Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas

commit to user 2 Batual 3 KIR 4 PMR 5 Basket 6 Voli 7 ECC 8 Cheerleaders 9 Karate 10 Komputer 11 Teater 12 Band 13 Bahasa Jepang 14 Sepak bola 15 PAL 16 PBB 17 UKS 18 Multimedia

B. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana penyampaian bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu sebagai hasil dari seleksi, commit to user pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum yang telah dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan setempat. Komponen-komponen RPP : 1. Bidang studi yang diajarkan 2. Tingkat Sekolah 3. Semester 4. Pengelompokan kompetensi dasar 5. Materi pokok 6. Indikator 7. Tema 8. Strategi pembelajaran 9. Alokasi waktu 10. Strategi penghubung Penyampaian materi Hanzi yang dilaksanakan oleh guru penulis di SMA Negeri 4 Surakarta sesuai dengan RPP yang telah dibuat dengan mengacu kepada silabus dari guru pamong. Penulis memiliki 6x pertemuan dengan 3 rancangan pelaksanaan pembelajaran RPP untuk menyampaikan materi.

C. Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas

Jadwal pelajaran Bahasa Mandarin di kelas X sepuluh adalah pagi - siang hari, untuk kelas XD, XE, XB, XA,XH,XC setiap hari Senin pukul 07.30 – 13.15 WIB, dan kelas XI, XK, XJ, XG, XF setiap hari Selasa pukul commit to user 06.45 – 13.15 WIB. Penulis juga terkadang oleh guru pamong untuk mengajar kelas XI IPA IPS. Karena terkadang guru pamong sedang ada urusan atau tugas dari sekolah yang mendadak. Penulis mengajar kelas XI setiap hari Rabu – Kamis jam 6.45 – 13.15 WIB. Tetapi tidak setiap minggu penulis mengajar kelas XI IPA IPS. Pelajaran selalu dimulai dengan sapaan selamat pagi; zaoshang hao......dajia hao... selamat pagi, kabar baik semua kemudian siswa menjawab dengan serempak; zaoshang hao laoshi.......women hao...selamat pagi guru, kami baik. Materi yang diajarkan merupakan lanjutan dari materi sebelumnya yang sudah ditentukan guru pamong. Selama mengadakan kerja praktek, materi yang dibahas adalah mengenai Hanzi. Pembahasan disesuaikan dengan Lembar Kerja Siswa LKS. Guru penulis meminta siswa membuka LKS sesuai dengan halaman yang akan dibahas, kemudian menjelaskannya. Bagian dari materi yang berupa percakapan dan kosakata, pertama guru lebih dahulu megucapkannya untuk diikuti oleh siswa, kemudian siswa diminta untuk membaca berurutan satu persatu dan melakukan percakapan antar siswa. Sedangkan untuk menulis sebuah Hanzi, guru memberi contoh lebih dulu dengan menuliskan huruf tersebut pada whiteboard atau LCD serta menjelaskan urutan penulisannya, baru siswa mencoba menulis huruf yang lain pada buku catatan mereka. Ketika Kegiatan Belajar Mengajar KBM berlangsung, siswa mendengarkan dengan seksama. Terkadang ada siswa yang bertanya mengenai sesuatu yang belum dimengerti. Seperti; “laoshi kenapa harus ada aturan penulisan ?” maka guru menjelaskan commit to user sampai siswa tersebut paham. Pada awal materi ini dijelaskan, memang ada beberapa siswa yang masih bingung. Setelah beberapa kali pembahasan, akhirnya mereka paham dan mampu menulis Hanzi meskipun masih terdapat beberapa kesalahan dalam urutan penulisannya atau juga artinya. Jumlah siswa kelas X ± 34 siswa sehingga terkadang dijumpai perilaku misbehaviour penyimpangan oleh siswa yang hampir selalu ada pada setiap kelas. Hal ini bisa dimaklumi mengingat jumlah siswanya yang banyak sehingga daya serap dan kosentrasi siswa berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini khususnya terjadi kepada siswa yang duduk di bangku belakang, selain itu yang dibahas berupa materi baru yang tidak hanya berupa teori tetapi juga praktek yaitu menulis Hanzi. Ketika ada siswa yang melakukan penyimpangan, guru hanya mengingatkan melalui pandangan, apabila tidak berhasil, barulah menegur dengan mendekatinya atau juga langsung memintanya untuk tenang. Menulis Hanzi tidak sama dengan menulis huruf latin yang sering kita tulis. Selain tidak diajarkan sejak kecil, menulis Hanzi juga memiliki aturan-aturan tersendiri dalam penulisannya, karena itu sebelum praktek menulis, guru terlebih dahulu menjelaskan teori-teori yang harus dimengerti oleh siswa untuk menulis sebuah Hanzi. Setelah selesai menjelaskan, guru memberi pertanyaan ringan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa mengenai materi yang baru saja mereka terima. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab, apabila tidak bisa, maka guru tidak memarahinya namun justru memberinya dorongan untuk lebih memahami materi, kemudian pertanyaan langsung commit to user dilontarkan pada semua siswa dan bagi yang akan menjawab harus mengacungkan jari terlebih dahulu. Bagi mereka yang bisa menjawab dengan benar, guru memberi penguatan agar tetap mempertahankan prestasi mereka dalam menjawab. Ketika ada sisa waktu, guru membuka kesempatan pada siswa yang ingin bertanya, namun siswa kelas X jarang memanfaatkan waktu ini untuk bertanya, karena ketika kurang jelas atas penjelasan guru, mereka langsung mengangkat tangan dan menanyakan hal yang mereka rasa kurang jelas tersebut. 45 menit kemudian pelajaran usai, guru mengakhiri pelajaran dan menutupnya dengan salam: “shijian dao le, xianzai xia ke. Xie xie dajia. Zaijian ” waktunya sudah habis, sekarang pelajaran selesai. Terimakasih semuanya. Sampai jumpa. Kemudian siswa serempak menjawab: “Hao laoshi, bu xie. Zaijian ” Iya guru, sama-sama. Sampai jumpa. Selama mengajar, guru menerapkan beberapa metode pengajaran. Pertama adalah metode ceramah, yaitu ketika membuka pelajaran, menjelaskan materi, dan menutup pelajaran. Kemudian metode tanya jawab, yaitu ketika guru memberi pertanyaan ringan dan membuka kesempatan bertanya bagi siswa yang merasa belum jelas. Metode lainnya adalah metode menirukan, yaitu ketika guru mencatatkan di depan kelas maka siswa juga mencatatnya pada buku catatan mereka, begitu juga saat menjelaskan materi berupa kosakata guru membaca terlebih dahulu kemudian siswa menirukan membaca sesuai perkataan guru. Metode-metode yang cukup sederhana ini dipilih karena tidak terlalu rumit sehingga sesuai untuk mereka yang mempelajari materi baru. Untuk menghindari kejenuhan, guru mengadakan commit to user variasi dalam membuka dan menutup pelajaran seperti: “zhunbei hao le ma? Xiuxi de zenmeyang?” bagaimana istirahatnya...apakah sudah siap?; “hen hao, nimen hen riqing, zaijan mingtian....jiayou” kalian begitu antusias, sangat bagus. Sampai jumpa besok....semangat selain itu guru juga sering menunjukkan sifat humorisnya agar siswa tidak tegang, dan memberi lagu sederhana untuk dinyanyikan bersama-sama jika ada sisa waktu setelah menjelaskan materi . “Dalam mempelajari bahasa asing, cara penyajian yang tidak biasa, imajinatif, penuh humor lebih sering membuahkan hasil yang efektif dari cara yang biasa” Harry Suryadi, 2001: 4. Menyanyi merupakan salah satu hal yang disukai oleh siswa, karena selain menyenangkan juga bisa menambah perbendaharaan kosakata. Proses belajar yang nyaman dan menyenangkan, akan memudahkan siswa menyerap serta memahami pelajaran. Dalam KBM, keadaan kelas yang kondusif memang perlu diciptakan agar proses pencapaian tujuan belajar-mengajar menjadi lebih lancar. Adapun jumlah tatap muka yang dilakukan adalah pertemuan dengan jadwal pelaksanaan seperti berikut. commit to user Tabel 3 Jadwal Pelajaran Kelas X No Haritanggal Materi 1. Senin, 21-2-11 Bab II 你喜欢什么学习? 2. Selasa, 22-2-11 Bab II 你喜欢什么学习? 3. Senin, 28-2-11 Bab II mengerjakan latihan persiapan mid semester 4. Selasa, 1-3-11 Bab II mengerjakan latihan persiapan mid semester 5. Rabu, 2-3-11 Bab II 我的朋友 untuk kelas XI 6. Senin, 21-3-11 Bab III memberi PR, belajar lagu 7. Selasa, 22-3-11 Bab III memberi PR, belajar lagu 8. Rabu, 23-3-11 Bab III membacakan nilai mid kelas XI 9. Kamis, 24-3-11 Bab III membacakan nilai mid 10. Senin, 28-3-11 Bab III mencocokkan PR 11. Selasa, 29-3-11 Ulangan Hanzi 12. Senin, 11-4-11 Mengisi kuisioner 13. Selasa, 12-4-11 Bab III 我的学校 permainan 14. Senin, 25-4-11 Ujian magang berpamitan 15. Selasa, 26-4-11 Ujian magang berpamitan commit to user

D. Metode Pengajaran Dasar-Dasar Menulis Hanzi