Pembaharuan Peta Desa, IMAP Identifikasi Masalah dan Potensi Penyuluhan tentang HIVAIDS

5. Masalah Kurangnya informasi tentang gambaran potensi, nama-nama jalan yang berada pada Desa Yehembang dan masalah Desa Yehembang. 6. Solusi Membuat peta dengan menggambarkan masalah dan potensi Desa Yehembang. 7. Dampak Dengan membuat peta diharapkan dapat memberikan informasi berupa potensi dan masalah yang ada di Desa Yehembang. 8. Hasil Informasi tentang masalah, dapat mengetahui nama-nama tiap jalan sekitar Yehembang dan potensi desa dalam bentuk visual. Informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak aparatur desa dalam menjalankan pemerintahan yang adil dan merata.

3.1.1.3 Konservasi Sumber Daya Air

1. Deskripsi Kegiatan

Kerusakan lingkungan akan semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu, contoh nyata yang sering dijumpai belakangan ini yaitu abrasi pantai. Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut. Penyebabnya yaitu naiknya permukaan air laut di seluruh dunia karena mencairnya lapisan es di daerah kutub bumi. Abrasi juga melanda pantai di Desa Yehembang sehingga kami dari mahasiswa KKN UNUD bersama aparat desa berinisiatif melakukan kegiatan penanaman bibit mangrove di pesisir pantai. 2. Pelaksanaan Waktu dan lokasi kegiatan untuk program konservasi sumber daya air. Tabel 3. 2 Waktu dan Lokasi Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air No. Tanggal Waktu Lokasi Kegiatan 1. 19 Agustus 2016 08.00 – 10.00 WITA Seakom Pengambilan Bibit ke Kantor Dinas Kehutanan, Kabupaten Jembrana 2. 20 Agustus 2016 07.00 – 09.00 WITA Sekitar Pantai Yehembang Pelaksanaan Penanaman Bibit 3. Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari program konservasi sumber daya air adalah masyarakat Desa Yehembang. 4. Pihak Terlibat Pihak yang terlibat dalam program konservasi sumber daya air adalah kepala desa dan kelian masing-masing banjar. 5. Manfaat Program Adapun manfaat dari program konservasi sumber daya air adalah meminimalisir abrasi yang telah terjadi. 6. Keberhasilan Program Dapat ikut serta dalam menjaga stabilitas garis pantai dan mengurangi akibat bencana alam tsunami di pantai Desa Yehembang. 7. Masalah Kondisi pesisir pantai Yehembang yang semakin terkikis akibat gerusan air laut sehingga harus dilakukan penindakan. 9. Solusi Dilakukannya kegiatan penanaman bibit mangrove di pesisir pantai Desa Yehembang. 10. Dokumentasi Konservasi Sumberdaya Air Dokumentasi dari masing – masing kegiatan ditampilkan pada foto dibawah ini Gambar 3. 7 Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air

