Rumusan Masalah Telaah Pustaka

ar-rifqu menurut hadî dalam pendidikan Islam yang diterapkan di pondok pesantren Ibnu Abbas Sragen. Dari penjelasan diatas, maka penulis mengganggap perkara ini sangat penting untuk dibahas dan dikaji yakni tentang “ Konsep Ar-Rifqu menurut Hadî dan implementasinya dalam pendidikan Islam di Pondok Pesantren Ibnu Abbas Sragen ”. Dengan mengharap kepada Allah Subhanahu wa ta‟ala penelitian ini mampu memberikan sumbangsih yang konstruktif dalam upaya memperbaiki mutu pendidikan anak Islam yang menjadi generasi bagi masa depan agama dan bangsa.

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Apakah maksud konsep ar-Rifqu menurut hadî dalam konteks kependidikan? 2. Bagaimana konsep ar-Rifqu dan implementasinya dalam pendidikan Islam di Pondok Pesantren Ibnu Abbas Sragen?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka penelitian berusaha memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuan untuk: 1. Menjelaskan perhatian hadî tentang ar-Rifqu dan maknanya dalam Al- Qur‟an beserta penjelasan para ulama dan pakar pendidikan. 2. Menjelaskan implementasi ar-Rifqu dalam pendidikan Islam di pondok pesantren Ibnu Abbas Sragen. Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Secara Teoritis

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menambah sumbangsih pemikiran bagi pengembangan konsep pendidikan Islam.

2. Secara Praktis

A. Bagi Peneliti Untuk dijadikan prasyarat menyandang gelar magister sekaligus ingin mengetahui secara jelas pentingnya konsep ar- Rifqu dalam hadî serta implementasinya dalam pendidikan Islam di pondok pesantren Ibnu Abbas Sragen. B. Bagi Lembaga Diharapkan dapat menjadi dorongan bagi Pondok Pesantren Ibnu Abbas Sragen sebagai bahan evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan Islam dalam proses pendidikan dan pembinaan peserta didik di lembaga tersebut. C. Bagi Pembaca Dapat dijadikan tambahan pengetahuan tentang pentingnya ar-Rifqu dalam meningkatkan kualitas interaksi dengan peserta didik. Selain itu pula pembaca dapat memberikan masukan, kritik dan saran yang membangun agar dapat dijadikan pertimbangan dari penelitian yang masih jauh dari kesempurnaan.

D. Telaah Pustaka

Setelah menelaah sekian karya ilmiah berupa desertasi, tesis, skripsi dan jurnal ilmiah baik internasional maupun nasional yang berkaitan khusus yang berhubungan dengan penelitian ini, maka peneliti mendapatkan beberapa penelitian yang berkaitan erat tentang “ Konsep Ar-Rifqu menurut Hadî dan implementasinya dalam pendidikan Islam di Pondok Pesantren Ibnu Abbas Sragen”, dan mungkin akan dikutipkan penelitian-penelitian yang memiliki hubungan secara langsung dengan tema penelitian diantaranya sebagai berikut: 1. Tesis yang ditulis oleh Siti Imzanah yang berjudul “ Nilai –nilai pendidikan akhlak dalam surat Al-Imran: 159-160 ” yang menyimpulkan: 1. Nilai-nilai kemulyaan yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa ta‟ala dalam rahmatnya berupa lemah lembut rahmah dan liin yang secara ikhlas terjalin dalam kehidupan manusia yang saling menghormati sehingga terjalin rasa kasih sayang sesama hambanya. 2. Pencapaian insan kamil dimana dapat dilalui dengan cara komunikasi guru kepada peserta didik dalam mentransfer keilmuaan yang tetap menjaga sopan santun dan lemah lembut. Dalam tesis belum menyebutkan makna ar-Rifqu secara langsung, melainkan dengan kata lain yaitu rahmah dan liin menurut al- Qur‟an, jadi belum dibahas konsep ar-Rifqu didalamnya dan menurut hadî , sehingga disini ada perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dibahas serta akan dapat memberikan kontribusi dalam memahami makna ar-Rifqu menurut al- Qur‟an dan hadî . 2. Penelitian Abud: 1984 dengan tema “ Akhlaq al-Muallim wa al- M uta‟allim fi al- Islam” menyimpulkan : 1. Penekanan para pemikir pendidikan akan pentingnya seorang guru berhias dengan dengan sifat-sifat seperti syafaqah Kasih sayang, rahmah penyayang, rifqu wa liin lemah lembut kepada para peserta didik mencontoh Nabi Muhammad – allallahu „alaihi wa sallam- dan para sahabatnya- raḍiyallahu anhum-. 2. Para ulama pendidikan Islam mengharuskan akan pentingnya konsen terhadap mata pelajaran ilmiah yang ditambah dengan akhlak baik dan menjadikannya pokok hubungan antara guru dan peserta didik itu adalah mahabb ah, mawaddah, rahmah, rifqu, lĭn dan sifat-sifat mahmudah lainnya. Dalam penelitian ini menitik beratkan kepada sosok pendidik dan peserta didik, jadi ada perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan membahas konsep ar-Rifqu secara khusus dan implementasinya dalam sebuah lembaga pendidikan Islam. 3. Jamaludin Latif dengan judul “ Pelaksanaan Pendidikan Aqidah Akhlak Pondok Pesantren Ibnu Abbas Bagi Masyarakat Desa Kliwonan Kec. Masaran Kab. Sragen ” memberikan kesimpulan sebagai berikut: a. Pelaksanaan Pondok Pesantren dalam pendidikan Akidah Akhlak masyarakat Desa Kliwonan yaitu dengan cara berdakwah secara langsung. b. Adanya beberapa faktor pendukung yang memudahkan Pondok Pesantren Ibnu Abbas dalam pelaksanaan pendidikan Akidah Akhlak masyarakat di Desa Kliwonan, dll. Dalam penelitian ini berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan akidah dan akhlak di pondok pesantren Ibnu Abbas bagi masyarakat, belum menyentuh kepada interaksi pendidik dengan peserta didik. Adapun perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu implementasi konsep ar-Rifqu dalam pendidikan Islam di pondok pesantren Ibnu Abbas. Dan mungkin penelitian ini dapat dikatakan sebagai pelengkap penelitian yang telah dilakukan di pondok pesantren Ibnu Abbas Sragen. Dari paparan penelitian di atas, maka peneliti berusaha menyimpulkan bahwa penelitian atau karya ilmiah di atas belum membahas secara spesifik dan komprehensif mengenai konsep ar-Rifqu menurut hadî dan implementasinya dalam pendidikan Islam di pondok pesantren Ibnu Abbas Sragen. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh konsep ar-Rifqu menurut hadî dan implementasinya dengan pendidikan Islam di Pondok Pesantren Ibnu Abbas Sragen. Dengan harapan tulisan ini melengkapi dan kontribusi penelitian – penelitian yang terdahulu serta menguatkannya.

E. Kerangka Teoritik