48 c.
0,40 ≤
r
11
0,70 : korelasi sedang
d. 0,70
≤ r
11
0,90 : korelasi tinggi
e. 0,90
≤ r
11
1,00 : korelasi tinggi sekali
f. r
11
=1,00 : korelasi sempurna
Nilai r
11
dan nilai r
½ ½
dihitung dengan persamaan rumus korelasi product momen pearson Ruseffendi, 1998
{ }
{ }
2 2
2 2
xy
N XY
X Y
r N
X X
N Y
Y −
= −
−
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
Hasil pengujuan yang diperoleh r = 0,83, maka butir soal yang diujikan dikategorikan reliabilitasnya tinggi.
c. Daya Pembeda
Untuk menghitung daya pembeda D setiap butir soal objektif digunakan rumus :
A B
A B
A B
B B
D P
P J
J =
− =
− Arikunto, 2006
Keterangan : J
= Jumlah peserta tes
49 J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas J
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar B
B
= Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar P
A
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria indeks daya pembeda yang digunakan adalah kriteria yang
dikemukakan Arikunto, 2006 sebagai berikut : a.
0,00 D ≤
0,20 : Jelek b.
0,20 D ≤
0,40 : Cukup c.
0,40 D ≤
0,70 : Baik d.
0,70 D ≤
1,00 : Sangat baik Hasil analisis daya pembeda, diperoleh soal nomor 6 1 soal
dikategorikan jelek, 7 soal dikategorikan cukup, 8 soal dikategorikan baik dan 1 soal nomor 10 dikategorikan sangat baik. Soal dengan
kategori jelek direvisi kemudian digunakan sebagai instrumen penelitian.
50
d. Tingkat kesukaran
Untuk menghitung tingkat kesukaran P butir soal pemahaman konsep berdasarkan pada kelompok atas dan kelompok bawah siswa, digunakan
rumus : B
P JS
= Arikunto, 2006
Keterangan : P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Kriteria indeks kesukaran butir soal berdasarkan Arikunto,2006 adalah : a.
P = 0,00 : soal terlalu sukar
b. 0,00 P
≤ 0,30 : soal sukar
c. 0,30 P
≤ 0,70 : soal sedang
d. 0,70 P
≤ 1,00 : soal mudah
e. P=1,00
: soal sangat mudah
51 Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal didapatkan 1 soal dikategorikan
mudah nomor 7 , 14 soal dikategorikan sedang dan 2 soal nomor 11 dan 16 dikategorikan sukar.
Berdasarkan hasil pengujian instrumenpenelitian, 17 soal yang diuji-cobakan terdapat 5 soal dengan kriteria yang rendah yaitu soal nomor 3, 4, 6, 8, dan 14.
Soal nomor 6 memilki daya pembeda yang jelek. Kelima soal tersebut dilakukan revisi dan kemudian digunakan sebagai instrumen penelitian. Jumlah
soal yang digunakan untuk mengukur pemahaman konsep dan keterampilan roses sains adalah 17.
Analisis Angket siswa Untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran inkuiri
terbimbing yang diterapkan, dilakukan dengan memberi angket skala sikap model likert kepada siswa. Setiap jawaban siswa terhadap pertanyaan yang
dikelompokkanatas sikap Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Jawaban yang telah dikelompokkan tersebut
dihitung persentasenya dengan rumus sbb :
100 ×
= N
J T
52 Keterangan :
T : Persentase sikap terhadap setiap jawaban siswa
J : Jumlah jawaban setiap kelompok siswa
N : Jumlah siswa
Kemudian untuk menentukan skor rata-rata jawaban siswa untuk setiap pertanyaan digunakan rumus :
N S
J R
∑
× =
Keterangan : R
: Skor rata-rata jawaban siswa untuk setiap pertanyaan S
: Skor setiap kelompok N
: Jumlah siswa
G. Teknik Analisis Data