79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil uji F menunjukkan bahwa KarakteristikKewirausahaan dan
PengetahuanKewirausahaan secara serentak berpengaruh signifikan
terhadap Keberhasilan Usaha Pedagang Bakso di Kecamatan Medan Johor, dibuktikan dengan F hitung 24.146, F hitung
F tabel 24.146 3.10.
2. Variabel KarakteristikKewirausahaan X
1
, berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
Keberhasilan Usaha Pedagang Bakso di Kecamatan
Medan Johor Y
hal ini terlihat dari nilai t hitung 2.225 t table 1.988. 3.
Variabel Pengetahuan Kewirausahaan X
2
, berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
Keberhasilan Usaha Pedagang Bakso di Kecamatan
Medan Johor Y
hal ini terlihat dari nilai t hitung 2.132 t table 1.988.
4. Secara parsial diantara variabel bebas yang diteliti ternyata variabel
PengetahuanKewirausahaan X
2
yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap Keberhasilan Usaha Pedagang Bakso di Kecamatan
Medan Johor Y. Hal ini diketahui dari nilai Standardizer Coefficients tertinggi sebesar 0.530dan nilai signifikan terkecil sebesar 0,034 di antara
variabel bebas lainnya. 5.
Melalui identifikasi determinan R Square diketahui sebesar 0.617yang
Universitas Sumatera Utara
80 artinya faktor Keberhasilan Usaha Pedagang Bakso di Kecamatan Medan
Johor dapat
dijelaskan oleh
Karakteristik Kewirausahaan
dan PengetahuanKewirausahaan sebesar 61,7.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Pedagang Bakso di Kecamatan Medan Johor sebaiknya berani mengambil
risiko demi kemajuan usahanya. Berani mengambil risiko berarti kemungkinan untuk berhasil itu ada dan tentunya keberhasilan tersebut
lebih baik dari sebelumnya. 2.
Pedagang Bakso di Kecamatan Medan Johor sebaiknya lebih bekerja keras lagi demi mencapai tujuan usahanya yaitu keberhasilan usaha, Dengan
bekerja keras kemungkinan berhasil ada meskipun selama ini usaha baksonya tidak terjual sesuai target.
3. Pedagang Bakso di Kecamatan Medan Johor sebaiknya membuat
pembukuan sebagai standart yang berlaku meskipun sederhana sehingga pedagang bakso dapat melihat perkembangan usahanya.
4. Pedagang Bakso di Kecamatan Medan Johor sebaiknya meningkatkan
pemasaran usahanya sehingga dapat mencapai keberhasilan usaha, dan tentunya pedagang bakso harus lebih banyak lagi belajar tentang bagaimana
cara memasarkan produknya karena selama ini pedagang bakso di Kecamatan Medan Johor rata-rata hanya memasang spanduk di depan
Universitas Sumatera Utara
81 usahanya sebagai sarana pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Kewirausahaan
Seorang Perancis yang bernama Richard Cantillon, ahli ekonomi Perancis keturunan Irlandia dianggap sebagai orang pertama yang menggunakan istilah
entrepreneur dan entrepreneurship. Dalam karya akbarnya yang berjudul : Essai Sur La Nature Du Commerce en General, Cantillon memberikan peranan utama
kepada konsep “entrepreneurship” dalam ilmu ekonomi. Dalam karya tersebut, Cantillon menyatakan seorang entrepreneur sebagai seorang yang membayar
harga tertentu untuk produk tertentu, untuk kemudian dijualnya dengan harga yang tidak pasti an Uncertain Price, sambil membuat keputusan-keputusan
tentang upaya mencapai dan memanfaatkan sumber-sumber daya, dan menerima risiko berusaha The Risk of Enterprise Winardi, 2008.
Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis yaitu “entreprende‟ yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah
ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon 1755. Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B Say 1803 untuk
menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat yang lebih tinggi serta
menghasilkan lebih banyak lagi Suryana dan Kartib, 2010. Pada abad ke 17 istilah entrepreneur digambarkan sebagai seorang yang
melakukan kontrak pekerjaan dengan pemerintah untuk memasok produk tertentu.
Universitas Sumatera Utara
7 Kontrak ini memakai harga tetap keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari
pekerjaan ini adalah merupakan imbalan dari kegiatan wirausaha. Pengertian wirausaha lebih lengkap dinyatakan oleh Schumpeter entrepreneur as the person
who destroys the existing economic order by introducing new products and services, by creating new forms of organizations, or by exploiting new raw
material Seorang wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan
bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatan melalui organisasi bisnis yang baru ataupun bisa pula
dilakukan dalam organisasi bisnis yang sudah ada, maka dari itu seorang wirausaha dapat melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah
organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut Alma, 2011. Sedangkan menurut Hisrich-Peters, entrepreunership is the process of
creating something different with value by devoting the necessary time and effort, assuming the accompanying financial, personal satisfaction and independence
artinya kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas
jasa dan kepuasan seta kebebasan pribadi Alma, 2011. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kewiraswastaan berasal dari kata
entrepreneurBahasa Inggris adala h “orang yang pandai atau berbakat mengenali
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya”
Sumarsono,2010.
Universitas Sumatera Utara
8 Dalam lampiran keputusan koperasi dan pembinaan pengusahaan kecil no.
961KEPMXI1995, dicantumkan bahwa: 1.
Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap perilaku dan kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Wirausaha atau wiraswasta atau saudagar merupakan istilah yang melekat pada diri seseorang yang mampu berdiri sendiri karena keunggulan
yang dimiliki dalam bidang usaha. Hal itu sesuai dengan arti kata wiraswasta itu, yaitu: Wira: manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar,
berani, pahlawan dan pendekar kemajuan dan mempunyai keagungan watak, Swa: sendiri, dan Sta: berdiri Djatmiko, 2011.
Menurut Sukardi 1991, kata berwirausaha merupakan gabungan kata berwira yang berarti gagah berani atau perkasa dan usaha. Berwirausaha berarti
orang yang gagah berani atau perkasa dalam menjalankan usaha. Sedangkan menurut G. Meredith 2000, berwirausaha adalah melakukan kegiatan usaha dan
upaya yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan –kesempatan
bisnis sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.
Universitas Sumatera Utara
9 Menurut Hendro 2011 Kewirausahaan adalah padanan kata dari
entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernamen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama
kewirausahaan. Kata entrepreneur berasal dari bahasa Perancis, yaitu entreprende yang berarti petualang. Pengambil risiko, kontraktor, pengusaha orang yang
mengusahakan suatu pekerjaan tertentu, dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Wirausahawan Entrepreneur adalah seorang yang mempunyai kombinasi unsur-unsur dan elemen-elemen internal berupa motivasi, visi, komunikasi dan
dorangan semangat serta kemampuan untuk memenfaatkan peluang usaha dalam konteks bisnis wirausahawan merupakan seorang pengusaha, tapi tidak semua
pengusaha adalah wirausahawan. Karena wirausahawan itu merupakan salah satu pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung jawab resiko yang mempunyai visi
kedepan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi dibidang usaha Suryana,2006.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa berwirausaha adalah sebagai suatu usaha, upaya, sikap, semangat, nilai, seni, dan kemampuan
untuk mencari, melihat dan segala sumber daya yang dimilikinya untuk memberikan balas jasa dan memperoleh keuntungan atas usahanya itu. Wirausaha
diharapkan dapat bertanggung jawab dan berani dalam menghadapi resiko usahanya kegagalan, karena kegagalan bagi wirausaha merupakan pengalaman
belajar. Selain itu wirausaha yang handal juga harus mempunyai visi yaitu pandangan kedepan untuk memberi motivasi serta visi tersebut juga harus disertai
Universitas Sumatera Utara
10 dengan misi yang jelas. Wirausaha sekaligus pemimpin yang efektif akan selalu
mencari cara -cara yang lebih baik. Dan biasanya seorang wirausaha mempunyai rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi resiko.
