Lokasi dan Subjek Penelitian

Teguh Mahgditian, 2014 Peran Sekolah Dalam Membina Karakter Anti Kekerasan Di Kalangan Pelajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan hal tersebut, maka subjek penelitian yang dipilih sebagai sumber informasi dalam penelitian mengenai peran sekolah dalam membina karakter anti kekerasan di kalangan pelajar di SMA Pasundan 2 Bandung adalah: a. Siswa yang bersekolah di SMA Pasundan 2 Bandung terdiri dari beberapa orang, sehingga mampu memberikan informasi tentang kekerasan pelajar. b. Guru PKn di SMA Pasundan 2 Bandung sebanyak dua orang. c. Guru PAI di SMA Pasundan 2 Bandung sebanyak satu orang. Dalam penelitian kualitatif, tidak ditentukan berapa banyak jumlah responden yang harus di wawancarai. Untuk lebih jelasnya akan ditampilkan dalam bentuk tabel seperti berikut: Tabel 3.1 Subjek Penelitian No. Subjek Penelitian Jumlah 1. Siswa 11 orang 2. Guru PKn 2 orang 3. Guru PAI 1 orang Sumber : data peneliti 2013

B. Defenisi Operasional

1. Sekolah Sekolah menurut Amirulloh Syarbini 2012: 30 diartikan sebagai jalur pendidikan terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi, dengan fokus kajian bagaimana mengimplementasikan pendidikan karakter pada dua jenjang pertama dasar dan menengah. Teguh Mahgditian, 2014 Peran Sekolah Dalam Membina Karakter Anti Kekerasan Di Kalangan Pelajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Membina Karakter Menurut Dede Kusuma 2009: 8 membina adalam usaha kegiatan mengarahkan para peserta didik dalam melaksanakan suatu kegiatan mengarahkan para peserta didik dalam melaksanakan suatu kegiatan berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Menurut Martin H. Manser seperti yang dikutip oleh Amirulloh Syarbini 2012: 13 dalam bahasa inggris, karakter character diberi arti a distinctive differentiating mark, tanda atau sifat yang membedakan seseorang dengan orang lain. Menurut Doni Kesuma seperti yang dikutip oleh Amirulloh Syarbini 2012: 13 menjelaskan bahwa kita sering mengasosiasikan karakter denga apa yang disebut temperamen yang memberinya defenisi yang menentukan unsur psikososial yang dikaitkan dengan pendidikan dan konteks lingkungan. Selanjutnya karakter menurut Rencana Aksi Nasional Pendidikan Pendidikan Karakter 2010 disebutkan bahwa: “Pendidikan karakter adalah “pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, dan pendidikan akhlak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberi keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-sehari dengan sepenuh hati”. Dari uraian diatas pendidikan karakter bertujuan membina tingkah laku peserta didik dalam kebaikan, baik itu di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat. Jika peserta didik mempunyai akhlak dan moral yang baik tentunya akan mempunyai tingkah laku yang baik pula. 3. Pelajar Menurut Sulaiman Masri dkk 2006: 104 Kata pelajar sesuai digunakan bagi pembelajar sekolah menengah, maktab dan universiti.