4 b.
Kriteria eksklusi 1
Pasien OMSK rawat jalan di Rumah Sakit “X” yang tidak melakukan kultur kuman dan tidak terdapat uji sensitivitas terhadap antibiotika pada Januari- Juli 2015.
2 Pasien OMSK rawat jalan di Rumah Sakit “X” periode Januari – Juli 2015 yang tidak
mendapat terapi antibiotika definitif. 3
Data rekam medis pasien OMSK kurang lengkap.
3. Definisi Operasional
Otitis media supuratif kronis OMSK dahulu disebut otitis media perforata atau dalam masyarakat Indonesia biasa disebut congek adalah infeksi kronis pada telinga tengah
karena adanya perforasi membran timpani dan sekret encer atau kental dan bening atau berupa nanah yang keluar dari lubang telinga luar secara terus-menerus atau hilang
timbul. Pengambilan sampel sekret telinga pada pasien OMSK dilakukan setelah pasien mendapatkan terapi antibiotika empiris. Pemberian antibiotika yang dilakukan sebelum dan
sesudah pengambilan sampel dapat mempengaruhi hasil pola kuman.
4. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Klinik Rumah Sakit “X” untuk pengambilan data hasil kultur selanjutnya pengambilan data rekam medis di
Rumah Sakit“X”.
5. Alat dan Bahan
a. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu lembar pengumpulan data, mesin vitek Vitek 2 compact.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu data dari vitek data hasil kultur dan uji sensitivitas terhadap antibiotika dan rekam medis data penggunaan antibiotika
definitif pasien di Rumah Sakit “X” periode Januari – Juli 2015.
6. Jalannya Penelitian
a. Tahap persiapan
Tahap persiapan adalah pembuatan proposal dan surat ijin penelitian dari Fakultas Farmasi UMS diberikan kepada Rumah Sakit “X” untuk mendapatkan ijin melakukan
penelitian dan pengambilan data. b.
Tahap perijinan Pembuatan surat ijin untuk melakukan penelitian serta pengambilan data rekam
medis dan data vitek dari Laboratorium Mikrobiologi Klinik Rumah Sakit “X”.
5 c.
Tahap penelusuran data Tahap penelusuran data dimulai dengan pengambilan data vitek untuk mengetahui
pasien yang melakukan kultur kuman dan uji sensitivitas terhadap antibiotika di Laboratorium Mikrobiologi Klinik Rumah Sakit “X” selanjutnya pengambilan data di
rekam medis. Cara pengambilan sampel ditentukan dengan menyeleksi sampel tersebut sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan, kemudian dilakukan pencatatan semua
data yang meliputi tanggal, identitas pasien, nomor rekam medis, nomor laboratorium, jenis kelamin, usia, kuman penyebab, sensitivitas terhadap antibiotika dan penggunaan
antibiotika definitif pada pasien OMSK. d.
Tahap pengolahan data Data vitek dan rekam medis yang terpilih selanjutnya diolah untuk dianalisis dalam
bentuk tabel yang meliputi distribusi pasien OMSK berdasarkan usia dan jenis kelamin, distribusi kuman penyebab OMSK, uji sensitivitas kuman terhadap antibiotika dan
ketepatan penggunaan antibiotika di Rumah Sakit “X” periode Januari – Juli 2015.
7. Teknik Analisis
Analisis data dilakukan dengan menganalisis 47 penderita OMSK rawat jalan di Rumah Sakit “X” periode Januari – Juli 2015 yang terdapat hasil kultur kuman dan uji
sensitivitas terhadap antibiotika serta mendapatkan terapi antibiotika definitif dilakukan
analisis ketepatan penggunaan antibiotika sebagai berikut :
a. Uji sensitivitas terhadap antibiotika
Data uji sensitivitas terhadap antibiotika yang diperoleh dari alat vitek di Laboratorium Mikrobiologi Klinik Rumah Sakit“X” pada Januari – Juli 2015 dianalisis
dengan rumus :
100 x
resisten dan
sensitif kuman
hasil Total
resisten atau
sensitif kuman
Jumlah i
Resistens atau
as Sensitivit
=
……………1 b.
Ketepatan penggunaan antibiotika Data penggunaan antibiotika definitif yang diperoleh dari rekam medis pasien
Otitis Media Supuratif Kronis OMSK di Rumah Sakit “X” pada Januari – Juli 2015 dianalisis dengan rumus :
100 x
a antibiotik
penggunaan ketepatan
Total tepat
atau tidak tepat
Jumlah at
tidak tep atau
Tepat =
…..…………....2 HASIL PEMBAHASAN
1. Distribusi Pasien OMSK Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin