5. Masalah
Kurangnya informasi tentang gambaran potensi, nama-nama jalan yang berada pada Desa Yehembang dan masalah Desa Yehembang.
6. Solusi
Membuat peta dengan menggambarkan masalah dan potensi Desa Yehembang.
7. Dampak
Dengan membuat peta diharapkan dapat memberikan informasi berupa potensi dan masalah yang ada di Desa Yehembang.
8. Hasil
Informasi tentang masalah, dapat mengetahui nama-nama tiap jalan sekitar Yehembang dan potensi desa dalam bentuk visual. Informasi tersebut dapat
dimanfaatkan oleh pihak aparatur desa dalam menjalankan pemerintahan yang adil dan merata.
3.1.1.3 Konservasi Sumber Daya Air
1. Deskripsi Kegiatan
Kerusakan lingkungan akan semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu, contoh nyata yang sering dijumpai belakangan ini yaitu
abrasi pantai. Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut. Penyebabnya yaitu naiknya permukaan air laut di seluruh
dunia karena mencairnya lapisan es di daerah kutub bumi. Abrasi juga melanda pantai di Desa Yehembang sehingga kami dari mahasiswa KKN
UNUD bersama aparat desa berinisiatif melakukan kegiatan penanaman bibit mangrove di pesisir pantai.
2. Pelaksanaan
Waktu dan lokasi kegiatan untuk program konservasi sumber daya air.
Tabel 3. 2 Waktu dan Lokasi Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air
No. Tanggal
Waktu Lokasi
Kegiatan
1. 19
Agustus 2016
08.00 – 10.00
WITA Seakom
Pengambilan Bibit
ke Kantor
Dinas Kehutanan,
Kabupaten Jembrana
2. 20
Agustus 2016
07.00 – 09.00
WITA Sekitar
Pantai Yehembang
Pelaksanaan Penanaman Bibit
3. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran dari program konservasi sumber daya air adalah masyarakat Desa Yehembang.
4. Pihak Terlibat
Pihak yang terlibat dalam program konservasi sumber daya air adalah kepala desa dan kelian masing-masing banjar.
5. Manfaat Program
Adapun manfaat dari program konservasi sumber daya air adalah meminimalisir abrasi yang telah terjadi.
6. Keberhasilan Program
Dapat ikut serta dalam menjaga stabilitas garis pantai dan mengurangi akibat bencana alam tsunami di pantai Desa Yehembang.
7. Masalah
Kondisi pesisir pantai Yehembang yang semakin terkikis akibat gerusan air laut sehingga harus dilakukan penindakan.
9. Solusi
Dilakukannya kegiatan penanaman bibit mangrove di pesisir pantai Desa Yehembang.
10. Dokumentasi Konservasi Sumberdaya Air
Dokumentasi dari masing – masing kegiatan ditampilkan pada foto dibawah
ini
Gambar 3. 7 Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air
3.1.1.4 Penyuluhan tentang HIVAIDS
1. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran dari program penyuluhan mengenai HIVAIDS adalah STT Kerta Semadi Banjar Kaleran Kaja dan Perangkat Desa
Yehembang 2.
Waktu dan Lokasi Kegiatan Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program penyuluhan
mengenai HIVAIDS adalah sebagai berikut.
Tabel 3. 3 Waktu dan Lokasi Kegiatan Penyuluhan HIVAIDS
No Tanggal
Waktu Lokasi
Nama Kegiatan
1 07 Agustus
2016 09.00
– 11.00 WITA
Kantor Desa Yehembang
Penyuluhan HIVAIDS
3. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program penyuluhan mengenai HIVAIDS diawali dengan kegiatan gotong royong di setra Desa Yehembang kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan penyuluhan yang bertempat di ruang rapat kantor Desa Yehembang.
Penyuluhan ini diawali dengan sambutan oleh bapak Perbekel Desa Yehembang untuk membuka acara secara resmi. Penyuluhan ini
disampaikan oleh perwakilan mahasiswa KKN PPM UNUD dengan menggunakan media poster. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan
sesi tanya jawab seputar materi penyuluhan yang telah diberikan kepada pemuda pemudi yang hadir. Pada akhir acara penyuluhan, dilakukan
pembagian leaflet dengan harapan dapat digunakan sebagai media penyebaran informasi mengenai HIVAIDS.
