33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh suatu variabel
terhadap variabel lainnya. Ginting dan Situmorang, 2008. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena arah dan fokus penelitian ini
ialah uji teoritik, yang tiap tahap mengutamakan pengukuran rumus, penggunaan instrumen kuesioner dan data statistik Ginting dan Situmorang, 2008.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di beberapa lokasi usahapedagang bakso di kecamatan Medan Johor. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Mei 2016 sd
selesai. Pemilihan tempat penelitian dilakukan secara sengaja purposive, yaitu daerah penelitian ditentukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu
disesuaikan dengan tujuan penelitian.
3.3. Batasan Operasional
1. Variabel Independen X
1
Karakteristik Kewirausahaan 2.
Variabel Independen X
2
Pengetahuan Kewirausahaan 3.
Variabel Dependen Y keberlangsunganusahapedagang bakso di Kecamatan Medan Johor.
3.4. Definisi Operasional
Menurut Nazir dalam Umar 2008 Operasionalisasi Variabel adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau
Universitas Sumatera Utara
34
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional diperlukan untuk menjelaskan faktor-faktor yang
sudahdiidentifikasi sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Pengertahuan Kewirausahaan dan Karakteristik
Kewirausahaan.
1. Karakteristik Kewirausahaan X
1
Didefinisikan sebagai suatu karakteristik yang harus dimiliki setiap pewirausaha untuk menjalankan usahanya dan menjadi pendorong kesuksesan
usahanya. Menurut Suryana 2010 dan Mahfoedz 2006 peneliti mengambil lima indikator dari karakteristik wirausaha yaitu sebagai berikut:
1. Percaya diri
2. Berani mengambil resiko
3. Memiliki komitmen
4. Memiliki etos kerja
5. Memiliki sikap kemandirian
2. Pengetahuan Kewirausahaan X
2
Didefinisikan sebagai dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam mandiri individu setiap pewirausaha. Menurut Suryana 2010 dan
Scarborough, 2006 dalam Kristanto, 2009 peneliti mengambil indikator yang terkait dengan pengetahuan kewirausahaan yaitu sebagai berikut:
1. Mengerti tentang bidang usaha yang dijalankan
2. Memiliki pembukuan sederhana
3. Mampu berkomunikasi dengan baik
Universitas Sumatera Utara
35
4. Memiliki pengetahuan manajemen
5. Memiliki pengetahuan pemasaran
3. Keberhasilan Usaha Y
Didefinisikan sebagai keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari
seseorang melakukan bisnis. Beberapa indokator dalam menentukan keberhasilan usaha menurut Noor 2007 adalah sebagai berikut :
1. Keuntungan Usaha
2. Penjualan Meningkat
3. Bartambahnya Pelanggan
4. Jumlah tenaga kerja
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi
Indikator Skala Ukur
Karakteristik Kewirausahaan
X
1
Sifat yang dimiliki seorang wirausaha
dalam usahanya
untuk mencapai
sukses. 1. Percaya diri dan optimis
2. Berani mengambil resiko 3. Memiliki komitmen
4. Memiliki etos kerja 5. Memiliki sikap
kemandirian Likert
Pengetahuan Kewirausahaan
X
2
Dasar dari sumber daya
kewirausahaan yang
terdapat didalam
mandiri individu.
1. Mengerti tentang bidang usaha yang dijalankan
2. Memahami pembukuan sederhana
3. Mampu berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki pengetahuan manajemen
5. Memiliki pengetahuan pemasaran
Likert
Universitas Sumatera Utara
36
Lanjutan Tabel 3.1 Keberhasilan
Usaha Y keberhasilan
dari bisnis
mencapai tujuannya,
suatu bisnis
dikatakan berhasil
bila mendapat
laba, karena laba adalah
tujuan dari
seseorang melakukan bisnis.
1. Meningkatnya laba 2. Bertambahnya jumlah
karyawan 3. Meningkatnya omset
4. Meningkatnya jumlahpelanggan
5. Meningkatnya frekuensi transaksi
Likert
Sumber : Machfoedz, 2006;Suryana, 2010;Noor 2007 3.5.
Skala Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini Karakteristik kewirausahaan X
1
,Penetahuan kewirausahaan X
2
dan keberlangsungan usaha pedagang bakso Y yang diukur dengan menggunakan skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiono,2005. Dalam
penelitian ini, responden memilih dari salah satu jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir
sebagai posisi responden dalam skala Likert. Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 yang
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
No Pernyataan
Skor
1 Sangat Setuju SS
5 2
Setuju S 4
3 Kurang Setuju KS
3 4
Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1
Sumber: Sugiyono,2005
Universitas Sumatera Utara
37
3.6. Populasi Dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2012, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang
telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah pedagang bakso di
Kecamatan Medan Johor yang berjumlah 33 pedagang.
3.6.2 Sampel
Menurut Sugiyono 2012, Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti
adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Berdasarkanpengertian tersebut, yang menjadi sampel penelitian ini adalah seluruh pedagang bakso yang
berada di Kecamatan Medan Johor, yaitu sebanyak 33 pedagang.
Universitas Sumatera Utara
38
3.7 Jenis Data