56
Mulfia Sari, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN PENDEKATAN ANALITIK SINTETIK TERHADAP PENINGKATAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENCAPAIAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kemampuan awal matematis tinggi, sedang, dan rendah. Kriteria pengujian tolak H
jika nilai sig α dan terima H
jika nilai sig ≥ α.
3. Analisis Tingkat Self-Regulated Learning Matematika Siswa
Data yang didapatkan dari angket dapat dianalisis dengan melihat persentase jawaban siswa untuk masing-masing indikator dalam angket.
Penentuan persentase jawaban siswa untuk masing-masing pernyataan dalam angket dihitung dengan rumus Lestari Yudhanegara, 2015:
� = �
×
Uji Hipotesis 4:
“Tidak terdapat perbedaan self-regulated learning matematika antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan analitik sintetik
dan siswa yang memperoleh pembelajaran secara konvension al”. Adapun
hipotesis statistiknya adalah: H
: �
�
= � Tidak terdapat perbedaan peringkat self-regulated learning
matematika antara siswayang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan analitik sintetik dan siswa yang memperoleh
pembelajaran konvensional. H
1
: �
�
≠ � Terdapat perbedaan peringkat self-regulated learning matematika
antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan analitik sintetik dan siswa yang memperoleh pembelajaran
konvensional. Uji statistik hipotesis diatas yang digunakan adalah uji statistik non
parametrik, yaitu Uji Mann-Whitney U 2-Independent Samples dengan menetapkan taraf signifikan
α = 0,05. Kriteria pengujian adalah tolak H
jika sig ≤ α, dan terima H
jika sig α.
Rangkuman keterkaitan masalah dengan hipotesis statistikdan uji statistik yang akan disajikan, terdapat pada tabel 3.17 berikut:
57
Mulfia Sari, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN PENDEKATAN ANALITIK SINTETIK TERHADAP PENINGKATAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENCAPAIAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.16 Keterkaitan Masalah, Hipotesis dan Uji Statistik
No Masalah
Hipotesis Statistik
Uji Statistik
1. Apakah
terdapat perbedaan
pencapaian kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan analitik sintetik dan
siswa
yang memperoleh
pembelajaran konvensional? H
: �
��
= �
�
H
1
: �
��
≠ �
�
Uji t
2. Apakah
terdapat perbedaan
peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan analitik sintetik dan
siswa
yang meperoleh
pembelajaran konvensional? H
: �
��
= �
�
H
1
: �
��
≠ �
�
Uji t
3. Apakah
terdapat perbedaan
peningkatan kemampuan berpikir kritis
matematis siswa
yang memperoleh pembelajaran dengan
pendekatan analitik
sintetik ditinjau dari KAM tinggi, sedang,
rendah? H
: � = � = �
H
1
: min ada � ≠ �
dengan i = 1,2,3 dan j = 1,2,3 i
≠ j Uji One-Way
Anova
4. Apakah terdapat perbedaan tingkat
self-regulated learning
antara siswa
yang memperoleh
pembelajaran dengan pendekatan analitik sintetik dan siswa yang
memperoleh pembelajaran secara konvensional?
H :
�
�
= � H
: �
�
≠ � Uji Mann-
Whitney U
Mulfia Sari, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN PENDEKATAN ANALITIK SINTETIK TERHADAP PENINGKATAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENCAPAIAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan pada salah satu SMPN di kabupaten Solok untuk kelas VII pada semester II tahun ajaran 20152016. Pokok bahasan yang terkait
dengan penelitian ini adalah Bangun datar Segi Empat. Berdasarkan analisis data, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Pertama, pencapaian kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran pendekatan analitik sintetik berbeda dengan siswa
yang memperoleh pembelajaran konvensional. Kedua, peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran analitik sintetik berbeda dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
Ketiga, terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis pada kelas eksperimen ditinjau dari KAM. Peningkatan kemampuan
berpikir kritis matematis siswa kelompok tinggi lebih baik daripada kelompok sedang, siswa kelompok tinggi lebih baik daripada siswa kelompok rendah,
sedangkan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelompok sedang tidak lebih baik daripada siswa kelompok rendah. Peningkatan
kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelompok tinggi termasuk kategori sedang, sedangkan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis kelompok
sedang dan rendah termasuk kategori rendah. Keempat, self-regulated learning siswa yang memperoleh pembelajaran
pendekatan analitik sintetik berbeda dengan self-regulated learning berbeda dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Hasil tersebut
diperoleh dari hasil analisis skala self-regulated learning yang diberikan kepada kedua kelas sampel tersebut.
B. Implikasi
Kemampuan berpikir kritis matematis dan self-regulated learning merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam menyelesaikan persoalan
103