PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN

DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

THE EFFECT OF PROFITABILITY, FIRM SIZE AND MANAGERIAL OWNERSHIP TO FIRM VALUE WITH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE AS A MODERATING VARIABLE (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock

Exchange Year 2013-2015)

Oleh

ALFINA DWI RUKMANA 20130420523

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(2)

i

Indonesia Tahun 2013-2015)

THE EFFECT OF PROFITABILITY, FIRM SIZE AND MANAGERIAL OWNERSHIP TO FIRM VALUE WITH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE AS A MODERATING VARIABLE (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock

Exchange Year 2013-2015)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

ALFINA DWI RUKMANA 20130420523

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(3)

(4)

iii

“Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh

keikhlasan , istiqomah dalam menghadapi cobaan”

“Hai orang- o r a n g y a n g b e r i m a n , j a d i k a n l a h s a b a r d a n s h a l a t m u s e b a g a i p e n o l o n g m u , s e s u n g g u h n y a A l l a h b e s e r t a

o r a n g -orang yang sabar” (QS A l -B a qar ah : 1 5 3 )

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, m a k a a p a b i l a k a m u t e l a h s e l e s a i ( d a r i s u a t u u r u s a n ) k e r j a k a n d e n g a n

s e s u n g g u h n y a ( u r u s a n ) y a n g l a i n d a n h a n y a k e p a d a T u h a n m u l a h h e n d a k n y a k a m u ber h ar ap (QS A l -I n s yi r ah : 68)

Bersikapkalah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia meneteramkan

amarah ombakk dan gelombang itu (Marcus Aurelius)


(5)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk...

Allah swt, satu-satunya Tuhan yang kusembah, untuk menjalankan kewajibanku sebagai seorang islam

Kekasih Allah swt, Nabi Muhammad saw dan sahabatnya.. Ibuku

Ibuku Ibuku Bapakku

Keluarga dan saudara-saudaraku di jagat raya yang senantiasa mengagungkan perintah Allah swt, Rasulullah saw dan sahabat-sahabatnya

Madrasah ilmu tempat menempa diri menjalankan perintah Al-Qur’an dan As -Sunnah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta


(6)

v

yang tiada terhingga, sebuah perjuangan panjang dengan penuh rasa syukur, sehingga saya dapat menyelesaikam penulisan skripsi dengan baik. Sholawat beriring salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Agung, Muhammad saw dan

sahabat-sahabatnya.

Skripsi yang berjudul “ Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibilty sebagai variabel moderasi” disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelasr Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak, saya persembahkan sebuah karya sederhana ini untuk orang orang yang tak ada hentinya mendoakan dan mendukung saya dalam menyelesaikannya :

1. Lantunan Al-fatihah beriring Sholawat dalam silahku merintih, menodahkan doa dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku untumu. Ku persembahkan karya mungil ini… untuk belahan jiwa ku bidadari surgaku yang tanpamu aku bukanlah siapa-siapa di dunia fana ini Ibundaku tersayang (Siti Rukayah) serta orang yang menginjeksikan segala idealisme, prinsip, edukasi dan kasih sayang berlimpah dengan wajah datar menyimpan kegelisahan ataukah perjuangan yang tidak pernah ku ketahui, namun tenang temaram dengan penuh kesabaran dan pengertian luar biasa Ayahandaku tercinta (Prayitno), kedua sosok yang menurut saya adalah karunia terindah yang diberikan oleh Allah swt dan rasa hormat saya tidak akan ada hentinya kepada beliau. Ayah...Bunda terimakasih selama ini telah memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat, kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku.,, Ayah...Bunda


(7)

vi

terimalah kado keseriusanku untuk membalas semua pengorbananmu... dalam hidupmu demi hidupku kalian ikhlas mengorbankan segalaperasaan tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa hingga segalanya... maafkan anakmu Ayah...Bunda masih saja anakmu ini menyusahkanmu... 2. Teruntuk Kakakku, mas Anang Eko Prasetyo terimakasih udah memberiku

semangat, dukungan dan dorongan, makasih buat transferan saatku meminta uang... hehehe. Mbak ipar Licka Duri Fradawindi makasih mbak udah selalu memberiku semangat dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini, makasih juga udah kasih uang trus setiapku pulang keperantauan.. hehe. Untuk keponaanku yang lucu, pinter dan cantik Lizzy Anka Chiquita (Chia) dek makasih selalu buat tante ketawa, dengan kemanjaanmu membuat tante tambah sayang sama kamu dek.. I Love you my litle sister Chiaaa...

3. Kepada Ibu Evi Rahmawati, SE.,M.Acc.,Ak.,PhD.,CA terima kasih banyak atas bimbingan, nasehat, kesabaran dan ilmu yang Ibu berikan kepada saya hingga dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa ada halangan. Terimakasih atas pengetahuan yang telah Ibu berikan yang sangat bermanfaat bagi saya.

4. Kepada Mama Erni Suryandari F, S.E., M.Si terima kasih atas bimbingan, nasehat, kesabaran, dan ilmu yang mama berikan kepada fina hingga dapat menyelesaikan skripsi ini... makasih juga ma udah jadi mama kedua fina di perantauan ini, bisa menjadi teman curhat, serta memberikanku semangat tiada hentinya.... Love you maaaaaaaaa...

5. Buat mbah uty Siti Amanah, mbah uty Painem, Pak Pur dan bude Rom serta keluarga besar Ayah Bunda, maaf ga bisa di sebutin satu per satu, terimakasih atas doa dan dukungan selama ini kepada fina, dan maaf fina sering merepotkan keluarga ini.

6. Teruntuk Ryando Akbar yang lagi berjuang skripsi, makasih atas doa, perhatian, dukungan, dorongan dan semangatnya... makasih juga atas kebersamaan ini, bisa saling menjaga, saling melindungi dan selalu menasehatiku jikaku salah, yang selalu bisa buatku tersenyum saatku dekat


(8)

vii bisa...

7. Teruntuk Mama (Yulfitri) papa (Zulfan) dan adek Zhizi, makasih atas support, atas kasih sayang yang engkau curahkan untukku, makasih selalu peduli atas kesehatanku, makasih udah jadi keluarga kedua fina ma, pa, dek... makasih juga buat, kak Wulan, bang Lian dan keponaanku Azzam atas support kalian yang menginginkan aku selalu cepat selesai kuliah dan cepat pulang makasih yaa... sayang kalian love youuuuu...

8. Terciptalah sahabat sedari masuk kuliah Semester 1, haii gengs princessku Sundari, Mutia, Novita, Claudia, Ica, Farita, Yogi, Iman dan Ivo makasih udah jadi teman yang telah kita bina hingga sampai saat ini dan seterusnya ya gengs walaupun ntar kita bakal pulang ke rumah masing” jangan jadi akhir d penghujung perteman kita.

9. Sahabat seperjuangan selama 1 tahun terakhir, buat ciwiciwiku Thata, Surya, Claudia dan Retno tetap jadi teman curhat yang dengerin keluh kesahku selama ini ya, makasih udah saling memebatu, peduli, sayang dan perhatian selama ini. buat cowocowoku Kukuh, Jerry, Ical, Idos dan Satria, makasih udah jadi pelindung buat aku dan ciwiciwi selama ini. Makasih juga udah selalu menghibur saatku senang dan sedih...

10.Buat sahabat KKN Agen 47 makasih atas support dan kasih sayang yang kalian berikan, dan makasih udah menjadi keluarga baru selama 1 bulan kemarin, saat ini dan seterusnya.

11.Hai keluarga kecil, penghuni rumah, Bundo (fitria) dan Thata makasih ya sayang, berkat kalian semangat kalian untuk support aku selalu kerjain skripsi ini, makasih juga udah menjadi teman curhat, teman tidur dan teman makan... makasih yaaa sayangnya aku...


(9)

viii 12.Untuk ngaba-ngaba :

 EEM (omcu) makasih udah support, selalu sabar, selalu dengerin curhatanku, keluh kesahku selama ini, tetap jadi ngaba yang baik buat fina yaa... maaf selama ini fina selalu ngrepoti abang...

