Rencana Campuran Adukan Beton Uji Normalitas Chi-Kuadrat

commit to user 38

4.2. Rencana Campuran Adukan Beton

Dari perhitungan rencana campuran mix design adukan beton diperoleh kebutuhan bahan untuk 1 m3 beton seperti pada Tabel 4.7. Tabel 4.3. Proporsi campuran adukan beton untuk setiap variasi per 1 m 3 . Jenis Benda Uji PC kg Agregat Halus kg Air kg Serat kg SP kg Silika Fume kg Filler kg FN-0 506.7 673 154 24 18.5 56.3 FN-1 506.7 673 154 24 18.5 56.3 28.15 FN-2 506.7 673 154 24 18.5 56.3 56.3 FN-3 506.7 673 154 24 18.5 56.3 84.45 FN-4 506.7 673 154 24 18.5 56.3 112.6 Secara lengkap perhitungan terdapat pada lampiran B, sedangkan untuk satu kali adukan disajikan dalam Tabel 4.8. Tabel 4.4. Proporsi campuran adukan beton untuk setiap variasi tiap 1 kali adukan Jenis Benda Uji Jumlah Benda Uji PC kg Agregat Halus kg Air liter Serat kg SP kg Silika Fume kg Filler kg FN-0 9 18,88 23,89 5,47 0,85 0,66 2 FN-1 9 18,88 23,89 5,47 0,85 0,66 2 1,05 FN-2 9 18,88 23,89 5,47 0,85 0,66 2 2,1 FN-3 9 18,88 23,89 5,47 0,85 0,66 2 3,65 FN-4 9 18,88 23,89 5,47 0,85 0,66 2 4,2 Perhitungan proporsi campuran adukan beton untuk setiap variasi secara lengkap terdapat pada lampiran B. commit to user 39

4.3. Hasil Pengujian

4.3.1 Hasil Pengujian Slump

Dari pengujian nilai slump tampak bahwa penambahan filler tepung kuarsa akan mempengaruhi workability, yang diperlukan untuk proses pengadukan pengangkutan, penuangan, dan pemadatan. Pengujian ini dilakukan pada setiap adukan beton dengan variasi kadar filler tepung kuarsa sebesar 0, 5, 10, 15, dan 20. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.5. berikut: Tabel 4.5. Nilai slump campuran adukan beton No Jenis benda uji Nilai slump cm 1 FN-0 8 2 FN-1 7 3 FN-2 5 4 FN-3 2,5 5 FN-4 2 Nilai slump berbagai variasi kadar filler tepung kuarsa dapat dilihat pada gambar 4.2 commit to user 40 Gambar 4.2. Nilai S lump Berbagai Variasi K adar Fil ler T epung K uarsa

4.3.2. Hasil Pengujian Berat Jenis

Berat jenis beton didapat dari berat jenis silinder beton W dibagi volume silinder beton V. Contoh perhitungan untuk kadar filler 5: Berat rata-rata silinder beton W = 4,73 kg Volume silinder beton V = 0,25 x 3,14 x 0,11 2 x 0,22 = 0,00209 m 3 Berat Jenis = 05 , 2264 00209 , 73 , 4 V W = = Hasil Perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut Kg m 3 commit to user 41 Tabel 4.6. Berat Jenis Beton No Variasi Berat rerata 3 benda uji kg Berat Jenis kgm3 1 4,65 2225,23 2 5 4,79 2293,82 3 10 4,73 2264,58 4 15 4,4 2105,59 5 20 4,42 2117,29 Rata-rata 2201,302 Berat jenis beton yang diperoleh adalah 2201,302 kgm 3 . Sehingga beton tersebut termasuk beton normal. Menurut Mulyono T 2004, beton normal adalah beton yang mempunyai berat jenis antara 2200 kgm 3 – 2400 kgm 3 dengan kuat tekan 15-40 MPa.

