Cicih Wiarsih, 2013 Keefektifan Media Komik Dalam Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Kemampuan
Mengapresiasi Drama Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode
penelitian kuasi eksperimen dipilih karena penelitian ini bukan dalam kondisi laboratorium tapi dalam kegiatan sehari-hari sehingga tidak mungkin untuk
mengontrol semua variabel yang dapat mempengaruhi variabel bebas dan terikat secara ketat. McMillan dan Schumacher 2001: 402 menegaskan bahwa
penelitian quasi eksperimen adalah “a type of experiment with research
participants are not randomly assigned to the experimental and control group.” Individu tidak secara acak mempunyai peluang yang sama baik dalam kelompok
eksperimen maupun dalam kelompok kontrolnya. Pendekatan penelitian kuantitatif menampilkan hasil statistik yang disajikan
dengan angka McMillan and Schumacher, 2001: 22. Pendekatan penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis Sugiyono, 2007:14. Dalam hal
ini hipotesis yang akan diuji adalah peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan
Cicih Wiarsih, 2013 Keefektifan Media Komik Dalam Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Kemampuan
Mengapresiasi Drama Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kemampuan mengapresiasi drama sebagai dampak penggunaan media komik di kelas V SD Laboratorium Percontohan UPI.
B. Desain Penelitian
Jenis desain dalam penelitian ini berbentuk desain Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design. Menurut Creswell 2010 : 132,
Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design adalah : In this design, a popular approach to quasi experiments, the
experimental group A and the control group B are selected without random assignment. Both group take a pretest and posttest, and only
the experimental group received the treatment.
Berdasarkan pendapat Cresswell, Nonequivalent Pretest dan Posttest Control Group Design merupakan pendekatan yang paling populer dalam kuasi
eksperimen, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih bukan dengan cara random. Kedua kelompok diberi pretest dan posttest dan hanya kelompok
eksperimen yang mendapat perlakuan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan, tetapi melaksanakan pembelajaran seperti biasa yaitu
menerima materi dari guru secara konvensional. Sependapat dengan Cresswell, McMillan and Schumacher 2001: 456
mengemukakan bahwa: The most commonly used quasi-experimental design in educational
research is the nonequivalent control groups design. In this design, research participants are not randomly assigned to experimental and
control groups, and both groups take a pretest and posttest. Except for random assignment, the steps involved in this design are the same as
for the pretest-posttest experimental control group design.
Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa desain quasi eksperimen yang paling banyak digunakan dalam penelitian pendidikan adalah nonequivalent
Cicih Wiarsih, 2013 Keefektifan Media Komik Dalam Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Kemampuan
Mengapresiasi Drama Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
control group design. Dalam desain ini, partisipan penelitian baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Diluar dari
pemilihan partisipan atau responden, langkah-langkah dalam desain ini sama dengan pretest-posttest experimental control group design.
Pada penelitian ini ada dua kelompok subjek penelitian yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk kelompok eksperimen pembelajaran
apresiasi drama menggunakan media komik, sedangkan pada kelompok kontrol pembelajaran drama menggunakan media pembelajaran konvensional yaitu
pembelajaran langsung dan metode ceramah yang masih berpusat pada guru teacher center. Kedua kelompok diberikan pretes dan postes, dengan
menggunakan instrumen tes yang sama. Di bawah ini desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini:
Treatment group R O
1
X
1
O
2
Control group R O
3
X
2
O
4
Sugiyono, 2010: 112 Keterangan:
R = subjek eksperimen
O
1
= pretes kelas eksperimen X
1
= perlakuan di kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran komik
O
2
= postes kelas eksperimen O
3
= pretes kelas kontrol X
2
= perlakuan di kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran teks drama
O
4
= postes kelas kontrol
Cicih Wiarsih, 2013 Keefektifan Media Komik Dalam Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Kemampuan
Mengapresiasi Drama Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
C. Definisi Operasional