,
61, 90
karena itu mohonlah ampunan- Nya,
dan mohonlah ampun 9.
,
,
Yusuf : 29,
92, 97,
98 mohon ampunlah,
mengampuni , mohonkanlah ampun,
aku akan memohonkan ampun
10.
Ar- Rad: 6 Mempunyai ampunan
11.
,
Ibrahim : 10,
41 Memberi ampunan,
Beri ampunlah 12.
Al- Ka ḥfi : 55 Memohon ampun
3.2 Makna Gramatikal kata رفغ gafara yang terdapat dalam Al-Qur’an
Berdasarkan analisis data yang ada, maka makna gramatikal kata رفغ gafara
ditemukan 60 ayat yang berisi kata yang berasal dari kata
رفغ gafara,dan
memiliki makna gramatikal sebagai berikut: 1.
Surat Al- Baqarah memiliki 9 sembilan ayat yang di dalamnya
terdapat kata yang berasal dari kata رفغ gafara, yaitu dalam ayat
58, 175, 199, 221, 263, 268, 284, 285, dan 286:
Universitas Sumatera Utara
a. Surat Al- Baqarah ayat 58:
wa `iżqulnᾱ udkhulū hᾱżihi al- qaryata fakulū minhᾱ ḥaiṡu syi῾tum ragadᾱn wᾱ
udkhulū al-bᾱba sujjadᾱn waqūlū ḥiṭṭatun nagfirlakum khaṭayᾱkum wasanazῑdu al- mu
ḥsinῑna Dan ingatlah, ketika Kami berfirman: Masuklah kamu ke negeri ini Baitul Maqdis, dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak
dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan Katakanlah: Bebaskanlah Kami dari dosa, niscaya Kami ampuni kesalahan-
kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah pemberian Kami kepada orang- orang yang berbuat baik Q.S 2: 58.
Berdasarkan ayat di atas, kata رفغ nagfir bermakna „Kami ampuni‟
yang berasal dari bentuk dasar kata
رفغ gafara. Kata ini mendapat tambahan
prefiks na diawal kata. Dilihat dari konteks ayat, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah bagaimana arti kerendahan hati dan sebuah
doa mohon pengampunan kepada Allah.
b. Surat Al- Baqarah ayat 175:
`ūlᾱ`ika al-lażῑna isytaraū aḍ-ḍalᾱlata bi al-hudᾱ wa al-῾ażᾱba bi al-magfirati fam
ᾱ `aṣbarahum ῾alᾱ an-nᾱri Mereka Itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka Alangkah beraninya
mereka menentang api neraka Q.S 2: 175. Berdasarkan ayat di atas, kata
ةرفغم magfirati bermakna „Dengan
ampunan
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
Universitas Sumatera Utara
konfiks
-ة ma-ti . dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah
yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah bagaimana orang – orang yang tersesat
yang telah mendapat azab meminta petunjuk kepada Allah. c.
Surat Al- Baqarah ayat 199:
ṡumma `afῑḍū min ḥaiṡu `afᾱḍa an-nᾱsu wa `astagfirūallᾱha `inna allᾱha gafūrun raḥῑmun Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-
orang banyak Arafah dan mohonlah ampun kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Q. S 2: 199.
Berdasarkan ayat di atas, kata هاورفغ ساو wa`astagfirūallᾱha
bermakna„mohonlah ampun‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara
mendapat tambahan konfiks سا
ista di awal dan kata
روفغ gafūrun bermakna „Maha Pengampun” yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat
tambahan infiks و, ū ditengah kata dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan,
pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah bagaimana Allah memerintahkan kepada umatnya untuk bermohon ampum kepada-Nya karena
Allah Maha Segalanya. d.
Surat Al- Baqarah ayat 221:
wa l ᾱ tankiḥū al-musyrikᾱti ḥattᾱ yu`minna wala`umatun mu`minatun khairun
min musyrikatin walau `a῾jabatkum wa lᾱtunkiḥū al-musyrikῑna ḥattᾱ yu`minū
Universitas Sumatera Utara
wala ῾abdun mu`minun khairun min musyrikin walau `a῾jabakum `ūlᾱ`ika yad῾ūna
`ilᾱ an-nᾱri wa allᾱhu yad῾ū `ilᾱ al-jannati wa al-magfirati bi`iżnihi wayubayyinu `ᾱyᾱtihi li an-nᾱsi la῾allahum yatażakkarūna Dan janganlah kamu menikahi
wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. dan
janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik dengan wanita-wanita mukmin sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik
dari orang musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan pengampunan dengan izin-Nya. dan Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya perintah-perintah-Nya kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran Q.S 2: 221.
Berdasarkan ayat di atas, kata
ةرفغ لاو waal-magfirati bermakna „Pengampunan‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
prefiks ma di awal dan di infiks ة-ti di akhir kata, dilihat dari konteks ayat
secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah bagaimana perkawinan di dalam Islam harus dengan keyakinan yang sama dan
bukan dengan wanita musyrik karena Allah mengingatkan di dalam hukum perkawinan.
e. Surat Al- Baqarah ayat 263:
qaulun ma ῾rūfun wa magfiratun khairun min ṣadaqatin yatba῾uhᾱ `ażᾱn wa
all ᾱhu ganiyun ḥalῑmun Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari
sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan perasaan si penerima. Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. Perkataan yang baik Maksudnya menolak
dengan cara yang baik, dan maksud pemberian maaf ialah memaafkan tingkah laku yang kurang sopan dari si penerima Q. S 2: 263.
Berdasarkan ayat di atas, kata
ةرفغم magfiratun bermakna „maaf‟ yang
berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ma di awal
dan di infiks
ة-ti di akhir kata dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan,
pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah bahwasanya kata maaf itu lebih baik dari pada sedekah yang mengharapkan imbalan.
Universitas Sumatera Utara
f. Surat Al- Baqarah ayat 268:
Asy-syai ṭᾱnu ya῾idukum al-faqra waya`murukum bi al-faḥsyᾱ`i wa allᾱhu
ya ῾idukum magfiratan minhu wafaḍlᾱn wa allᾱhu wasi῾un ῾alῑmun Syaitan
menjanjikan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan kikir; sedang Allah menjadikan untukmu pengampunan
daripada-Nya dan karunia[170]. dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengatahui Q. S 2: 268.