4.3.3 Hasil Pengujian Kuat Tekan

Pengujian kuat tekan dilakukan pada saat benda uji berumur 7 hari, 14 hari, dan dan 28 hari dengan menggunakan Compression Testing Machine untuk mendapatkan beban maksimum yaitu beban pada saat beton hancur ketika menerima beban tersebut P max . Dari data pengujian kuat tekan dapat diperoleh kuat tekan maksimum beton. Sebagai contoh perhitungan kuat tekan diambil data dari benda uji FN-2-3 pada umur 28 hari. Dari hasil pengujian didapat kuat tekan beton menurut persamaan 3.7 : P max = 720 kN = 720000 N A = 0,25 x π x D 2 = 0,25 x π x 110 2 mm 2 = 9498,5 mm 2 Maka fc’ MPa 8 , 5 7 mm 9498,5 N 720000 2 = = commit to user 42 Hasil pengujian kuat tekan beton pada benda uji silinder dengan diameter 11 cm dan tinggi 22 cm pada umur 7 hari, 14 hari, dan 28 hari selengkapnya disajikan pada Tabel 4.7 hingga 4.9. Tabel 4.7. Hasil pengujian kuat tekan beton umur 7 hari No. Kode Sampel P max fc’ fc’ rata-rata Benda Uji kN MPa MPa FN 0-1 370 38,95 1 FN 0-2 365 38,43 38,95 FN 0-3 375 39,48 FN 1-1 430 45,27 2 FN 1-2 440 46,32 46,67 FN 1-3 460 48,43 FN 2-1 550 57,9 3 FN 2-2 510 53,69 55,8 FN 2-3 560 58,96 FN 3-1 300 31,58 4 FN 3-2 310 32,64 32,99 FN 3-3 330 34,74 FN 4-1 240 25,27 5 FN 4-2 200 21,06 25,79 FN 4-3 250 26,32 Untuk benda uji dengan kode FN 2-3 dan FN 4-2 dianggap gagal karena X 2 X 2 0,95;n-1 Penjelasannya dapat dilihat pada Tabel 4.10 pada uji normalitas Chi Kuadrat. Grafik kuat tekan pada umur 7 hari berbagai variasi kadar fiiler tepung kuarsa disajikan pada Gambar 4.3 berikut commit to user 43 Gambar 4.3. Grafik Kuat Tekan Pada Umur 7 Hari Berbagai Variasi Kadar Filler Tepung Kuarsa Tabel 4.8. Hasil pengujian kuat tekan beton umur 14 hari No. Kode Sampel P max fc’ fc’ rata-rata Benda Uji kN MPa MPa FN 0-1 440 46,32 1 FN 0-2 455 47,9 47,02 FN 0-3 445 46,85 FN 1-1 505 53,17 2 FN 1-2 520 54,75 53,52 FN 1-3 500 52,64 FN 2-1 640 67,38 3 FN 2-2 670 70,54 68,96 FN 2-3 690 72,64 FN 3-1 400 42,11 4 FN 3-2 370 38,95 40,36 FN 3-3 380 40,01 FN 4-1 250 26,32 5 FN 4-2 240 25,27 27,37 FN 4-3 270 28,43 commit to user 44 Grafik kuat tekan pada umur 14 hari berbagai variasi kadar fiiler tepung kuarsa disajikan pada Gambar 4.4 berikut Gambar 4.4. Grafik Kuat Tekan Pada Umur 14 Hari Berbagai Kadar Filler Tepung Kuarsa commit to user 45 Tabel 4.9. Hasil pengujian kuat tekan beton umur 28 hari No. Kode Sampel P max fc’ fc’ rata-rata Benda Uji kN MPa MPa FN 0-1 500 52,64 53,34 1 FN 0-2 510 53,69 FN 0-3 510 53,69 FN 1-1 600 63,17 2 FN 1-2 610 64,22 63,52 FN 1-3 600 63,17 FN 2-1 670 70,54 3 FN 2-2 680 71,59 71,06 FN 2-3 720 75,8 FN 3-1 450 47,38 4 FN 3-2 440 46,32 45,97 FN 3-3 420 44,22 FN 4-1 260 27,37 5 FN 4-2 280 29,48 28,43 FN 4-3 280 29,48 Untuk benda uji dengan kode FN 2-3 dianggap gagal karena X 2 X 2 0,95;n-1 Penjelasannya dapat dilihat pada Tabel 4.12 pada uji normalitas Chi Kuadrat. Grafik kuat tekan pada umur 28 hari berbagai variasi kadar fiiler tepung kuarsa disajikan pada Gambar 4.5 berikut commit to user 46 Gambar 4.5. Grafik Kuat Tekan Pada Umur 28 Hari Berbagai Kadar Filler Tepung Kuarsa Grafik Kuat tekan pada tiap variasi kadar filler yang berbeda pada umur 7, 14, dan 28 hari disajikan pada Gambar 4.6 berikut: Gambar 4.6. Grafik Kuat Tekan Pada Tiap Variasi Kadar Filler Yang Berbeda Pada Umur 7, 14, dan 28 Hari commit to user 47

