Medan, Makassar, Pekanbaru, Surabaya,
Malang, dan Cilegon. Tua-muda besar-kecil dari perorangan hingga rombongan keluarga, rela mengantri demi film yang mengangkat tema nasionalis ini. Bahkan
di beberapa tempat, seperti Makassar dan Yogyakarta, karcis yang dijual adalah untuk pertunjukan hari berikutnya.
Tidak heran, roadshow artis dan pendukung film Garuda di Dadaku ke beberapa kota di Indonesia pada 22-23 Juni 2009 lalu juga mendapat sambutan
meriah. Kota-kota tersebut adalah Bandung, Makassar, Medan, Banjarmasin, dan
commit to user
48
Yogyakarta. Tim Garuda di Dadaku yang berkunjung adalah Emir Mahira pemeran Bayu, Marsha Aruan pemeran Zahra, Aldo Tansani pemeran Hery,
Maudy Koesnaedi pemeran Wahyuni, Ramzi pemeran Bang Duloh, Ifa Isfansyah Sutradara, Salman Aristo penulis skenario, Avesina Soebli associate
producer, Gangsar Sukrisno co-producer, Putut Widjanarko produser eksekutif, Shanty Harmayn produser. Juga akan diadakan kunjungan ke
bioskop oleh para aktor dan aktris Garuda di Dadaku ke Depok, Bekasi, dan Bogor.
Berikut komentar beberapa tokoh setelah menonton film Garuda di Dadaku:
Anies Baswedan Rektor Universitas Paramadina
“Saya melihat film ini menarik, menunjukkan determinasi anak muda yang bisa menjadi inspirasi untuk anak-anak muda Indonesia. Jadi komponen pendidikan
juga sangat kuat disamping nuansa realita masyarakatnya terasa sekali. Saya melihat film ini dengan perspektif yang sangat positif”.
Prof. Dr. Bambang Sudibyo Mendiknas Republik Indonesia
“Tidak hanya menghibur tapi film ini juga mendidik. Ini adalah bukti bahwa dengan kreativitas yang baik dan tinggi, tema pendidikan bisa juga diangkat
menjadi hiburan yang menarik, mencerahkan dan membuat rileks. Dan yang dididik dari film ini bukan hanya anak-anak tapi juga orangtua, termasuk juga
kakeknya”.
commit to user
49
Gumilar Sumantri Rektor Universitas Indonesia
“Film ini luar biasa, dari awal sampai akhir, bagaimana Garuda disematkan, cinta pada bola, cinta pada bangsa, membela nama baik bangsa negara, ini memang
sesuatu hal yang mengharukan bagaimana refleksi pada bangsa dan negara itu ditanamkan”.
Kak Seto Pemerhati Anak
“Selain mengembangkan atau menumbuhkan patriotisme di kalangan anak-anak, film ini juga menghibur, lucu, haru, serta sarat pendidikan agar setiap anak-anak
tetap bangga pada dirinya dan berani mengembangkan potensi unggul yang dimiliki masing-masing...”.
1
1
www.garudadidadaku.com
commit to user
50
BAB III ANALISIS DATA
Analisis data merupakan suatu bagian menuju titik akhir dari sebuah penelitian yang mana di didalamnya akan terdapat pemrosesan atas data yang ada
melalui metode analisa yang dipilih. Disini, film sebagai medium audio visual yang ditampilkan berfungsi sebagai objek yang menghadirkan korpus dalam
bentuk
scene
dan shot akan terproses melalui metode analisa semiotika. Yang mana semiotika akan menempatkan film sebagai sebuah “teks” yang tidak hanya
di pandang sebagai naskah yang tertuang dalam format audio visual saja, tetapi sebagai jalinan tanda-tanda yang sarat akan makna.
Proses interpretasi makna dalam bab ini akan dilakukan terhadap pilihan kategori tertentu. Dimana indikator Nasionalisme dan Patriotisme sebagai simbol
sosial dalam film ini dikategorikan sebagai kecintaan, kesetiaan, kekaguman, kekaguman, kebanggaan, dan pengabdian dimana akan dianalisa melalui element
simbol teknis yang ada berupa ;
scene
,
shot
,
visual
,
audio
yang ada di dalam film Garuda Di Dadaku, dijadikan empat element simbol teknis dikarenakan untuk
memperjelas element-element yang akan diteliti melalui dua tahap yaitu denotatif
denotation
dan konotatif
konotation
. Denotasi merupakan makna sebenarnya pada sebuah tanda dimana makna sesuai dengan apa yang tampak apa adanya
dan dapat dengan mudah dikenali atau diidentifikasi. Konotasi merupakan makna yang terdapat dibalik makna denotasi. Konotasi membaca tanda oleh audien
dengan pemaknaan diluar makna yang sebenarnya apa adanya yang tampak.
commit to user
51
Analisis data merupakan suatu bagian menuju titik akhir dari sebuah penelitian yang mana di didalamnya akan terdapat pemrosesan atas data yang ada
melalui metode analisa yang dipilih. Disini, film sebagai medium audio visual yang ditampilkan berfungsi sebagai objek yang menghadirkan korpus dalam
bentuk
scene
dan shot akan terproses melalui metode analisa semiotika. Yang mana semiotika akan menempatkan film sebagai sebuah “teks” yang tidak hanya
di pandang sebagai naskah yang tertuang dalam format audio visual saja, tetapi sebagai jalinan tanda-tanda yang sarat akan makna.
Proses interpretasi makna dalam bab ini akan dilakukan terhadap pilihan kategori tertentu. Dimana indikator Nasionalisme dan Patriotisme dalam film ini
dikategorikan sebagai berikut : a.
Kecintaan b.
Kesetiaan c.
Kekaguman d.
Kebanggaan e.
Pengabdian
commit to user
52
1. Scene 66