 Tedy (bangted) makasih ya bang, selalu jagain fina selalu dengerin curhatan fina, selalu support selalu ngajak fina jalan-jalan.... maaf selama ini fina selalu ngrepoti abang...

13.Hai teman seperjuangan skripsiku, mas Gista makasih udah jadi teman baik, selalu support dan nemeni dari pagi hingga sore di SAC, heheh... untuk Vina, Denny, Totok dan April... makasih selalu sabar maaf selalu tanya-tanya... hehe makasih juga buat dek ida (Anis) dan Listy udah mengajariku ngaji yang baik dan benar... untuk mbak Anes dan aka makasih atas dukungan dan motivasinya...

14.Keluarga besar KPMB (Batanghari-Jambi) makasih ya udah jadi tempat dimanaku belum tau hingga tau di perantauan ini, tetap jadi keluarga yang selalu support dan membanggakan daerah.

15.Keluarga Laspaga (Smansa) makasih ya atas keramaian grup saatku skripsi, buat ketawa terkadang kuhanya menyimak saja... Ayok buat yang belum, tambah semangatnya mengerjakan skripsi, dan yang udah selesai semoga di beri kelancaran dan kemudahan menuju kesuksesan... Amin... 16.Dan tak lupa untuk teman-teman akuntansi angkatan 2013 Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta... makasih menjadi teman seperjuangan selama masa kuliah...


(10)

ix

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

INTISARI ... xi

ABSTRAK ... xii

KATA PENGANTAR ... xiii

DAFTAR ISI ... xv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan Masalah ... 8

C. Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Landasan Teori ... 12

1. Teori Agency ... 12

2. Teori Signalling ... 13

3. Teori Legitimacy ... 15

4. Teori Stakeholders ... 15

5. Pengertian Profitabilitas ... 16

6. Pengertian Ukuran Perusahaan ... 17

7. Pengertian Mekanisme Corporate Governance ... 18

8. Pengertian Nilai Perusahaan ... 19

9. Pengertian Pengungkapan CSR ... 20


(11)

x

C. Model Penelitian ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Subjek Penelitian ... 36

B. Jenis Data ... 36

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 36

D. Teknik Pengumpulan Data ... 37

E. Devinisi Operasional Variabel ... 37

F. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 47

B. Analisis Kualitas Data ... 48

1. Uji Deskriptif ... 48

C. Analisis Uji Asumsi Klasik ... 50

1) Uji Normalitas ... 50

2) Uji Autokorelasi ... 51

3) Uji Multikolinearitas ... 51

4) Uji Heteroskedastisitas ... 53

D. Hasil Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 54

1) Hasil Pengujian H1, H2, H3, dan H4 ... 54

2) Hasil Pengujian H5, H6, dan H7 ... 56

E. Pembahasan Hipotesis ... 59

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN . 68 A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

C. Keterbatasan ... 70 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...


(12)

xi

4.3 Tabel Uji Normalitas ... 50

4.4 Tabel Uji Autokorelsi ... 51

4.5 Tabel Uji Multikolinearitas ... 52

4.6 Tabel Uji Heterokedestisitas ... 53

4.7 Tabel Uji Hasil Pengujian H1, H2, H4, dan H4 ... 55

4.8 Tabel Uji Hasil Pengujian H5, H6, dan H7 ... 57


(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Model Penelitian Pertama ... 34 2.2 Gambar Model Penelitian Kedua ... 35


(14)

(15)

(16)

xi

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh di laporan tahunan (annual report). Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, diperoleh sampel 65 perusahaan yang digunakan sebagai sampel penelitian. Pengujian yang dilakukan antara lain: regresi berganda, dan anilisis regresi moderasi (MRA) dengan hasil SPSS 23,0. Hasil penelitian: 1) profitabilitas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, 2) ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan 3) kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, 4) pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, 5) pengungkapan corporate social responsibility bukan merupakan variabel moderasi dalam pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan, 6) pengungkapan corporate social responsibility bukan merupakan variabel moderasi dalam pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan, dan 7) pengungkapan corporate social responsibility merupakan variabel moderasi dalam pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan

Kata kunci: Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, Nilai Perusahaan dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)


(17)

xii ABSTRACT

This research is aimed at testing the influences of profitability, the size of company and managerial ownership towards the value of company with the Corporate Social Responsibility disclosure as the moderating variable on manifacturing companies listed in the Indonesian Stock Exchange Year 2013-2015. This research uses secondary data which is obtained from the annual report. This research uses purposive sampling method, which takes 65 companies as the samples. The testings include: multiple regression, moderation regression analysis (MRA) with the result of SPSS of 23,0. The results of the research: 1) profitability negatively affects to the value of company, 2) the size of company negatively affects the value of company, 3) managerial ownership does not affect the value of company, 4) corporate social responsibiity disclosure positively affects the value of company, 5) corporate social responsibiity disclosure is not a moderating variable in the influence of profitability towards the value of company, 6) corporate social responsibiity disclosure is not a moderating variable in the influence of the size of company towards the value of company, and 7) corporate social responsibiity disclosure is not a moderating variable in the influence of managerial ownership towards the vaue of company.

Keywords: Profitability, Size of Company, Managerial Ownership, Value of Company and Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure


(18)

1

A. Latar Belakang

Indonesia pada era globalisasi saat ini, dunia usaha semakin berkembang pesat sehingga perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Setiap perusahaan yang berkembang pesat dapat memaksimalkan nilai perusahaan dan mensejahterakan para pemegang saham. Saat pemegang saham akan mengembangkan usaha-usahanya perusahaan membutuhkan investor, dimana investor disini memberikan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, secara keseluruhan serta terhadap biaya modal perusahaan secara keseluruhan pula. Peningkatan nilai perusahaan bisa dicapai apabila manajemen perusahaan mampu menjalin kerja sama yang baik dengan stakeholdesrnya.

Menurut Nurlela dan Islahuddin (2008) menyatakan bahwa nilai perusahaan adalah suatu konsep penting bagi investor, sebab nilai perusahaan merupakan tolak ukur yang digunakan pasar dalam menilai perusahaan secara keseluruhan. Apabila perusahaan tersebut dijual, besarnya harga yang dibayarkan oleh calon pembeli itulah yang disebut nilai perusahaan. Fokus utama investor apabila akan menginvestasikan modalnya pada suatu entitas. Dengan melihat harga saham maka investor dapat mengetahui seberapa besar perusahaan tersebut mampu mengembangkan modal yang akan diinvestasikan. Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan


(19)

2

salah satu surat berharga yan dikeluarkan oleh perusahaan, sedangkan tinggi rendahnya harga saham dipengaruhi oleh salah satu kondisi emiten. Secara keseluruhan bahwa setiap perusahaan akan mengembangkan modal untuk merealisasikan kinerja perusahaan yang baik sehingga perusahaan juga dapat memberikan informasi terhadap stakeholdersnya.

Fenomena terkait dengan krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 berdampak terhadap pasar modal Indonesia yang tercermin dari terkoreksi turunnya harga saham hingga 40-60 persen dari posisi awal tahun 2008 (Kompas, 25 November 2005), yang disebabkan oleh aksi melepas saham oleh investor asing yang membutuhkan likuiditas dan diperparah dengan aksi “ikut-ikutan” dari investor domestik yang ramai-ramai melepas sahamnya. Kondisi tersebut secara harfiah mempengaruhi nilai perusahaan karena nilai perusahaan itu sendiri jika diamati melalui kemakmuran pemegang saham yang dapat diukur melalui harga saham perusahaan di pasar modal.

Perusahaan yang akan meningkatkan nilai perusahaan dapat menggunakan kinerja perusahaan yang diukur dengan profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan dalam memperoleh profit pada periode tertentu. Suatu perusahaan yang tinggi serta berhasil memperoleh laba yang terus meningkat akan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang baik, sehingga akan menciptakan respon yang positif kepada pemegang saham dan membuat harga saham perusahaan meningkat. Semakin pertumbuhan profitabilitas pada sebuah perusahaan maka prospek perusahaan


(20)

di masa depan dapat diniliai baik, yang artinya bahwa nilai perusahaan juga akan ternilai semakin baik dimata investor.