4.4. Uji Normalitas Chi-Kuadrat

Uji chi-kuadrat ini digunakan untuk menyelidiki apakah perbedaan dari proporsi sampel pertama dengan yang dari sample kedua, sampel ketiga dan seterusnya itu disebabkan oleh faktor kebetulan saja chance Uji chi-kuadrat ini digunakan pada sampel lebih dari 2 k 2 dan pada penelitian ini menggunakan tingkat signifikasi sebesar 95 Dalam penelitian ini v = n-1 = 3-1 =2 Dengan taraf signifikasi 95 maka dari table distribusi x 2 maka didapatkan x 2 0,95;n-1 = 0,103 Jika x 2 x 2 0,95;n-1 maka sampel dapat diterima Jika x 2 x 2 0,95;n-1 maka sampel tidak dapat diterima Tabel 4.10. Uji Chi-Kuadrat untuk hasil kuat tekan beton umur 7 hari Kode Kuat Tekan Rerata Kuat Tekan O-E 2 E X 2 X 2 0,95;n-1 E FN 0-1 38,95 38,95 0,007 0,103 FN 0-2 38,43 0,007 FN 0-3 39,48 0,007 FN 1-1 45.27 46.67 0.042 0.037 0.103 FN 1-2 46.32 0.003 FN 1-3 48.43 0.066 FN 2-1 57.9 55.8 0.079 0.113 0.103 FN 2-2 53.69 0.079 FN 2-3 58.96 0.18 FN 3-1 31.58 32.99 0.06 0.052 0.103 FN 3-2 32.64 0.004 FN 3-3 34.74 0.093 FN 4-1 25.27 24.22 0.046 0.213 0.103 FN 4-2 21.06 0.411 FN 4-3 26.32 0.183 Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa benda uji FN 2-3 dan Fn 3-2 tidak dapat diterima karena X 2 X 2 0,95;n-1 commit to user 48 Tabel 4.11. Uji Chi-Kuadrat untuk hasil kuat tekan beton umur 14 hari Kode Kuat Tekan Rerata Kuat Tekan O-E 2 E X 2 X 2 0,95;n-1 E FN 0-1 46,32 47,02 0,0105 0,009 0,103 FN 0-2 47,9 0,0163 FN 0-3 46,85 0,0006 FN 1-1 53.17 53.52 0.002 0.015 0.103 FN 1-2 54.75 0.028 FN 1-3 52.64 0.0145 FN 2-1 67.38 68.96 0.0362 0.089 0.103 FN 2-2 70.54 0.0362 FN 2-3 72.64 0.196 FN 3-1 42.11 40.35 0.0765 0.043 0.103 FN 3-2 38.95 0.0488 FN 3-3 40 0.0031 FN 4-1 26.32 26.67 0.0046 0.064 0.103 FN 4-2 25.27 0.0735 FN 4-3 28.42 0.115 Tabel 4.12. Uji Chi-Kuadrat untuk hasil kuat tekan beton umur 28 hari Kode Kuat Tekan Rerata Kuat Tekan O-E 2 E X 2 X 2 0,95;n-1 E FN 0-1 52,64 53,34 0,009 0,005 0,103 FN 0-2 53,69 0,002 FN 0-3 53,69 0,002 FN 1-1 63.17 63.52 0.002 0.004 0.103 FN 1-2 64.22 0.008 FN 1-3 63.17 0.002 FN 2-1 70.54 71.07 0.004 0.108 0.103 FN 2-2 71.59 0.004 FN 2-3 75.80 0.315 FN 3-1 47.38 45.97 0.043 0.038 0.103 FN 3-2 46.32 0.003 FN 3-3 44.22 0.067 FN 4-1 27.37 28.77 0.068 0.034 0.103 FN 4-2 29.48 0.017 FN 4-3 29.47 0.017 Dari Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa benda uji FN 2-3 tidak dapat diterima karena X 2 X 2 0,95;n-1 commit to user 49

4.5. Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KADAR ZAT ADDITIVE TERHADAP KUAT TEKAN PADA BETON MUTU TINGGI

7 31 47

TINJAUAN PENAMBAHAN MICROSILICA DAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI

0 2 7

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME, SUPERPLASTICIZER, DAN FILLER PASIR KUARSA.

0 3 17

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME, SUPERPLASTICIZER, DAN FILLER PASIR KUARSA.

0 2 4

TINJAUAN MODULUS OF RUPTURE BETON MUTU TINGGI BERSERAT BAJA DENGAN MENGGUNAKAN FILLER NANOMATERIAL

3 13 69

ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN MIX DESIGN SPEEDCRETE DENGAN Analisis Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Beton Mutu Tinggi Menggunakan Mix Design Speedcrete Dengan Bahan Tambah Sika Viscocrete - 10.

0 1 18

ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN MIX DESIGN SPEEDCRETE DENGAN Analisis Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Beton Mutu Tinggi Menggunakan Mix Design Speedcrete Dengan Bahan Tambah Sika Viscocrete - 10.

1 10 7

Pengaruh Serbuk Kaca Terhadap Kuat Tekan, Permeabilitas Air, Dan Penetrasi Air Beton Mutu Tinggi Berserat Galvanis.

1 1 4

Kajian Kuat Tekan dan Kuat Lentur Balok Beton Mutu Tinggi Berserat Bendrat dengan Fly Ash dan Bahan Tambah Bestmittel.

0 0 3

PENGARUH CARA PERAWATAN TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON BERSERAT CAMPURAN (BAJA DAN POLYPROPYLENE).

1 3 108