4. Manfaat Program
Adapun manfaat dari program penyuluhan mengenai HIVAIDS adalah masyarakat khususnya pemuda pemudi memiliki pengetahuan
tentang pengertian, penyebab, cara penularan, dan cara pencegahan HIVAIDS.
5. Keberhasilan Program
Keberhasilan program penyuluhan mengenai HIVAIDS dapat dilihat dari antusiasme pemuda pemudi yang datang. Penyuluhan ini juga
menghasilkan interaksi yang baik antara peserta dan pembawa materi yang dapat dilihat dari sesi tanya jawab, dimana peserta aktif dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan.
6. Kendala Program
Kendala dari program penyuluhan mengenai HIVAIDS adalah sulitnya penyesuaian waktu pelaksanaan kegiatan dikarenakan kesibukan
yang dimiliki oleh pemuda pemudi dan perangkat desa. 7.
Solusi Saran yang dapat diberikan untuk penyuluhan mengenai HIVAIDS
adalah melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada staf desa dan ketua Sekaa Teruna Teruni mengenai waktu pelaksanaan kegiatan sehingga dapat
menginformasikan pelaksanaan penyuluhan HIVAIDS kepada seluruh anggotanya.
8. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Penyuluhan HIVAIDS
Terlampir 9.
Dokumentasi Kegiatan Dokumentasi dari kegiatan penyuluhan HIVAIDS adalah sebagai berikut.
Gambar 3. 8 Kegiatan HIVAIDS
3.1.1.5 Penyuluhan DBD dan PSN
1. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran dari program penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah Ibu-Ibu PKK Desa Yehembang.
2. Waktu dan Lokasi Kegiatan
Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah sebagai berikut.
Tabel 3. 4 Waktu dan Lokasi Kegiatan Penyuluhan DBD dan PSN
No. Tanggal
Waktu Lokasi
Nama Kegiatan
1 14
Agustus 2016
09.00 – 12.00
WITA Kantor Desa
Yehembang Penyuluhan DBD
dan PSN
3. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program penyuluhan mengenai DBD dan PSN diawali dengan kegiatan pengumpulan Ibu-ibu PKK Desa Yehembang yang
bertempat di ruang rapat Kantor Desa Yehembang yang bertepatan dengan acara arisan Ibu-ibu PKK Desa . Penyuluhan ini diawali dengan sambutan
oleh bapak Perbekel Desa Yehembang untuk membuka acara secara resmi. Penyuluhan ini disampaikan oleh perwakilan mahasiswa KKN PPM UNUD
dengan menggunakan media poster. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab seputar materi penyuluhan yang telah diberikan
kepada Ibu-ibu PKK. Pada akhir acara penyuluhan, dilakukan pembagian leaflet dengan harapan dapat digunakan sebagai media penyebaran
informasi mengenai DBD dan PSN. 4.
Manfaat Program Adapun manfaat dari program penyuluhan mengenai DBD dan PSN
adalah masyarakat khususnya Ibu-ibu PKK memiliki pengetahuan tentang pengertian, penyebab, cara penularan, dan cara pencegahan DBD serta cara
melakukan PSN, sehingga nantinya diharapkan ibu-ibu akan menerapkan
perilaku PSN di rumah tangganya masing-masing dan dalam cakupan yang lebih luas dapat menggerakan masyarakan untuk melakukan perilaku PSN
sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit DBD. 5.
Keberhasilan Program Keberhasilan program penyuluhan mengenai DBD dan PSN dapat
dilihat dari antusiasme Ibu-ibu PKK yang datang. Penyuluhan ini juga menghasilkan interaksi yang baik antara peserta dan pembawa materi yang
dapat dilihat dari sesi tanya jawab, dimana peserta aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan.
6. Kendala Program
Kendala dari program penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah sulitnya penyesuaian waktu pelaksanaan kegiatan dikarenakan kesibukan
yang dimiliki oleh ibu-ibu PKK. Peserta kegiatan yang hadir kurang banyak karena bertepatan dengan acara desa dalam peringatan kemerdekaan
Republik Indonesia. 7.
Saran-saran Saran yang dapat diberikan untuk penyuluhan mengenai DBD dan
PSN adalah melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada staf desa dan ketua PKK desa mengenai waktu pelaksanaan kegiatan sehingga dapat
menginformasikan pelaksanaan penyuluhan DBD dan PSN kepada seluruh anggotanya.
8. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Penyuluhan DBD dan PSN