commit to user 56
56
C. Pembahasan
1. Tingkat suku bunga terhadap plafon pemberian kredit
a Tingkat suku bunga kredit Tingkat suku bunga kredit merupakan tingkat suku bunga yang harus
dibayar dalam hubungannya dengan suatu pinjaman dengan suatu perjanjian pembayaran akan dilakukan atau ditangguhkan pada suatu
jangka waktu yang telah disepakati. Berikut ini penulis sajikan daftar suku bunga kredit yang berlaku selama tahun 2008 sampai dengan
2010.
Tabel II.1 Tingkat Suku Bunga Kredit PD BPR Bank Daerah Karanganyar
Periode 2008-2010
Tahun Tingkat Suku Bunga
Kredit Karyawan
Kredit Desa
Kredit Pasar
Kredit Umum
K 3 P K2 PK
2008 1
4 4
1,50 1,33
1,33 2009
1 4
4 1,50
1,33 1,33
2010 1
4 4
1,50 1,33
1,33
Sumber: Data PD BPR Bank Daerah Karanganyar Dari tabel II.1 dapat diketahui bahwa selama periode kredit
1998 sampai dengan 2010 tingkat suku bunga yang berlaku di PD BPR Bank Daerah Karanganyar relatif stabil karena tidak pernah
mengalami perubahan kenaikan suku bunga. b Plafon Kredit
Plafon kredit merupakan batas maksimum besarnya kredit atau pinjaman yang dapat diberikan kepada nasabah. Besarnya pemberian
commit to user 57
57 kredit kepada nasabah tergantung dari nilai barang jaminan yang
diserahkan oleh nasabah. Berikut ini penulis sajikan daftar plafon kredit yang berlaku selama tahun 2008 sampai dengan 2010, sebagai
berikut:
Tabel II.2 Plafon Kredit PD BPR Bank Daerah Karanganyar
Periode 2008-2010
Jenis Kredit Plafon Kredit Rp
2008 2009
2010
Kredit Karyawan Rp 150.000.000,00
Rp 150.000.000,00 Rp 150.000.000,00
Kredit Desa Rp 3.000.000,00
Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00
Kredit Pasar Rp 3.000.000,00
Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00
Kredit Umum Rp 50.000.000,00
Rp 50.000.000,00 Rp 50.000.000,00
K 3 P Rp 5.000.000,00
Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00
K2 PK Rp 15.000.000,00
Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00
Sumber: PD BPR Bank Daerah Karanganyar Dari Tabel II.2 dapat diketahui bahwa selama periode 2008
sampai tahun 2010 plafon yang diberikan oleh PD BPR Bank Daerah Karanganyar tidak pernah mengalami perubahan.
c Jumlah Pengambilan Kredit Jumlah pengambilan kredit adalah jumlah yang telah disalurkan oleh
PD BPR Bank Daerah kepada pihak kreditur selama masa 3 tahun yaitu periode awal Januari 2008 sampai dengan akhir Desember
2010. Jumlah pengambilan kredit yang ada di PD BPR Bank Daerah Karanganyar dikategorikan menurut masing-masing jenis kredit.
Berikut penulis sajikan daftar jumlah pengambilan kredit yang
commit to user 58
58 berlaku selama periode yaitu antara awal tahun 2008 sampai dengan
akhir 2010, sebagai berikut:
Tabel 1I.3 Jumlah Pengambilan Kredit PD BPR Bank Daerah Karanganyar
Periode 2008-2010
No. Jenis kredit
Jumlah Pengambilan Kredit 2008
2009 2010
1. Kredit
Karyawan Rp 122.498.148.951,00 Rp 131.780.876.626,00
Rp 128.040.829.721,00 2.
Kredit Desa Rp 215.163.500,00
Rp 251.674.000,00 Rp 324.037.000,00
3. Kredit Pasar
Rp 511.647.000,00 Rp 673.243.000,00
Rp 795.901.000,00 4.
Kredit Umum Rp 13.002.335.102,00
Rp 13.983.221.277,00 Rp 13.910.369.302,00
5. K 3 P
Rp 2.334.681.816,00 Rp 1.359.071.210,00
Rp 1.259.149.050,00 6.