2.1.2 Karakteristik Kewirausahaan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, karakteristik memiliki pengertian yaitu sifat khas sesuai dengan perwatakan. Sementara itu menurut Maxwell,
karakteristik lebih jauh lebih baik dari sekedar perkataan. Lebih dari itu, karakteristik merupakan sebuah pilihan yang menentukan tingkat kesuksesan.
Karakteristik kewirausahaan adalah suatu karakteristik yang harus dimiliki setiap pewirausaha untuk menjalankan usahanya dan menjadi pendorong
kesuksesannya.Mahfoeddz,2006 Karakteristik kewirausahaan merupakan kualitas atau sifat yang tetap
terus-menerus atau kekal yang dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasikan seorang pribadi, suatu objek, suatu kejadian, intergrasi, atau sintesis dari sifat-sifat
individual dalam bentuk suatu atau kesatuan dan kepribadian seseorang, dipertimbangkan dari titik pandangan etis dan moral. Faisal, 2002
Karakteristik kewirausahaan menurut Meredith 2006 dalam Suryana 2008 adalah:
1. Percaya diri dan Optimis
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
3. Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan
4. Kepemimpinan
5. Keorisinilan
Universitas Sumatera Utara
11 6.
Berorientasi pada masa depan Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer 1993
mengemukakan delapan karakteristik kewirausahaan yang meliputi: 1.
Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya 2.
Lebih memilih resiko moderat 3.
Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil 4.
Selalu menghendaki umpan balik yang segera 5.
Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan 6.
Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik
7. Memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah 8.
Selalu menilai prestasi dengan uang. Menurut Mas’ud dan Mahmud Machfoedz 2006 karakteristik
kewirausahaan meliputi: 1.
Menyukai pengendalian segala sesuatu yang mereka kerjakan 2.
Tidak suka berpangku tangan 3.
Termotivasi oleh hasrat mencapai kesuksesan 4.
Menganalisa setiap opsi untuk menjamin keberhasilan dan mengurangi resiko 5.
Selalu mencari cara yang lebih baik dalam mengerjakan sesuatu 6.
Menyadari kehidupan pribadi lebih penting dari kehidupan bisnis 7.
Selalu memilih alternatif terbaik dalam membuat keputusan 8.
Tidak takut mengaku jika melakukan kesalahan
Universitas Sumatera Utara
12 Menurut McClelland dalam buku M. Wiratmo;2001 karakteristik
wiraswastawan adalah sebagai berikut: 1.
Keinginan untuk berprestasi Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri
orang yang memotivasi perilaku kearah pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan merupakan tantangan dari bagi individu.
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
Wiraswastawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagai pencapaian tujuan. Mereka memilih menggunakan sumber daya sendiri dengan cara
bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai.
3. Referensi kepada risiko-risiko menengah
Wiraswastawan bukanlah penjudi, mereka memilih menentapkan tujuan- tujuan yang membutuhkan tungkat kinerja yang tinggi, suatu tingkakan yang
mereka percaya akan menuntut usaha keras tetapi yang dipercaya bisa mereka penuhi
4. Persepsi pada kemungkinan berhasil
Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kualitas kepribadian wiraswastawan yang penting. Ketika semua fakta tidak
sepenuhnya tersedia, mereka berpaling pada sikap percaya diri mereka yang tinggi dan melanjutkan tugas-tugas tersebut.
Universitas Sumatera Utara
13 5.
Rangsangan oleh umpan balik Wiraswastawan ingin mengetahui bagaimana hal mereka kerjakan, apakah
umpan baliknya baik atau buruk. Mereka dirangsang untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi dengan mempelajari seberapa efektif usaha mereka.