Berdasarkan ayat di atas, kata
ةرفغم magfiratan bermakna „Pengampunan‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan mendapat tambahan prefiks ma di awal dan di infiks
ة-ti di akhir kata dilihat dari
konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah bagaimana balasan yang lebih baik dari apa yang dikerjakan
sewaktu di dunia. g. Surat Al- Baqarah aat 284:
lillahi m ᾱ fῑ as-samᾱwᾱti wa mᾱ fῑ `al-arḍi wa`in tubdū mᾱfῑ `anfusikum `au
tukhfūhu yuḥᾱsibkum bihi allᾱhu fayagfiru liman yasyᾱ`u wayu῾ażżibu man yasy
ᾱ`u waallᾱhu ῾alᾱ kulli syai`in qadῑrun Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang
ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni
siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu Q.S 2: 284
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغي yagfiru bermakna „akan mengampuni‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan frefiks يya di awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat tersebut adalah bahwasanya semua yang ada di langit dan dibumi semua kepnyaan Allah dan Dia juga akan membuat perhitungan bagi
kaum yang berbuat dosa. g.
Surat Al- Baqarah ayat 285:
`ᾱmana ar-rasūlu bimᾱ `unzila `ilaihi min rabbihi wa al-mu`minūna kullun `ᾱmana bi allᾱhi wa malᾱ`ikatihi wa kutubihi warusulihi lᾱ nufarriqu baina
`aḥadin min rusulihi waqᾱlū sami῾nᾱ wa`aṭa῾nᾱ gufrᾱnaka rabbanᾱ wa `ilaika al- ma
ṣῑru Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. mereka mengatakan: Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun dengan yang
lain dari rasul-rasul-Nya, dan mereka mengatakan: Kami dengar dan Kami taat. mereka berdoa: Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah
tempat kembali. Q. S 2: 285.
Berdasarkan ayat di atas, kata
ارفغ gufrᾱnaka bermakna „ampunilah
kami
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan sufiks ا- -
a-na-ka, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat tersebut adalah bagaimana kita harus bersungguh- sungguh dengan beriman kepada-Nya dan memohon ampunan kepada Allah maka Allah
akan mengabulkan.
Universitas Sumatera Utara
h. Surat Al- Baqarah ayat 286:
l ᾱ yukallifu allᾱhu nafsᾱn `illᾱ wus῾ahᾱ lahᾱ mᾱ kasabat wa ῾alaihᾱ mᾱktasabat
rabban ᾱ lᾱtu`ᾱ khiżnᾱ `inna nasῑnᾱ `au `akhṭa`nᾱ rabbanᾱ walᾱ taḥmil ῾alainᾱ
`iṣrᾱn kamᾱ ḥamaltahu ῾alᾱ al-lażῑna min qablῑnᾱ rabbanᾱ walᾱ tuḥammilnᾱ mᾱ l
ᾱ ṭᾱqata lanᾱbihi wᾱ῾fu ῾annᾱ wᾱgfirlanᾱ wᾱrḥamnᾱ `anta maulanᾱ fᾱnṣur ῾alᾱ al-qaumi al- kafir
ῑna Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia
mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. mereka berdoa: Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya
Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan
Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir. Q.S 2: 286.
Berdasarkan ayat di atas, kata رفغا igfir bermakna „ampunilah kami‟ yang
berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ا i di awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan
pada ayat tersebut adalah bagaimana kita harus bersikap rendah diri dan selalu berusaha dan berdoa agar beban kita tidak terlalu berat agar kita selalu mendapat
rahmat dan pengampunan. 2.
Surat Ali- Imrᾱn memiliki 11 sebelas ayat yang di dalamnya terdapat kata yang berasal dari kata
رفغgafara, yaitu dalam ayat
16, 17, 31, 129, 133, 135, 136, 147, 157, 159, 193: a.
Surat Ali- Imrᾱn ayat 16:
Universitas Sumatera Utara
al- lażῑna yaqūlūna rabbanᾱ `innanᾱ `ᾱmannᾱ fᾱgfirlanᾱ żunūbanᾱ waqinᾱ
῾ażᾱba an-nᾱri yaitu orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami telah beriman, Maka ampunilah segala dosa Kami dan peliharalah Kami
dari siksa neraka, Q. S 3: 16.
Berdasarkan ayat di atas, kata رفغا igfir bermakna „ampunilah kami‟ yang
berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ا i di awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan
pada ayat tersebut adalah bagaimana seorang hamba berdoa dengan rendah hati dan penuh harap serta meminta untuk dijauhkan dari siksa api neraka.
b. Surat Ali- Imrᾱn ayat 17:
a ṣ-ṣabirῑna wa aṣ-ṣadiqῑna wa al-qᾱnitῑna wa al-munafiqῑna wa al-mustagfirῑna
bi `al- `asḥᾱri yaitu orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah, dan yang memohon ampun di waktu sahur Q. S 3: 17.
Berdasarkan ayat di atas, kata
ير ف س لاو wa al-mustagfirῑna bermakna „memohon ampun‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat
tambahan konfiksasi afiks yang terdiri dari prefiks ma dan infiks
ﻳا ῑna,
dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah bagaimana kita beribadah kepada Allah dengan sepenuhnya
dan memberikan sedekah dengan segala kerendahan hati untuk mendapat Ridho- Nya.
c
.
Surat Ali- Imr ᾱn ayat 31:
Universitas Sumatera Utara
qul- `in kuntum tuḥibbūna allᾱha fᾱttabi῾ūni yuḥbibkum allᾱhu wayagfir lakum
żunūbakum wa allᾱhu gafūrun raḥῑmun Katakanlah: Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-
dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Q. S 3: 31.
Berdasarkan ayat di atas, kata
روفغ gafūrun bermakna „Maha
pengampun
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
infiks -
و -
-u- , dan sufiks un di akhir kata dilihat dari konteks ayat secara
keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah bagaimana Maryam berdoa unuk mendapat keturunan dari Allah dan Allah pun
megabulkannya. d.
Surat Ali- Imrᾱn ayat 129:
walil ᾱhi mᾱfῑ as-samᾱwᾱti al-`arḍi yagfiru liman yasyᾱ`u wayu῾ażżibu man
yasy ᾱ`u waallᾱhu gafūrun raḥῑmun kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan
yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang Dia kehendaki; Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang Q. S 3: 129.
Berdasarkan ayat di atas, kata
روفغ gafūrun bermakna „Maha
pengampun
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
infiks -
و -
-u- , dan sufiks un di akhir kata dilihat dari konteks ayat secara
keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah bahwasanya yang ada di muka bumi sesungguhnya kepunyaan Allah, begiu juga
dengan makhluknya. e.