Pramana dan Mustanda (2016) menunjukkan bahwa profitabilitas yang diukur dengan menggunakan ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian Mardiyati et.al., (2012) menunjukkan bahwa rasio profitabilitas yang diukur dengan menggunakan ROE berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian Yuniati et.al., (2016) menunjukkan bahwa rasio profitabilitas yang diukur dengan menggunakan ROA berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Banyaknya penelitian mengenai profitabilitas yang pengukurannya menggunakan Return On Assets (ROA) terhadap nilai perusahaan namun hasilnya menunjukkan adanya ketidakkosistenan, sehingga pada penelitian ini menggunakan Return On Equity (ROE) dalam pengukurannya.

Terdapat faktor lain yang di duga mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan yaitu ukuran perusahaan. Menurut Sujoko dan Ugi (2007) ukuran perusahaan dapat dilihat dengan besar kecilnya perusahaan yang akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin timbul dari berbagai situasi yang dihadapi perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Ukuran perusahaan juga dapat dikatakan sebagai sesuatu yang dapat mengukur atau menentukan nilai besar atau kecilnya perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka nilai perusahaan semakin tinggi.


(21)

4

Suatu perusahaan yang memiliki total aktiva dengan jumlah besar maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut akan banyak mendapatkan perhatian yang besar dari para investor, kreditor, maupun para pemakai infiormasi keuangan lainnya dibandingkan dengan perusahaan kecil. Menurut Pramana dan Mustanda (2016) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian Bernandhi dan Muid (2014) menunjukkan bahwa ukuran perushaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian Wiyono (2013) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini juga menambahkan kepemilikan manajerial sebagai variabel independen dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel moderasi. Menurut Suryani (2010) kepemilikan manajerial adalah besar kecilnya jumlah kepemilikan saham manajerial dalam perusahaan dapat mengindikasikan adanya kesamaan (congruance) kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajer yang mempunyai kepemilikan saham di perusahaan akan cenderung bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham karena terdapat kesamaan kepentingan antara keduanya. Manajer sekaligus pemegang saham akan meningkatkan nilai perusahaan karena dengan meningkatkan nilai perusahaan, maka nilai kekayaannya sebagai pemegang saham akan meningkat juga.


(22)

Eriandi (2013) menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) menemukan bahwa variabel kepemilikan manajerial terbukti mempengaruhi nilai perusahaan. Namun penelitian Permatasari (2010) menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan.

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel moderasi dapat diketahui bahwa beberapa tahun terakhir banyak perusahaan semakin menyadari betapa pentingnya menerapkan program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Hal ini juga didukung dengan adanya UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan penerbitan PP No. 47/2012 yang menyatakan bahwa perusahaan yang memanfaatkan atau berdampak terhadap fungsi sumber daya alam dituntut tidak hanya mencari keuntungan semata, akan tetapi juga dituntut untuk memperhatikan masyarakat luas dengan melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Pramana dan Mustanda (2016) dan Susanti dan Santoso (2011) menunjukkan bahwa pengungkapan corporate social responsibility mampu memperkuat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Namun dengan penelitian yang dilkukan oleh dilakukan Dewa et.al., (2014) menunjukkan bahwa luas pengungkapan corporate social responsibility tidak


(23)

6

mampu memperkuat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Pramana dan Mustanda (2016) dan Imron et.al., (2013) sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sudana dan Arlindania (2011) yang membuktikan bahwa pengungkapan corporate social responsibility mampu memperkuat hubungan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Namun penelitian Kusumawardani (2016) menunjukkan bahwa pengungkapan corporate social responsibility tidak mampu memperkuat hubungan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Ramadhani dan Hadiprajitno (2012) sejalan dengan penelitian Amanti (2012) yang menunjukkan bahwa variabel pengungkapan corporate social responsibility dapat memperkuat pengaruh antara kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah diteliti oleh Pramana dan Mustanda (2016) yang bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan csr sebagai variabel moderasi. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2013. Adapun tujuan dari replikasi ini karena penelitian tersebut masih belum meyakinkan (incloncusive) dan sebagai usaha untuk menyempurnakan hasil penelitian terdahulu.


(24)

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian ulang dengan judul “PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).”

Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah adanya pemilihan periode penelitian yaitu tahun 2013-2015, penambahan variabel independen yaitu mekanisme corporate governance yang diproksikan kepemilikan manajerial dan penambahan variabel moderasi yaitu pengungkapan corporate social responsibility, serta pengukuran nilai perusahaan menggunakan price book

value. Dikarenakan ketidakkonsistennya penelitian terdahulu maka di

pandang perlu untuk melakukan penelitian dan pengujian kembali dengan menggunakan laporan keuangan terbaru yaitu tahun 2013-2015.


(25)

8

B. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka penelitian ini dibatasi dengan variabel profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial untuk mrnguji terhadap nilai perusahaan melalui pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel moderasi. Sehingga penelitian yang dilakukan dapat mempersingkat waktu, tenaga dan teori-teori untuk mendapatkan hasil yang signifikan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dijelaskan pada latar belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan masalah penelitian yaitu :

1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

3. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

4. Apakah pengungkapan corporate social resposibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

5. Apakah pengungkapan corporate social responsibility dapat memperkuat pengaruh positif profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?


(26)

6. Apakah pengungkapan corporate social responsibility dapat memperkuat pengaruh positiif ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

7. Apakah pengungkapan corporate social responsibility dapat memperkuat pengaruh positif kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat ditunjukkan tujuan dari penelitian, yaitu :

1. Untuk menguji dan membuktikan secara empiris pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

2. Untuk menguji dan membuktikan secara empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

3. Untuk menguji dan membuktikan secara empiris pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusaahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

4. Untuk menguji dan membuktikan secara empiris pengaruh pengungkapan corporate social resposibility terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

5. Untuk menguji dan membuktikan secara empiris pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di


(27)

10

BEI dengan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel moderasi.

6. Untuk menguji dan membuktikan secara empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel moderasi.

7. Untuk menguji dan membuktikan secara empiris pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel moderasi.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam bidang teoritis dan praktisi :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan atau pengetahuan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pembahasannya khusus terkait pengaruh profitabilitas, size dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel moderasi. Selain itu, diharapkan mampu menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya yang erat kaitannya dengan nilai perusahaan.


(28)

2. Manfaat praktisi

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi perusahaan agar mengetahui tingkat nilai perusahaan yang disajikan dalam laporan keuanagan tahunan perusahaan. Serta menjadi pengawas atau pengontrol terhadap aktivitas perusahaan khususnya dalam mengetahui nilai perusahaan. Kemudian dengan adanya pempublikasian kepada masyarakat tentang tujuan-tujuan perusahaan, maka perusahaan akan mendapat perhatian, kepercayaan, dan dukungan dari masyarakat.


(29)

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Agency Theory

Menurut Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agensi (agency theory) bahwa perusahaan adalah sekumpulan kontrak antara principal dan agency. Principal adalah pihak yang memberikan perintah kepada agen untuk bertindak atas nama principal, sedangkan agen adalah pihak yang diberi kepercayaan oleh principal untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, hal ini terdapat hubungan antara pemilik sumber daya ekonomis (pengendalian) dan manajer (penggunaan). Dalam teori keagenan, pemilik perusahaan hanya tertarik pada aspek finansial semata dalam hal keuangan maupun investasi bagi perusahaan yang semakin meningkat. Hal ini yang kemudian menimbulkan konflik kepentingan karena masing-masing pihak hanya berusaha mengikuti keinginan untuk meraih keuntungan pribadi. Dengan demikian, principal berharap adanya return yang cepat atas suatu investasi. Adapun teori yang sama menurut Darmawati et.al., (2005), inti dari hubungan keagenan adalah adanya pemisahan antara kepemilikan (principal/investor) dan pengendalian (agent/manajer). Kepemilikan diwakili oleh investor yang mendelegasikan kewenangan kepada agen dalam hal ini manajer untuk mengelola kekayaan investor. Investor mempunyai harapan bahwa dengan mendelegasikan wewenang


(30)

pengelolaan tersebut, mereka akan memperoleh keuntungan dengan bertambahnya kekayaan dan kemakmuran investor.

