5 c.
Tahap penelusuran data Tahap penelusuran data dimulai dengan pengambilan data vitek untuk mengetahui
pasien yang melakukan kultur kuman dan uji sensitivitas terhadap antibiotika di Laboratorium Mikrobiologi Klinik Rumah Sakit “X” selanjutnya pengambilan data di
rekam medis. Cara pengambilan sampel ditentukan dengan menyeleksi sampel tersebut sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan, kemudian dilakukan pencatatan semua
data yang meliputi tanggal, identitas pasien, nomor rekam medis, nomor laboratorium, jenis kelamin, usia, kuman penyebab, sensitivitas terhadap antibiotika dan penggunaan
antibiotika definitif pada pasien OMSK. d.
Tahap pengolahan data Data vitek dan rekam medis yang terpilih selanjutnya diolah untuk dianalisis dalam
bentuk tabel yang meliputi distribusi pasien OMSK berdasarkan usia dan jenis kelamin, distribusi kuman penyebab OMSK, uji sensitivitas kuman terhadap antibiotika dan
ketepatan penggunaan antibiotika di Rumah Sakit “X” periode Januari – Juli 2015.
7. Teknik Analisis
Analisis data dilakukan dengan menganalisis 47 penderita OMSK rawat jalan di Rumah Sakit “X” periode Januari – Juli 2015 yang terdapat hasil kultur kuman dan uji
sensitivitas terhadap antibiotika serta mendapatkan terapi antibiotika definitif dilakukan
analisis ketepatan penggunaan antibiotika sebagai berikut :
a. Uji sensitivitas terhadap antibiotika
Data uji sensitivitas terhadap antibiotika yang diperoleh dari alat vitek di Laboratorium Mikrobiologi Klinik Rumah Sakit“X” pada Januari – Juli 2015 dianalisis
dengan rumus :
100 x
resisten dan
sensitif kuman
hasil Total
resisten atau
sensitif kuman
Jumlah i
Resistens atau
as Sensitivit
=
……………1 b.
Ketepatan penggunaan antibiotika Data penggunaan antibiotika definitif yang diperoleh dari rekam medis pasien
Otitis Media Supuratif Kronis OMSK di Rumah Sakit “X” pada Januari – Juli 2015 dianalisis dengan rumus :
100 x
a antibiotik
penggunaan ketepatan
Total tepat
atau tidak tepat
Jumlah at
tidak tep atau
Tepat =
…..…………....2 HASIL PEMBAHASAN
1. Distribusi Pasien OMSK Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Data distribusi pasien OMSK yang melakukan kultur berdasarkan usia dan jenis kelamin yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Klinik Rumah Sakit “X” pada
Januari – Juli 2015.
6
Tabel 1. Distribusi dari sekret telinga pasien rawat jalan yang terdiagnosis OMSK berdasarkan usia dan jenis kelamin di Rumah “X”
Pasien Frekuensi n = 47
Persentase n = 100
Usia pasien 1 – 15 tahun
2 4,26
16 – 30 tahun 8
17,02 31 – 45 tahun
11 23,40
46 – 60 tahun 18
38,30 60 tahun
8 17,02
Jenis Kelamin Laki-laki 25 53,19
Perempuan 22
46,81
Keterangan : n : jumlah
Pasien dengan usia ≥ 30 tahun 78,72 paling banyak mengalami infeksi OMSK.
Penelitian serupa yang dilakukan Loy 2002 pasien yang terdiagnosis OMSK tertinggi pada usia 31-40 tahun. Hal ini disebabkan riwayat infeksi kronis yang tidak diobati secara
adekuat dan sosial ekonomi yang rendah Loy et al., 2002. Penelitian serupa oleh Hasniah 2013 bahwa usia tersering yang mengalami OMSK pada usia 30-45 tahun, karena pada
usia lebih tua terjadi demineralisasi kapsul koklea akibat proses osteoporosis. Pasien laki-laki yang terdiagnosis OMSK lebih besar dibandingkan
perempuan.Penelitian serupa oleh Srivastava2010 menyebutkan bahwa pasien OMSK laki – laki 56,3 sedangkan perempuan 43,7 dari 110 pasien hal ini disebabkan oleh
pekerjaan yang dilakukan laki-laki di luar ruangan sehingga lebih sering terinfeksi oleh kontaminan Srivastava et al., 2010.Penelitian ini didukung oleh penelitian Hasniah
2013 bahwa aktivitas laki-laki yang berat sehingga kuman beresiko lebih berat.Penelitian yang dilakukan oleh Shrestha di Nepal 2011 bahwa rasio penderita antara laki-laki 103
dengan perempuan 127 yaitu 1:1,23. Perbedaan ini disebabkan oleh kondisi geografis dan tradisi antarnegara yang berbeda Shrestha et al., 2011.
2. Distribusi Kuman yang Diisolasi dari Sekret OMSK
Hasil isolasi kuman dari sekret OMSK di Laboratorium Mikrobiologi Klinik Rumah Sakit “X” pada Januari – Juli 2015 sebanyak 47 isolat.Hasil isolasi 3 isolat paling
banyak ditunjukkan oleh kuman Pseudomonas aeruginosa 51,06, Proteus mirabilis 19,15 dan Staphylococcus aureus 6,38.
Tabel 2. Pola kuman yang diisolasi dari sekret telinga pasien OMSK di Rumah Sakit “X” pada Januari – Juli 2015
Nama Bakteri Jumlah
n = 47 Persentase
n = 100 Pseudomonas aeruginosa
24 51,06
Proteus mirabilis 9
19,15 Staphylococcus aureus
3 6,38
Staphylococcus haemoliticus 2
4,25 Providencia stuartii
2 4,25
Staphylococcus epidermidis 1
2,13 Kocuria kristinae
1 2,13
Klebsiella pneumonia 1
2,13 Acinetobacter iwofii
1 2,13
Acinetobacter baumannii 1
2,13 Stenotrophomonas maltophilia
1 2,13
Alcaligenes faecalis 1
2,13
Keterangan: n: jumlah pasien
7 Penelitian Chavan 2014 dan Sharma 2014 bahwa kuman penyebab OMSK
dibagi dalam kuman Gram negatif Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella spp, dan Proteus. Kuman Gram positif adalah Staphylococcus aureus. Spesies fungi juga ditemukan yaitu
Aspergillus spp dan Candida spp. Menurut Locke 2013 kuman penyebab OMSK yaitu
Streptococcus pneumoniae dan Streptococcus pyogenes.
3. Pola Sensitivitas Kuman Gram positif Terhadap Beberapa Antibiotika