commit to user
lxix Tabel IV.9 menunjukkan nilai koefisien validitas r
xy hitung
untuk, 15 lima belas item pertanyaan variabel kompetensi guru SMPMTs di
Kabupaten Sragen. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan adalah valid sebagai alat ukur, karena memiliki
nilai r
xy
³ 0,3.
2. Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua
kali atau lebih. Suatu alat ukur dikatakan reliable jika alat itu dalam mengukur suatu gejala yang berlainan senantiasa mengukur suatu gejala
yang berlainan senantiasa mengukur sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan.
Untuk mengukur
reliabilitas dalam
suatu instrumen
menggunakan metode Alpha Cronbach yang berdasarkan pada rata-rata korelasi butir data instrumen pengukuran. Menurut Malhotra 1996, suatu
instrumen dikatakan reliable handal apabila nilai Alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,6. Sekaran 2002 membagi tingkat reliabilitas
dengan kriteria sebagai berikut : 1 Nilai indeks reliabilitas 0,80 – 1,00
: Reliabilitas baik 2 Nilai indeks reliabilitas 0,60 – 0,79
: Reliabilitas diterima 3 Nilai indeks reliabilitas kurang dari 0,60 : Reliabilitas kurang baik
commit to user
lxx Tabel IV.10
Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Notasi Variabel
Cronbachs Alpha
Keterangan Kepri Kompetensi Kepribadian
0,631 Reliabilitas
diterima Pdg
Kompetensi Pedagogik 0,780
Reliabilitas diterima
Prof Kompetensi Profesional
0,883 Reliabilitas
baik Sos
Kompetensi Sosial 0,696
Reliabilitas diterima
PG Profesionalisme Guru
0,795 Reliabilitas
diterima Sumber : Data primer diolah 2011
Tabel IV.10 menunjukkan hasil perhitungan Cronbachs Alpha variabel kompetensi guru yang terdiri dari 4 empat dimensi yaitu :
kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa item pertanyaan hasil modifikasi adalah reliabel handal sebagai alat ukur, karena memiliki nilai
Cronbachs Alpha
³ 0,6. C.
Hasil Analisis 1.
Keterkaitan Program Sertifikasi terhadap Profesionalisme Guru
Untuk mengetahui ada tidaknya keterkaitan program sertifikasi terhadap pengembangan profesionalisme guru SMPMTs di Sragen dapat
dilakukan dengan mentabulasi silangcrosstab antara kedua variabel tersebut yakni program sertifikasi dan profesionalisme guru. Untuk
mengetahui hubungan dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut:
commit to user
lxxi Ho : Tidak ada keterkaitan program sertifikasi terhadap profesionalisme
guru SMPMTs di Sragen. H1 : Ada keterkaitan program sertifikasi terhadap profesionalisme guru
SMPMTs di Sragen. Dengan ketentuan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan :
a. Berdasarkan perbandingan Chi-Square χ2 Uji dan Tabel. Tingkat
Kepercayaan 95 ; α= 5
Jika Chi-Square Hitung Chi-Square Tabel, maka Ho diterima. Jika Chi-Square Hitung Chi-Square Tabel, maka Ho ditolak.
b. Berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima.
Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak.
Tabel IV.11 Hasil Uji Hipotesis 1 dengan Chi-Square Test
Value df
Asymp. Sig. 2-sided
Pearson Chi- Square
71,551a 37
0,001
Likelihood Ratio
94,292 37
0,000
Linear-by-Linear Association
40,458 1
0,000
N of Valid Cases
120
a 74 cells 97.4 have expected count less than 5. The minimum expected count is 0.50.
Sumber : Data primer diolah 2011
Tabulasi silang antara program sertifikasi dan profesionalisme guru SMPMTs di Sragen dari hasil pengolahan data pada lampiran,
commit to user
lxxii didapatkan bahwa nilai Chi-Square
Hitung
71,551 Chi-Square
Tabel
34,76 dan nilai probabilitas 0,001 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95 ,
maka Ho tolak, atau ada pengaruh program sertifikasi terhadap profesionalisme guru SMPMTs di Sragen.
2. Keterkaitan Program Sertifikasi Terhadap Mutu Pendidikan