serat nata kemudian dicuci menggunakan air bersih. Serat nata kemudian direbus dengan tujuan untuk menetrakan nata dari kandungan bahan-bahan
kimia. Setelah itu melakukan uji organoleptik dan daya terima masyarakat yang
ditentukan oleh panelis sebanyak 20 orang. Panelis diminta untuk mengamati, merasakan dan memberikan penilaiannya terhadap hasil penelitian.
Analisis uji glukosa diambil 1 ml sampel nata, masukkan kedalam gelas ukur ukuran 10 ml. Ditambah dengan memipet R warna glucose 1000
micron1ml. Disiapkan kuvet dan memasukkan sampel kedalam water bath untuk diinkubasi dengan suhu 37
C selama 10 menit, kemudian diujikan pada spektrofotometer dan membaca absorbansi
Fotometer-Boehringer dengan pajang gelombang 546 nm.
Analisis uji kalsium diambil 1 ml sampel nata, masukkan kedalam gelas
ukur ukuran 10 ml. Ditambah dengan memipet R warna kalsium 1000
micron1ml. Disiapkan kuvet dan memasukkan sampel kedalam water bath untuk diinkubasi dengan suhu 37
C selama 10 menit, kemudian diujikan pada Fotometer-Boehringer dan membaca absorbansi Fotometer-Boehringer
dengan pajang gelombang 546 nm. Analisis yang digunakan adalah deskripsi kualitatif dan analisis
kuantitatif. Deskripsi kualitatif digunakan untuk menguji mutu organoleptik dan daya terima masyarakat, serta menguji kadar glukosa dan kalsium.
C. Hasil Dan Pembahasan
1. Glukosa
Tabel 1. K
adar glukosa nata de banana peel per 100 g
Perlakuan Ulangan Kadar
Glukosa g Rata-rata
Keterangan 1
2 P
1
G
1
16,7 15,8
16,25 Kulit pisang mentah 150 g dan gula pasir 70 g
P
1
G
2
15,7 16,3
16 Kulit pisang mentah 150 g dan gula pasir 80 g
P
1
G
3
13,7 19,4
16, 55 Kulit pisang mentah 150 g dan gula aren 70 g
P
1
G
4
13,9 19,4
17, 05 Kulit pisang mentah 150 g dan gula aren 80 g
P
2
G
1
16,4 17,1
17, 45 Kulit pisang masak 150 g dan gula pasir 70 g
P
2
G
2
16,8 18,1
16,65 Kulit pisang masak 150 g dan gula pasir 80 g
P
2
G
3
18,6 18,1
18,35 Kulit pisang masak 150 g dan gula aren 70 g
P
2
G
4
19,5 18,8
19,15 Kulit pisang masak 150 g dan gula aren 80 g Keterangan : Kadar glukosa tertinggi, kadar glukosa terendah
Hasil uji glukosa menunjukkan bahwa kadar glukosa tertinggi dapat dilihat pada perlakuan
kulit pisang masak 150 g dan gula aren 80 g P
2
G
4
dengan kadar glukosa sebesar
19,15
g dan kadar glukosa terendah sebesar 16 g pada
Kulit pisang mentah 150 g dan gula pasir 80 g P
1
G
2
. Berdasarkan analisis kulit pisang dan penambahan gula ada pengaruh nyata terhadap
kadar glukosa. Kadar glukosa nata de banana peel ditentukan oleh kandungan glukosa pada kulit pisang dan gula. Semakin tinggi kadar
glukosa semakin baik kualitas nata de banana peel yang dihasilkan. Setyamidjaja 1993, nata berupa agar-agar khas berasal dari Filipina
yang lezat, biasa dihidangkan dengan sirup dan buah-buahan. Bahan ini terutama tersusun dari polisakarida dengan kadar gula 7 – 10. Nata
dapat menjadi bahan ekspor yang potensial bagi negara yang telah berhasil mengekspor ke negara Amerika Serikat dan Jepang. Sedangkan
menurut Supriatun 2001, nutrien yang terdapat dalam air kelapa mempengaruhi kerja Acetobacter xylinum dalam menghasilkan Nata de
Coco yang mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi. Dengan adanya kebutuhan nutrisi ini bakteri dapat berkembang dan membentuk
nata yang baik yaitu memiliki kandungan karbohidrat yang baik pula.
2. Kalsium
Tabel 2. Kadar kalsium nata de banana peel per 100g
Perlakuan Ulangan Kadar Kalsium
g Rata-rata
Keterangan 1
2 P
1
G
1
6,8 7,3
7,07 Kulit pisang mentah 150 g dan
gula pasir 70 g P
1
G
2
7,2 8,9
8,05 Kulit pisang mentah 150 g dan
gula pasir 80 g P
1
G
3
9,1 6,9
8,90 Kulit pisang mentah 150 g dan
gula aren 70 g P
1
G
4
8,7 10,6
9,65 Kulit pisang mentah 150 g dan
gula aren 80 g P
2
G
1
8,1 10,9
9,50 Kulit pisang masak 150 g dan
gula pasir 70 g P
2
G
2
10,7 7,8
9,25 Kulit pisang masak 150 g dan
gula pasir 80 g P
2
G
3
9,6 10,5
10,05 Kulit pisang masak 150 g dan
gula aren 70 g P
2
G
4
10,7 11,4
11,05 Kulit pisang masak 150 g dan
gula aren 80 g Keterangan : Kadar kalsium tertinggi, kadar kalsium terendah