Menurut Setyapurnama dan Norpratiwi (2004) menyatakan hubungan keagenan dapat menimbulkan masalah pada saat pihak-pihak yang bersangkutan mempunyai tujuan yang berbeda. Pemilik modal menghendaki bertambahnya kekayaan dan kemakmuran para pemilik modal, sedangkan manajer juga menginginkan bertambahnya kesejahteraan bagi para manajer. Dengan demikian muncullah konflik kepentingan antara pemilik (investor) dengan manajer (agen). Pemilik lebih tertarik untuk memaksimumkan return dan harga sekuritas dari investasinya, sedangkan manajer mempunyai kebutuhan psikologis dan ekonomi yang luas, termasuk memaksimumkan kompensasinya. Kontrak yang dibuat antara pemilik dengan manajer diharapkan dapat meminimumkan konflik antar kedua kepentingan tersebut. Teori beranggapan bahwa pemisahan fungsi eksekutif dan fungsi pengawasan pada teori keagenan menciptakan “checks and balances”, sehingga terjadi independensi yang sehat bagi para manajer untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang maksimum dan return yang memadahi bagi para pemegang saham.

2. Teori Signalling

Teori signalling merupakan teori yang menyajikan mengenai tindakan perusahaan dalam menyampaikan signalling-signalling kepada pengguna laporan keuangan. Signalling ini terkait dengan informasi yang


(31)

14

berupa aktivitas perusahaan dalam merealisasikan keinginan pemiik. Signalling juga dapat membantu dalam segi promosi, sehingga perusahaan tersebut dapat dikatakan lebih baik daripada perusahaan lainnya. Informasi adalah komponen penting bagi investor dan pelaku bisnis. Informasi yang memiliki kriteria lengkap, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor dan kreditur sebagai tolak ukur untuk mengambil keputusan investasi dan kredit. Sehingga pengumuman yang mengandung nilai positif diharapkan akan diterima oleh pasar (Suryani dan Herianti, 2015). Reaksi pasar mengacu adanya perubahan harga saham pada waktu informasi diumumkan dan menginterprestasikan dan menganalisis informasi sebagai signalling baik atau signalling buruk. Jika pengumuman informasi tersebut sebagai signalling baik bagi investor, maka terjadi perubahan harga saham dan kenaikan hargan saham (Suryani dan Herianti, 2015).

Menurut teori signalling, bahwa perusahaan menyusun laporan keuangan secara periodik dan tersirat maksud-maksud tertentu yang ditujukan kepada stakeholders perusahaan. Riset-riset menyatakan bahwa terdapat respon terhadap signalling-signalling-nya tersebut (Ball and Brown, 1968) dan tanggapan stakeholders sangat tergantung pada cara pandangnya sehingga respon yang muncul dapat respon positif atau respon negatif. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban perusahaan (stakeholders theory) dan gambaran triple bottom line (profit, planet dan people) akan tercermin didalamnya.


(32)

3. Teori Legitimacy

Teori legitimacy menyatakan bahwa organisasi memberikan keyakinan dalam pelaksanaan kegiatannya, terdapat batasan dan norma terhadap masyarakat secara berkelanjutan di tempat dimana organisasi berada. Perubahan norma pada masyarakat seiring berjalannya waktu tentu memberikan dampak bagi perusahaan yang harus terus mengikuti perkembangan dari norma masyarakat. Proses legitimacy erat kaitannya dengan suatu kontrak sosial yang dibuat oleh perusahaan dengan melibatkan berbagai pihak dalam kemasyarakatan (Harsanti, 2011).

Menurut Dowling dan Preffer (1975) menjelaskan bahwa teori legitimasi mempunyai manfaat yang besar dalam hal menganalisis suatu pola pikir dan perilaku organisasi. Mereka mengatakan “legitimacy merupakan suatu hal yang penting bagi organisasi, terdapat batasan yang ditekankan oleh norma-norma maupun nilai-nilai sosial, serta reaksi terhadap batasan tersebut sehingga mendorong arti pentingnya analisis perilaku organisasi dengan memperhatikan lingkungan.”

Teori legitimacy menjelaskan bahwa untuk mendapatkan legitimasi yang kuat dari masyarakat perlu dilakukan pengungkapan tanggung jawab sosial oleh perusahaan sehingga nantinya akan memberikan kepercayaan dan keyakinan bagi masyarakat dalam upaya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan serta dengan adanya dukungan masyarakat akan semakin meningkatkan nilai perusahaan kedepannya (Harsanti, 2011).

4. Teori Stakeholders

Stakeholders merupakan sistem yang secara eksplisit berbasis tentang suatu organisasi dan lingkungannya. Stakeholders dan organisasi saling mempengaruhi, hal ini dapat dilihat dari hubungan sosial keduanya


(33)

16

yang berbentuk responsibilitas dan akuntabilitas. Teori stakeholders merupakan teori yang menjelaskan bagaimana manajemen perusahaan memenuhi atau mengelola harapan para stakeholders.

Teori stakeholders menekankan mengenai akuntabilitas organisasi jauh melebihi kinerja keuangan atau ekonomi sederhana. Teori ini menyatakan bahwa organisasi akan memilih secara sukarela mengungkapkan informasi tentang kinerja lingkungan, sosial dan intelektual mereka, melebihi dan di atas permintaan wajibnya, untuk memenuhi ekspektasi sesungguhnya atau yang diakui oleh stakeholders.

Salah satu bentuk pengungkapan sukarela yang berkembang saat ini yaitu publikasi pengungkapan corporate social responsibility. Melalui publikasi pengungkapan corporate social responsibility (pengungkapan sosial dan lingkungan) perusahaan dapat memberikan informasi yang lebih cukup dan lengkap berkaitan dengan kegiatan dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial masyarakat dan lingkungan (Ghozali dan Chariri, 2007). Akibat dari kurangnya perhatian terhadap stakeholders dengan rendahnya tingkat pengungkapan informasi sosial dan rendahnya kinerja sosial perusahaan (Kusumadilaga, 2010).

5. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Profitabilitas dapat diukur dengan indikator Return On Equity (ROE) menunjukkan prospek perusahaan yang semakin baik. Rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan gabungan


(34)

efek-efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang pada hasil-hasil operasi (Prapaska dan Siti, 2012). Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari kegiatan bisnis yang dilakukan. Hasilnya, investor dapat melihat seberapa efisien perusahaan menggunakan aset dan dalam melakukan operasinya untuk menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan.

6. Ukuran Perusahaan

Menurut Undang-undang No. 9 tahun 1995 berdasarkan ukuran, perusahaan dapat digolongkan atas 2 kelompok sebagai berikut

a. Perusahaan Kecil merupakan badan hukum yang didirikan di Indonesia yang: (1) memiliki sejumlah kekayaan (total asset) tidak lebih dari Rp 20 miliar; (2) bukan merupakan afiliasi dan dikendalikan oleh suatu perusahaan yang bukan perusahaan menengah/kecil; (3) bukan merupakan reksadana.

b. Perusahaan Menengah dan Besar merupakan kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan usaha. Usaha ini meliputi usaha nasional (milik negara atau swasta) dan usaha asing yang melakukan kegiatan di Indonesia. Pada penelitian ini, ukuran perusahaan dilihat melalui total asset yang dimiliki perusahaan. Pada umumnya perusahaan yang besar biasanya akan mengungkapkan informasi lebih banyak dari pada perusahaan dengan ukuran kecil.


(35)

18

Ukuran perusahaan dapat dilihat dengan besar kecilnya perusahaan yang akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin timbul dari berbagai situasi yang dihadapi perusahaan. Ukuran perusahaan mencerminan besar kecilnya perusahaan (Sujoko dan Ugi, 2007). Semakin besar total aset maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan. Selain itu ukuran perusahaan turut menentukan tingkat kepercayaan investor. Semakin besar perusahaan, maka semakin dikenal oleh masyarakat yang artinya semakin mudah untuk mendapatkan informasi yang akan meningkatkan nilai perusahaan. Bahkan perusahaan besar yang memiliki total aktiva dengan nilai aktiva yang cukup besar dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari total assets yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.

7. Mekanisme Corporate Governance

Mekanisme merupakan cara kerja sesuatu secara tersistem untuk memenuhi persyaratan tertentu. Mekanisme corporate governance merupakan suatu prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol atau pengawasan terhadap keputusan.