Surat Ali- Imrᾱn ayat 133:
Universitas Sumatera Utara
was ᾱri῾ū `ilᾱ magfiratin min rabbikum wa jannatin ῾arḍuhᾱ as-samᾱwᾱtu wa al-
`aḍu `u῾iddat lil muttaqῑna Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa Q. S 3: 133. Berdasarkan ayat di atas, kata
ةرفغم magfiratan bermakna „ampunan‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan konfiks -ة ma- tan . dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan
pada ayat tersebut adalah bahwasanya kita sebagai manusia harus berlomba- lomba untuk mendapatkan Ridha-Nya.
f. Surat Ali- Imrᾱn ayat 136:
`ulᾱika jazᾱ`uhum magfiratun min rabbihim wa jannᾱtun tajrῑ min taḥtihᾱ al - anh
ᾱru khᾱlidῑna fῑhᾱ wani῾ma `ajru al-῾ᾱlamῑna Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai,
sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah Sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal Q. S 3 : 136.
Berdasarkan ayat di atas, kata
ةرفغم magfiratin bermakna „ampunan‟ yang
berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan konfiks -ة ma-tin di akhirnya dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat tersebut adalah bahwasanya kita sebagai manusia harus berlomba- lomba untuk mendapatkan Ridha-Nya.
Universitas Sumatera Utara
g. Surat Ali- Imrᾱn ayat 147:
wam ᾱkᾱna qaulahum `illᾱ `an qᾱlū rabbanᾱ agfirlᾱnᾱ żunūbanᾱ wa `isrᾱfanᾱ fῑ
`amrinᾱ waṡabbit `aqdᾱmanᾱ wᾱnṣurnᾱ ῾alᾱ al-qaumi al- kᾱfirῑna Tidak ada doa mereka selain ucapan: Ya Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa Kami dan
tindakan-tindakan Kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami[235] dan tetapkanlah pendirian Kami, dan tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir Q. S
3: 147.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغا igfir bermakna „ampunilah dosa- dosa
kami
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ا i di akhirnya, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat tersebut adalah bahwasanya kita sebagai manusia harus berlomba- lomba untuk mendapatkan Ridha-Nya dan memohon ampun kepada
Allah atas perbuatan umatnya yang telah dilakukan. h. Surat Ali- Imr
ᾱn ayat 157:
wala‟in qutiltum fῑ sabῑli allāhi ´au muttum lamagfiratun min allāhi wa raḥmatun khairun mimmā yajmaʻūna Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau
meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik bagimu dari harta rampasan yang mereka kumpulkan Q.S 3: 157.
Berdasarkan ayat di atas, kata
ةرفغم magfiratun bermakna „ampunan‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan konfiks -ة ma-
Universitas Sumatera Utara
tun di akhirnya dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat tersebut adalah bahwasanya kita sebagai manusia harus berlomba- lomba untuk mendapatkan Ridha-Nya.
i. Surat Ali- Imr ᾱn ayat 159:
. Fabimā raḥmatin min allāhi linta lahum walau kunta faẓẓan galῑẓa al-qalbi
lānufaḍḍū min ḥaulika fāʻfu ʻanhum wāstagfir lahum wasyāwirhum fῑ `al-`amri fa´iżā ʻazamta fatawakkal ʻalā allāhi ´inna allāha yuḥibbu al-mutawakkilῑna
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya
Q.S 3: 159.
Berdasarkan ayat di atas, kata رفغ سا istagfir bermakna „ampunilah‟ yang
berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks سا ista di
awalnya dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah bahwasanya kita sebagai manusia harus
memohon ampun dalam segala urusan baik peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya untuk
mendapatkan Ridha-Nya.
j.
Surat Ali- Imr ᾱn ayat 193:
Universitas Sumatera Utara
rabbanā ´innanā samiʻnā munādiyān yunādῑ lil´ῑmāni ´an ´āminū birabbikum fa´āmannā rabbanā fāgfirlanā żunūbanā wakaffir ʻannā sayyi`ātinā watawaffanā
maʻa ´al-abrār Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami mendengar seruan yang menyeru kepada iman, yaitu: Berimanlah kamu kepada Tuhanmu, Maka
Kamipun beriman. Ya Tuhan Kami, ampunilah bagi Kami dosa-dosa Kami dan hapuskanlah dari Kami kesalahan-kesalahan Kami, dan wafatkanlah Kami beserta
orang-orang yang banyak berbakti. Q.S 3: 193.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغا igfir bermakna „ampunilah dosa- dosa
kami
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ا i di awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat tersebut adalah bahwasanya kita sebagai manusia harus berlomba- lomba untuk mendapatkan Ridha-Nya.
3. Surat An- Nisᾱ` memiliki 8 delapan ayat yang di dalamnya
terdapat kata yang berasal dari رفغ gafara , yaitu dalam ayat 48,
64, 96, 106, 110, 116, 137, 168: a.
Surat An- Nisᾱ` ayat 48:
´inna allāha lā yagfiru ´an yusyriku bihi w yagfiru mādūna żālika liman yasyā´u wa man yusyrik bi allāhi faqad iftarā ´iṡmān ʻsẓῑmān Sesungguhnya Allah tidak
akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik
itu, bagi
siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa
yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar Q.S 4:
48. Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغي yagfiru bermakna „akan mengampuni‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan frefiks يya di awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat tersebut adalah bahwasanya kita sebagai manusia tidak boleh menyembah sealain Allah SWT, karena itu merupakan sifat syirik menyekutukan
Allah.
Universitas Sumatera Utara
b. Surat An- Nisᾱ` ayat 64:
wam ā ´arsalnā min rasūlin ´illā liyuṭāʻa bi´iżni allāhi walau ´annahum ´iżẓalamū
´anfusahum jā´ūka fā´astagfirū allāha wāastagfara lahum ar-rasūlu laajadū allāha tawwābān raḥῑmān Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan
untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka ketika Menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan
Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang Q.S 4.: 64.
Berdasarkan ayat di atas, kata رفغ ساو wāstagfar bermakna „memohon
ampun
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan prefiks
سا ista di awal kata dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan,pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalahAllah mengutus Rasulnya kepada
umatnya untuk bertaubat dan memohon ampun. c.
Surat An- Nisᾱ` ayat 96:
daraj ātin minhu wa magfiratan waraḥmatan wakāna allāhu gafūrān raḥῑmān
yaitu beberapa derajat dari pada-Nya, ampunan serta rahmat. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Q.S 4: 96.
