Rida Zuraida , 2014 Program Bimbingan Karier Berdasarkan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pembuatan Keputusan Karier Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
reliabilitas dengan skala likert digunakan Rumus Alpha. Rumus Alpha tersebut dapat digunakan sebagai berikut:
Azwar Abivian, 2013:32
Keterangan:
α = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir soal
s
2
j = Varians skor setiap item
s
2
x = Varians total
Titik tolak ukur koefisien reliabilitas yang digunakan adalah pedoman interpretasi koefisiensi korelasi yang disajikan dalam tabel berikut
Tabel 3.6 Pedoman Interpretasi Koefisiensi Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00-0.199 Sangat Rendah
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.60-0.799 Tinggi
0.80-1.00 Sangat Tinggi
Arikunto, 2010, hlm. 319 Berdasarkan tabel 3.6 di atas, diperoleh gambaran nilai koefisien reliabilitas
dengan menggunakan rumus Alpha adalah 0.85. Dapat disimpulkan bahwa instrumen kemampuan pembuatan keputusan karier dalam penelitian ini reliabel dengan tingkat
keterandalan sangat tinggi. Tingkat keterandalan sangat tinggi artinya instrumen yang digunakan baik dan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data kemampuan
pembuatan keputusan karier peserta didik kelas IX SMP.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket. Angket atau kuesioner menurut Arikunto 2010, hlm. 194 adalah
sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
Rida Zuraida , 2014 Program Bimbingan Karier Berdasarkan Pendekatan Myers-Briggs Type Indicator Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pembuatan Keputusan Karier Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
responden dalam arti laporan mengenai pribadinya, atau hal-hal yang dia ketahui. Tujuan dari penyebaran angket dalam penelitian ini adalah untuk mengungkap profil
kemampuan pembuatan keputusan karier peserta didik kelas IX SMP Negeri 1 Jamanis Tasikmalaya Tahun Ajaran 20142015.
3.6 Analisis Data
3.6.1 Penyeleksian Data
Penyeleksian data adalah pemeriksaan kelengkapan instrumen yang telah disebar terkumpul kembali dengan lengkap. Penyeleksian data dipilih data yang memadai untuk
diolah, yaitu kelengkapan pengisian setiap item pernyataan dan kelengkapan pengisian identitas peserta didik.
3.6.2 Skoring
Setiap butir pertanyaan dibuat dalam bentuk skala sikap Model Likert dengan lima alternatif pilihan yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Kurang Sesuai KS, Tidak
Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Melalui angket tersebut, peserta didik diarahkan untuk memilih salah satu respon dari kelima respon yang disediakan dengan
cara memberikan tanda checklist atau silang sesuai dengan gambaran diri peserta didik. Subino 1987, hlm. 124 menyatakan bahwa penentuan skor skala Likert
dilakukan dengan dua cara yaitu apriori atau aposteriori. Apriori adalah pemberian skor secara ditentukan, sedangkan aposteriori adalah pemberian skor berdasarkan hasil uji
coba. Penyekoran yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara aposteriori yaitu menentukan skor dengan menguji pola skor pada setiap item.
Langkah-langkah dalam menguji pola penyekoran skala Likert dijelaskan oleh Suryabrata 2005, hlm. 188 sebagai berikut:
3.6.2.1 Hitung frekuensi f maisng-masing kemungkinan jawaban
3.6.2.2 Hitung presentase masing-masing frekuensi jawaban untuk mengetahui nilai
presentasi atau proporsi p 3.6.2.3
Hitung presentil kumulatif cp 3.6.2.4
Cari titik tengah dari presentil kumulatif mid cp 3.6.2.5
Konversikan nilai mid cp ke dalam harga z dengan melihat tabel