Masalah keagenan sering muncul karena adanya perpedaan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham. Menurut Suryani (2010) menyimpulkan bahwa konsentrasi kepemilikan digunakan


(36)

perusahaan untuk menghilangkan masalah keagenan. Adanya konsentrasi kepemilikan dari institusi dan dari pihak manajerial dianggap bisa mengurangi kecenderungan manajer dalam memanipulasi laba. Suryani (2010) menemukan adanya bukti yang menyatakan bahwa tindakan pengawasan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan pihak investor insitusional dapat membatasi perilaku para manajer. Mereka menyimpulkan bahwa tindakan pengawasan perusahaan oleh pihak investor institusional dapat mendorong manajer untuk lebih memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusahaan sehingga akan mengurangi perilaku opportunistic atau mementingkan diri sendiri.

Kepemilikan manajerial juga dianggap bisa mengurangi perilaku opportunistic manajer. Menurut Suryani (2010) besar kecilnya jumlah kepemilikan saham manajerial dalam perusahaan dapat mengindikasikan adanya kesamaan (congruance) kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajer yang mempunyai kepemilikan saham di perusahaan akan cenderung bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham karena terdapat kesamaan kepentingan antara keduanya.

8. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dalam penelitian ini adalah sebagai nilai pasar, sebab nilai perusahaan akan memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum ketika harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula


(37)

20

kemakmuran yang dirasakan oleh para pemegang sahamnya (Nurlela dan Islahuddin, 2008). Suatu perusahaan pada dasarnya untuk meningkatkan nilai perusahaan dan dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya dengan cara price book value (PBV).

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Masyarakat menilai dengan bersedia membeli saham perusahaan dengan harga tertentu sesuai dengan persepsi dan keyakinannya. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat, dan ini adalah tugas dari manajer sebagai agen yang telah diberi kepercayaan oleh para pemilik perusahaan untuk menjalankan perusahaannya.

9. Pengungkapan Corporate Social Responsibilty

Pengungkapan tanggung jawab sosial yaitu proses menginformasikan suatu dampak sosial dan lingkungan dari setiap kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan perusahaan (Hackston dan Milne, 1996). Informasi akan dipublikasikan dalam laporan tahunan sehingga dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary


(38)

disclosure). Salah satu jenis informasi pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang dilakukan perusahaan diluar apa yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan badan pengawasan.

Terdapat beragam laporan sosial diantaranya sustainability report dan corporate social responsibility. Global reporting initiative (GRI), sebuah organisasi nirlaba yang mempromosikan keberlanjutan ekonomi dalam reporting guidelines, sustainability report atau laporan keberlanjutan adalah praktek pengukuran, pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. Pengungkapan sustainability report berbeda dengan pengungkapan corporate social responsibility meskipun keduanya sama-sama merupakan pengungkapan sosial. Pengungkapan sosial yang lebih luas dan terperinci disusun dalam sustainability report, sedangkan pengungkapan sosial yang lebih sedikit disusun dalam pengungkapan corporate social responsibility yang terintegrasi dengan laporan tahunan perusahaan (Soelistyoningrum dan Prastiwi, 2011). Namun pada intinya, tujuan dari penyusunan laporan keberlanjutan dan laporan pengungkapan

corporate social responsibility adalah sama, yaitu memperkuat

keberlanjutan perusahaan dengan jalan membangun kerjasama antar stakeholders yang difasilitasi perusahaan dengan menyusun program-program pengembangan masyarakat sekitarnya.


(39)

22

Perusahaan yang memiliki tingkat pengungkapan corporate social responsibility dapat mewujudkan citra yang baik bagi para stakeholders sehingga saham perusahaan akan lebih diminati oleh investor. Saham lebih diminati artinya permintaan saham oleh investor akan menjadi lebih tinggi dan meningkatnya permintaan saham akan mendorong meningkatnya nilai perusahaan. Pengungkapan corporate social responsibility adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan di dalam laporan tahunan. Indikator corporate social responsibility yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan indikator menurut Global Reporting Initiative G4 (GRI) yang dilakukan perusahaan. Indikator yang terdapat di dalam GRI yang digunakan dalam penelitian: 1. Indikator Kinerja Ekonomi (economic performance indicator). 2. Indikator Kinerja Lingkungan (environment performance indicator). 3. Indikator Kinerja Tenaga Kerja (labor practices performance

indicator).

4. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia (human rights performance indicator).

5. Indikator Kinerja Sosial (social performance indicator).

6. Indikator Kinerja Produk (product responsibility performance indicator).

Berdasarkan indikator-indikator di atas terdapat 91 pengungkapan yang terdiri atas 9 indikator ekonomi, 34 indikator lingkungan hidup, 16 indikator praktik tenaga kerja dan kenyaman bekerja,12 indikator hak asasi


(40)

manusia, 11 indikator kemasyarakatan, dan 9 indikator tanggung jawab produk.

B. Penelitian terdahulu dan penurunan hipotesis

1. Hubungan Profitabilitas dengan Nilai Perusahaan

Profitabilitas diukur dengan indikator return on equity (ROE). Pertumbuhan ROE menunjukkan prospek perusahaan yang semakin baik, yang akan ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dari perusahaan yang selanjutnya mempermudah manajemen perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham. Apabila terdapat kenaikkan permintaan saham suatu perusahaan, maka secara tidak langsung akan menaikkan harga saham tersebut di pasar modal (Hermuningsih, 2013).

Peningkatan profitabilitas perusahaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan dan itu tergantung dari bagaimana persepsi investor terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan. Persepsi investor dalam menanggapi profitabilitas akan mempengaruhi harga saham sekaligus nilai dari perusahaan tersebut. Perusahaan dengan prospek yang baik ini yang diinginkan oleh investor dan investor lebih tertarik untuk membeli saham.

Semakin tinggi permintaan dari investor terhadap saham maka akan mempengaruhi harga saham dan akan meningkatkan nilai perusahaan. Sehingga semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaan. Pramana dan Mustanda (2016) menunjukkan bahwa profitabilitas yang diukur dengan menggunakan ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian Mardiyati et.al., (2012)


(41)

24

menunjukkan bahwa rasio profitabilitas yang diukur dengan menggunakan ROE berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hermuningsih (2013) menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Yuniati et.al., (2016) menunjukkan bahwa rasio profitabilitas yang diukur dengan menggunakan ROA berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan analisis dan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 2. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Nilai Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin timbul dari berbagai situasi yang dihadapi perusahaan.

Ukuran perusahaan yang semakin besar, maka banyak investor yang cenderung menaruh perhatian pada perusahaan tersebut (Bernandhi dan Muid, 2014). Hal ini menyebabkan atas naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Investor memiliki ekspektasi yang besar terhadap perusahaan besar. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dianggap memiliki nilai yang lebih besar. Nilai total aset perusahaan merupakan cerminan bagi besar kecilnya ukuran suatu perusahaan.


(42)

Penelitian yang dilakukan oleh Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) menunjukkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi tingkat keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan dalam memberikan tingkat pengembalian investasi. Penelitian Pramana dan Mustanda (2016) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bernandhi dan Muid (2014) dan Prasetyorini (2013) menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun penelitian Wiyono (2013) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan analisis dan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

3. Hubungan Kepemilikan Manajerial dengan Nilai Perusahaan

Kepemilikan manajerial merupakan kondisi yang menunjukkan bahwa manajer memiliki saham di dalam perusahaan atau manajer tersebut sekaligus menjadi pemegang saham perusahaan. Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan persentase jumlah saham yang dimilki oleh manajemen (Eriandani, 2013).

