17
C. Ketentuan-ketentuan dalam Pengelolaan Limbah Rumah Sakit
Djohan Salim 2013, menuliskan tentang ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan limbah rumah sakit, antara lain:
1. Bangsal harus memiliki minimal dua macam tempat limbah, satu untuk limbah
medis dilapisi kantung plastik kuning dan satunya lagi untuk limbah non medis dilapisi kantung plastik warna hitam.
2. Semua limbah dari kamar operasi dianggap sebagai limbah medis.
3. Semua limbah dari kantor, biasanya berupa alat-alat tulis dianggap sebagai
limbah non medis 4.
Semua limbah yang keluar dari unit patologi dianggap sebagai limbah medis dan perlu dinyatakan aman sebelum dibuang.
Persyaratan tempatwadah penampung limbah non medis, sebagai berikut: Djohan Salim, 2013
1. Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan
mempunyai permukaan yang mudah dibersihkan pada bagian dalamnya, misalnya fiberglass.
2. Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan.
3. Terdapat minimal satu buah untuk setiap kamar atau sesuai dengan kebutuhan.
4. Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3x24 jam atau apabila
23 bagian kantong sudah terisi oleh limbah sudah harus diangkut supaya tidak menjadi perindukan vektor penyakit atau binatang pengganggu.
18
Persyaratan tempatwadah penampung limbah medis, sebagai berikut: Rohani Setio, 2010.
1. Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan
mempunyai permukaan yang mudah dibersihkan pada bagian dalamnya, misalnya fiberglass
2. Di setiap sumber penghasil limbah medis harus tersedia tempat pewadahan
yang terpisah dengan limbah non medis 3.
Kantung plastik diangkat setiap hari atau kurang sehari apabila 23 bagian telah terisi limbah.
4. Untuk benda-benda tajam hendaknya ditampung pada tempat khusus safety
box seperti botol atau karton yang aman. 5.
Tempat pewadahan limbah padat medis infeksius dan sitotoksis yang tidak langsung kontak dengan limbah harus segera dibersihkan dengan larutan
desinfektan apabila akan dipergunakan kembali, sedangkan untuk kantong plastik yang telah dipakai dan kontak langsung dengan limbah tidak boleh
digunakan lagi.
D. Pemilahan Limbah Rumah Sakit
Pengelolaan limbah
dilakukan mulai
dari identifikasi
limbah, pemisahanpemilahan dan pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan, serta
pemusnahanpembuangan Kemenkes RI, 2011.
19
1. Identifikasi limbah
Pada tahap ini, limbah diidentifikasi berdasarkan jenisnya, yaitu padat, cair, tajam, infeksius, non infeksius, gas, bahan beracun, atau radioaktif Djohan
Salim, 2013; Kemenkes RI, 2011. 2.
Pemilahan dan pengumpulan limbah Pemisahan limbah harus dimulai dari unit atau sumber penghasil limbah, serta
dipisahkan dan ditempatkan berdasarkan jenisnya Kemenkes RI, 2011. a
Limbah non medis Limbah non medis anorganik kertas, plastik, botol kemasan, dan lain-lain
dikumpulkan dalam bak sampah berwarna kuning yang sudah dilapisi plastik
hitam sedangkan
limbah non
medis organik
sisa-sisa makananminuman, daun-daun kering dikumpulkan dalam bak sampah
berwarna hijau yang telah dilapisi dengan plastik hitam. Limbah non medis dengan volume besar baik organik maupun anorganik dapat langsung
diangkut ke tempat penampungan sementara jika tidak memungkinkan untuk ditampung di bak sampah Djohan Halim, 2013.
b Limbah medis
Limbah medis terdiri atas limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah kontainer bertekanan, dan limbah kandungan logam berat
tinggi Djohan Halim, 2013. Tabel 2.1 berikut ini adalah tabel yang menjelaskan cara dan ketentuan pemilahan dan pengumpulan limbah medis.
20
Tabel 2.1. Detail Warna dan Lambang Label Wadah Limbah Medis No
Kategori Warna
Kantung Plastik
Lambang Keterangan
1 Radioaktif
Merah Kantung boks timbal
dengan simbol
radioaktif 2
Sangat Infeksius Kuning
Kantung plastik kuat dan
antibocor atau
kontainer yang dapat disterilisasi
dengan otoklaf
3 Infeksius
Kuning Plastik
kuat dan
antibocor atau kontainer 4
Sitotoksik Ungu
- Kontainer plastik kuat
dan antibocor 5
Limbah kimia dan farmasi Cokelat
- Kantung plastik atau
kontainer Sumber: Rohani Setio, 2010
3. Pengangkutan
Prinsip pengangkutan limbah baik medis maupun non medis adalah sama. Berikut cara-cara pengangkutan limbah menurut Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia Kemenkes RI, 2011: Djohan Halim, 2013: a
Setiap hari limbah diangkat dari tempat penampungan sementara b
Limbah diangkut menggunakan kereta dorong khusus c
Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup d
Tidak boleh ada limbah yang tercecer e
Sebaiknya lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien f
Petugas yang menangani limbah harus menggunakan pelindung diri g
Kantong limbah medis padat harus aman dari jangkauan manusia dan binatang.