Hambatan-hambatan dalam pengadaan barangjasa pada BUMD

kepada Perpres No. 542010. Pada pelaksanaan Pengadaan barang dan Jasa Pada Perusahaan Daerah Kota Medan PD Pasar Kota Medan yang berpedoman kepada Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 pada pasal 17 ayat 1 dan 2 yang menjelaskan bahwa prinsipnya dilakukan melalui metoda pelelangan umum dan metoda pemilihan penyedia barangjasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Saat ini PD Pasar Mengelola 52 Pasar Tradisional. PD Pasar minim anggaran untuk membenahi dan mengelola semua pasar ini .Dimana pendapatan per bulan cuma Rp 800 juta-Rp 900 juta sedangkan jumlah karyawan sebanyak 650 orang, di luar biaya operasional rutin lainnya. 16

C. Hambatan-hambatan dalam pengadaan barangjasa pada BUMD

Dalam usaha untuk menutup kelemahan-kelemahan dan kesulitan dalam proses pengadaan serta untuk mewujudkan pengadaaan barangjasa yang efisien dan efektif perlu dimanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam proses pengadaan barangjasa tersebut, salah satunya adalah dengan penerapan e- procurement. E-procurement merupakan suatu proses pengadaan yang mengacu pada penggunaan internet sebagi sarana informasi dan komunikasi. Proses pengadaan barang dan jasa dengan sistem e-procurement memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang digunakan untuk mendukung proses pelelangan umum secara elektronik. Dengan sistem lelang elektronik ini, maka 16 http:www.medanmagazine.compd-pasar-medan-bangun-27-pasar-tradisional- moderen intensitas pertemuan antara panitia pengadaan dengan penyedia jasa atau peserta lelang dapat diminimalisir, sehingga praktik-praktik kotor yang seringkali mewarnai proses pengadaan barang dan jasa diharapkan dapat dicegah atau dihindari. 17 Sistem e-procurement sudah menjadi terobosan penting dalam pengadaan barang dan jasa. Namun pada kenyataannya e-procurement masih memiliki kelemahan-kelemahan serta hambatan-hambatan dalam proses pelaksanaannya, seperti kurangnya dukungan finansial, terdapat beberapa instansi dan penyedia jasa lebih nyaman dengan sistem sebelumnya pengadaan konvensonal, kurangnya dukungan dari top manajemen, kurangnya skill dan pengetahuan tentang e-procurement serta jaminan keamanan sistem tersebut. Selain itu dalam pelaksanaannya di beberapa daerah terdapat keluhan bahwa sistem komputer untuk e-procurement sering macet di saat menjelang deadline tender. Hal ini salah satunya disebabkan oleh banyaknya aplikasi yang masuk dikarenakan para peserta lelang menunggu hingga menjelang batas akhir waktu penawaran dalam memasukkan aplikasi karena takut penawarannya dibocorkan ke pihak lain. Hal seperti ini disebabkan karena kekuarangmatangan pada teknologi informasi serta kurangnya skill dan pengetahuan terhadap e-procurement. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak M Yusuf Lubis, SE selaku Kepala Bagian Umum pada PD Pasar Kota Medan dapat dijelaskan bahwa yang menjadi kendala dalam pengadaan BarangJasa di PD Pasar Kota Medan adalah sebagai berikut: 17 http:digilib.its.ac.idpublicITS-Master-17100-Chapter1-212406.pdf , diakses tanggal 11 Desember 2014 1. Kurangnya pengetahuan yang mendalam mengenai proses pengadaan BarangJasa pada umumnya dari Panitia Pengadaan BarangJasa. 2. Sumber Daya Manusia yang melakukan pengadaan BarangJasa masih terbatas baik dari kualitas maupun kuantitas. 3. Masih sering terjadi upaya-upaya persaingan yang tidak sehat dari para penyedia BarangJasa Pemerintah Kota Medan menjadi salah satu pemerintahan yang mengimplementasikan pelelangan dengan sistem e-procurement yang mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya. Sistem e- procurement mulai digunakan sejak pelaksanaan APBD Anggaran Pendapatan Belanja Daerah tahun 2004. Ide ini mulai dikembangkan dari pelaksanaan lelang serentak pada tahun 2003 dimana keterbukaan transparansi, keadilan, efektifitas dan efisiensi menjadi unsur utama untuk mewujudkan Good Governance dalam pengadan barangjasa pemerintah. Pada tahun 2011 Pemerintah Kota Medan mulai menerapkan semi e-procurement dan pada tahun 2011 telah mulai menerapkan 99 full e-procurement sampai dengan saat ini. Dalam Peraturan Walikota Nomor 38 Tahun 2011 menjelaskan bahwa LPSE dapat melayani kebutuhan BUMNBUMDOrganisasi non Pemerintah dalam melaksanakan pengadaan barangjasa secara elektronik. Penerapan e-procurement pada Pemerintah Kota Medan telah diakui keberhasilannya oleh banyak pihak. Tetapi untuk mendukung kualitas layanan publik yang diharapkan terus meningkat.

BAB IV PELAKSANAAN LAYANAN PENGADAAN SISTEM ELEKTRONIK