3.1.1.4 Penyuluhan tentang HIVAIDS

1. Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari program penyuluhan mengenai HIVAIDS adalah STT Kerta Semadi Banjar Kaleran Kaja dan Perangkat Desa Yehembang 2. Waktu dan Lokasi Kegiatan Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program penyuluhan mengenai HIVAIDS adalah sebagai berikut. Tabel 3. 3 Waktu dan Lokasi Kegiatan Penyuluhan HIVAIDS No Tanggal Waktu Lokasi Nama Kegiatan 1 07 Agustus 2016 09.00 – 11.00 WITA Kantor Desa Yehembang Penyuluhan HIVAIDS 3. Pelaksanaan Program Pelaksanaan program penyuluhan mengenai HIVAIDS diawali dengan kegiatan gotong royong di setra Desa Yehembang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penyuluhan yang bertempat di ruang rapat kantor Desa Yehembang. Penyuluhan ini diawali dengan sambutan oleh bapak Perbekel Desa Yehembang untuk membuka acara secara resmi. Penyuluhan ini disampaikan oleh perwakilan mahasiswa KKN PPM UNUD dengan menggunakan media poster. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab seputar materi penyuluhan yang telah diberikan kepada pemuda pemudi yang hadir. Pada akhir acara penyuluhan, dilakukan pembagian leaflet dengan harapan dapat digunakan sebagai media penyebaran informasi mengenai HIVAIDS. 4. Manfaat Program Adapun manfaat dari program penyuluhan mengenai HIVAIDS adalah masyarakat khususnya pemuda pemudi memiliki pengetahuan tentang pengertian, penyebab, cara penularan, dan cara pencegahan HIVAIDS. 5. Keberhasilan Program Keberhasilan program penyuluhan mengenai HIVAIDS dapat dilihat dari antusiasme pemuda pemudi yang datang. Penyuluhan ini juga menghasilkan interaksi yang baik antara peserta dan pembawa materi yang dapat dilihat dari sesi tanya jawab, dimana peserta aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. 6. Kendala Program Kendala dari program penyuluhan mengenai HIVAIDS adalah sulitnya penyesuaian waktu pelaksanaan kegiatan dikarenakan kesibukan yang dimiliki oleh pemuda pemudi dan perangkat desa. 7. Solusi Saran yang dapat diberikan untuk penyuluhan mengenai HIVAIDS adalah melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada staf desa dan ketua Sekaa Teruna Teruni mengenai waktu pelaksanaan kegiatan sehingga dapat menginformasikan pelaksanaan penyuluhan HIVAIDS kepada seluruh anggotanya. 8. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Penyuluhan HIVAIDS Terlampir 9. Dokumentasi Kegiatan Dokumentasi dari kegiatan penyuluhan HIVAIDS adalah sebagai berikut. Gambar 3. 8 Kegiatan HIVAIDS

3.1.1.5 Penyuluhan DBD dan PSN

1. Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari program penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah Ibu-Ibu PKK Desa Yehembang. 2. Waktu dan Lokasi Kegiatan Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah sebagai berikut. Tabel 3. 4 Waktu dan Lokasi Kegiatan Penyuluhan DBD dan PSN No. Tanggal Waktu Lokasi Nama Kegiatan 1 14 Agustus 2016 09.00 – 12.00 WITA Kantor Desa Yehembang Penyuluhan DBD dan PSN 3. Pelaksanaan Program Pelaksanaan program penyuluhan mengenai DBD dan PSN diawali dengan kegiatan pengumpulan Ibu-ibu PKK Desa Yehembang yang bertempat di ruang rapat Kantor Desa Yehembang yang bertepatan dengan acara arisan Ibu-ibu PKK Desa . Penyuluhan ini diawali dengan sambutan oleh bapak Perbekel Desa Yehembang untuk membuka acara secara resmi. Penyuluhan ini disampaikan oleh perwakilan mahasiswa KKN PPM UNUD dengan menggunakan media poster. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab seputar materi penyuluhan yang telah diberikan kepada Ibu-ibu PKK. Pada akhir acara penyuluhan, dilakukan pembagian leaflet dengan harapan dapat digunakan sebagai media penyebaran informasi mengenai DBD dan PSN. 4. Manfaat Program Adapun manfaat dari program penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah masyarakat khususnya Ibu-ibu PKK memiliki pengetahuan tentang pengertian, penyebab, cara penularan, dan cara pencegahan DBD serta cara melakukan PSN, sehingga nantinya diharapkan ibu-ibu akan menerapkan perilaku PSN di rumah tangganya masing-masing dan dalam cakupan yang lebih luas dapat menggerakan masyarakan untuk melakukan perilaku PSN sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit DBD. 5. Keberhasilan Program Keberhasilan program penyuluhan mengenai DBD dan PSN dapat dilihat dari antusiasme Ibu-ibu PKK yang datang. Penyuluhan ini juga menghasilkan interaksi yang baik antara peserta dan pembawa materi yang dapat dilihat dari sesi tanya jawab, dimana peserta aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. 6. Kendala Program Kendala dari program penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah sulitnya penyesuaian waktu pelaksanaan kegiatan dikarenakan kesibukan yang dimiliki oleh ibu-ibu PKK. Peserta kegiatan yang hadir kurang banyak karena bertepatan dengan acara desa dalam peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. 7. Saran-saran Saran yang dapat diberikan untuk penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada staf desa dan ketua PKK desa mengenai waktu pelaksanaan kegiatan sehingga dapat menginformasikan pelaksanaan penyuluhan DBD dan PSN kepada seluruh anggotanya. 8. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Penyuluhan DBD dan PSN