c. Bagi Regulator
Hasil dari penelitian ini diharapkan membantu untuk mengembangkan, mengubah, menjelaskan standar yang berlaku
guna mencapai pasar modal yang efisien dan perlunya informasi yang diungkap dalam laporan tahunan.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Stakeholders
Stakeholders merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung
keberlangsungan suatu
perusahaan, sebab
tanpa stakeholders suatu perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Karena
itu, hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah memperhatikan dan
peduli kepada
semua pihak
yang telah
mendukung keberlangsungan atas meningkatnya suatu perusahaan dan tidak hanya
berfokus pada kepentingan perusahaan saja. Menurut Purwanto, 2011 dalam Rosiana, Dkk. 2013,
menyatakan bahwa stakeholders merupakan semua pihak yang keberadaannya sangat mempengaruhi dan dipengaruhi perusahaan,
seperti karyawan, masyarakat, perusahaan pesaing dan pemerintah. Asumsi teori stakeholder dibangun atas dasar pernyataan bahwa
perusahaan berkembang menjadi sangat besar dan menyebabkan masyarakat menjadi sangat terkait dan memerhatikan perusahaan,
sehingga perusahaan perlu menunjukkan akuntabilitas maupun responsibilitas secara lebih luas dan tidak terbatas hanya kepada
pemegang saham. Hal ini berarti, perusahaan dan stakeholder membentuk
hubungan yang
saling memengaruhi.
Jensen 2001 menyatakan bahwa keputusan manajemen harus memperhatikan stakeholder-nya untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Stakeholders juga mempunyai hak terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan, seperti halnya pemegang
saham Waryanti, 2009.
2. Nilai Perusahaan
Dalam mengambil sebuah keputusan keuangan, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang ingin dicapai. Keputusan
keuangan yang tepat, dapat memaksimumkan nilai perusahaan sehingga mampu meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan.
Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan. Dengan baiknya nilai perusahaan maka perusahaan akan dipandang baik oleh
para calon investor, demikian pula sebaliknya nilai. Memaksimalkan nilai perusahaan mempunyai makna yang lebih luas, tidak hanya
sekedar memaksimalkan
laba perusahaan.
Weston dan
Copeland,1995. Samuel 2000 menjelaskan bahwa enterprise value EV atau
dikenal juga sebagai firm value nilai perusahaan merupakan konsep penting bagi investor, karena hal itu merupakan indikator bagi pasar
untuk menilai perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan menurut Untung Wahyudi dan Hartini 2005 menyebutkan bahwa, nilai
perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli
apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering
dikaitkan dengan harga saham Sujoko dan Soebiantoro, 2007. Harga saham yang tinggi akan membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai
perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya, tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di
masa depan. Nilai perusahaan pada dasarnya diukur dari beberapa aspek
salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian investor atas
keseluruhan ekuitas yang dimiliki Wahyudi dan Pawestri, 2006 . Menurut Van Horne dikutip Diyah dan Erman, 2009 “Value is
res presented by the market price of the company’s commom stock
which in turn, is afunction of firm’s investement, financing and dividend decision.
” Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara
pembeli dan penjual disaat adanya terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham merupakan cerminan dari nilai
asset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh adanya
peluang-peluang investasi.
Adanya peluang
investasi dapat
memberikan sinyal yang positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga akan dapat meningkatkan harga