6. Aktivitas enerjik
Wiraswastawan menunjukan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata- rata orang. Mereka besifat aktif mempunyai proporsi waktu yang besar dalam
mengerjakan tugas dengan cara baru. Mereka sangat menyadari perjalanan waktu. Kesadaran ini merangsang mereka untuk terlibat secara mendalam
pada kerja yang mereka lakukan. 7.
Orientasi ke masa depan Wiraswastawan melakukan perencanaan dan berpikir kedepan, mencari dan
mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa depan. 8.
Keterampilan dalam pengorganisasian Wiraswastawan menunjukkan keterampilan dalam mengorganisasi kerja dan
orang-orang dalam mencapai tujuan. Mereka sangat obuektif di dalam memilih individu-individu untuk tugas tertentu. Mereka akan memilih yang
ahli dan bukannya teman agar pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien. 9.
Sikap terhadap uang Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari
prestasi kerja mereka. Mereka hanya memandang uang sebagai lambang kongkret dari tercapainya tujuan sebagai pembuktian bagi kompetensi
mereka.
Universitas Sumatera Utara
14 Karakteristik wirausahawan menurut ByGrave dikenal dengan istilah 10 D
yaitu sebagai berikut : 1.
Dream Karakteristik kewirausahaan yang pertama adalah dream atau cita-citamimpi.
Di mana seorang wirausahawan harus mempunyai visi atau keinginan terhadap masa depan baik yang bersifat personalpribadi dan juga usaha yang
dijalaninya, ditambah lagi seorang wirausahawan juga harus memiliki kemampuan untuk mewujudkan impian atau cita-citanya.
2. Decisiveness
Karakteristik kewirausahaan yang kedua adalah decisiveness. Decicive mempunyai arti tegas. Jadi untuk menjadi seorang wirausahawan harus
mempunyai ketegasan, tidak bekerja lambat. Mereka harus membuat keputusan yang cepat dan tepat serta dengan penuh perhitungan. Kecepatan
dan ketepatan dalam pengambilan keputusan ini merupakan salah satu kunci untuk meraih kesuksesan bisnisnya.
3. Doers
Karakteristik kwirausahawan yang ketiga adalah doers. Dalam bahasa Indonesia doers artinya adalah seorang yang berbuat atau sebagai pelaku.
Seorang pengusaha yang telah membuat keputusan harus menindaklanjutinya dan menerapkannya. Mereka harus bertindak secepat mungkin, dan tidak
menunda-nunda.
Universitas Sumatera Utara
15 4.
Determination Karakteristik
kewirausahaan yang
keempat adalah
determination. Determination ini mempunyai arti kebulatan tekad, ketetapan hati. Jadi
seseorang yang berwirausaha harus memiliki kebulatan tekad atau ketetapan hati sehingga dalam menjalankan usahanya dapat memperoleh hasil yang
terbaik. Kebulatan tekad juga berarti mempunyai keinginan yang kuat untuk sukses, disamping itu juga memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan
tidak mudah menyerah begitu saja. 5.
Dedication Karakteristik kewirausahaan yang ke lima adalah dedication yang
mempunyai arti pengabdian, persembahan. Jadi seseorang yang berwirausaha harus memiliki pengabdian terhadap bisnisnya, dengan kata lain harus
menjalankan udahanya dengan serius atau tidak setengah-setengah, terkadang juga orang yang memiliki dedication sangat tinggi terhadap usahanya rela
mengorbankan kepentingan keluarga demi usaha yang dijalankannya. 6.
Devotion Karakteristik kewirausahaan yang ke enam adalah devotion yang mempunyai
arti kesetiaan atau ketaatan. Jadi seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya harus setia dan taat sesuai dengan peraturan yang telah dibuatnya
sendiri, seorang wirausaha juga tidak mudah untuk mengeluh, tetap semangat dan semua kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
Universitas Sumatera Utara
16 7.
Details Karakteristik kewirausahaan yang ke tujuh adalahdetail yang mempunyai arti
rinci. Jadi seorang wirausahawan sangat memperhatikan faktor-faktor kritis dengan sangat rinci dan teliti. Mereka tidak mau mengabaikan faktor-faktor
kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya. 8.
Destiny Karakteristik kewirausahaan yang ke delapan adalah destiny, artinya adalah
nasib. Jadi seorang wirausaha akan bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya.
9. Dollars
Karakteristik kewirausahaan yang ke sembilan adalah dollars, maksudnya disini adalah uang. Dimana seorang wirausaha tidak mengutamakan hal-hal
yang berkaitan dengan uang atau kekayaan. Motivasinya bukan karena uang saja. Karena uang ini dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia
berasumsi jika berhasil dalam bisnis naka ia layak memperoleh untunglaba uang, bonushadiah.
10. Distribute
Karakteristik kewirausahaan yang ke sepuluh adalah distribut. Jadi seorang wirausaha harus bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada
orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak mencapai sukses dalam bidang bisnis.
Universitas Sumatera Utara
17 Dalam buku Justin, dkk; 2001 karakteristik wirausaha yaitu kebutuhan
akan keberhasilan,
setiap orang
berbeda dalam
tingkat kebutuhan
keberhasilannya.
2.1.3 Pengetahuan Kewirausahaan
Menurut Anas Sudjono 2009 pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali kejadian-kejadian yang sudah pernah dialami, tanpa
mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Sedangkan menurut Djaali 2007 pengetahuan knowledge merupakan
salah satu faktor kognitif yang merupakan kemampuan menghafal, mengingat sesuatu atau melakukan pengulangan suatu informasi yang sudah diresapi atau
ditangkap. Menurut Suryana 2010
“Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses”, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif
demi terciptanya peluang. Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan.
Pengetahuan kewirausahaan didefinisikan oleh Kuntowicaksono 2012 sebagai Pemahaman seseorang terhadap wirausaha dengan berbagai karakter
positif, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang usaha menjadi kesempatan usaha yang menguntukan dirinya dan masyarakat atau
konsumennya.
Universitas Sumatera Utara
18 Sedangkan menurut Nurbaya dan Moerdiyanto 2012, Pengetahuan
kewirausahaan didefinisikan sebagai ilmu, seni maupun prilaku, sifat, ciri, dan watak seseorang yang mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara
kreatif. Berpikir sesuatu yang baru kreatifitas dan bertindak melakukan sesuatu yang baru keinovasian guna menciptakan nilai tambah agar mampu bersaing
dengan tujuan menciptakan kemakmuran individu dan masyarakat. Karya dari wirausaha dibangun berkelanjutan, dilembagakan agar kelak berjalan dengan
efektif ditangan orang lain. Menurut Hisrich dalam Sarwono dan Nugroho 2013 pengetahuan
kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalamdiri individu.
Beberapa bekal pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha Suryana, 2010 adalah:
1. Bekal pengetahuan mengenai bidang usaha yang akan dirintis dan
lingkungan usaha yang ada disekitarnya. 2.
Bekal pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab. 3.
Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis. Menurut Scarborough Kristanto 2009 beberapa pengetahuan dan
kapabilitas yang sangat diperlukan wirausaha agar unggul yaitu sebagai berikut: 1.
Mengetahui bidang usaha yang dirintis, wirausaha dalam melakukan kegiatan usaha harus mengetahui dengan jelas apa bisnis yang dilakukan
sekarang dan prospek di masa depan.
Universitas Sumatera Utara
19 2.
Memiliki sikap yang tepat, sifat dan sikap yang baik harus dimiliki oleh wirausaha. Pada masa kini dan masa depan wirausaha harus mau dan
mampu berperilaku etis dan memiliki rasa tanggung jawab sosial guna kelangsungan hidup usaha dimasa depan.
3. Memiliki modal yang memadai, kemampuan mengelola keuangan
merupakan hal sangat penting guna kelangsungan hidup usaha. Kemampuan mendatangkan modal sangat ditentukan keahlian wirausaha dalam
mengevaluasi sumber-sumber pendanaan dan juga pengalaman di bidang keuangan.
4. Mampu mengelola keuangan dengan baik, wirausahawan yang dikatakan
unggul ialah yang mampu mengelola dengan efektif. Mampu mencari sumberdana yang paling murah, mampumemanfaatkan keuntungan usaha
dengan tepat, dan juga mampu mencatat kegiatan operasionalisasi usaha. 5.
Mengelola waktu dengan efisien, wirausahawan harus mampu mengelola waktu dengan baik dan kemampuan membuat time schedule dan menepati
merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk menjaga hubungan baik dengan kolega.
6. Memuaskan pelanggan dengan kualitas produk yang tinggi, aktivitas
perusahaan harus mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi. Wirausahawan yang unggul mengajarkan bahwa barang dan jasa yang
berkualitas tinggi sangat penting dalam mempertahankan persaingan. Manfaat yang didapat tidak hanya untuk mengurangi kerusakan tetapi juga
Universitas Sumatera Utara
20 meningkatkan produktivitas, meningkatkan kepuasan konsumen, semakin
rendahnya biaya, dan menjaga citra baik perusahaan. 7.
Mengetahui bagaimana untuk bersaing, persaingan yang sehat mampu menjaga kemitraan sangat dibutuhkan bagi kelangsungan bisnis dimasa
depan. Wirausaha harus mengetahui siapa pesaingnya, memiliki kemauan dan kemampuan berkompetisi dengan baik berdasarkan norma etika dan
tanggung jawab sosial. Menurut Casson dalam Echdar Saban 2013, terdapat beberapa
kemampuan yang harus dimiliki seorang wirausaha yaitu: 1.
Memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dijalankan. 2.
imajinasi, ide dan perspektif serta tidak mengandalkan kesuksesan masa lalu.
3. Memiliki pengetahuan praktis, misalnya pengetahuan teknik, desain,
pembukuan, pemasaran dan administrasi. 4.
Memiliki kemampuan menemukan, berkreasi dan berimajinasi. 5.
Berpandangan jauh ke depan. 6.
emiliki kemampuan berkomunikasi, gaul dan senang berhubungan dengan orang lain.
Menurut Suryana 2010 dan Scarborough dalam Kristanto 2009 indikator yang terkait dengan pengetahuan wirausaha yaitu:
1. Mengerti tentang bidang usaha yang dijalankan.
2. Memiliki pembukuan sederhana.
3. Mampu berkomunikasi dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
21 4.
Memiliki pengetahuan tentang manajemen. 5.
Memiliki pengetahuan pemasaran. Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan sesuai dengan ungkapan Michael Harris dalam Suryana 2014:
“Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi,
serta tingkah
laku yang
diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaankegiatan
”. 2.1.4
Keberhasilan Usaha
Seperti yang kita tahu bersama bahwa keberhasilan usaha adalah hasil pencapaian maksimal dari kegiatan usaha dimana keberhasilan secara nyata dari
para wirausaha adalah materi yang semakin meningkat. Dewasa ini banyak orang yang mendirikan usaha baru baik itu usaha besar ataupun kecil. Dalam
menjalankan kegiatan usahanya tersebut, ada orang yang mampu bertahan bertahun-tahun tetapi ada orang yang hanya bertahan dalam sesaat saja. Penyebab
utama yang menjadikan seseorang mampu bertahan dalam menjalankan usahanya itu bukanlah karena modal uang yang besar, tetapi tergantung pada orang yang
membuat usaha itu terjadi, artinya bahwa wirausaha itu sadar dan tahu usaha apa yang sedang dikelolanya, sehingga dia tahu apa yang seharusnya dilakukan
terhadap usahanya itu. Keberhasilan suatu usaha tidak mungkin diraih begitu saja, tetapi
keberhasilan usaha dapat dilihat dari diri wirausahawanya itu sendiri, karena
Universitas Sumatera Utara
22 keberhasilan disebabkan oleh wirausahawan memiliki otak yangcerdas, kreatif
memiliki rasa ingin tahu, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkannya secara produktif atau secara tepat.
