Konsep Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Cakupan Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah

14 A. Berdasarkan bentuk 1. Limbah padat Limbah padat rumah sakit adalah limbah berbentuk padat hasil kegiatan rumah sakit yang terdiri atas limbah non medis, limbah medis padat, limbah infeksius, dan limbah sangat infeksius Djohan Halim, 2013. 2. Limbah cair Limbah cair adalah semua bentuk air buangan termasuk tinja hasil kegiatan rumah sakit, yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun, dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan Rohani Setio, 2010. 3. Limbah gas Limbah gas adalah semua limbah berbentuk gas yang merupakan hasil kegiatan pembakaran di rumah sakit seperti insinerator, dapur, perlengkapan generator, anastesi, dan pembuatan obat sitotoksik Rohani Setio, 2010. B. Berdasarkan bahaya 1. Limbah Non Medis Limbah non medis merupakan limbah hasil kegiatan rumah sakit di luar kegiatan medis. Limbah ini bisa berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman, serta unit pelayanan. Contohnya: karton, kaleng dan botol, serta sampah dari ruangan pasien yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya Djohan Halim, 2013. 15 2. Limbah Medis Limbah medis merupakan limbah hasil kegiatan pelayanan medis, perawatan gigi, farmasi, atau sejenis, pengobatan, serta penelitian atau pendidikan yang menggunakan bahan-bahan beracun dan infeksius berbahaya atau bisa membahayakan jika tidak dilakukan pengamanan tertentu Djohan Halim, 2013. Limbah medis dapat digolongkan, sebagai berikut: Djohan Salim, 2013 a. Golongan A Dressing bedah kasaperban, kapas, plester, swab kainkasa penyeka, dan semua limbah terkontaminasi, bahan linen kasus penyakit infeksi, seluruh jaringan tubuh manusia, hewan dari laboratorium, serta hal lain yang berkaitan dengan swab dan dressing. b. Golongan B Syringe suntikan bekas, jarum, catridge kemasan yang keras untuk obat, pecahan gelas, dan benda tajam lainnya. c. Golongan C Limbah laboratorium dan postpartum kecuali yang masuk golongan A d. Golongan D Limbah bahan kimia dan farmasi tertentu e. Golongan E Pelapis bed-pan disposable, urinoir, incontinence-pad dan stamag bags. 16

2.2.3 Pengelolaan Limbah Rumah sakit

A. Konsep Pengelolaan Limbah Rumah Sakit

Pengelolaan limbah rumah sakit adalah salah satu upaya kegiatan pencegahan infeksi di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan Kemenkes RI, 2011. Pengelolaan limbah rumah sakit dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan terhadap limbah, dimulai dari tahap pengumpulan di tempat sumber, pengangkutan, penyimpananpenampungan serta tahap pengolahan akhir pemusnahanpembuangan Djohan Halim, 2011. Pengelolaan limbah yang benar dimulai dari pemilahan limbah di tempat yang menjadi sumber limbah tersebut dihasilkan Rohani Setio, 2010. Semua petugas harus mengerti dan pernah dilatih tentang cara penanganan limbah yang benar. Pemberian warna dan label pada tempat limbah yang telah disepakati bersama dalam satu institusi kesehatan akan memudahkan pengelolaan sehingga biaya yang digunakan lebih efisien Rohani Setio, 2010.

B. Tujuan Pengelolaan Limbah Rumah Sakit

Rohani Setio 2010, menyebutkan bahwa tujuan dari pengelolaan limbah rumah sakit adalah: 1. Melindungi petugas dari perlukaan 2. Melindungi petugas kesehatan dan masyarakat sekitar terhadap penyebaran infeksi 3. Membuang bahan-bahan berbahaya bahan toksik dan radioaktif dengan aman. 17

C. Ketentuan-ketentuan dalam Pengelolaan Limbah Rumah Sakit

Djohan Salim 2013, menuliskan tentang ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan limbah rumah sakit, antara lain: 1. Bangsal harus memiliki minimal dua macam tempat limbah, satu untuk limbah medis dilapisi kantung plastik kuning dan satunya lagi untuk limbah non medis dilapisi kantung plastik warna hitam. 2. Semua limbah dari kamar operasi dianggap sebagai limbah medis. 3. Semua limbah dari kantor, biasanya berupa alat-alat tulis dianggap sebagai limbah non medis 4. Semua limbah yang keluar dari unit patologi dianggap sebagai limbah medis dan perlu dinyatakan aman sebelum dibuang. Persyaratan tempatwadah penampung limbah non medis, sebagai berikut: Djohan Salim, 2013 1. Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai permukaan yang mudah dibersihkan pada bagian dalamnya, misalnya fiberglass. 2. Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan. 3. Terdapat minimal satu buah untuk setiap kamar atau sesuai dengan kebutuhan. 4. Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3x24 jam atau apabila 23 bagian kantong sudah terisi oleh limbah sudah harus diangkut supaya tidak menjadi perindukan vektor penyakit atau binatang pengganggu.

Dokumen yang terkait

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETEPATAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG ICU RSUD Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketepatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Di Ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2012.

0 3 16

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETEPATAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG ICU RSUD Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketepatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Di Ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2012.

0 1 10

ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP REGULER DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 15

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP REGULER DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 5

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK PERAWAT RUANG RAWAT INAP DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS DI RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG 2005 - UDiNus Repository

0 0 2

TAP.COM - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU ... 9801 22014 1 SM

0 1 13

FAKTORFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM MEMBUANG SAMPAH MEDIS BENDA TAJAM DI RSUD UNGARAN

1 1 57

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG PERAWATAN RSUD KOTA MAKASSAR

0 1 9

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Caring Perawat di Ruang Perawatan Interna RSUD Sinjai - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 108