Menurut Sujoko dan Ugi (2007), konflik keagenan terjadi karena adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian. Konflik keagenan


(43)

26

menyebabkan penurunan nilai perusahaan. Struktur kepemilikan menjadi penting dalam teori keagenan karena sebagian besar argumentasi konflik di sebabkan oleh adanya pemisahan kepemilikan dan pengelolaan. Konflik keagenan tidak terjadi pada perusahaan dengan kepemilikan seratus persen oleh manajemen. Manajer sekaligus pemegang saham akan meningkatkan nilai perusahaan karena dengan meningkatkan nilai perusahaan, maka nilai kekayaannya sebagai pemegang saham akan meningkat juga. Penelitian yang dilakukan oleh Eriandani (2013) menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Konsisten dengan penelitian yang dilakukan Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) menemukan bahwa variabel kepemilikan manajerial terbukti mempengaruhi nilai perusahaan. Namun penelitian Permatasari (2010) menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan analisis dan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

4. Hubungan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan Nilai Perusahaan

Pengungkapan corporate social responsibility merupakan suatu alat informasi untuk mengetahui adanya legitimasi di suatu perusahaan, sehingga perusahaan tersebut dapat menginterprestasikan nilai dari


(44)

perusahaannya. Tujuan perusahaan yaitu untuk memaksimalkan dan mensejahterahkan para pemegang saham.

Pengungkapan corporate social responsibility menjadi penting karena para stakeholders perlu mengevaluasi dan mengetahui sejauh mana perusahaan melaksanakan peranannya sesuai dengan keinginan stakeholders, sehingga menuntut adanya akuntabilitas perusahaan atas kegiatan pengungkapan corporate social responsibility yang telah dilakukannya. Makin baik pengungkapan corporate social responsibility yang dilakukan perusahaan maka stakeholders akan makin terpuaskan dan akan memberikan dukungan penuh kepada perusahaan atas segala aktivitasnya yang bertujuan untuk menaikan kinerja dan mencapai laba serta pada akhirnya menaikkan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Ioannou dan Serafeim (2010) yang menyatakan bahwa dalam teori stakeholders, strategi pengungkapan corporate social responsibility akan mengarahkan pada kinerja yang lebih baik melalui perlindungan dan peningkatkan reputasi dan nilai perusahaan.

Pernyataan tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Zarkia dan Salim (2012) yang menyatakan bahwa semakin tinggi pengungkapan corporate social responsibility, maka semakin tinggi nilai perusahaan. Perusahaan yang membangun hubungan yang baik dengan

stakeholders dengan melaksanakan aktivitas corporate social

responsibility maka akan meningkatkan reputasi perusahaan dimata investor sehingga dapat meningkatkan nilai saham perusahaan. Oleh sebab


(45)

28

itu, hasil penelitian tersebut menunjukkan pengaruh pengungkapan corporate social responsibility dengan nilai perusahaan. Penelitian Pramana dan Mustanda (2016) menunjukkan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Velda dan Achmad (2013) dan Rosiana et.al., (2013) yang menyatakan bahwa pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan analisis dan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4 : Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

5. Hubungan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderasi

Perusahaan yang melakukan pengungkapkan informasi informasi meningkatkan nilai perusahaan menurut prespektif ekonomi. Dengan adanya pengimplementasian corporate social responsibility, perusahaan akan menerima informasi sosial dan mengoptimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang. Hal tersebut menandakan pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan akan menjadi lebih kuat ketika perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi juga melakukan pengungkapan informasi terkait langkah apa yang telah dilakukan perusahaan untuk kebaikan lingkungan (CSR).


(46)

Pengungkapan sosial perusahaan dapat diimplemetasikan melalui kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Menurut Anggraini (2006) semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial yang dilakukan perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, pengungkapan corporate social responsibility akan meningkatkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas perusahaan meningkat.

Perilaku etis mengindikasikan perusahaan berupa tanggungjawab sosial terhadap lingkungan sekitarnya memberikan dampak positif, yang dalam jangka panjang akan tercermin pada keuntungan perusahaan (profit) dan peningkatan kinerja keuangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengungkapan corporate social responsibility akan meningkatkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas perusahaan meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Susanti dan Santoso (2011) sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pramana dan Mustanda (2016) menunjukkan bahwa pengungkapan corporate social responsibility yang berkedudukan sebagai variabel moderating diduga akan memperkuat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Namun dengan penelitian yang dilkukan oleh dilakukan Dewa et.al., (2014) menunjukkan bahwa luas pengungkapan

corporate social responsibility tidak mampu memperkuat pengaruh

profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa pengungkapan corporate social responsibility di Indonesia merupakan hal yang bukan lagi bersifat sukarela melainkan sudah diamanatkan dalam UU


(47)

30

RI nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Berdasarkan analisis dan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H5 : Pengungkapan corporate social responsibility memperkuat pengaruh positif profitabilitas terhadap nilai perusahaan

6. Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderasi

Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya ukuran suatu perusahaan yang akan berpengaruh terhadap struktur modal, semakin besar perusahaan maka akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan investasi. Semakin besar ukuran perusahaan juga peranan pengungkapan corporate social responsibility sangat diperlukan. Di samping itu perusahaan besar merupakan emiten yang banyak disoroti oleh para calon investor. Secara umum, penelitian yang dilakukan mendukung hubungan antara ukuran perusahaan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar menimbulkan tanggung jawab yang besar pula, terutama terhadap pertanggung jawaban sosial.

Ukuran perusahaan merupakan rasio yang digunakan dalam menentukan besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan yang rasionya besar biasanya cenderung lebih banyak mengungkapkan tanggung jawab sosial dari pada perusahaan yang mempunyai rasio kecil. Menurut Imron


(48)

et.al., (2013) menyatakan bahwa, semakin besar suatu perusahaan maka biaya keagenan yang muncul juga semakin besar, untuk mengurangi biaya keagenan tersebut, perusahaan cenderung akan mengungkapkan informasi yang lebih luas.

Adanya pengungkapan corporate social responsibility membuat citra perusahaan nilai perusahaan akan semakin baik terutama untuk perusahaan-perusahaan besar karena berkontribusi langsung terhadap lingkungan dimana perusahaan itu berdiri. Penelitian yang dilakukan Pramana dan Mustanda (2016) dan Imron et.al., (2013) sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sudana dan Arlindania (2011) yang membuktikan bahwa pengungkapan corporate social responsibility diharapkan mampu memperkuat hubungan ukuran perusahaan dengan nilai perusahaan. Berdasarkan analisis dan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H6 : Pengungkapan Corporate Social Responsibility memperkuat pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.


(49)

32

7. Hubungan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderasi

Mekanisme corporate governance diduga dapat meningkatkan nilai perusahaan karena kepemilikan manajerial dapat memotivasi manajer untuk bertindak hati-hati dalam setiap pengambilan keputusan dan menciptakan kinerja perusahaan yang optimal. Dampak lain yang dapat menginteraksi hal tersebut yaitu pengungkapan corporate social responsibility. Pengungkapan corporate social responsibility yang menunjukkan kontribusi perusahaan terhadap masyarakat yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Kegiatan pengungkapan corporate social responsibility merupakan bagian dari good corporate governance dan pengungkapan corporate social responsibility yang transparan merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk meningkatkan perbaikan mekanisme corporate governance perusahaan sehingga akan memberi nilai tambah bagi perusahaan.

Manajer yang sekaligus pemegang saham akan meningkatkan nilai perusahaan karena dengan meningkatkan nilai perusahaan, maka nilai kekayaannya sebagai pemegang saham juga akan meningkat. Dengan nilai perusahaan akan menarik minat investor dalam berinvestasi. Akan tetapi, investor tidak ingin berisiko dalam penanaman modalnya di suatu perusahaan. Mereka lebih cenderung memilih perusahaan yang telah mengungkapkan tanggung jawab sosialnya dalam suatu laporan tahunan.


(50)

Penelitian yang dilakukan oleh Ramadhani dan Hadiprajitno (2012) sejalan dengan penelitian Amanti (2012) yang menunjukkan bahwa variabel pengungkapan corporate social responsibility dapat memperkuat pengaruh antara kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan analisis dan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H7 : Pengungkapan Corporate Social Responsibility memperkuat pengaruh positif kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan.


(51)

34

C. Model Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian terdahulu maka, model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Model 1 :

H1 (+)

H2 (+)

H3 (+)

H4 (+)

Gambar 2.1 Profitabilitas

(ROE)

Ukuran perusahaan

(SIZE)

Nilai Perusahaan

(PBV) Kepemilikan

manajerial (KM)

Pengungkapan CSR


(52)

Model 2 :

H5 (+)

H6(+)

H7(+)

Gambar 2.2 Profitabilitas

(ROE)

Nilai Perusahaan

(PBV)

Pengungkapan CSR Ukuran

Perusahaan (SIZE)

Kepemilkan Manajerial


(53)

36

BAB III

METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2013 sampai tahun 2015.

B. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yang di dapat dari media perantara. Dalam penelitian ini data yang akan digunakan adalah laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria sesuai dengann tujuan penelitian. Sampel penelitian yang dipilih didasarkan pada kriteria sebagai berikut: a. Perusahaan go public dan merupakan perusahaan manufaktur pada tahun

2013-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia;

b. Perusahaan mempublikasikan laporan mengenai kegiatan pengungkapan corporate social responsibility atau sustainability report dan laporan tahunan (annual report) secara kontinyu dari tahun 2013-2015 baik secara fisik maupun melalui website www.idx.co.id atau website masing-masing perusahaan.


(54)

D. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulakn dengan melakukan penelusuran data sekunder, kemudian dilanjutkan dengan pencatatan dan perhitungan. Penelusuran data sekunder melalui metode studi pustaka, yaitu dengan mengolah literatur, artikel, jurnal, maupun media tertulis lainnya yang berkaitan dengan topik pembahasan dari penelitian, selain itu, menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan sumber-sumber data dokumenter seperti laporan keuangan seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2013-2015, yang diperoleh melalui website www.idx.co.id, dan Pojok BEI UMY.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Indikator kinerja perusahaan dapat dilihat melalui banyak hal diantaranya adalah profitabilitas, leverage, pertumbuhan perusahaan, keunikan perusahaan, ukuran perusahaan, nilai aktiva, deviden, pengehematan pajak, fluktuasi nilai tukar, dan keadaan pasar modal. Akan tetapi, dalam penelitian ini hanya membahas dua faktor yang dianggap paling dapat menginterprestasikan nilai perusahaan yaitu profitabilitas dan ukuran perusahaan serta menambah satu proksi dari mekanisme corporate governance yaitu kepemilikan manajerial. Penelitian ini juga manambah faktor pengungkapan corporate social responsibility dalam memperkuat hubungan suatu faktor yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan mampu


(55)

38

atau tidak pengungkapan corporate social responsibility itu dapat mempengaruhi faktor-faktor tersebut (Martalina, 2011).

1. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan price book value (PBV) yang mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan perusahaan industri di Bursa Efek Indonesia (BEI). Price book value (PBV) dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:

PBV = Harga Pasar Saham Nilai Buku per lembar saham

2. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini antara lain:

a. Profitabilitas

Return On Equity atau profitabilitas merupakan suatu pengukuran dari penghasilan atau income yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan dalam sebuah perusahaan. ROE merupakan rasio yang sangat penting bagi pemilik perusahaan (the common stockholders) karena dalam rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh manajemen dari modal yang disediakan oleh pemilik perusahaan. Salah satu alasan utama


(56)

perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para investor, ukuran yang digunakan dalam pencapaian alasan ini adalah tinggi rendahnya angka ROE yang berhasil dicapai. Semakin tinggi ROE, maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk para investor.

Profitabilitas dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rasio ROE (return on equity) sebagai berikut:

ROE = Laba bersih ekuitas saham biasa

b. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan tolak ukur bagi perusahaan untuk menentukan nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian Prasetyorini dan Wiyono (2013) ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Ukuran perusahaan merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan yang tampak dalam nilai total aset perusahaan. Penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan yang dihitung dengan nilai natural log (ln) dari total asset perusahaan pada akhir tahun.

SIZE = Logaritma Nature (LN) Total Asset c. Kepemilikan Manajerial

Susanti (2010) kepemilikan manajerial adalah para pemegang saham yang juga berarti dalam hal ini sebagai pemilik dalam perusahaan dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam


(57)

40

pengambilan keputusan pada suatu perusahaan yang bersangkutan. Manajer dalam hal ini memegang peranan penting karena manajer melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan serta pengambil keputusan.

KM = jumlah saham yang dimiliki manajemen

total saham beredar x 100% 3. Variabel Moderasi

Variabel moderating adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Variabel dalam penelitian ini adalah pengungkapan corporate social responsibility.

Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Pengungkapan corporate social responsibility dapat diketahui dengan Sustainability Report yang di ukur dengan menggunakan Global Reporting Initiative (GRI). GRI merekomendasikan beberapa aspek yang harus diungkapkan dalam annual report dengan menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap 91 item pengungkapan corporate social responsibility dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan dan diberi nilai 0 jika tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan, rumus penghitungan CSRI adalah sebagai berikut :

CSRIj = ⅀�


(58)

Dimana :

CSRIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index Perusahaan j nj : Jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ 91

Xij : Jumlah item yang diungkapkan, jika diungkapkan diberi nilai 1. Jika tidak diungkapkan diberi nilai nol. Dengan demikian, 0 ≤ CSRIj ≤ 1. F. Analisis data dan pengujian hipotesis

1. Uji Statistik Deskriptif

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan uji statistik deskriptif. Uji Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel penelitian. Uji statistik deskriptif digunakan untuk memberikan penyajian, gambaran dan deskriptif data yang disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan. Penelitian ini menggunakan pengukuran standar deviasi, mean, maksimum dan minimum.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini antara lain uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas. Untuk memastikan persamaan regresi yang disusun memiliki ketepatan dalam estimasi, konsistensi serta tidak bias maka perlu dilakukan uji kualitas data.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi


(59)

42

normal atau tidak dimana model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengambilan keputusan data berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal dengan melihat nilai probabilitas. Apabila nilai probabilitasnya atau alpha > 0,05 atau 5% maka data berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Pengujian autokorelasi dapat menggunakan Uji Durbin-Watson. Pengujian autokorelasi pada umumnya menggunakan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut :

1). Jika nilai dW lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis nol ditolak, yang berarti tedapat aurokorelasi.

2). Jika nilai dW terletak diantara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

3). Jika dW teletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.


(60)

Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari tabel statistic Durbin Watson, dengan bergantung pada banyaknya observasi dan banyaknya variabel independen yang digunakan dalam penelitian.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas berguna untuk mengetahui adanya korelasi atau hubungan linear antar sesama variabel bebas (independen). Pendeteksian multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai Variance Inflation Factors (VIF) atau nilai Tollerance, karena VIF=1/Tollerance. Kriteria pengujiannya yaitu apabila nilai VIF < 10 atau nilai Tollerance>0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas diantara variabel independen.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas adalah pengujian adanya ketidaksamaan variabel dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Model regresi harus memenuhi syarat tidak adanya heterokedastisitas atau harus homoskedastis. Uji heteroskedastisitas pada umumnya dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan nilai absolute residual dengan variabel independen dalam model penelitian. Data dikatakan tidak terkena heteroskedastisitas apabila nilai signifikansinya > alpha 0,05 atau 5%.


(61)

44

3. Uji Hipotesis dan Analisis Data a. Metode Regresi Berganda

Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara lebih dari satu variabel independen dengan satu variabel dependen.Untuk penelitian ini dapat dibuat model regresi berganda yaitu :

PBV = α+ β1ROE + β2SIZE + β3KM + β4CSR + e Keterangan:

PBV : Nilai Perusahaan α : Konstanta

β1- β4 : Koefisien regresi berganda ROE : Return On Equity

SIZE : Ukuran Perusahaan KM : Kepemilikan Manajerial

CSR : Corporate Social Responsibility e : error

Pengujian hipotesis menggunakan alat analisis SPSS 23.0. diantaranya menggunakan:

a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R²)

Uji koefisien determinasi (adjusted R2) digunakan untuk melihat kemampuan variabel independen menjelaskan seberapa besar pengaruh terhadap variabel dependen dengan melihat nilai adjusted R2, untuk menginterpretasikannya terlebih dahulu harus mengubah nilai adjusted


(62)

R2 dalam bentuk presentanse. Pada kolom Adjusted R2 dapat diketahui berapa persentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Kemudian sisanya (100% - persentase koefisien determinasi) dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. b. Uji Nilai F

Uji nilai F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansinya < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen. Namun, jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen.

