Ridha Agustina, 2014 Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ipa materi energi bunyi penelitian tindakan kelas pada siswa kelas iv sdn 1 suntenjaya tahun ajaran 20132014 kecamatan
lembang kabupaten bandung barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman siswa. Langkah-langkah dalam menganalisis data
kuantitatif yaitu sebagai berikut. a.
Pensekoran terhadap jawaban siswa b.
Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa melalui rumus yang diadaptasi dari Nana Sudjana 2012: 109.
Keterangan : R
= nilai rata-rata siswa ∑ X
= jumlah seluruh nilai siswa ∑ N
= jumlah siswa
c. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa yang lulus di kelas IV
dengan rumus:
Keterangan : P = persentase siswa yang lulus
ΣP = jumlah siswa yang lulus ΣN = jumlah seluruh siswa
P =
∑ ∑
x 100
Ridha Agustina, 2014 Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ipa materi energi bunyi penelitian tindakan kelas pada siswa kelas iv sdn 1 suntenjaya tahun ajaran 20132014 kecamatan
lembang kabupaten bandung barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Analisis Data Kualitatif
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Miles and Huberman 1984 mengemukakan bahwa ”aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas sehingga datanya sudah jenuh” Sugiyono 2013:337 Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan
conclusion drawingverification. Berikut penjabaran dari tiap langkah analisis data
kualitatif menurut Miles and Huberman.
a. Data Reduction Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan lebih rinci. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak
perlu.
b. Data Display penyajian data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya.Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
c. Conclusion Drawing verification
Ridha Agustina, 2014 Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ipa materi energi bunyi penelitian tindakan kelas pada siswa kelas iv sdn 1 suntenjaya tahun ajaran 20132014 kecamatan
lembang kabupaten bandung barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Apabila kesimpulan
yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat pengumpulan data maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.
Ridha Agustina, 2014 Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ipa materi energi bunyi penelitian tindakan kelas pada siswa kelas iv sdn 1 suntenjaya tahun ajaran 20132014
kecamatan lembang kabupaten bandung barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data pada pembahasan sebelumnya terhadap hasil penelitian dalam penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di
kelas IV SDN 1 Suntenjaya dengan menerapkan model Problem Based Learning pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa, diperoleh simpulan sebagai berikut: Pelaksanaan pembelajaran IPA materi energi bunyi dengan menerapkan model
Problem Based Learning di kelas IV SDN 1 Suntenjaya berlangsung dengan
cukup baik dan efektif walaupun mendapat sedikit kesulitan dalam proses pelaksanaannya. Pada pelaksanaan pembelajaran ini siswa mulai mengerti makna
dari materi yang disampaikan, siswa juga terlihat lebih aktif dan mulai terbiasa melaksanakan pembelajaran dengan diskusi kelompok, memecahkan masalah
dalam rangka menemukan konsep pembelajaran, peralihan pembelajaran yang berorientasi pada guru teacher center menjadi pembelajaran yang berorientasi
pada siswa student center Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi setelah
menerapkan model Problem Based Learning di kelas IV SDN 1 Suntenjaya mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan persentase
kelulusan siswa dari nilai ketuntasan minimal KKM pada pra siklus persentase kelulusan sebesar 20,83, pada siklus I sebesar 89,58, dan pada siklus II
persentase kelulusan siswa sebesar 100. Selain dari peningkatan persentase kelulusan peningkatan juga terlihat dari nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran
IPA materi energi bunyi, diantaranya pada siklus I sebesar 72,5 dan pada siklus II sebesar 77,71.
Ridha Agustina, 2014 Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ipa materi energi bunyi penelitian tindakan kelas pada siswa kelas iv sdn 1 suntenjaya tahun ajaran 20132014
kecamatan lembang kabupaten bandung barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Rekomendasi
Dalam penerapan model Problem Based Learning pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN
1 Suntenjaya kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, peneliti mengajukan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat untuk keberhasilan
proses pembelajaran yang akan dilaksanakan peneliti lain, diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Dalam mengikuti pembelajaran di kelas siswa harus lebih semangat dan aktif pada proses pembelajaran sehingga pembelajaran konsep siswa dapat
meningkat. Siswa juga diharapkan lebih fokus dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran seperti pada saat proses diskusi kelompok agar pembelajaran
konsep siswa dapat meningkat.
2. Bagi Guru
Guru sekolah dasar direkomendasikan untuk menerapkan model Problem Based Learning
pada mata pelajaran atau pun materi yang lainnya, karena model ini dapat memberikan makna dari setiap pembelajaran yang dilakukan, selain itu
juga dapat meningkatkan keaktifan siswa pada saat proses pembelajran berlangsung.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penerapan model Problem Based Learning
dalam pembelajaran IPA dengan mengambil materi atau pokok bahasan lainnya, sehingga akhirnya dapat disimpulkan bahwa model Problem