Berdasarkan ayat di atas, kata
اروفغ gafūrān bermakna „Maha
pengampun
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
infiks -
و - u ditengah kata , dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok
masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah Allah selalu member ampunannya kepada siapa saja yang berilmu atau berderajat.
d. Surat An- Nisᾱ` ayat 106:
Universitas Sumatera Utara
wāstagfiri allāha ´inna allāha kāna gafūrān raḥῑmān Dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Q. S
4: 106. Berdasarkan ayat di atas, kata
اروفغ gafūrān bermakna „Maha
pengampun
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
konfiks ا-
- و
- -u-a- , dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok
masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah Allah selalu memberi ampunannya kepada siapa saja,maka memohonlah dalam hal apapun.
e. Surat An- Nisᾱ` ayat 110:
Wa man yaʻmal sū`ān `au yaẓlim nafsahu ṡumma yastagfir allāha yajidi allāha gafūrān raḥῑmān Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan Menganiaya
dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Q. S 4: 110.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغ سي yastagfiru mendapat tambahan kombinasi afiks
ي ya dan prefiks سا ista di awal kata. Adapun kata اروفغ
gafūrān bermakna „Maha pengampun‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan infiks
و -u ditengah kata, dilihat dari konteks ayat
secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah Allah selalu memberi ampunannya kepada siapa saja yang mau bertobat.
f. Surat An- Nisᾱ` ayat 116:
´inna allāha lā yagfiru ´an yusyraka bihi wayagfiru mādūna żālika liman yasyā`u wa man yusyrik bi allāhi faqad ḍalla ḍalālān baʻῑdān Sesungguhnya Allah tidak
mengampuni dosa mempersekutukan sesuatu dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya Q.S 4: 116.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغي
yagfiru
bermakna „Dia mengampuni‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ya di awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat tersebut adalah Allah tidak akan mengampuni perbuatan syirik kepada umatnya.
g. Surat An- Nis ᾱ` ayat 137:
´inna all ażῑna ´āmanū ṡumma ´āmanū kafarū ṡumma azdādū kufrān lam yakun
allāhu liyagfira lahum walā liyahdiyahum sabῑlān Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman pula, kamudian kafir lagi,
kemudian bertambah kekafirannya, Maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan stidak pula menunjuki mereka kepada jalan yang
lurus Q.S 4: 137.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغي
yagfira
bermakna „memberi ampunan‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ya di
awal kata dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah Allah tidak akan memberi ampun kepada
orang yang lagi- lagi pindah haluan, kapan pun tidak akan bisa mempunyai iman yang mantap. Tujuannya hanya bersifat duniawi dengan mau bermuka dua.
Bagaimana mugkin orang semacam ini dapat mengharapkan rahmat Allah atau pengampunan-Nya.
h. Surat An- Nis ᾱ` ayat 168:
´inna al- lażῑna kafarū waẓalamū lam yakun allāhu liyagfira lahum walā
liyahdiyahum ṭarῑqān Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan
kezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni dosa mereka dan tidak pula akan menunjukkan jalan kepada mereka Q. S 4: 168.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغي
yagfira
bermakna „akan mengampuni‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ya di awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat tersebut adalah Allah tidak akan memberi ampun kepada orang yang lagi- lagi pindah haluan, kapan pun tidak akan bisa mempunyai iman
yang mantap. Tujuannya hanya bersifat duniawi dengan mau bermuka dua. Bagaimana mugkin orang semacam ini dapat mengharapkan rahmat Allah atau
pengampunan-Nya. 4.
Surat Al-Mᾱ`idah ditemukan 5 lima ayat yang di dalamnya terdapat kata yang berasal dari kata
رفغ gafara, yaitu dalam ayat
9, 18, 40, 74, 118: a.
Surat Al-Mᾱ`idah ayat 9:
waʻada allāhu al-lażῑna ´āmanū waʻamilū aṣ-ṣāliḥāti lahum magfiratun wa ajrun ʻaẓῑmun Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang
beramal saleh, bahwa untuk mereka ampunan dan pahala yang besar Q. S 5: 9.
Berdasarkan ayat di atas, kata
ةرفغم magfiratun bermakna „ampunan‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan konfiks -ة ma- tun . dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan
pada ayat tersebut adalah Allah selalu memberi ampunan kepada Umatnya yang mau beriman dan berbuat baik kepada-Nya.
b. Surat Al-Mᾱ`idah ayat 18:
waqālati al-yahūdu wa an-naṣāra naḥnu ´abnā´ū allāhi wa´aḥibbu´ūhu qul falima yuʻażżibukum biżunūbikum bal ´antum basyarun mimman khalaqa yagfiru
Universitas Sumatera Utara
liman yasyā´u wayuʻażżibu man yasyā´u walillāhi mulku as-samāwati wa al-´arḍi wamā bainahumā wa´ilaihi al-maṣῑru orang-orang Yahudi dan Nasrani
mengatakan: Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya. Katakanlah: Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu? kamu
bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya, tetapi kamu adalah manusiabiasa diantara orang-orang yang diciptakan-Nya dan menyiksa siapa
yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. dan kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. dan kepada Allah-lah kembali segala
sesuatu Q. S 5: 18.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغي
yagfiru
bermakna „mengampuni‟ yang
berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ya di awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan
pada ayat tersebut adalah Allah mengkhendaki siapa saja yang dihukum dan mengkhendaki siapa saja yang diampuni.
c. Surat Al-Mᾱ`idah ayat 40:
´alam taʻlam ´anna allāha lahu mulku as-samāwāti wa´al-´arḍi yuʻażżibu man yasyā´u wayagfiru li man yasyā´u wa allāhu ʻalā syai´in qadῑrun Tidakkah kamu
tahu, Sesungguhnya Allah-lah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, disiksa- Nya siapa yang dikehendaki-Nya dan diampuni-Nya bagi siapa yang dikehendaki-
Nya. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu Q. S 5: 40.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغي
yagfiru
bermakna „akan mengampuni‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ya di awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat tersebut adalah Allah mengkhendaki siapa saja yang dihukum dan mengkhendaki siapa saja yang diampuni.
d. Surat Al-Mᾱ`idah ayat 74:
Universitas Sumatera Utara
´ afālā yatūbūna ilā allāhi wayastgfirūnahu wa allāhu gafūrun raḥῑmun
M
aka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya
?. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Q. S 5: 74.
Berdasarkan ayat di atas, kata فغ سي
ر yastgfirū bermakna „memohon
ampun
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
kombinasi afiks ﻳ yasta di awal kata dan - u:na di akhir kata. Adapun kata
وفغ ر
gafūrun bermakna „Maha pengampun‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan infiks
– -
u di tengah kata dilihat dari konteks
ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah Allah menyuruh mereka untuk bertaubat sebab Allah itu selalu memberi
ampun.
e. Surat Al-Mᾱ`idah ayat 118:
` inna tuʻażżibhum fa´innahum ʻibāduka wa´inna tagfir lahum fa´innaka ´anta al-
ʻazῑzu al-ḥakῑmu Jika Engkau menyiksa mereka, Maka Sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, Maka
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana Q. S 5: 118.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغ
tagfir bermakna „Engkau
mengampuni
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
prefiks –
-
ta di awal kata dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok
masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah sebagai Yang Mahakuasa Ia dapat dengan tepat menghukum hamba- hamba-Nya yang tidak patuh. Tidak
seorang pun dapat mengatakan tidak kepada-Nya, sebab Dia berada tinggi sekali di atas segalanya. Tetapi bilamana Ia hendak memberi ampun, Dia dalam
kearifan-Nya dapat melihat segalanya yang tidak dapat dilihat oleh kita sebagai makhluk yang fana. Disinilah terbatasnya syafaat; bahwa para rasul pun tak dapat
mewakili orang- orang yang berdosa.
