17
Poor F1
F2 -0.12
-0.17 Kondisi
Kerja Ideal
Excellent Good
Average Fair
Poor A
B C
D E
F +0.06
+0.04 +0.02
+0.00 -0.03
-0.07
Konsisten Perfect
Excellent Good
Average Fair
Poor A
B C
D E
F +0.04
+0.03 +0.01
+0.00 -0.02
-0.04
2.12 Menghitung Kelonggaran
Selain untuk mendapatkan waktu baku dan kegunaan-kegunaan lain, sampling pekerjaan dapat pula digunakan sebagai salah satu cara untuk
mendapatkan besarnya Kelonggaran.
18
Sehubungan dengan
penggunaan sampling
pekerjaan untuk
mendapatkan kelonggaran ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama adalah sifat dari kegiatan - kegiatan kelonggaran yang tidak selalu tampak
sebagai kegiatan yang berdiri sendiri. Misalnya untuk menghilangkan fatique operator tidak selalu berhenti bekerja, tetapi dapat juga dengan
melambatkan kecepatan kerja. Yang terakhir ini tidak dapat dengan mudah dideteksi selama kunjungan - kunjungan dilakukan. Namun paling tidak
dengan sampling pekerjaan didapat “ Kelonggaran untuk yang tampak “ yang seolah - olah dapat diperlakukan sebagai kelonggaran minimal untuk
pekerjaan yang bersangkutan, atau bila ditambahkan sejumlah kelonggaran yang diharapkan sepantasnya.
Jika sampling pekerjaan dijalankan untuk perhitungan kelonggaran ini, maka pemisahan kegiatannya dapat berbentuk seperti :
Kegiatan 1 : Kegiatan untuk kebutuhan pribadi
Kegiatan 2 : Kegiatan untuk menghilangkan rasa fatik
Kegiatan 3 : Hambatan-hambatan yang tidak terhindarkan
Kegiatan 4 : Lain- lain
19 TABEL BESARNYA KELONGGARAN BERDASARKAN FAKTOR YANG
BERPENGARUH
Tabel 2. 5 Faktor kelonggaran
FAKTOR CONTOH PEKERJAAN
KELONGGARAN A. Tenaga yang
dikeluarkan Ekivalen
beban Pria
Wanita
1. Dapat
diabaikan
2. Sangat
ringan
3. Ringan
4. Sedang
5. Berat
6. Sangat berat
7 Luar bias berat
Bekerja dimeja, duduk
Bekerja dimeja, berdiri
Menyekop, ringan
Mencangkul Mengayun
palu dengan berat
Memanggul beban
Memanggul karung berat
Tanpa beban
0.00 – 2.25 kg
2.25 – 9.00
9.00 – 18.00
18.00 – 27.00
27.00 – 50.00
Diatas 50 kg 0.0
– 6.0
6.0 – 7.5
7.5 – 12.0
12.0 19.0 19.0 -30.0
30.0 -50.0 0.0
– 6.0
6.0 – 7.5
7.5 – 16
16 – 30
20 B.
Sikap kerja 1.
Duduk 2.
Berdiri diatas dua 3.
Berdiri diatas satu kaki
4. Berbaring
5. Membungkuk kaki
Bekerja duduk, ringan Badan tegak, ditumpu dua kaki
Satu kaki mengerjakan alat control
Pada begian sisi, belakang atau depan badanBadan dibungkukkan bertumpu
pada kedua kaki 0.0
– 1.0 1.0
– 2.5 2.5
– 4.0
2.5 – 4.0
4.0 – 10
C. Gerakan kerja
1. Normal
2. Agak terbatas
3. Sulit
4. Pada bagian anggota -
anggota badan terbatas 5.
Seluruh anggota badan terbatas
Ayunan bebas dari palu Ayunan terbatas dari palu
Membawa beban dengan satu tangan Bekerja dengan tengan diatas kepala
Bekerja dilorong - lorong pertambangan yang sempit
– 5 – 5
5 – 10
10 – 15
D. Kelelahan mata
Pencahayaan baik Buruk
1. Pandangan yang
terputus - putus 2.
Pandangan terus Membaca alat ukur
Pekerjaan - pekerjaan yang teliti 2
1 2
21 menerus
3. Pandangan terus, focus
berubah 4.
Pandangan terus, focus tidak berubah
Memeriksa cacat - cacat pada kain Pemeriksaan yang sangat teliti
2
4 5
8
E. Keadaan temperature °c Kelembapan
normal Berlebihan
1. Beku
2. Rendah
3. Sedang
4. Normal
5. Tinggi
6. Sangat tinggi
Dibawah 0 – 13
13 – 22
22 – 28
28 – 38
Diatas 3 Diatas 10
10 – 0
– 5 5
– 0 5
– 40 Diatas 40
Diatas 12 12
– 5 8
– 0 – 8
8 – 100
Diatas 100 F. Keadaan atmosf
1. Baik
2. Kurang
baik
3. Buruk
4. Cukup
Ruangan yang berventilasi baik Ventilasi kurang baik, bau - bauan
tidak berbahaya Adanya debu - debu beracun, tau tidak beracun
tetapi banyak. Adanya bau-bauanberbahaya yang mengharuskan
menggunakan alat - alat pernapasan – 5
5 – 10
10 – 20
22 G. Keadaan lingungan yang baik
1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah
2. Siklus kerja berulang 5 – 10 detik
3. Siklus kerja berulang 0 – 5 detik
4. Sangat bising
5. Jika faktor – faktor yang berpengaruh dapat menurunkan
kwalitas 6.
Terasa adanya getaran lantai 7.
Keadaan – keadaan yang luar biasa bunyi, kebersihan dll – 1
1 – 3
– 5 – 5
5 – 10
5 – 15
2.13 Menghitung Waktu Baku