commit to user 22
Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO
2
, Fe
2
O
3
, Al
2
O
3
, TiO
2
, CaO, MgO, dan K
2
O, berwarna putih bening atau warna lain bergantung pada senyawa pengotornya, kekerasan 7 skala Mohs, berat jenis 2,65, titik lebur
17150 C, bentuk kristal hexagonal, panas sfesifik 0,185, dan konduktivitas panas 12 – 1000 C.
Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku
utama, misalnya digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silicon carbide bahan abrasit ampelas dan sand
blasting. Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api refraktori, dan lain sebagainya.
Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau
Bangka dan Belitung. wikipedia
Sedangkan yang digunakan dalam pembuatan beton mutu tinggi adalah tepung quartz yang berukuran dalam rentang nanometer, antara 16 – 90 µm
2.3. Kuat Tekan Beton fc’
2.3.1. Definisi Kuat Tekan
Kuat tekan adalah besarnya beban persatuan luas, yang menyebabkan benda uji hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin uji.
Kuat tekan beton ditentukan oleh perbandingan semen dan agregat halus, agregat kasar dan air dari berbagai jenis campuran. Perbandingan air terhadap semen
merupakan faktor utama dalam penentuan kuat tekan beton.
Sifat yang paling penting dari beton adalah kuat tekan beton. Kuat tekan beton biasanya berhubungan dengan sifat-sifat lain, maksudnya apabila kuat tekan beton
tinggi, sifat-sifat lainnya juga baik. Kekuatan tekan beton dapat dicapai sampai
commit to user 23
1000 kgcm
2
atau lebih, tergantung pada jenis campuran, sifat-sifat agregat, serta kualitas perawatan. Kekuatan tekan beton yang paling umum digunakan adalah
sekitar 200 kgcm
2
sampai 500 kgcm
2
.
Selanjutnya benda uji ditekan dengan mesin tekan sampai pecah. Beban tekan maksimum pada saat benda uji pecah dibagi luas penampang benda uji merupakan
nilai kuat desak beton yang dinyatakan dalam MPa atau kgcm
2
. Tata cara pengujian yang umum dipakai adalah standar ASTM C 39 atau menurut yang
disyaratkan PBI 1989.
Beton relatif kuat menahan tekan. Keruntuhan beton sebagian disebabkan karena rusaknya ikatan pasta dan agregat. Besarnya kuat tekan beton dipengaruhi oleh
sejumlah faktor antara lain: a. Faktor air semen. Hubungan faktor air semen dan kuat tekan beton secara
umum adalah bahwa semakin rendah nilai faktor air semen, semakin tinggi kuat tekan betonnya. Namun kenyataannya, pada suatu nilai faktor air semen
semakin rendah, maka beton semakin sulit dipadatkan. Dengan demikian, ada suatu nilai faktor air semen yang optimal dan menghasilkan kuat tekan yang
maksimal. b. Jenis semen dan kualitasnya mempengaruhi kekuatan rata-rata dan kuat batas
beton. c. Jenis dan lekuk-lekuk relief bidang permukaan agregat. Kenyataan
menunjukkan bahwa penggunaan agregat batu pecah akan menghasilkan beton dengan kuat tekan yang lebih besar daripada kerikil.
d. Efisiensi dari perawatan curing. Kehilangan kekuatan sampai 40 dapat terjadi bila pengeringan terjadi sebelum waktunya. Perawatan adalah hal yang
sangat penting pada pekerjaan di lapangan dan pada pembuatan benda uji. e. Suhu. Pada umumnya kecepatan pengerasan beton bertambah dengan
bertambahnya suhu. Pada titik beku kuat tekan akan tetap rendah untuk waktu yang lama.
f. Umur pada keadaan yang normal. Kekuatan beton bertambah dengan
bertambahnya umur, tergantung pada jenis semen. Misalnya semen dengan
commit to user 24
kadar alumina tinggi menghasilkan beton yang kuat hancurnya pada 24 jam, sama dengan semen portland biasa pada 28 hari. Pengerasan berlangsung
terus secara lambat sampai beberapa tahun.
Nilai kuat tekan beton didapat melalui pengujian standar menggunakan mesin uji dengan cara memberikan beban tekan bertingkat dengan kecepatan peningkatan
beban tertentu atas benda uji silinder beton diameter 150 mm, tinggi 300 mm sampai hancur. Sedang untuk pengujian kuat tekan dapat diformulasikan sebagai
berikut: f’c = P Ac……………………………………………………..2.1
dimana: fc’ = kuat tekan beton salah satu benda uji MPa
P = beban tekan maksimal N Ac = luas permukaan benda uji mm
2
Gambar 2.1. Contoh Uji Kuat Tekan
P Ac
commit to user 25
BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di laboratorium, yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan adanya hubungan
antar variabel, yang dilakukan dengan memberikan suatu perlakuan terhadap obyek yang diteliti dan membandingkan hasilnya dengan satu kelompok obyek
yang tidak dikenai perlakuan.
3.1. Bahan dan Benda Uji Penelitian