Deskriptif Comparing Means Analisis Data dan Pembahasan.

commit to user 81 Tabel 4.2 Rata – rata Rasio Kinerja Keuangan Sumber : Data diolah

1. Deskriptif Comparing Means

a. Rasio CAR

Pada rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio CAR, secara deskriptif kinerja keuangan bank konvensional menunjukkan nilai rata-rata CAR yang relatif lebih tinggi 16.68 dibandingkan rata-rata CAR bank syariah 13. Hal ini menunjukan kecukupan modal yang dimiliki oleh bank konvensional relatif lebih baik daripada bank syariah, karena semakin tinggi nilai CAR maka semakin bagus kualitasnya. Namun jika mengacu pada ketentuan Bank lndonesia yang mewajibkan CAR minimum 8, maka kedua bank syariah masih dalam kategori bank yang berkinerja baik atau sehat karena nilainya jauh diatas ketentuan BI. RATIO MEAN Ketentuan BANK BANK Bank Indonesia KONVENSIONAL SYARIAH CAR 16.6883 13 Min 8 NPL 4.5294 3.2511 Max 5 ROA 2.5683 2.3433 0.5 - 1.25 ROE 21.7761 26.1322 5 - 12 LDR 62.0222 90.9744 80 - 100 BOPO 78.4783 82.9906 92 commit to user 82

b. Rasio NPLNPF

Sedangkan pada rasio kredit yang bermasalah atau Non Performing LoansFinancing NPLNPF, secara deskriptif kinerja keuangan berdasarkan NPL, bank konvensional menunjukkan nilai rata-rata NPLNPF yang relative lebih besar 4.52 dibandingkan rata - rata NPLNPF bank syariah 3.25 . Hal ini menunjukkan kredit bermasalah yang lebih tinggi pada bank konvensional daripada bank syariah, karena semakin tinggi nilai NPL maka semakin buruk kualitasnya. Namun jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang menetapkan NPLNPF maksimum 5, maka kedua bank syariah masih dalam kategori bank yang berkinerja baik atau sehat karena nilainya jauh dibawah ketentuan BI.

c. Rasio ROA

Rasio rentabilitas ditinjau dari kemampuan bank dalam menghasilkan laba berdasarkan total aset yang dimilikinya.atau Return On Assets ROA, secara deskriptif kinerja keuangan berdasarkan ROA, bank syariah menunjukkan nilai rata-rata ROA yang relative lebih rendah 2.34 dibandingkan rata-rata ROA bank konvensional 2.56 . Hal ini menunjukkan laba yang dihasilkan dari total aset yang dimiliki oleh bank konvensional relatif lebih baik daripada bank syariah, karena semakin tinggi nilai ROA maka semakin bagus kualitasnya. Namun jika mengacu pada commit to user 83 ketentuan Bank lndonesia tentang penetapan peringkat ROA adalah berkisar antara 1.5, maka kedua bank syariah dalam kategori bank yang berkinerja baik atau sehat karena nilainya jauh diatas ketentuan BI.

d. Rasio ROE

Rasio rentabilitas ditinjau dari kemampuan bank dalam menghasilkan laba berdasarkan modal yang dimilikinya atau Return On Equity ROE, secara deskriptif kinerja keuangan berdasarkan ROE, bank syariah menunjukkan nilai rata-rata ROE yang relatif lebih besar 26.13 dibandingkan rata-rata ROE bank konvensional 21.77 . Hal ini menunjukkan laba yang dihasilkan dari modal yang dimiliki oleh bank syariah lebih tinggi daripada bank konvensional, karena semakin tinggi nilai ROE maka semakin bagus kualitasnya. Namun jika mengacu pada ketentuan Bank lndonesia tentang penetapan peringkat ROE adalah berkisar antara 5 - 12,5, maka kgdua bank syariah dalam, kategori bank yang berkinerja baik atau sehat karena nilainya jauh diatas ketentuan BI.

e. Rasio LDRFDR

Pada rasio kemampuan perusahaan dalam mernenuhi kewajiban – kewajibannya. Dalam penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Loan Financing to Deposit Ratio LDRFDR, secara deskriptif kinerja keuangan berdasarkan LDR, bank syariah menunjukkan nilai rata-rata commit to user 84 LDRFDR yang relative lebih tinggi 90.97 dibandingkan rata-rata LDRFDR bank konvensional sebesar 62.02 . Hal ini menunjukkan likuiditas yang dirniliki oleh bank syariah relatif lebih baik daripada bank konvensional. Namun jika mengacu pada ketentuan Bank lndonesia tentang penetapan peringkat LDRFDR adalah berkisar antara 80 - 100 maka perbankan syariah berada pada kondisi ideal, sedangkan perbankan konvensional berada pada kondisi yang buruk selama periode penelitian.

f. Rasio BOPO

Pada rasio efisiensi BOPO dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata- rata rasio sebesar 82.99, lebih besar dibanding dari rata – rata rasio BOPO Bank Konvensional yang sebesar 78.47 . Hal ini berarti bahwa selama periode Juni 2005 - Juni 2010 perbankan syariah memiliki BOPO yang lebih lebih rendah kualitasnya daripada perbankan konvensional, karena semakin tinggi nilai BOPO maka semakin buruk kualitasnya. Akan tetapi, jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik BOPO adalah 92, maka perbankan syariah masih berada pada kondisi ideal. commit to user 85

2. Pengujian Hipotesis