3. Pihak Terlibat
Pihak yang terlibat dalam penginputan data dasar keluarga adalah mahasiswa KKN PPM UNUD Periode XIII 2016 dan Aparat Desa
Yehembang. 4.
Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan saat tidak ada kegiatan yang dilakukan di
Posko KKN-PPM UNUD Periode XIII 2016 Banjar Pasar Desa Yehembang.
5. Masalah
Jumlah DDK yang diinput cukup banyak dan tidak diimbangi dengan fasilitas akses internet memadai yang dimiliki di Kantor Perbekel Desa
Yehembang. Selain itu, user name yang digunakan untuk menginput DDK hanya dapat digunakan oleh 3 pengguna sehingga mengakibatkan waktu
yang diperlukan cukup lama. 6.
Solusi Pelaksanaan kegiatannya mengandalkan akses internet yang dimiliki
oleh mahasiswa karena di kantor Perbekel Desa Yehembang tidak tersedia akses internet. Selain itu, keterbatasan jumlah pengguna yang mampu
masuk ke sistem prodeskel menyebabkan mahasiswa harus bergiliran dalam melakukan penginputan data.
3.3 Program Bantu
3.3.1 Program Bantu Non Tema 3.3.1.1 Memberikan Pendampingan Sosialisasi tentang Pemicuan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat STBM oleh Puskesmas II Mendoyo
1. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran dari program pendampingan sosialisasi tentang pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat STBM adalah warga Banjar
Kaleran yang berperilaku BABS Buang Air Besar Sembarangan.
2. Waktu dan Lokasi Kegiatan
Adapun waktu dan lokasi pendampingan sosialisasi tentang pemicuan STBM adalah sebagai berikut.
Tabel 3. 13 Waktu dan Lokasi Pendampingan Sosialisasi tentang Pemicuan STBM
No Tanggal
Waktu Lokasi
Nama Kegiatan
1 27 Juli 2016
09.00 – 12.00
WITA Balai
Banjar Kaleran
Pendampingan Sosialisasi
Pemicuan STBM 3.
Pihak Terlibat Perbekel Desa Yeh Embang, Puskesmas II Mendoyo, Kelian Banjar
Kaleran, warga banjar Kaleran yang berperilaku BABS Buang Air Besar Sembarangan dan mahasiswa KKN PPM Tematik UNUD Periode XIII.
4. Pelaksanaan Program
Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan pemicuan kepada masyarakat melalui simulasi tempat yang biasanya digunakan untuk BAB
Buang Air Besar. Selain itu, dalam sosialisasi ini juga dapat dilihat persepsi masyarakat terhadap tinja yang dibuang sembarangan melalui tanya
jawab. Kemudian dilakukan dengan pendataan terhadap masyarakat yang tidak memiliki jamban.
5. Manfaat Program
Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan terjadi perubahan perilaku masyarakat dari berperilaku BABS Buang Air Besar Sembarangan
menjadi BAB Buang Air Besar pada jamban. Hal ini tentunya akan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mampu menurunkan angka
kejadian penyakit diare. 6.
Kendala Program