K2 PK Rp 5.007.943.590,00
Rp 3.942.479.820,00 Rp 3.828.493.811,00
Sumber: PD BPR Bank Daerah Karanganyar Dalam rekapitulasi jumlah piutang dan peminjam pada PD BPR
Bank Daerah Karanganyar tahun 2008, tahun 2009, tahun 2010 di atas terdapat piutang yang dipinjam oleh kreditur setiap tahunnya. Pemberian
kredit merupakan salah satu tujuan utama PD BPR Bank Daerah Karanganyar dalam menjalankan operasionalnya untuk mendapatkan
pendapatan bunga. Dapat dilihat pemberian kredit untuk setiap jenis kredit pada bulan Desember 2008 sebesar Rp 143.569.919.959,00, pada bulan
Desember 2009 sebesar Rp 151.990.565.933,00, pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 mengalami penurunan, hal ini dikarenakan di daerah
Karanganyar banyak bermunculan perbankan baru yang menawarkan suku bunga yang rendah, sehingga banyak nasabah PD BPR Bank Daerah
Karanganyar berpindah ke bank yang lain yang suku bunganya rendah.
commit to user 59
59 Pada bulan Desember 2010 sebesar Rp 148.158.779.884,00. Pada tahun ini
pemberian kredit meningkat daripada tahun sebelumnya, karena di awal tahun 2010 PD BPR Bank Daerah Karanganyar menurunkan suku bunga,
sehingga banyak nasabah yang ingin meminjam ke PD BPR Bank Daerah Karanganyar lagi. Pemberian kredit untuk setiap jenisnya tiap tahunnya
mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 sampai tahun 2009 pemberian kredit untuk jenis
kredit karyawan mengalami kenaikan sebesar Rp 9.282.727.700,00, hal ini dikarenakan bunga yang diberikan untuk kredit karyawan pegawai cukup
rendah dan plafon yang diberikan cukup besar sehingga banyak karyawan pegawai yang mengajukan pinjaman. Tetapi pada tahun 2010 mengalami
penurunan sebesar Rp 3.740.046.900,00 ini dikarenakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh karyawan pegawai belum memenuhi. Seperti pegawai
belum mempunyai Surat Ketetapan Calon Pegawai, sehingga pihak perbankan
belum bisa
memenuhi peminjaman
kreditnya yang
menyebabkan berkurangnya pemberian kredit. Pada jenis kredit desa setiap tahunnya mengalami kenaikan dari
tahun 2008 sampai tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp 108.873.500,00. Hal ini dikarenakan plafon yang diberikan cukup banyak
dan masyarakat desa membutuhkan dana untuk menambah modal agar usahanya dapat berjalan dengan lancar.
Jenis kredit pasar pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 selalu mengalami kenaikan, karena memang sudah direncanakan, kredit
commit to user 60
60 pasar memang harus memenuhi target untuk bisa memenuhi
perencanaanpeningkatan, karena di tahun-tahun sebelumnya targetnya tidak terpenuhi.
Pada jenis kredit umum pada tahun 2008 sampai tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp 980.886.170,00 karena masyarakat pada
umumnya membutuhkan dana untuk menjalankan perekonomiannya dan plafon yang disediakan untuk jenis kredit umum cukup besar dengan
bunga yang kecil juga, tetapi pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp 72.851.970,00, hal ini karena pada tahun 2010 pendapatan
masyarakat lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Pada jenis kredit Kelompok Kredit Ketahanan Pangan dan
Kelompok Kredit Pengusaha Kecil dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 selalu mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan nasabah Kelompok
Kredit Ketahanan Pangan dan Kelompok Kredit Pengusaha Kecil ingin mencari plafon yang lebih besar, sehingga banyak nasabah Kelompok
Kredit Ketahanan Pangan dan Kelompok Kredit Pengusaha Kecil memilih untuk meminjam dengan jenis kredit umum karena plafon yang diberikan
untuk kredit umum lebih besar.
2. Evaluasi Kelayakan Pemberian Kredit