Universitas Sumatera Utara
5. Surat Al-A`raf memiliki 6 enam ayat yang di dalamnya terdapat
kata yang berasal dari kata
رفغ gafara, yaitu dalam ayat 23, 149,
151, 155, 161, 169: a.
Surat Al-A`raf ayat 23:
qālā rabbanā ẓalamnā ´anfusanā wa´inna lam tagfirlanā watarḥamnā lanakūnanna min al-khāsirῑna Keduanya berkata: Ya Tuhan Kami, Kami telah
Menganiaya diri Kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni Kami dan memberi rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami Termasuk orang-orang yang
merugi Q. S 7: 23.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغ
tagfir bermakna „Engkau
mengampuni
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
prefiks –
-
ta di awal kata dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok
masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah Allah menyuruh mereka untuk bertaubat sebab Allah itu selalu memberi ampun.
b. Surat Al-A`raf ayat 149:
walammā suqiṭa fῑ ´aidῑhim waraaū qad ḍallū la´inlam yarḥamnā rabbunā wayagfirlanā lanakūnanna min al-khāsirῑna Dan setelah mereka sangat
menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa mereka telah sesat, merekapun berkata: Sungguh jika Tuhan Kami tidak memberi rahmat kepada Kami dan tidak
mengampuni Kami, pastilah Kami menjadi orang-orang yang merugi. Q.S 7: 149.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغي
yagfir
bermakna „mengampuni‟ yang
berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ya di awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan
pada ayat tersebut adalah Allah menyuruh mereka untuk bertaubat sebab Allah itu selalu memberi ampun.
Universitas Sumatera Utara
c. Surat Al-A`raf ayat 151:
Qāla rabbi gfirlῑ wali´akhῑ wa´adkhilnā fῑ raḥmatika wa´anta ´arḥamu ar- ra
ḥimῑna Musa berdoa: Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah Kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha
Penyayang di antara Para Penyayang Q. S 7: 151.
Berdasarkan ayat di atas, makna kata رفغا igfir bermakna „ampunilah‟.
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks اi di awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat tersebut menceritakan tetang Musa karena sudah yakin bahwa saudaranya memang tidak bersalah, ia berbalik dari marah menjadi lemah-
lembut. Ia berdoa agar di ampuni---buat dia sendiri dan buat saudaranya. d.
Surat Al-A`raf ayat 155:
wakhtāra mūsā qaumahu sabʻῑna rajulān limῑqātinā falammā ´akhażathum ar- rajfatu qāla rabbi lau syi´ta ´ahlaktahum min qablu waiyya ´atuhlikunā bimā
faʻala as-sufahā´u in hiya illā fitnatuka tuḍillu bihā man tasyā´u watahdῑ man tasyā´u anta waliyyunā fāgfirlanā wārḥamnā waanta kkairu al-gāfirῑna Dan
M
usa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk memohonkan taubat kepada Kami pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang
gempa bumi, Musa berkata: Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau
membinasakan Kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa
yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah yang memimpin Kami, Maka ampunilah Kami dan berilah
Kami rahmat dan Engkaulah pemberi ampun yang sebaik-baiknya Q. S 7: 155.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغا igfir bermakna „ampunilah dosa-
dosa kami
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
prefiks i- di awal dan kata
ﻳ غ gafirῑna berasal dari bentuk dasar dasar رفغ gafara yang mendapat tambahan sufiks i: na di akhir kata, dilihat dari konteks
ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah Perbuatan mereka membuat patung anak lembu dan menyembahnya itu
adalah suatu cobaan Allah untuk menguji mereka, siapa yang sebenarnya kuat imannya dan siapa yang masih ragu-ragu. orang-orang yang lemah imannya Itulah
yang mengikuti Samiri dan menyembah patung anak lembu itu. akan tetapi orang- orang yang kuat imannya, tetap dalam keimanannya. Allah menyuruh mereka
untuk bertaubat sebab Allah itu selalu memberi ampun. e.
Surat Al-A`raf ayat 16:
wa´iż qῑla lahum askunū hāẓihial-qaryata wakulū minhā ḥaiṡu syi´tum waqūlū ḥiṭṭatun wādkhulū al-bāba sujjadān nagfirlakum khaṭῑ´tikum sanazῑdu al-
mu ḥsinῑna Dan ingatlah, ketika dikatakan kepada mereka Bani Israil:
Diamlah di negeri ini saja Baitul Maqdis dan makanlah dari hasil buminya di mana saja kamu kehendaki. dan Katakanlah: Bebaskanlah Kami dari dosa Kami
dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. kelak akan Kami tambah pahala kepada orang-orang
yang berbuat baik Q. S 7: 161.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغ nagfir bermakna „Kami ampuni‟ yang
berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks - na
di
awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat tersebut adalah Allah menyuruh mereka untuk bertaubat sebab Allah itu selalu memberi ampun.
Universitas Sumatera Utara
f. Surat Al-A`raf ayat 169:
fakhalafa min baʻdihim khalfun wariṡū al-kitāba ya´khużūna ʻaraḍa hāżā al- adnā wayaqūlūna sayugfara lanā wainya´tihim ʻaraḍun miṡluhu ya´khużūhu alam
yu´khaż ʻalaihim mῑṡāqu al-kitāba an lāyaqūlū ʻalā allāhi illa al-ḥaqqu wadarasū māfῑhi waad-daru al-akhiratu khairun lil-lażῑna yattaqūna ´afalā taʻqilūna Maka
datanglah sesudah mereka generasi yang jahat yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: Kami akan diberi
ampun. dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu pula, niscaya mereka akan mengambilnya juga. Bukankah Perjanjian Taurat
sudah diambil dari mereka, Yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, Padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di
dalamnya?. dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka Apakah kamu sekalian tidak mengerti? Q. S 7 : 169.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغيس sayugfara bermakna „Kami ampuni‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks - -
ي ya di awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat tersebut adalah Allah menyuruh mereka untuk bertaubat sebab Allah itu selalu memberi ampun.
