Latar Belakang Masalah EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA PD BPR BANK DAERAH KARANGANYAR

commit to user 19 2 Menyediakan perlengkapan peralatan yang dibutuhkan oleh Bank, baik yang berupa benda bergerak maupun tetap 3 Menyiapkan segala sesuatu kebutuhan Pimpinan Cabang 4 Menyiapkan segala sesuatu kebutuhan administrasi pemasukan dan pengeluaran 5 Menyiapkan dan melayani segala tamu yang berkaitan dengan kedinasan 6 Bertanggung jawab semua pengeluaran, pemasukan data administrasi dan pelaporan administrasi ke kantor pusat

B. Latar Belakang Masalah

Dengan semakin berkembangnya kegiatan ekonomi saat ini maka akan semakin terasa perlunya kebutuhan sumber-sumber dana untuk membiayai kegiatan usaha. Pembangunan di berbagai bidang usaha dan industri tentunya memerlukan dana pendukung yang tidak sedikit, dan untuk itu peran perbankan nasional yang tangguh dan efisien sangat menentukan. Hal tersebut tampak jelas pada perkembangan jumlah kredit perbankan yang mempengaruhi secara langsung sistem perekonomian nasional. Untuk lebih mendorong terciptanya hal tersebut diperlukan lembaga perbankan yang sehat dan dinamis rentabilitas tinggi, yang mana mampu memberikan pelayanan semestinya kepada masyarakat yang membutuhkan. Bank umum sebagai lembaga keuangan yang mempunyai perananan sangat penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin maju yaitu sebagai penggerak perekonomian. Lembaga keuangan commit to user 20 tersebut dimaksudkan sebagai perantara pihak-pihak yang kelebihan dana dengan pihak-pihak yang kekurangan dana dan yang memerlukan dana dan disalurkan melaui bank. Selain bank umum di Indonesia terdapat pula jenis usaha perbankan yang lain dengan jangkauan pelayanan yang lebih luas dalam penghimpunan dana dan penyaluran dana pada masyarakat. Bank Perkreditan Rakyat adalah salah satu jenis lembaga perbankan yang mempunyai ruang lingkup lebih kecil dari bank umum. Bank Perkreditan Rakyat dibentuk dengan tujuan untuk menghindari praktik lintah darat dengan bunga yang tinggi. Dengan beroperasinya Bank Perkreditan Rakyat di daerah maka diharapkan pemerataan pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkannya. PD BPR Bank Daerah Karanganyar adalah salah satu lembaga keuangan yang salah satu tugasnya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito dan menyalurkan dana dalam bentuk pemberian kredit. Prosedur pemberian kredit dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak dari bagaimana tujuan bank tersebut serta persyaratan yang ditetapkannya dengan pertimbangan masing-masing. Ruang lingkup dari kredit sebagai kegiatan perbankan tidaklah semata- mata berupa kegiatan pemberian kredit kepada nasabah melainkan sangatlah kompleks karena keterkaitan unsur-unsur yang cukup banyak diantaranya meliputi sumber-sumber dana kredit, alokasi dana, organisasi, dan manajemen commit to user 21 perkreditan, kebijakan kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, pengawasan kredit, serta penyelesaian kredit bermasalah. Dengan semakin meningkatnya penyaluran kredit, biasanya disertai pula dengan meningkatnya kredit yang bermasalah atau kredit macet atas kredit yang diberikan kepada nasabah. Terjadinya kredit macet membuktikan bahwa kredit macet banyak terjadi akibat dari pemberian persetujuan kredit yang tidak ketat. Pemberian kredit kepada calon nasabah atau calon debitur adalah dengan melewati proses pengajuan kredit dan melaui proses analisis pemberian kredit terhadap kredit yang diajukan oleh calon debitur setelah itu debitur menyelesaikan prosedur administrasi. Menurut Muljono 1993: 11 dalam mengambil keputusan untuk memberikan kredit kepada calon debitur suatu bank harus menggunakan analisis 6C yaitu: character watak, capacity kemampuan, capital modal, collateral jaminan, condition of economy kondisi ekonomi, constraint hambatan Bank dapat melakukan analisis permohonan kredit apabila persyaratannya yang telah ditetapkan oleh Bank telah terpenuhi. Selain itu, bank juga melakukan penilaian kelengkapan dan kebenaran informasi dari calon debitur dengan cara menyuruh petugas bank melakukan wawancara, kunjungan ke rumah calon debitur dan kunjungan ke tempat usaha debitur. Dengan adanya sistem pengajuan pemberian kredit baik diharapkan dapat mengevaluasi, mengendalikan dan meneliti dengan cermat layak atau tidaknya seorang calon debitur mndapatkan pinjaman kredit. Penelitian ini bertujuan commit to user 22 untuk menilai mutu permintaan kredit baru yang diajukan oleh calon debitur ataupun permintaan tambahan kredit terhadap kredit yang sudah diberikan yang diajukan oleh calon debitur lama. Dalam hal ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian di daerah Karanganyar, karena keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang begitu banyak dan selalu mengalami kemajuan di daerah Karanganyar dan sekitarnya tidak terlepas dari keberadaan Lembaga Keuangan Masyarakat seperti Bank Perkreditan Rakyat yang mempunyai peran penting dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di daerah Karanganyar dan sekitarnya. Salah satu contohnya adalah PD BPR Bank Daerah Karanganyar yang mempunyai peran sangat penting dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Karanganyar dan sekitarnya, dengan prestasi demi prestasi yang telah didapat PD BPR Bank Daerah Karanganyar dalam tingkat Nasional menjadikan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi kapada PD BPR Bank Daerah Karanganyar. PD BPR Bank Daerah Karanganyar dalam mengoperasikan pemberian kreditnya masih terdapat kredit macet, hal ini terjadi akibat dari pemberian persetujuan kredit yang tidak begitu ketat. Diangkat dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk meneliti masalah peran Bank Perkreditan Rakyat dalam mengembangkan usaha mikro, untuk itu penulis mengambil judul: “EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA PD BPR BANK DAERAH KARANGANYAR” commit to user 23

C. Perumusan Masalah