Menentukan Waktu Pengamatan Secara Acak Menghitung Faktor Penyesuaian

10 Tabel 2.1 Hasil Pengamatan

2.10 Menentukan Waktu Pengamatan Secara Acak

Tabel bilangan acak biasanya terdapat pada buku - buku statistic atau buku - buku khusus tabel - tabel teknik berdasarkan perhitungan dengan menggunakan tabel bilangan acak random maka waktu atau saat - saat kunjungan dapat diperoleh atau diketahui. Adapun jam kunjungan dapat diketahui setelah dilakukan perhitungan waktu kunjungan sesuai dengan satuan waktu yang telah diperoleh.

2.11 Menghitung Faktor Penyesuaian

Setelah pengukuran berlangsung, pengukuran harus mengamati kewajaran kerja yang ditunjukan operator. Ketidak wajaran dapat saja Kegiatan Frekuensi teramati pada hari ke Jumlah 1 2 3 4 Produktif X Non Produktif Y Jumlah X + Y Produktif Non Produktif 11 terjadi misalnya bekerja tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu waktu atau karena menjumpai kesulitan kondisi ruangan yang buruk, sebab - sebab ini akan mempengaruhi kecepatan kerja yang berakibat terlalu singkat atau terlalu panjang penyelesaian. Hal ini jelas tidak di inginkan karena waktu baku yang dicari adalah waktu baku yang diperoleh dari kondisi waktu baku yang diselesasikan secara wajar .Cara pertama adalah cara presentase yang merupakan cara paling awal digunakan dalam melakukan penyesuaian. Disini besarnya faktor penyesuaian sepenuhnya dibutuhkan oleh pengukur melalui pengamatan .Selama melakuka pengukuran , jadi sesuai dengan pengukuran dalam menentukan harga P yang menurut pendapatnya akan menghasilkan waktu normal bila harga ini dikembalikan dengan waktu siklus ,misalnya si pengukur berpendapat bahwa P =110 waktu siklusnya telah dihitung sama dengan 14,6 menit maka waktu normalnya adalah Wn = 14.6 X 1.1 = 16.6 menit Terlihat bahwa penyesuaian diselesaikan dengan cara yang sangat sederhana. Disesuaikan dengan cara yang sangat sederhana, namun segera pula terlihat kelemahan ini dikembangkan cara-cara lain yang dipandang sebagai cara-cara yang objektif. 12 PENYESUAIAN MENURUT CARA SHUWARD Tabel 2.2 Penyesuaian KELAS PENYESUAIAN KELAS PENYESUSIAN GOOD – NORMAL FAIR + FAIR FAIR – POOR 65 60 55 50 45 40 SUPERLAST FAST + FAST FAST – EXCELLENT GOOD + GOOD 100 95 90 85 80 75 70 Disini pengukur diberi patokan untuk menilai performance kerja operator menurut kelas-kelas super fast +,fast,fast -, Exellent dan seterusnya. Misalnya, seorang yang dipandang bekerja normal diberi nilai 60 dengan nama performance kerja yang lain dibandingkan untuk menghitung faktor penyesuaian. bila performance seorang operator dinilai Exellent maka dia mendapat nilai 80 dan karnanya faktor penyesuaian adalah : P = 8060 = 1.33 Jika siklus rata-rata sama dengan 276,4 detik maka waktu normalnya: 13 Wn = 276.4 X 1.33 = 367.6 detik penyesuaian terakhir yang akan dibahas di sini yaitu cara objektif yaitu cara yang memperhatikan 2 faktor: kecepatan kerja dan tingkat kesulitan pekerjaan. Kedua faktor inilah yang dipandang secara bersama- sama menentukan berapa besarnya heraga p untuk mendapatkan waktu normal. Kecepatan kerja adalah kecepatan dalam melakukan pekerjaan dalam pengertian biasa. Disini pengukur harus melakukan penilaian tentang kewajaran kecepatan kerja yang ditunjukkan oleh operator. Jika operator bekerja dengan kecepatan wajar kepadanya diberi nilai satu; atau p 1 = 1. Notasi p adalah bagian dari faktor penyesuaian yaitu untuk kecepatan kerjanya. Jika kecepatan dianggap terlalu tinggi maka p 1 1 dan sebaliknya p 1 1 jika terlalu lambat. Cara menentukan besarnya p , ini tidak berbeda dengan cara menentukan faktor penyesuaian dengan cara presentase yang telah dibicarakan diatas. Perbedaannya terletak pada yang dinilainya. Pada yang ditulis terakhir yang dinilai adalah keadaan keseluruhan yaitu semua keadaan yang dianggap berpengaruh pada kewajaran kerja, sedangkan pada cara objektif yang dinilai hanya kecepatannya saja. Untuk kesulitan kerja disediakan sebuah tabel yang menunjukkan berbagai keadaan kesulitan kerja seperti apakah pekerjaan tersebut. Memerlukan banyak anggota badan, apakah ada pedal kaki dan sebagainya. Ini semua diperlihatkan pada tabel di bawah ini. 14 PENYESUAIAN MENURUT TINGKAT KESULITAN Tabel 2. 3 Penyesuaian Menurut Tingkat Kesulitan KEADAAN LAMBANG PENYESUAIAN ANGGOTA BADAN TERPAKAI Jari Pergelangan tangan dari jari Lengan bawah, pergelangan tangan dan jari Lengan atas dan sebagainya Badan Mengangkat beban dari lantai dengan kaki PEDAL KAKI Tanpa pedal atau satu pedal dengan sumbu dibawah kaki Satu atau dua pedal dengan sumbu tidak dibawah kaki PENGGUNAAN TANGAN Kedua tangan saling bantu atau bergantian A B C D E E2 F G H H2 1 2 5 8 10 5 18 15 Kedua tangan mengerjakan gerakan yang sama pada saat yang sama KOOORDINASI MATA DENGAN TANGAN Sangat sedikit Cukup dekat Konstan dan dekat Sangat dekat Lebih kecil dari 0, 04 cm PERALATAN Dapat ditangani dengan mudah Dengan sedikit control Perlu control dan penekanan Perlu penanganan hati-hati Mudah pecah, patah I J K L M N O P Q R 2 4 7 10 1 2 3 5 16 TABEL PENYESUAIAN MENURUT WESTING HOUSE Tabel 2. 4 Faktor penyesuaian FAKTOR KELAS LAMBANG PENYESUAIAN Ketrampilan Superskill Excellent Good Average Fair Poor A1 A2 B1 B2 C1 C2 D E1 E2 F1 F2 +0.15 +0.13 +0.11 +0.08 +0.06 +0.03 +0.00 -0.05 -0.10 -0.16 -0.22 Usaha Excenssive Excellent Good Average Fair A1 A2 B1 B2 C1 C2 D E1 E2 +0.13 +0.12 +0.10 +0.08 +0.05 +0.02 +0.00 -0.04 -0.08 17 Poor F1 F2 -0.12 -0.17 Kondisi Kerja Ideal Excellent Good Average Fair Poor A B C D E F +0.06 +0.04 +0.02 +0.00 -0.03 -0.07 Konsisten Perfect Excellent Good Average Fair Poor A B C D E F +0.04 +0.03 +0.01 +0.00 -0.02 -0.04

2.12 Menghitung Kelonggaran