6. Surat Al- Anfᾱl memiliki 6 enam ayat yang di dalamnya terdapat
kata yang berasal dari kata
رفغgafara, yaitu dalam ayat 4, 29, 33,
38, 70, 74: a.
Surat Al- Anfᾱl ayat 4:
´ūlā´ika hum al-mu´minūna ḥaqqān lahum darajātun ʻinda rabbihim wamagfiratun warizqun kar
ῑmun
Universitas Sumatera Utara
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta
rezki nikmat yang mulia Q. S 8: 4
Berdasarkan ayat di atas, kata
ةرفغم magfiratun bermakna „ampunan‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan konfiks -ة ma- tun . dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan
pada ayat tersebut adalah Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu sebab Allah itu selalu memberi ampun.
b. Surat Al- Anfᾱl ayat 29:
yā´ayyuhāal-lażῑna ´āmanū intattaqū allāha yajʻala lakum furqānān wayukaffir ʻankum sayyi´ātikum wayagfir lakum waallāhu żū al-faḍli al-ʻaẓῑmi Hai orang-
orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu,
dan mengampuni dosa-dosamu. dan Allah mempunyai karunia yang besar Q. S 8: 29
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغي
yagfir
bermakna „mengampuni‟ yang
berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ya di awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan
pada ayat tersebut adalah Allah akan memberi ampun kepada hambanya yang diberikan ujian.
c. Surat Al- Anfᾱl ayat 33:
wamākāna allāhu liyuʻażżibahum waanta fῑhim wamākāna allāhu muʻażżibahum wahum yastagfirūna Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang
kamu berada di antara mereka. dan tidaklah pula Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampunQ.S 8 : 33.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ayat di atas, kata
ورفغ سي
yagfir bermakna „meminta
ampun
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
kombinasi afiks dan
ﻳ yasta dan infiks - u:na dilihat dari konteks ayat
secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah Di antara mufassirin mengartikan yastagfiruuna dengan bertaubat dan ada pula yang
mengartikan bahwa di antara orang-orang kafir itu ada orang Muslim yang minta ampun kepada Allah.
d. Surat Al- Anfᾱl ayat 38:
Qullillażῑna kafarū ´inyantahū yugfar lahum māqad salafa wainyaʻūdūna faqad ma
ḍat sunnatu al-awwalῑna Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: Jika mereka berhenti dari kekafirannya, niscaya Allah akan mengampuni mereka
tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi. Sesungguhnya akan Berlaku kepada mereka sunnah Allah tenhadap orang-
orang dahulu Q.S 8: 38.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغي
yugfar
bermakna „mengampuni‟ yang
berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks yu , dilihat
dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah Allah akan memberi ampun kepada hambanya yang mau
meninggalkan kekafirannya. e.
Surat Al- Anfᾱl ayat 70:
yā´ayyuhā an-nabiyyu qul liman fῑ ´aidῑkum min a-´asrā ´in yaʻlam allāhu fῑ qulūbikum khairān yu´tikum khairān mimmā ´ukhiża minkum wayagfirlakum
waallāhu gafūrun raḥῑmun Hai Nabi, Katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di tanganmu: Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia
akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil
Universitas Sumatera Utara
daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Q.S 8: 70.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغي
yagfir
bermakna „mengampuni‟ yang
berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ya di awal
kata dan kata
وفغ ر
gafūrun bermakna „Maha pengampun‟ yang berasal dari
bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan infiks –
-
u di tengah kata
dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah Allah akan mengampuni mereka jika ada iktikad baik dalam
hati mereka, dan Allah akan menganugerahi mereka dengan karunia tang jauh lebih baik dri pada segala kekalahan yang mereka alami.
f. Surat Al- Anfᾱl ayat 74:
waal- lażῑna ´āmanū wahājarū wajāhadu fῑ sabῑli allāhi waal-lażῑna ´āwaū
wana ṣarū ´ūlā´ika hum al-mu´minūna ḥaqqān lahum magfiratun warizkun
kar ῑmun
Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan
kepada orang-orang muhajirin, mereka Itulah orang-orang yang benar-benar beriman. mereka memperoleh ampunan dan rezki nikmat yang mulia Q.S 8:
74.
Berdasarkan ayat di atas, kata
ةرفغم magfiratun bermakna „ampunan‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan konfiks -ة ma- tun . dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan
pada ayat tersebut adalah orang- orang yang beriman yang sudah mengorbankan segalanya di jalan Allah, maka telah membuktikan keimanan mereka dengan
sebaik-baiknya dalam perbuata. Besar sekali kecintaan mereka kepada Allah, dan mereka pun akan memperoleh pengampunan.
7. Surat At- Taubah memiliki 2 dua ayat yang di dalamnya terdapat
kata yang berasal dari kata
رفغ gafara, yaitu dalam ayat 80 dan
113:
Universitas Sumatera Utara
a. Surat At- Taubah ayat 80:
´āstagfirlahum ´aulā tastagfir lahum in tastagfir lahum sabʻῑna marratan falan yagfira allāhu lahum żālika bi´annahum kafarū biallāhi warasūlihi wa allāhu lā
yahd ῑ al-qauma al-fāsiqῑna Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak
kamu mohonkan ampun bagi mereka adalah sama saja. Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, Namun Allah sekali-kali tidak
akan memberi ampunan kepada mereka. yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
kaum yang fasik Q. S 9: 80.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغ ساistagfir bermakna „memohonkan
ampun
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan prefiks سا ista di awal kata dan kata ﻐ tastagfir bermakna „mohonkan ampun‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan kombinasi afiks
- سا ta-ista di awal kata sedangkan kata
ﻐﻳ yagfiru „memberi ampun‟ mendapat tambahan prefiks ya di awal kata dilihat dari konteks ayat secara
keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah bahwasanya menceritakan suatu peringatan keras sekali ditujukan kepada mereka
yang menentang perjuangan di jalan Allah. Karena sifat dan bawaannya, Rasulullah memang selalu penuh rasa kasih dan pemaaf. Dia mendoakan musuh
– musuhnya. Tetapi dalam hal serupa ini doa itu bahkan tidak berarti sama sekali
karena sikap mereka yang mengingkari Allah. b.
Surat At- Taubah ayat 113:
mākāna li an-nabiyyi waal-lażῑna ´āmanū ´an yastagfirū lilmusyrikῑna walaukānu ´ūlῑ qurbā min baʻdi mā tabayyana lahum ´annahum ´asḥābu ´al-
ja ḥῑmi Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan
Universitas Sumatera Utara
ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum Kerabat Nya, sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-
orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam Q. S 9: 113.
Berdasarkan ayat di atas, kata
اورفغ سي yastagfirū bermakna „memintakan ampun‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat
tambahan kombinasi afiks
ﻳ yasta و-u: di awal dan di akhir kata dilihat dari
konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah biasanya ini dimaksudkan untuk mendoakan orang yang sudah
meninggal, jika mereka meninggal sebelum bertobat setelah Islam disampaikan, jika secara aktif mereka menentang agama sampai akhir hayatnya, jika orang yang
mendoakan itu mengetahui bahwa karena pembangkangannya yang disengaja pintu rahmat telah tertutup bagi orang yang meninggal itu.
8. Surat Hūd memiliki 6 enam ayat yang di dalamnya terdapat kata
yang berasal dari kata
رفغ gafara, yaitu dalam ayat 3, 11, 47, 52,
61, dan 90: a.
Surat Hūd ayat 3:
wa´in ´āstagfirū rabbakum ṡumma tūbū ´ilaihi yumattiʻukum mattāʻān ḥasanān ´ilā ´ajalin musammān wayu´ti kulla żῑ faḍlin faḍlahu wa´in tawallū fa´innῑ
´akhāfu ʻalaikum ʻażāba yaumin kabῑrin Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. jika kamu mengerjakan yang
demikian, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik terus menerus kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan
kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan balasan keutamaannya. jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari
kiamat Q. S 11: 3.
Berdasarkan ayat di atas, kata
اورفغ س ا istagfirū bermakna „meminta
ampun
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
kombinasi afiks i:u di awal dan di akhir kata dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut adalah Allah akan
Universitas Sumatera Utara
memberi kenikmatan segala yang baik dan benar dalam kehidupan hambanya yag mau bertobat dan memohon ampun.
b. Surat Hūd ayat 11:
´illā al-lażῑna ṣabarū waʻamilū aṣ-ṣāliḥāti ´ūlā´ika lahum magfiratun wa ajrun kab
ῑrun Kecuali orang-orang yang sabar terhadap bencana, dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar Q.S 11: 11.
Berdasarkan ayat di atas, kata
ةرفغم magfiratun bermakna „ampunan‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan konfiks -ة ma- tun di awal dan di akhir kata dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok
masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut menceritakan perbuatan yaitu merupakan sikap mereka yang benar; menerima nasib burukdengan hati sabar dan
tabah dan menerima nasib baik dengan rendah hati, dan dalam menghadapi keduanya mereka tetap bertahan dengan perbuatan baik terhadap sesame makhluk
dan mereka itulah orang – orang yang akan memperoleh pengampunan.
c. Surat Hūd ayat 47:
qāla rabbi ´innῑ ´aʻūżubika ´an as´alaka mā laisa lῑbihi ´ilmun wa´illā tagfirlῑ watar
ḥamnῑ ´akun min al-khāsirῑna Nuh berkata: Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku
tiada mengetahui hakekatnya. dan Sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaKu, dan tidak menaruh belas kasihan kepadaKu, niscaya aku akan
Termasuk orang-orang yang merugi. Q.S 11: 47.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغ tagfir bermakna „memberi ampun‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ta di awal kata dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat tersebut menceritakan tentang nabi Nuh, dalam kodratnya yang begitu mencintai dam menghormati pertalian kekeluargaan, lebih banyak
Universitas Sumatera Utara
dikuasai oleh sifat kelemahannya sebagai manusia dalam melanggar hukum keadilan agama. Itu bukan dosa tetapi merupakan pengetahuan. Hal ini dikoreksi
oleh wahyu, dan diapun segera melihat kebenaran itu sepenuhnya, mengakui kesalahannya, dan memohonkan ampunan dan rahmat Allah.
d. Surat Hūd ayat 52:
wayāqumi ´āstagfirū rabbukum ṡumma tūbū ilaihi yursila as-samā´a ʻalaikum midrārān wayazidkum quwwatan ´ilā quwwatikum walā tatawallaū mujrimῑna
Dan dia berkata: Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras
atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa. Q. S 11: 52.
Berdasarkan ayat di atas, kata
اورفغ س ا astagfirū bermakna „mohonlah
ampun
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
kombinasi afiks -
سا ista -:u dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan,
pokok masalah yang dijelaskan pada ayat adalah Allah memerintahkan umatnya untuk bertobat agar mendapat ampunan dari Allah SWT.
e. Surat Hūd ayat 61:
wailā ṡamūda ´akhāhum ṣāliḥān qāla yāqaumi ´āʻbudū allāha mālakum min ilāhin gairuhu huwa ´ansya´akum min al-´arḍi wāstaʻmarakum fῑhā fāstagfirūhu
ṡumma tūbū ´ilaihi ´inna rabbῑ qarῑbun mujῑbun dan kepada Tsamud kami utus saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-
Universitas Sumatera Utara
kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi tanah dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya,
kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat rahmat- Nya lagi memperkenankan doa hamba-Nya. Q. S 11: 61.
Berdasarkan ayat di atas, kata
اورفغ س ه
ا astagfirūhu bermakna „mohonlah
ampun-Nya
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
kombinasi afiks -
سا ista -:u dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan,
pokok masalah yang dijelaskan pada ayat adalah Allah memerintahkan umatnya untuk bertobat agar mendapat ampunan dari Allah SWT.
f. Surat Hūd ayat 90:
wāstagfirū rabbakum ṡumma tūbū ´ilaihi ´inna rabbῑ raḥῑmun wadūdun Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih Q. S 11: 90
Berdasarkan ayat di atas, kata
اورفغ س ا astagfirū bermakna „mohonlah
ampun-Nya
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
kombinasi afiks -
ا سا ista -:u dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan,
pokok masalah yang dijelaskan pada ayat adalah Allah memerintahkan umatnya untuk bertobat agar mendapat ampunan dari Allah SWT.
9. SuratYūsuf memiliki 4 empat ayat yang di dalamnya terdapat
kata yang berasal dari kata
رفغ gafara, yaitu dalam ayat 29, 92, 97
dan 98: a.
