Tabel 4.30.
Uji t Singapura Model 1
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-.400 .468
-.855 .400
SIZE .024
.015 .291
1.529 .137
LEV -.007
.006 -.244
-1.166 .253
AGE .049
.043 .174
1.129 .268
NBOD .030
.009 .534
3.400 .002
COMA -.008
.026 -.051
-.319 .752
a. Dependent Variable: ICD
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.30 dapat dirumuskan model regresi sebagai berikut:
ICD = -0,400 + 0.024 SIZE - 0.007 LEV + 0.049 AGE + 0.030 NBOD - 0.008 COMA + e
Hasil pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan sampel perusahaan di Singapura:
a. Ukuran perusahaan terhadap intellectual capital disclosure Berdasarkan Tabel 4.30 menunjukkan ukuran perusahaan SIZE
memiliki nilai koefisien regresi yang arahnya positif sebesar 0,024 dengan signifikansi sebesar 0,137 alpha 0,05 sehingga ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap ICD. Dengan demikian hipotesis pertama H
1b
yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ICD di
Singapura dinyatakan ditolak.
b. Leverage terhadap intellectual capital disclosure Berdasarkan Tabel 4.30 menunjukkan leverage LEV memiliki nilai
koefisien regresi yang arahnya negatif sebesar -0,007 dengan signifikansi
sebesar 0,253 alpha 0,05 sehingga leverage tidak berpengaruh terhadap ICD. Dengan demikian hipotesis kedua H
2b
yang menyatakan bahwa
leverage berpengaruh positif terhadap ICD di Singapura dinyatakan ditolak.
c. Umur perusahaan terhadap intellectual capital disclosure Berdasarkan Tabel 4.30 menunjukkan umur perusahaan AGE
memiliki nilai koefisien regresi yang arahnya positif sebesar 0,049 dengan signifikansi sebesar 0,268 alpha 0,05 sehingga umur perusahaan tidak
berpengaruh terhadap ICD. Dengan demikian hipotesis ketiga H
3b
yang menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif terhadap ICD di
Singapura dinyatakan ditolak.
d. Ukuran dewan komisaris terhadap intellectual capital disclosure Berdasarkan Tabel 4.30 menunjukkan ukuran dewan komisaris
memiliki nilai koefisien regresi yang arahnya positif sebesar 0,030 dengan signifikansi sebesar 0,002 alpha 0,05 sehingga ukuran dewan komisaris
berpengaruh positif terhadap ICD. Dengan demikian hipotesis keempat H
4b
yang menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh positif
terhadap intellectual capital disclosure di Singapura dinyatakan diterima.
e. Jumlah komite audit terhadap intellectual capital disclosure Berdasarkan Tabel 4.30 menunjukkan jumlah komite audit memiliki
nilai koefisien regresi yang arahnya negatif sebesar -0,008 dengan signifikansi sebesar 0,752 alpha 0,05 sehingga jumlah komite audit tidak
berpengaruh positif terhadap ICD. Dengan demikian hipotesis kelima H
5b
yang menyatakan bahwa jumlah komite audit berpengaruh positif terhadap
ICD di Singapura dinyatakan ditolak. Tabel 4.31.
Uji t Indonesia Model 2
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
27.408 .505
54.321 .000
ICD 4.338
.712 .570
6.088 .000
a. Dependent Variable: FIVA
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.31 dapat dirumuskan model regresi sebagai berikut:
FIVA = 27,408 + 4,338 ICD + e
Hasil pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan sampel perusahaan di Indonesia:
a. Intellectual capital disclosure terhadap nilai perusahaan Berdasarkan Tabel 4.31 menunjukkan ICD memiliki nilai koefisien
regresi yang arahnya positif sebesar 4,338 dengan signifikansi sebesar 0,000 alpha 0,05 sehingga ICD berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Dengan demikian hipotesis keenam H
6a
yang menyatakan bahwa ICD berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan di Indonesia dinyatakan
diterima .
Tabel 4.32.
Uji t Singapura Model 2
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
28.983 1.026
28.239 .000
ICD 4.644
2.145 .353
2.165 .038
a. Dependent Variable: FIVA
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.32 dapat dirumuskan model regresi sebagai berikut:
FIVA = 28,983 + 4,644 ICD + e
Hasil pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan sampel perusahaan di Singapura:
a. Intellectual capital disclosure terhadap nilai perusahaan Berdasarkan Tabel 4.32 menunjukkan ICD memiliki nilai koefisien
regresi yang arahnya positif sebesar 4,644 dengan signifikansi sebesar 0,038 alpha 0,05 sehingga ICD berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Dengan demikian hipotesis keenam H
6b
yang menyatakan bahwa ICD berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan di Singapura dinyatakan
diterima .
4. Independent Sample t-test
Tabel 4.33.
