Peran Perawat dalam Pengelolaan Limbah Rumah Sakit

25 Pengetahuan seseorang akan suatu obyek memiliki tingkat yang berbeda- beda. Pengetahuan dibagi menjadi enam tingkat, yaitu: Notoatmodjo, 2010 1 Tahu know dan mengingat kembali recall diartikan sebagai kemampuan mengingat kembali sesuatu yang pernah diketahui. Misalnya, perawat tahu bahwa limbah medis dan non medis dapat menjadi wadah berkembangbiaknya mikroorganisme. 2 Pemahaman Comprehension merupakan suatu kemampuan untuk memahami tentang suatu objek atau materi. Pada tingkatan ini, individu diminta untuk bisa menginterpretasikan secara benar tentang obyek yang dilihatnya. Misalnya, perawat yang memahami tentang cara pemilahan limbah medis dan non medis tidak hanya bisa menyebutkan jenis-jenis sampah dan cara membuangnya, tetapi perawat tersebut juga bisa menjelaskan kenapa tindakan pemilahan ini perlu dilakukan. 3 Penerapan Application diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan secara benar mengenai suatu hal yang diketahui dalam situasi yang sebenarnya. Misalnya, seorang perawat yang telah paham tentang proses pengelolaan limbah, perawat tersebut harus dapat membuat perencanaan program pengelolaan limbah di tempat perawat tersebut bekerja. 4 Analisis Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam suatu struktur atau bagan yang masih ada kaitannya satu sama lain. Indikasi bahwa seorang individu sudah 26 mencapai tahap ini adalah apabila individu tersebut sudah dapat mengelompokkan atau membuat diagram tentang suatu obyek. 5 Sintesis Syntesis diartikan sebagai kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan individu membuat rangkuman dari formulasi-formulasi yang telah ada. Misalnya, seseorang dapat meringkas dan membuat dengan kata-kata sendiri tentang hal yang didengar atau dilihatnya. 6 Evaluasi Evaluation diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek atau materi. Penelitian Rogers 1974 dalam Indriyani dan Asmudji 2014, mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, orang tersebut mengalami beberapa proses dalam dirinya, yakni: a Awareness kesadaran, yakni orang tersebut menyadari atau mengetahui adanya stimulus obyek terlebih dahulu. Misalnya, menyadari tentang pentingnya pemilahan limbah medis dan non medis. b Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus obyek, misalnya mulai tertarik pada proses pemilahan limbah medis dan non medis. c Evaluation, yakni orang tersebut mulai menimbang-nimbang baik tidaknya stimulus proses pemilahan limbah medis dan non medis tersebut bagi dirinya. d Trial, yakni orang tersebut mulai mencoba perilaku baru tersebut memilah limbah medis dan non medis secara benar 27 e Adoption, yakni orang tersebut telah mampu berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Perilaku baru atau adopsi perilaku yang didasari oleh pengetahuan dan kesadaran yang positif akan bersifat langgeng long lasting dibandingkan dengan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran. Contohnya, perawat memilah limbah medis dan non medis di tempat yang benar karena diperintahkan oleh atasannya tanpa mengetahui makna dan tujuan pemilahan tersebut, maka dengan segera perilaku pemilahan ini tidak akan dilakukan jika atasan dari perawat tidak ada Notoatmodjo, 2012. Berbagai penelitian dilakukan untuk melihat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku. Penelitian-penelitian tersebut menggambarkan bahwa pengetahuan memiliki hubungan yang kuat dan positif dengan perilaku. Pengetahuan yang tinggi akan meningkatkan perilaku yang baik Kusnaryanti, 2005; Maironah, dkk, 2011; Sudiharti Solikhah, 2012. Hasil-hasil penelitian ditentang oleh penelitian dari Jasmawati, dkk 2012 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku. Pada penelitian Naktika 2010, peneliti masih menyarankan perlunya peningkatan pengetahuan perawat melalui sosialisasi, penyuluhan maupun pelatihan tentang pemilahan sampah. Pengetahuan dapat diukur dengan wawancara atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari responden Notoatmodjo, 2010.

Dokumen yang terkait

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETEPATAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG ICU RSUD Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketepatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Di Ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2012.

0 3 16

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETEPATAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG ICU RSUD Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketepatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Di Ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2012.

0 1 10

ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP REGULER DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 15

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP REGULER DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 5

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK PERAWAT RUANG RAWAT INAP DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS DI RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG 2005 - UDiNus Repository

0 0 2

TAP.COM - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU ... 9801 22014 1 SM

0 1 13

FAKTORFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM MEMBUANG SAMPAH MEDIS BENDA TAJAM DI RSUD UNGARAN

1 1 57

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG PERAWATAN RSUD KOTA MAKASSAR

0 1 9

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Caring Perawat di Ruang Perawatan Interna RSUD Sinjai - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 108