Evaluasi Kelayakan Pemberian Kredit

commit to user 60 60 pasar memang harus memenuhi target untuk bisa memenuhi perencanaanpeningkatan, karena di tahun-tahun sebelumnya targetnya tidak terpenuhi. Pada jenis kredit umum pada tahun 2008 sampai tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp 980.886.170,00 karena masyarakat pada umumnya membutuhkan dana untuk menjalankan perekonomiannya dan plafon yang disediakan untuk jenis kredit umum cukup besar dengan bunga yang kecil juga, tetapi pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp 72.851.970,00, hal ini karena pada tahun 2010 pendapatan masyarakat lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Pada jenis kredit Kelompok Kredit Ketahanan Pangan dan Kelompok Kredit Pengusaha Kecil dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 selalu mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan nasabah Kelompok Kredit Ketahanan Pangan dan Kelompok Kredit Pengusaha Kecil ingin mencari plafon yang lebih besar, sehingga banyak nasabah Kelompok Kredit Ketahanan Pangan dan Kelompok Kredit Pengusaha Kecil memilih untuk meminjam dengan jenis kredit umum karena plafon yang diberikan untuk kredit umum lebih besar.

2. Evaluasi Kelayakan Pemberian Kredit

Kredit adalah kepercayaan, dimana kreditur percaya kepada debitur, maka sebelum kredit diberikan terlebih dahulu dilakukan analisis kredit. Analisis kredit mencakup latar belakang debitur, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor yang lainnya. Tujuan dari commit to user 61 61 analisis adalah agar kreditur yakin bahwa kredit yang diberikan benar- benar aman dan dapat dipercaya. Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dahulu akan sangat membahayakan debitur, karena akan memunculkan timbulnya kredit macet. Penilaian kelayakan kredit dengan menggunakan alat analisis berbasis 6C digunakan dalam mengetahui Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of economy, dan Constraint seorang debitur. Alat analisis ini dilakukan guna menentukan layak atau tidak kredit diberikan kepada debitur dan besar kecilnya pemberian kredit. Pengajuan permohonan kredit kepada PD BPR Bank Daerah Karanganyar, debitur harus memberikan keterangan yang sebenarnya yang menyangkut 6C Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of economy, dan Constraint dengan tujuan memperoleh informasi tentang kemampuan debitur dalam mengembalikan pinjaman kewajibannya. Hasil dari analisis tersebut dapat dijadikan sebagai dasar pihak bank dalam memberikan keputusan kredit. Agar pihak bank dalam keputusan membrikan kredit pada debitur mempunyai keyakinan atas kemampuan debitur, maka pihak bank mengadakan survey langsung ke lapangan untuk mengetahui benar atau tidaknya informasi yang telah diberikan oleh debitur. Berikut ini adalah contoh beberapa calon debitur yang akan meminjam di PD BPR Bank Daerah Karanganyar sebagai berikut: commit to user 62 62 1. Toko Kelontong Makmur a. Character Debitur ini adalah nasabah baru. Di dalam lingkungannya debitur tidak pernah terlibat dalam perkara hukum serta mempunyai sikap, karakter dan reputasi yang baik di dalam lingkungannya. Debitur memiliki tiga orang anak dan dua orang istri. Debitur berusia 50 tahun. Rumah yang dimiliki sekarang merupakan rumah dari usahanya sendiri. Hubungan dengan relasi bisnis kurang baik, yang mana debitur pernah tidak memenuhi kewajibannya. b. Capacity Debitur menyelesaikan pendidikan terakhirnya di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Toko Kelontong “MAKMUR” berdiri cukup lama yaitu pada tahun 2005, setelah 4 tahun berjalan usaha ini mengalami kemunduran. Pada awal tahun 2010 toko kelontong “MAKMUR” mulai menjalankan usahanya pada Maret 2010 sampai sekarang dengan menjalankan usaha toko kelontong. Usaha ini hanya dikerjakan oleh anggota keluarga sendiri. Konsumen yang datang rata-rata sekitar 80 orang. Total angsuran kredit yang harus dibayar Bapak Sujarwo setiap bulannya adalah sebesar Rp 3.083.330,00. commit to user 63 63 Tabel II.4 Pengahsilan Bersih Toko Kelontong “MAKMUR” Pendapatan toko kelontong rata-rata Rp 10.000.000,00 Biaya transportasi Rp 500.000,00 Biaya listrik Rp 1.000.000,00 Biaya telepon Rp 600.000,00 Biaya rumah tangga Rp 5.000.000,00 Biaya lain-lain Rp 250.000,00 Total Pengeluaran Rp 7.350.000,00 Penghasilan Bersih Rp 2.650.000,00 c. Capital Usaha kelontong ini menghasilkan laba yang sedikit. Modal yang dimiliki debitur merupakan modal sendiri dan modal pinjaman, dimana modal sendiri yang dipakai sebesar Rp 45.000.000,00 sedangkan modal pinjaman yang digunakan sebesar Rp 50.000.000,00. d. Collateral Agunan yang dijadikan sebagai jaminan kredit berupa setifikat tanah atas nama Bapak Sujarwo Purnomo. Kondisi dari jaminan tersebut sangatlah baik sekali, yang mana lokasinya sangat strategis. Jaminan yang diajukan Bapak Sujarwo merupakan tanah hak milik sendiri, yang dibeli tahun 2002. Jaminan ini memiliki commit to user 64 64 nilai jual yang sekarang masih relatif standar dengan nilai Rp 75.000.000,00. e. Condition of economy Persaingan antar sesama pengusaha masih dalam batas kewajaran. Prospek usaha kurang bagus, hal ini disebabkan karena lokasi usaha debitur kurang strategis. Pesaing yang mengancam Toko Kelontong “MAKMUR” yang berlokasi di sekitar usaha debitur masih sedikit. f. Constraint Debitur tidak pernah memiliki catatan kriminal dalam kepolisian. Debitur juga memenuhi peraturan yang ada di bank, yaitu memenuhi persyaratan permohonan kredit dengan lengkap. Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur yaitu: 1 Identitas Nama : Bapak Sujarwo Purnomo Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jalan Lawu No. 33 Tegal Gede Karanganyar 2 Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan: Usul plafon : Rp 50.000.000,00 Tujuan Kredit : Tambahan modal usaha Bentuk kredit : Kredit Umum Jangka Waktu : 2 tahun commit to user 65 65 Bunga Kredit : 1,5 per bulan Pokok Pinjaman : Rp 2.083.333,33 Bunga Pinjaman : Rp 750.000,00 Total angsuran : Rp 2.833.333,33 3 Putusan Kredit Berdasarkan data-data yang telah ada di atas, maka dapat diputuskan bahwa permohonan kredit tidak disetujui atau ditolak. Hal tersebut berdasarkan: a Pengasilan bersih Bapak Sujarwo yang diterima tiap bulan tidak dapat memenuhi pembayaran angsuran kredit tiap bulannya. b Barang yang dijadikan jaminan, kurang memberikan nilai harga pasar yang mendukung tingkat pengembalian kredit. 