Uji Beda t Indonesia-Singapura
Levenes Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means F
Sig. t
df Sig. 2-tailed
Equal variances assumed
9.567 .003 10.875
68 .000
Equal variances not assumed
10.875 59.422 .000
Berdasarkan Tabel 4.33 didapatkan hasil bahwa nilai F hasil Levene’s
test for equality of variance sebesar 9,567 dengan signifikan 0,003. Nilai sig tersebut menunjukan bahwa data tidak homogen, sehingga yang digunakan
adalah nilai sig pada equal variances not assumed. Dengan Nilai Sig 2-tailed sebesar 0,000 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua negara antara
Indonesia dan Singapura memiliki tingkat ICD yang berbeda. Dengan demikian hipotesis ketujuh H
7a
yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan
tingkat ICD antara Indonesia dan Singapura dinyatakan diterima. Tabel 4.34.
Group Statistic
Indonesia-Singapura
Negara N
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean ICD
Indonesia 35
.7574 .09017
.01524 Singapura
35 .4597
.13452 .02274
Berdasarkan Tabel 4.34, Indonesia memiliki nilai rata-rata tingkat ICD sebesar 0,7574 atau 75,74 sedangkan Singapura memiliki nilai sebesar
0,4597 atau 45,97. Dengan demikian hipotesis ketujuh H
7b
yang
menyatakan bahwa rata-rata tingkat ICD di Indonesia lebih tinggi
dibandingkan di Singapura dinyatakan diterima.
Secara keseluruhan hasil hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada
Tabel 4.35. Tabel 4.35
Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
Kode Hipotesis
Hasil H
1a
Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure di Indonesia
Diterima H
1b
Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure di Singapura
Ditolak H
2a
Leverage berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure di Indonesia
Diterima H
2b
Leverage berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure di Singapura
Ditolak H
3a
Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure di Indonesia
Ditolak H
3b
Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure di Singapura
Ditolak H
4a
Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure di Indonesia
Diterima H
4b
Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap
intellectual capital
disclosure di
Singapura
Diterima
H
5a
Jumlah komite audit berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure di Indonesia
Ditolak H
5b
Jumlah komite audit berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure di Singapura
Ditolak H
6a
Intellectual capital disclosure berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan di Indonesia
Diterima H
6b
Intellectual capital disclosure berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan di Singapura
Diterima H
7a
Terdapat perbedaan intellectual capital disclosure di Indonesia dan Singapura
Diterima H
7b
Rata-rata tingkat intellectual capital disclosure di Indonesia lebih tinggi dibandingkan di Singapura
Diterima
E. Pembahasan Interpretasi
Penelitian ini menguji pengaruh ukuran perusahaan, leverage, umur perusahaan, ukuran dewan komisaris, jumlah komite audit, dan ICD. Berdasarkan
pengujian yang telah dilakukan terhadap beberapa hipotesis dalam penelitian ini, hasilnya menunjukkan bahwa tidak semua variabel independen dalam penelitian
ini berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu ICD dan nilai perusahaan.
Variabel independen yang terbukti berpengaruh positif terhadap ICD adalah variabel ukuran perusahaan, leverage, ukuran dewan komisaris. Kemudian
ICD yang dijadikan sebagai variabel independen juga berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Selain itu pengujian tentang perngaruh variabel
independen terhadap dependen juga diterima, serta pengujian perbedaan tingkat
ICD di Indonesia dan Singapura juga diterima. 1.
Pengaruh ukuran perusahaan terhadap intellectual capital disclosure
Ukuran perusahaan dapat menunjukan besar atau kecil suatu perusahaan. Semakin besar perusahaan maka semakin banyak aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang besar cenderung mendapatkan penilaian yang besar dari stakeholders. Suatu pengungkapan informasi dapat
dilakukan untuk mempertanggungjawaban kinerja perusahaan. Hasil pengujian hipotesis pertama di Indonesia menunjukan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap ICD yang berarti hasil penelitian untuk hipotesis pertama H
1a
diterima
.
Berpengaruhnya variabel ukuran perusahaan dalam penelitian menunjukan bahwa semakin besar perusahaan maka akan semakin
banyak pula informasi yang diungkapkan mengenai intellectual capital IC di Indonesia.
Perusahaan yang besar memiliki kemampuan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkompeten, memiliki kemampuan untuk
membiayai penyediaan informasi serta tuntutan yang besar dari pemegang saham menyebabkan perusahaan harus menyediakan informasi yang lebih
lengkap dibandingkan perusahaan kecil. Maka perusahaan dituntut agar mengungkapkan informasi yang lebih banyak, termasuk informasi mengenai
IC. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fatimah dan Purnamasari 2013, Susilowati et al., 2015,
Utomo dan Chariri 2015 bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure.
Hasil pengujian hipotesis pertama H
1b
di Singapura membuktikan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif ICD. Hasil penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Fatimah dan Purnamasari 2013, Susilowati et al., 2015, Utomo dan Chariri 2015. Hal
ini kemungkinan karena perusahaan yang besar belum tentu melakukan ICD secara luas. Terkadang perusahaan besar merahasiakan hal-hal penting terkait
IC yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu perusahaan juga belum menganggap penting ICD karena pengungkapan ini masih bersifat sukarela.
Padahal dengan ICD akan memberi dampak positif bagi perusahaan dimasa yang akan datang.