Keberhasilan Usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena
laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis Noor, 2007. Menurut Ranto 2007 keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik dengan
seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai
tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk,
tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik maka nilai
berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.
Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit
bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan.
Ukuran keberhasilan
usaha dalam
menerapkan strategi
pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka
mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan
Universitas Sumatera Utara
23 salah satu ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada
lagi ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan ukuran lainnya Kasmir, 2006.
Menurut Hutagalung 2008, sukses tidak terjadi secara kebetulan, secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari proses
sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu diukur dengan uang, harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses besar berarti akumulasi dari
kesemuanya.
2.1.4.1 Faktor-Faktor yang Menpengaruhi Keberhasilan Usaha
Beberapa diantara perusahaan mampu bertahan dan bahkan berkembang tetapi sebagian besar mengalami kegagalan. Alasan perusahaan yang bermula
dengan keberhasilan bukan karena pendirinya mempunyai modal besar pada saat memulai usaha, penyebab suksesnya suatu perusahaan karena dikelola oleh
wirausahawan yang mengetahui apa yang harus dikerjakan.Wirausahawan padaumumnya percaya bahwa mampu bekerja lebih baik dari pada orang lain dan
akan berusaha keras dengan tanggung jawab penuh. Sekali tujuan tercapai, mereka
akan segera
menggantikannya dengan
tujuan yang
lebih besar.Wirausahawan mempunyai ciri yang dominan, yakni rasa percaya diri dan
kemampuan yang lebih baik dari pada teman sekerja maupun atasannya. Wirausahawan memerlukan kebebasan untuk memilih dan bertindak menurut
persepsinya tentang tindakan yang akan membuahkan sukses. Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga
pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang
Universitas Sumatera Utara
24 menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha yaitu
1 Memahami konsep produk atau jasa secara baik, 2 Membuat visi dan misi bisnis, 3 Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses,
4 Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan, 5 Pengetahuan dasar manajemen,
organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen, 6 Optimalisasi sumber daya manusia maka 50 usaha Anda sudah berhasil, 7
Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting, 8 Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan 9
Pemasaran, pelayanan dan product brand. Menurut Suryana 2008 keberhasilan usaha ditentukan oleh faktor-faktor
berikut: 1. Kemampuan dan kemauan.
2. Memiliki tekad yang kuat dan kerja keras. 3. Ketepatan dan peluang.
Faktor-faktor yang mendorong Keberhasilan Usaha menurut beberapa ahli adalah Menurut Hendro 2011 keberhasilan usaha terdiri dari:
1. Faktor Peluang
Sebagai seorang wirausahawan, anda harus membuat dan menemukan strategi yang tepat untuk usaha anda, bukan usaha orang lain. Disamping itu anda
harus menciptakan peluang yang tidak hanya bersifat momentum tetapi benar- benar peluang bisnis. Peluang yang tepat adalah rangkaian yang kuat dan muncul
dari penyatuan benang merah antara AKU-BISNIS-PASAR.
Universitas Sumatera Utara
25 2.
Faktor manusia SDM Yang merencanakan dengan matang itu membutuhkan SDM yang
berkualitas. Melakukan pelaksanaan yang sesuai dan tepat dengan perencanaan
secara kreatif dalam mengatasi masalah dan itu membutuhkan SDM yang handal sebagai manajer yang hebat.
Mengawasi suatu pekerjaan sesuai dengan perencanaan dan target yang dibutuhkan. Controller yang hebat mencakup quality control, financial
control serta supervisor. Mengembangkan suatu usaha itu membutuhkan orang yang hebat dalam
memasarkan dan menjual, yaitu marketer dan seller. Faktor kepemimpinan atau leadership juga merupakan salah satu faktor
penting yaitu gaya kepemimpinan.
3. Faktor keuangan
Pengendalian biaya dan anggaran. Pencairan dana modal kerja, dana investasi, dan dana lainnya.
Perencanaan dan penetapan harga produk, biaya perinciannya, rugi laba dan lain-lain.
Perhitungan resiko keuangan sehingga risiko keuangan bisa dikendalikan dengan baik.
Stuktur biaya seperti margin batas kontribusi, laba berbanding penjualan, biaya berbanding penjualan, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
26 4.
Faktor Organisasi Ibarat sebuah pohon yang memiliki batang yang kokoh dan kuat,
organisasi usaha itu harus terstruktur dengan baik. Organisasi usaha juga tidak statis tetapi dinamis, kreatif, dan berwawasan kedepan.
5. Faktor perencanaan
Perencanaan visi, misi, strategi jangka panjang dan pendek Perencanaan operasional dan program-program pemasaran
Perencanaan produk Perencanaan informasi teknologi
Perencanaan pendistribusian produk Perencanaan jumlah produk yang akan dijual
6. Faktor pengelolaan usaha
Quality : mutu produk, mutu operasioanal, mutu pelayanan harus bagus Time : waktu penyelesaian produk, waktu pekerjaan, waktu perbaikan juga
penting dan menunjang mutu produk. Cost : mutu yang bagus perlu biaya yang tinggi belum tentu menghasilkan
mutu yang baik. 7.
Faktor Pemasaran dan Penjualan Faktor pemasaran dan penjualan memainkan peranan penting bagi
kelancaran usaha. Ilmu penjualan adalah The Embryo of Entrepreneurial Skill. 8.
Faktor Administrasi Tanpa pencatatan dan dokumentasi yang baik dan pengumpulan serta
pengelompokan data
administrasi, maka
stategi, taktik,
perencanaan
Universitas Sumatera Utara
27 pengembangan, program-program dan arah perusahaan menjadi tidak berjalan
sesuai harapan karena hanya dilakukan berdasarkan feeling atau perasaan anda saja.
9. Faktor peraturan pemerintah, politik, sosial, ekonomi dan budaya lokal.
Peraturan pemerintah dan peraturann daerah seperti pajak, retribusi, pendapatan daerah, dan lain-lain.
Legalitas dan perizinan. Situasi ekonomi dan politik.
Perkembangan budaya lokal yang harus diikuti. Lingkungam sosial yang berbeda di setiap daerah.
Faktor-faktor pendamping lainnya. 10.
Catatan Bisnis Catatan usaha atau bisnis akan membantu kita mengetahui sejauh mana
kita menjalankan usaha, sampai dimana, mengapa sampai disini, karena apa kita begini, dan lain-lain.
Contohnya: Keuangan : neraca
SDM : jenis posisi dan bagian, jumlah karyawan dan lain-lain Pemasaran : omset
Produksi : jumlah produksi, kualitas dan lain-lain Faktor-faktor penting dalam menciptakan dan membangun awal
kesuksesan usaha : yaitu : 1 Mempunyai visi jangka panjang, 2 Merekrut orang terbaik - dan mengelolanya dengan baik, 3 Tetap fokus, 4 Inovasi ; jangan
Universitas Sumatera Utara
28 meniru, 5 Membuat ekspektasi yang realistis, 6 Memiliki pemahaman pasar
dan kompetisi dengan jelas, 7 Jalankan bisnis dengan disiplin, 8 Mencari rekan yang tepat, 9 Mengembangkan budaya sukses didalam organisasi, 10
Melakukan tinjauan bisnis dan market secara teratur, 11 Belajar, dan terus belajar, 12 Siap untuk perubahan.
2.2 Penelitian Terdahulu