c. Uji Nilai t

Uji nilai t dilakukan untuk menguji seberapa jauh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara parsial atau individu. Pengujian dilakukan menggunakan level signifikansi yaitu 0,05 (α = 5%). Jika nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Artinya secara Individual atau parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.Jika nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Artinya secara individual atau


(63)

46

parsial variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

d. Analisis Regresi Moderasi (Moderated Regression Analysis)

Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi linier berganda, dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen). Uji interaksi ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana interaksi variabel moderating dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Model persamaan MRA yang digunakan:

PBV = α + β1ROE + β2SIZE + β3KM + β4CSR + β5(ROExCSR) + β6(SIZExCSR)+ β7(KMxCSR) + e

Keterangan:

PBV : Nilai Perusahaan α : konstanta

β1- β4 : Koefisien regresi berganda ROE : Return On Equity

SIZE : Ukuran Perusahaan KM : Kepemilikan Manajerial

CSR : Corporate Social Responsibility

ROExCSR : interaksi antara Profitabilitas dengan CSR SIZExCSR : interaksi antara Ukuran Perusahaan dengan CSR KMxCSR : interaksi antara Kepemilikan Manajerial dengan CSR e : error


(64)

47

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan data sekunder. Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2013-2015. Sampel yang digunakan sebanyak 65 perusahaan yang dipilih secara purposive sampling. Rincian jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria dalam pengambilan sampel dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1

Penentuan sampel penelitian

NO Uraian Tahun

2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Total 1 Perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015

136 140 143 424

2 Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria sampel penelitian

(96) (100) (103) (299)

3 Total perusahaan yang dijadikan sampel

40 40 40 120

4 Data outliers 19 20 16 (55)

Total sampel

perusahaan yang diteliti


(65)

48

Perusahaan yang sesuai dengan kriteria penelitian selama 3 tahun berturut-turut memiliki sampel yang sama sebanyak 40 per tahunnya, dengan 3 tahun penelitian maka total sampel yang diteliti sebanyak 120. Ditemukan data yang outliers sebanyak 65 sampel pada 3 tahunnya, sehingga sampel yang diteliti selama 3 tahun sebanyak 65 sampel.

B. Uji Kualitas Data 1. Uji statistik Deskriptif

Uji Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel penelitian. Uji statistik deskriptif digunakan untuk memberikan penyajian, gambaran dan deskriptif data yang disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan. Penelitian ini menggunakan pengukuran standar deviasi, mean, maksimum dan minimum. Hasil perhitungan deskriptif semua perusahaan selama periode penelitian tahun 2013-2015 disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.2 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

PBV 65 0,011 0,555 0,187 0,12262

ROE 65 -0,950 1,761 0,359 0,43925

SIZE 65 1358,464 31697142,00 3729166,00 6848830,00

KM 65 0,003 24,600 6,575 7,032

CSR 65 8,790 28,571 16,213 6,009

Valid N (listwise)


(1)

UJI PARK

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 17,376 12,313 1,411 ,163

PROF ,050 1,357 ,005 ,037 ,971

KM -,028 ,033 -,111 -,845 ,402

CSRD ,061 ,036 ,218 1,678 ,099

Ln_SIZE -7,112 3,738 -,258 -1,903 ,062 a. Dependent Variable: Ln_RES2

KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 ,540a ,291 ,244 ,10663133 1,964 a. Predictors: (Constant), CSRD, PROF, KM, SIZE

b. Dependent Variable: PBV

UJI F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression ,280 4 ,070 6,163 ,000b

Residual ,682 60 ,011 Total ,962 64

a. Dependent Variable: PBV


(2)

UJI T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) ,933 ,232 4,023 ,000

PROF -,165 ,082 -,219 -2,002 ,050 ,983 1,017 SIZE -,030 ,009 -,424 -3,498 ,001 ,806 1,241 KM ,003 ,002 ,177 1,529 ,132 ,886 1,129 CSRD ,005 ,002 ,243 2,113 ,039 ,893 1,120 a. Dependent Variable: PBV


(3)

LAMPIRAN 5 : REGRESI 2

PBV = α + β1ROE + β2SIZE + β3KM + β4

CSR + B

5ROE*CSR + β6

SIZE*CSR +

β7

KM*CSR

UJI STATISTIK DEFKRIPTIF

N

Minimum

Maximum

Mean

Std.

Deviation

PBV

65

0,011

0,555

0,187

0,12262

ROE

65

-0,950

1,761

0,359

0,43925

SIZE

65

1358,464

31697142,00

3729166,00

6848830,00

KM

65

0,003

24,600

6,575

7,032

CSR

65

8,790

28,571

16,213

6,009

ROE_CSR

65

-1,566

39,281

5,196

7,43472978

SIZE_CSR

65

38.813.261.397,

806

835.968.695.165

.460,000

79.042.744.219.

905,100

1,738555555

KM_CSR

65

0,07911

609,230853

104,402799

129,3819943

Valid N

(listwise)


(4)

UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 65

Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,08901513 Most Extreme Differences Absolute ,099 Positive ,099 Negative -,060

Test Statistic ,099

Asymp. Sig. (2-tailed) ,189c a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

UJI AUTOKORELASI

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 ,688a ,473 ,408 ,09432274 1,790 a. Predictors: (Constant), KM_CSRD, PROF_CSRD, SIZE_CSRD, SIZE, KM, PROF, CSRD


(5)

UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -,217 ,604 -,359 ,721

PROF ,545 ,375 ,725 1,453 ,152 ,037 26,952 SIZE ,013 ,022 ,183 ,580 ,564 ,093 10,809 KM -,010 ,005 -,589 -1,954 ,056 ,102 9,824 CSRD ,053 ,028 2,733 1,888 ,064 ,004 226,688 PROF_CS

RD -,042 ,023 -,931 -1,832 ,072 ,036 27,927 SIZE_CSR

D -,002 ,001 -2,737 -1,744 ,087 ,004 266,432 KM_CSRD ,001 ,000 ,788 2,513 ,015 ,094 10,649 a. Dependent Variable: PBV

UJI HETEROSKEDASTISITAS

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,549 ,311 1,767 ,083 PBV ,086 ,068 ,215 1,268 ,210 PROF ,330 ,196 1,093 1,677 ,099 SIZE -,018 ,011 -,637 -1,567 ,123 KM -,001 ,003 -,120 -,301 ,765 CSRD -,026 ,015 -3,322 -1,737 ,088 PROF_CS

RD -,020 ,012 -1,091 -1,628 ,109 SIZE_CSR

D ,001 ,001 3,635 1,761 ,084 KM_CSRD

-2,466E-5 ,000 -,065 -,154 ,878


(6)

UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 ,688a ,473 ,408 ,09432274 1,790 a. Predictors: (Constant), KM_CSRD, PROF_CSRD, SIZE_CSRD, SIZE, KM, PROF, CSRD

b. Dependent Variable: PBV

UJI F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression ,455 7 ,065 7,312 ,000b

Residual ,507 57 ,009 Total ,962 64

a. Dependent Variable: PBV

b. Predictors: (Constant), KM_CSRD, PROF_CSRD, SIZE_CSRD, SIZE, KM, PROF, CSRD

UJI T

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,217 ,604 -,359 ,721 PROF ,545 ,375 ,725 1,453 ,152 SIZE ,013 ,022 ,183 ,580 ,564 KM -,010 ,005 -,589 -1,954 ,056 CSRD ,053 ,028 2,733 1,888 ,064 PROF_CS

RD -,042 ,023 -,931 -1,832 ,072 SIZE_CSR

D -,002 ,001 -2,737 -1,744 ,087 KM_CSRD ,001 ,000 ,788 2,513 ,015


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia)

0 5 19

PENGARUH PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

2 28 21

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di BEI)

0 4 25

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

1 47 22

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN (FIRM SIZE), PROFITABILITAS, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP DIVIDEN (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 10 20

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN NKEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 10 42

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAl RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012)

2 6 70

PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Food dan Beverage yang Listing di Bursa Efek Indonesia)

1 14 63

ANALISIS PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

4 23 53

ANALISIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN SIZE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY YANG BERDAMPAK PADA NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 3 13