SuratYūsuf ayat 29:
yūsufu `aʻriḍ ʻan hāżā wāstagfirῑ liżanbika `innaki kunti min l-khāṭi`ῑna Hai Yusuf: Berpalinglah dari ini, dan kamu Hai isteriku mohon ampunlah atas
dosamu itu, karena kamu Sesungguhnya Termasuk orang-orang yang berbuat salah. Q. S 12: 29.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغ س ي
ا astagfirῑ bermakna „mohonlah
ampun-Nya
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
kombinasi afiks -
ۑ سا ista -:i
di d di dd di da ia adid dilihat dari konteks
ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat adalah Allah memerintahkan isterinya untuk meminta ampunan dari Allah SWT atas dosa yang
telah diperbuat. b.SuratYūsuf ayat 92:
qāla lātaṡrῑba ʻalaikum al-yauma yagfiru allāhu lakum wahuwa arḥamu ar- ra
ḥimῑna Dia Yusuf berkata: Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, Mudah-mudahan Allah mengampuni kamu, dan Dia adalah Maha Penyayang
diantara Para Penyayang Q.S 12: 92.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغي
yagfiru
bermakna „mengampuni‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ya di
d di adid, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat adalah Allah memerintahkan pada Yusuf untuk meminta ampunan dari Allah SWT.
b. SuratYūsuf ayat 97:
qālū yā`abānā `āastagfirlanā żunūbanā `innā kunnā khāṭi`ῑna mereka berkata: Wahai ayah Kami, mohonkanlah ampun bagi Kami terhadap dosa-dosa Kami,
Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang bersalah berdosa Q.S 12: 97.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغ س ا astagfir bermakna „mohonkanlah
ampun
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan saifiap
سا
ista
di d di adid dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat adalah Allah memerintahkan pada anaknya untuk
meminta maaf kepada ayahnya.
Universitas Sumatera Utara
c. SuratYūsuf ayat 98:
qāla saufa astagfirlakum rabbῑ innahu huwa al-gafūru ar-raḥῑmu Yaqub berkata: Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya
Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Q.S 12: 98. Berdasarkan ayat di atas,
kata رفغ س ا astagfir bermakna „mohonlah
ampun-Nya
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan
kombinasi afiks -
ۑ سا ista -:i di d di
kata dd
روفغلا adid
al- gafūru
bermakna „Maha Pengampun‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara
mendapat tambahan
infiks و ū- di tengah kata dilihat dari konteks ayat secara
keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat adalah Allah memerintahkan umatnya untuh memohon ampun.
10. SuratAr-Rad memiliki 1 satu ayat yang di dalamnya terdapat kata
yang berasal dari kata
رفغ gafara, yaitu dalam ayat 6:
wayastaʻjilūnaka bias-sayyi`ati qabla al-ḥasanati waqad khalat min qablihimu al-ma
ṡulatu wainna rabbaka lażū magfiratin linnāsi ʻalā ẓulmihim wainna rabbaka lasyad
ῑdun al-ʻiqābi mereka meminta kepadamu supaya disegerakan datangnya siksa, sebelum mereka meminta kebaikan, Padahal telah terjadi
bermacam-macam contoh siksa sebelum mereka. Sesungguhnya Tuhanmu benar- benar mempunyai ampunan yang luas bagi manusia Sekalipun mereka zalim,
dan Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras siksanya Q.S 13: 6.
Berdasarkan ayat di atas, kata
ةرفغم magfiratun bermakna „ampunan‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan konfiks -ة ma- tun dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan
pada ayat tersebut Allah tidak saja melaksanakan keadilan dan hukuman, tetapi juga memberi rahmat dan pengampunan, dan rahmat dan pengampunan itulah
yang didahulukan.
Universitas Sumatera Utara
11. Surat Ibrahim memiliki 2 dua ayat yang di dalamnya terdapat
kata yang berasal dari kata
رفغ gafara, yaitu dalam ayat 10 dan
41: a.
Surat Ibrahim ayat 10:
qālat rusuluhum afῑ allāhi sakkun fātiri as-samāwāti waal-arḍi yadʻūkum liyagfira lakum min żunūbikum wayuakhkhira ilā `ajalin musammῑ qālū in antum
illā basyarun miṡlunā turῑdūna antaṣuddūna ʻammā kāna yaʻbudu `ābā`unā fa`tūnā bisulṭāni mubῑnin berkata Rasul-rasul mereka: Apakah ada keragu-
raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu dan menangguhkan siksaanmu
sampai masa yang ditentukan? mereka berkata: Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti Kami juga. kamu menghendaki untuk menghalang-halangi
membelokkan Kami dari apa yang selalu disembah nenek moyang Kami, karena itu datangkanlah kepada Kami, bukti yang nyata Q. S 14: 10.
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغي
yagfira bermakna „memberi
ampunan
‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ya di awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah
yang dijelaskan pada ayat tersebut para Nabi mengajak umatnya untuk beribadah kepada Allah dan bertobat karena Allah itu pemberi rahmat dan pengampunan.
b. Surat Ibrahim ayat 41:
rabbanā āgfurlῑ waliwalidayya walilmu`minῑna yauma yaqūmu al-ḥisābu Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang
mukmin pada hari terjadinya hisab hari kiamat Q.S 14: 41
Berdasarkan ayat di atas, kata
رفغا
igfir
bermakna „memberi ampunan‟
yang berasal dari bentuk dasar
رفغ gafara mendapat tambahan prefiks ا i di
Universitas Sumatera Utara
awal kata, dilihat dari konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang
dijelaskan pada ayat tersebut menceritakan Nabi Ibrahim berdoa memohonkan karunia Allah untuk dirinya sendiri, kedua orang tuanya dan segenap orang
beriman, agar disempurnakan dalam Islam, lepas dari soal keluarga, ras dan waktu.
12. Surat Al- Kaḥfi memiliki 1 satu ayat yang di dalamnya terdapat
kata yang berasal dari kata
رفغ gafara, yaitu dalam ayat 55:
wamā manaʻa an-nāsa `anyu`minū iżjā`ahum al-hudā wayastagfirū rabbahum illā `anta`tiyahum sunnatu al-`awwalῑna `auya`tiyahum al-ʻażābu qubulān Dan
tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali
keinginan menanti datangnya hukum Allah yang telah berlalu pada umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata Q.S 18: 55.
Berdasarkan ayat di atas, kata
اورفغ سي yastagfirū bermakna „memintakan ampun‟ yang berasal dari bentuk dasar رفغ gafara mendapat
tambahan kombinasi afiks yasta : u di awal dan di akhir kata dilihat dari
konteks ayat secara keseluruhan, pokok masalah yang dijelaskan pada ayat tersebut menceritakan manusia yang keras kepala dan suka menentang meminta
atau mengharapkan terulangnya apa yang sudah terjadi terhadap orang- orang berdosa dan mereka yang tidak beriman dahulu kala, kecuali mereka mendapat
petunjuk Allah maka mereka mengharapkan ampunan.
Berdasarkan uraian diatas makna gramatikal kata رفغ gafara yang
terdapat dalam Al- Qur‟an yang ditemukan hanya komposisi dan afiksasi,
sedangkan reduplikasi tidak. ditemukan satupun
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KESIMPULAN