2. Perusahaan Genteng “Mekar Sari” a. Character Debitur adalah nasabah lama. Dalam lingkungannya, debitur tidak pernah terlibat dalam perkara hukum serta mempunyai sikap dan reputasi yang baik di dalam lingkungannya. Usia debitur 45 tahun. Mempunyai 2 orang anak dan seorang istri. Rumah yang sekarang ditinggali merupakan rumah milik sendiri. Debitur di PD BPR Bank Daerah Karanganyar tidak hanya commit to user 66 66 meminjam kredit saja melainkan juga sebagai nasabah bank tersebut. b. Capacity Debitur menyelesaikan pendidikan terakhir di Sekolah Menengah Atas. Usaha debitur ini sudah berjalan selama 6 tahun. Usaha ini memiliki manajemen yang sangat baik, hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya pesanan barang dari konsumen. Meskipun sekarang banyak saingan, tetapi perusahaan ini tetap mengutamakan prinsip usahanya yaitu dengan melayani konsumen dengan baik dan memberikan kualitas genteng yang bagus. Bapak Suwarno memiliki tenaga kerja sebanyak 5 orang, dan mereka semua masih keluarga sendiri. Konsumen yang datang setiap bulannya rata-rata 50 orang. Tabel II.5 Penghasilan bersih Perusahaan Genting “Mekar Sari” Pendapatan tiap bulan Rp 11.850.000,00 Biaya listrik Rp 150.000,00 Biaya telepon Rp 180.000,00 Biaya transportasi Rp 300.000,00 Gaji karyawan Rp 6.000.000,00 Biaya rumah tangga Rp 1.800.000,00 Biaya lain-lain Rp 300.000,00 Total pengeluaran Rp 8.730.000,00 Penghasilan bersih Rp 3.120.000,00 commit to user 67 67 c. Capital Modal yang digunakan debitur merupakan milik sendiri dan pinjaman dari bank. Modal sendiri yang digunakan sebesar Rp 7.500.000,00 sedangkan modal pinjaman yang digunakan sebesar Rp 12.000.000,00 d. Collateral Agunan yang dijadikan jaminan kredit berupa mobil Espass tahun 1996 atas nama Bapak Suwarno. Jaminan yang diajukan Bapak Suwarno merupakan mobil milik sendiri yang dibeli tahun 2000. Mobil yang dijadikan jaminan, kondisinya sangat baik. Jaminan ini memiliki nilai jual sekarang relative standart dengan nilai Rp 30.000.000,00. e. Condition of economy Persaingan antar sesama pengusaha masih berada dalam batas kewajaran. Prospek usaha kedepan sangat bagus, karena manajemen diatur dengan sebaik-baiknya serta lokasi usaha yang sangat strategis. f. Constraint Debitur tidak pernah memiliki catatan kriminal dalam kepolisian. Debitur di lingkungan manapun selalu berkelakuan sangat baik. Debitur juga mematuhi peraturan yang ada di bank, yaitu memenuhi persyaratan permohonan kredit dengan lengkap. commit to user 68 68 Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur sebagai berikut: 1 Identitas Nama : Bapak Suwarno Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jalan Merak Nomor 69 Jaten Karanganyar 2 Dari data diatas maka diusulkan: Usul plafon : Rp 12.000.000,00 Tujuan kredit : Tambahan modal kerja Bentuk kredit : Kredit Umum Jangka Waktu : 2 tahun Bunga kredit : 1,5 perbulan Pokok pinjaman : Rp 500.000,00 Bunga pinjaman : Rp 180.000,00 Total Angsuran : Rp 680.000,00 3 Putusan Kredit Berdasarkan data di atas, maka diputuskan bahwa permohonan kredit disetujui atau diterima. Hal ini berdasarkan atas: a Penghasilan bersih tiap bulan sudah dapat memenuhi angsuran kredit tiap bulannya. b Manajemen yang dilakukan Bapak Suwarno sangat bagus, sehingga banyak konsumen yang datang dan merasa puas commit to user 69 69 atas hasil barang yang dijual oleh debitur, karena barang yang dijual kualitasnya sangat bagus. c Dinilai dari unsur jaminan, maka barang yang dijadikan sebagai jaminan sudah memberikan nilai harga pasar yang mendukung tingkat pengembalian kredit. commit to user 70 BAB III TEMUAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem pemberian kredit pada PD BPR Bank Daerah Karanganyar berdasarkan informasi yang diperoleh langsung dari pihak bank. Dalam evaluasi ini ditemukan adanya beberapa kelebihan dan kelemahan pada PD BPR Bank Daerah Karanganyar. Kelebihan dan kelemahan pada PD BPR Bank Daerah Karanganyar sebagai berikut: